– 6.5 Logam berat Edible film dari gelatin.

Tabel 2.2. Standar Mutu Gelatin berdasarkan Dewan Standar Nasional Indonesia 1995 dan Gelatin Manufacturers Institute of America GMIA,2006. Karakteristik Syarat Warna Tidak berwarna sampai kekuningan Bau,rasa Normal Kadar air Maksimum 16 Kadar abu Maksimum 3.25 Kekuatan Gel 50 – 300 Bloom. Viscositas 15 – 70 mps atau 1.5 – 7 cP pH

4.5 – 6.5 Logam berat

Maksimum 50 mgkg. Arsen Maksimum 2 mgkg Tembaga Maksimum 30 mgkg Seng Maksimum 100 mgkg Sulfit Maksimum 1000 mgkg Sumber: DSN 1995, GMIA 2006 Penggunaan gelatin dalam produk pangan lebih disebabkan oleh sifat fisik yang unik dari gelatin dibanding karena nilai gizinya sebagai sumber protein. Dalam industri pangan gelatin digunakan sebagai pembentuk gel, penstabil, pengemulsi, pengental, pembentuk busa, pembentuk Kristal, pelapis, perekat, pengikat air, dan penjernih Jones dalam Ward and Courts,1977. Gelatin merupakan bahan hidrokoloid selain casein, protein, kedelai, protein jagung dan gluten gandum yang dapat digunakan sebagai bahan edible coating .Secara umum, edible coating dan edible film dari bahan protein mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk melindungi produk terhadap oksigen O 2 serta memiliki sifat mekanis yang diinginkan dan meningkatkan kesatuan struktural produk dibandingkan edible coating dari lipid Elvira dan Syamsir,2008. Universitas Sumatera Utara Aplikasi edible coating dan edible film dari gelatin ini antara lain melindungi produk pada ikan segar, produk daging dan susu, menunda kerusakan karena mikrobia pada produk kering, memperbaiki sifat mekanik selama penanganan dan penyimpanan serta mengurangi kerusakan pada makanan misalnya cake, biskuit, pizza. Demikian juga memperbaiki penampakan pada permen , memperbaiki warna, aroma, flavor pada makanan keju dan mencegah perpindahan zat terlarut, pigmen dan aroma pada makanan tertentu, yaitu produk segar dan beku Krochta,1997. Film gelatin yang mempunyai kandungan triplehelix yang lebih besar kurang mengembang dalam air dan gelatin terutama digunakan sebagai geling agent yang membentuk gel thermosible elastic dan transparan, pada temperatur sekitar 35 o T.Bourtoom et al. 2006 melaporkan bahwa edible film dari protein dengan menggunakan berbagai plasticizer menunjukkan hasil yang berbeda terhadap tensile strength TS maupun terhadap water vapour permeability WVP. Penggunaan plasticizer sorbitol menghasilkan film yang kaku dengan TS, 3.14 MPa dan WVP yang rendah 30.41 gmmm C yang larut menghasilkan produk yang meleleh di rongga mulut. Edible film dari gelatin terbentuk dari 20-30 gelatin, 10-30 plasticizer dan 40- 70 air dilanjutkan dengan pemanasan Guilbert,1986. 2 dkPa. Sedangkan menggunakan plasticizer gliserin dan polyethylene glycol memberikan harga TS yang rendah, 2.13 dan 1.80 MPa, tetapi memberikan harga WVP yang tinggi, 125.8 dan 89.52 gmmm 2 Melly Dianti 2008, melaporkan bahwa gelatin kulit ikan patin dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Karakteristik edible film gelatin kulit ikan patin adalah ketebalan 0.122-0.125 mm; kuat tarik 1905.66- 3279.53 kgfcm dkPa. 2 ; persen pemanjangan 3.95-5.62; laju transmisi uap air 134.79- 198.36 gm 2 24jam, sedangkan untuk nilai laju transmisi oksigen pada masing- masing edible film belum dapat diukur. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Edible film gelatin dan antimikroba