.KESIMPULAN DAN SARAN 75 Prosedur Penelitian 29

4.3.2.3.Uji Kekuatan Tarik dan Kemuluran 64 4.3.2.4.Aktivitas air A w 4.3.2.5.Uji Laju Transmisi Uap Air 65 65 4.3.2.6.Analisis Spektroskopi FT-IR 66 4.3.2.7.Hasil Uji Aktivitas Antibakteri 68 4.3.2.8.Analisis Termal Difrensial DTA 70 4.3.2.9.Analisis Kalorimetri Difrensial DSC 71 4.3.2.10.Analisis Swelling 72 4.4.Hasil Uji Aplikasi Edible film terhadap ikan tongkol 73

BAB 5 .KESIMPULAN DAN SARAN 75

5.1.Kesimpulan 75 5.2.Saran 77 DAFTAR PUSTAKA 76 LAMPIRAN 89 Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 2.1. Komposisi Asam Amino Gelatin Beberapa Jenis Hewan 11 Tabel 2.2. Standar Mutu Gelatin 12 Tabel 4.1. Hasil Analisa GC-MS Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis 46 Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Zona Hambat Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis 58 Tabel 4.3. Aktivitas Antimikroba 69 Tabel 4.4. Sifat Termal Edible film 70 Tabel 4.5. Hasil Pertumbuhan Isolat Bakteri 73 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 4.1. Transisi Rantai Helik-gulungan pada kolagen 41 Gambar 4.2. Spektrum FT-IR Gelatin 44 Gambar 4.3. Kromatogram Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis 45 Gambar 4.4. Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 6.608 47 Gambar 4.5. Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 6.992 48 Gambar 4.6.Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 7.708 49 Gambar 4.7.Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 9.067 50 Gambar 4.8. Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 11.983 51 Gambar 4.9. Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 12.208 52 Gambar4.10.Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 12.467 53 Gambar 4.11. Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 14.408 54 Gambar 4.12.Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 15.560 55 Gambar 4.13. Spektrum massa Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis dengan RT 16.558 56 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14. Spektrum FT-IR Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis 57 Gambar 4.15. Bentuk Morfologi SEM film pelapis EF1 61 Gambar 4.16. Bentuk Morfologi SEM film pelapis EF2 62 Gambar 4.17. Spektrum FT-IR Edible film EF1 67 Gambar 4.18. Spektrum FT-IR Edible film EF1 67 Gambar 4.19. Analisis DTA dari EF1 71 Gambar 4.20. Analisis DTA dari EF2 71 Gambar 4.21. Analisis DSC dari Gelatin 72 Gambar 4.22. Analisis DSC dari EF1 72 Gambar 4.23. Analisis DSC dari EF2 72 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman Lampiran 1. Fragmentasi senyawa alpha-pinene 89 Lampiran 2. Fragmentasi senyawa camphene 90 Lampiran 3. Fragmentasi senyawa beta-pinene 91 Lampiran 4. Fragmentasi senyawa 1,8-Cineole 92 Lampiran 5. Fragmentasi senyawa Benzenepropanal 93 Lampiran 6. Fragmentasi senyawa 3-Cyclohexen-1-ol,4-methyl-1-1- methylethyl 94 Lampiran 7. Fragmentasi senyawa Linalyl propionate 95 Lampiran 8. Fragmentasi senyawa Cinnamic aldehyde 96 Lampiran 9. Fragmentasi senyawa copaene 97 Lampiran 10. Fragmentasi senyawa 2-Propen-1-ol.3-phenyl,acetate 98 Universitas Sumatera Utara RIWAYAT HIDUP Penulis lahir tanggal 04 Juli 1953 di Desa Tigabinanga, Kabupaten Karo anak ke tiga dari empat bersaudara. Pendidikan yang pernah diikuti penulis adalah Sekolah Rakyat SR di Medan tahun 1966, SMP di Medan tahun 1966, SMA di Medan tamat tahun 1972. Selanjutnya penulis mengikuti pendidikan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara pada tahun 1973 dan lulus sebagai Sarjana Kimia pada tahun 1979. Sebagai Staf Pengajar di Departemen Kimia FMIPA USU sejak tahun 1980 hingga saat ini.Tahun 1990 penulis mendapat kesempatan mengikuti program Master pada Departemen Kimia Universitas Salford Inggris sampai tahun 1992. Pada tahun 2005 – 2010 diangkat sebagai Kepala Laboratorium Kimia OrganikProses Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara. Melanjutkan studi pada Program Doktor Kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara pada tahun 2007. Universitas Sumatera Utara PEMANFAATAN GLISEROL DAN TURUNANNYA SEBAGAI PLASTICIZER PADA EDIBLE FILM GELATIN YANG DIINKORPORASI DENGAN MINYAK ATSIRI KULIT KAYU MANIS Cinnamomum burmanii SEBAGAI ANTIMIKROBA ABSTRAK Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan edible film gelatin yang diinkorporasi dengan minyak atsiri kulit kayu manis dengan plasticizer gliserol dan gliseril monooleat. Produk tersebut dikarakterisasi dengan SEM,FT-IR, ketebalan film, kekuatan tarik dan kemuluran, aktivitas airA w , uji laju transmisi uap air,analisis termal difrensialDTA, analisis kalorimetri difrensial DSC, swelling,,uji antimikrobanya serta aplikasi terhadap ikan tongkol.Secara umum perbedaan plasticizer gliserol dan gliseril monooleat menambah ketebalan, kekuatan tarik, persentase pertambahan panjang, , dan mengurangi aktivitas airA w , laju transmisi uap air, swelling pada 30 menit, analisis termal difrensial, analisis kalorimetri difrensial dan aplikasi terhadap ikan tongkol. Pengujian morfologi permukaan dengan SEM menunjukkan bahwa permukaan film dengan menggunakan plasticizer gliserol permukaanya kasar dibandingkan dengan penggunaan plasticizer gliseril monooleat dikarenakan penambahan minyak atsiri kulit kayu manis yang bersifat non polar tidak terjadi percampuran sempurna dari gelatin-gliserol-minyak atsiri kulit kayu manis.Dari spektrum FT-IR kedua film pelapis gelatin-gliserol-minyak atsiri kulit kayu manis dan gelatin-gliseril monooleat-minyak atsiri kulit kayu manis tidak memperlihatkan terdapatnya penambahan gugus fungsi yang baru. Hal ini berarti tidak terjadi reaksi antara gelatin, gliserol dan minyak atsiri kulit kayu manis, demikian juga gelatin, gliseril monooleat dan minyak atsiri kulit kayu manis. Kata Kunci: edible film, gelatin, plasticizer, minyak atsiri kulit kayu manis, antimikroba Universitas Sumatera Utara THE UTILIZATION OF GLYCEROL AND DERIVATIVES AS A PLASTICIZER IN EDIBLE GELATIN FILM THAT INCORPORATI0N WITH THE ESSENTIAL OIL OF CINNAMON BARKCinnamomum burmaniiAS AN ANTIMICROBIAL ABSTRACT In this reseach has been conducted by making gelatin edible films incorporation with cinnamon bark essential oil with the plasticizer glycerol and glyceryl monooleate. Products are characterized by SEM, FT-IR, film thickness, tensile strength and elongation,water activity Aw, water vapor transmission rate WVTR, difrensial thermal analysis DTA, analyze difrensial scanning calorimetry DSC, Swelling, test, and application of the antimicrobial fish tuna. In general, the difference of plasticizer glycerol and glyceryl monooleate were the increase of thickness, tensile strength, percentage elongation of the length, and were the decrease of water activity A w , water vapor transmission rate, swelling at 30 min, difrensial thermal analysis, calorimetry analysis and application to fish tongkol difrensial cob. Testing of surface morphology by SEM showed that the surface of the film by using a surface glycerol plasticizer rough compared to the use of plasticizer glyceryl monooleate due to the addition of cinnamon bark essential oil is non-polar does not happen perfect mixture of gelatin-glycerol-bark essential oil.From FT-IR spectrum of both edible film gelatin-glycerol-cinnamon bark essential oil and gelatin-glyceryl monooleate-cinnamon bark essential oil did not show the presence of the addition of new functional group. This means that no reaction occurs between gelatin, glycerol and cinnamon bark essential oil, as well as gelatin, glyceryl monooleate and cinnamon bark essential oil. Keywords: edible film, gelatin, plasticizer, cinnamon bark essential oil, antimicrobial Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN