Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Deskripsi Lokasi WOM Finance Cabang Purbalingga

WOM Finance didirikan pertama kali pada tahun 1992 dengan nama PT. Jakarta Tokyo Leasing Finance, kemudian tahun 1997, menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT Fuji Semeru Leasing. Mulai tahun 2000, nama perusahaan menjadi PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. WOM Finance Cabang Purbalingga adalah salah satu dari sekian banyak lembaga pembiayaan konsumen yang mengkhususkan pada pembiayaan konsumen kendaraan bermotor di Purbalingga. Kantor cabang di Purbalingga ini merupakan salah satu dari 232 kantor cabang yang dimiliki oleh Wom Finance yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia(http://www.wom.co.id/womprofile/womhist.html).

WOM Finance Purbalingga yang berkantor di Jl. Jend. Sudirman 179 RT 03 /

03 Purbalingga melaksanakan bisnis pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan kendaraan bermotor roda dua dari segala merk yang diperjual-belikan di Indonesia seperti merk Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki, Bajaj. WOM Finance tidak hanya memberikan pembiayaan konsumen terhadap kendaraan baru saja tetapi juga kendaraan bekas yang diinginkan konsumen. WOM finance Cabang Purbalingga melayani konsumen yang berdomisili di seluruh wilayah kabupaten Purbalingga.(Hasil wawancara dengan Bapak Krida Prabowo, 15 September 2012).

Sama halnya dengan perusahaan-perusahaan lain pada umumnya, WOM Finance Purbalingga juga memiliki struktur orgamisasi dalam menjalankan usahanya. Struktur organisasi dari WOM Finance Purbalingga adalah sebagai berikut :

KAPOS HEAD (T)

MANAGEMENT

CREDIT

COLLECTOR OPERATION HEAD (1 orang) (T)

HEAD (1 orang) (T)

HEAD (1 orang) (T) HEAD (T) (1 orang)

ADM

ADM CREDIT

SPV COLLECTION SPV MARKETING

(1 orang) (T)

(1 orang) (T) OPERATION (1 orang) (T)

(1 orang) (T)

HEAD

CREDIT ANALYSTT

ADM COLLECTION TELLER SURVEYOR

(1 orang) (T)

(1 orang) (O)

(1 orang) (T) (1 orang) (T)

SURVEYOR COLLECTOR SATPAM (9 orang) (O)

(10 orang) (K) (1 orang) (O)

Office Boy (1 orang) (O)

MESSENGER (1 orang) (O)

Struktur Organisasi WOM Finance Cabang Purbalingga Per 01 September 2012 .(Hasil wawancara dengan Bapak Krida Prabowo, 15 September 2012)

Keterangan : Berdasarkan struktur organisasi di atas , jumlah karyawan WOM Finance Cabang

Purbalingga per 01 September 2012 adalah sebanyak 35 ( tiga puluh lima ) orang, yang terdiri dari :

1) Karyawan Tetap (T) sebanyak 12 (dua belas) orang terpusat di :

a) Kapos Head (Kepala Pos/Kepala Cabang);

b) Divisi Marketing tersebar di Management Head, Administration Marketing, Head Surveyor;

c) Divisi Credit tersebar di Credit Head, Administration Credit, Credit Analyst;

d) Divisi Collection tersebar di Collector Head; Supervisor Collection;

e) Divisi Operation tersebar di Operation Head, Supervisor Operation, Teller;

2) Karyawan Kontrak (K) sebanyak 10 (sepuluh) orang terpusat di Divisi Collection tersebar di Collector

3) Karyawan Outsourcing (O) sebanyak 13 (tiga belas) orang terpusat di :

a) Divisi Marketing tersebar di Surveyor;

b) Divisi Collection tersebar di Administration Collection;

c) Divisi Operation tersebar di Satpam, Office Boy, Messenger. Kapos Head merupakan pimpinan tertinggi di kantor WOM Finance Cabang Purbalingga yang membawahi 4 (empat) divisi yaitu marketing, credit, collection dan operation . Tugas-tugas dari divisi-divisi tersebut secara umum antara lain sebagai berikut :

1) Divisi Marketing bertugas mencari aplikasi konsumen baru serta menjalin dan menjaga hubungan kerjasama dengan pihak supplier/dealer kendaraan bermotor;

2) Divisi Credit bertugas menganalisa dan merekomendasikan calon konsumen baru layak atau tidak diberi fasilitas pembiayaan,

3) Divisi Collection secara umum bertugas mengelola asset perusahaan seperti jumlah konsumen yang mengalami keterlambatan angsuran;

4) Divisi Operation secara umum bertugas menjalankan kegiatan administrative kantor.

b. Deskripsi Kasus di WOM Finance Cabang Purbalingga

Perjanjian operalih pembiayaan konsumen yang penulis lampirkan dalam penulisan hukum ini adalah menggunakan identitas para pihak yang telah penulis samarkan dikarenakan hal tersebut berkaitan dengan kerahasiaan perusahaan. Bahwa perjanjian yang dilampirkan oleh penulis telah mendapatkan izin dari pihak WOM Finance Cabang Purbalingga. Dalam perjanjian yang penulis lampirkan para pihaknya yaitu :

1) Krisna Suparyo dalam perjanjian ini mewakili perusahaan WOM Finance Cabang Purbalingga sebagai kreditur;

2) Agus Samino sebagai debitur lama;

3) Asih Yulianti sebagai debitur baru/penerima hak;

Bahwa debitur yang bernama Agus Samino mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan konsumen kepada WOM Finance Cabang Purbalingga atas pembelian sebuah sepeda motor baru dengan merk Yamaha Jupiter Z No.Polisi R-2367-YC, kemudian debitur dan kreditur membuat perjanjian pembiayaan konsumen Nomor 5440000123 tertanggal 7 Mei 2010 dengan jangka waktu 36 bulan atau 36 kali angsuran. Pada mulanya debitur Agus samino lancar dalam membayar angsuran setiap bulan, tetapi setelah angsuran ke 12 debitur mulai mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan debitur sudah tidak bekerja lagi karena di PHK oleh perusahaan tempat dia bekerja, hal ini membuat pendapatan debitur perbulan menjadi tidak tetap sehingga debitur tidak mampu membayar angsuran pada bulan berikutnya yaitu angsuran ke 13 yang sudah melewati tanggal jatuh tempo pembayaran. Selama pelaksanaan perjanjian pembiayaan konsumen debitur telah mengangsur sebanyak 12 kali angsuran dari 36 kali angsuran yang menjadi kewajibannya, sehingga debitur masih mempunyai kewajiban 24 kali angsuran yang harus dibayarkan, oleh karena alasan tersebut debitur mengajukan operalih konsumen atau operalih pembiayaan konsumen. Dalam mengajukan operalih Bahwa debitur yang bernama Agus Samino mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan konsumen kepada WOM Finance Cabang Purbalingga atas pembelian sebuah sepeda motor baru dengan merk Yamaha Jupiter Z No.Polisi R-2367-YC, kemudian debitur dan kreditur membuat perjanjian pembiayaan konsumen Nomor 5440000123 tertanggal 7 Mei 2010 dengan jangka waktu 36 bulan atau 36 kali angsuran. Pada mulanya debitur Agus samino lancar dalam membayar angsuran setiap bulan, tetapi setelah angsuran ke 12 debitur mulai mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan debitur sudah tidak bekerja lagi karena di PHK oleh perusahaan tempat dia bekerja, hal ini membuat pendapatan debitur perbulan menjadi tidak tetap sehingga debitur tidak mampu membayar angsuran pada bulan berikutnya yaitu angsuran ke 13 yang sudah melewati tanggal jatuh tempo pembayaran. Selama pelaksanaan perjanjian pembiayaan konsumen debitur telah mengangsur sebanyak 12 kali angsuran dari 36 kali angsuran yang menjadi kewajibannya, sehingga debitur masih mempunyai kewajiban 24 kali angsuran yang harus dibayarkan, oleh karena alasan tersebut debitur mengajukan operalih konsumen atau operalih pembiayaan konsumen. Dalam mengajukan operalih

Debitur tidak mudah dalam mencari pihak ketiga, debitur harus mencari seseorang yang bersedia membeli sepeda motornya tersebut secara operalih pembiayaan konsumen. Permasalahan yang dihadapi oleh debitur yaitu debitur kesulitan mencari pihak ketiga yang cocok dengan kondisi kendaraan dan bersedia membayar sejumlah uang yang diminta oleh debitur, dan pada kasus ini debitur menetapkan jumlah uang yang harus dibayarkan pihak ketiga kepada debitur yaitu Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), jadi jumlah uang tersebut apabila digabungkan dengan sisa hutang pokok nilainya akan sama dengan nilai harga jual kendaraan dipasaran. Permasalahan lain yaitu debitur pernah mengajukan seorang pihak ketiga/penerima hak kepada kreditur tetapi setelah prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh kreditur pihak ketiga ini ditolak, dan akhirnya debitur harus mencari lagi pihak ketiga yang lain. Setelah debitur mendapatkan pihak ketiga sebagai penerima hak dan nantinya menjadi debitur baru yaitu Asih Yulianti, debitur dan pihak ketiga/penerima hak datang ke kantor WOM Finance Cabang Purbalingga untuk mengajukan permohonan operalih. Setelah permohonan operalih disetujui, debitur, penerima hak/debitur baru dan kreditur membuat perjanjian operalih pembiayaan konsumen, terdapat dua form yaitu form surat pernyataan dan form perjanjian pembiayaan konsumen. Form surat pernyataan adalah sebagai bukti bahwa debitur telah menyerahkan hak dan kewajibannya atas fasilitas pembiayaan konsumen, sedangkan form perjanjian pembiayaan konsumen adalah sebagai pengganti perjanjian pembiayaan konsumen yang lama yaitu Nomor 5440000123 tertanggal 7 Mei 2010, perjanjian pembiayaan konsumen yang baru Nomor 5440000233 tertanggal 16 Juni 2011. Dalam perjanjian pembiayaan konsumen yang baru pihak debitur baru memiliki kewajiban meneruskan sisa angsuran yaitu sebanyak 23 kali angsuran dengan nilai angsuran perbulan yaitu Rp. 420.000,00 (empat ratus dua puluh ribu rupiah), dalam pelaksanaanya Debitur tidak mudah dalam mencari pihak ketiga, debitur harus mencari seseorang yang bersedia membeli sepeda motornya tersebut secara operalih pembiayaan konsumen. Permasalahan yang dihadapi oleh debitur yaitu debitur kesulitan mencari pihak ketiga yang cocok dengan kondisi kendaraan dan bersedia membayar sejumlah uang yang diminta oleh debitur, dan pada kasus ini debitur menetapkan jumlah uang yang harus dibayarkan pihak ketiga kepada debitur yaitu Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), jadi jumlah uang tersebut apabila digabungkan dengan sisa hutang pokok nilainya akan sama dengan nilai harga jual kendaraan dipasaran. Permasalahan lain yaitu debitur pernah mengajukan seorang pihak ketiga/penerima hak kepada kreditur tetapi setelah prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh kreditur pihak ketiga ini ditolak, dan akhirnya debitur harus mencari lagi pihak ketiga yang lain. Setelah debitur mendapatkan pihak ketiga sebagai penerima hak dan nantinya menjadi debitur baru yaitu Asih Yulianti, debitur dan pihak ketiga/penerima hak datang ke kantor WOM Finance Cabang Purbalingga untuk mengajukan permohonan operalih. Setelah permohonan operalih disetujui, debitur, penerima hak/debitur baru dan kreditur membuat perjanjian operalih pembiayaan konsumen, terdapat dua form yaitu form surat pernyataan dan form perjanjian pembiayaan konsumen. Form surat pernyataan adalah sebagai bukti bahwa debitur telah menyerahkan hak dan kewajibannya atas fasilitas pembiayaan konsumen, sedangkan form perjanjian pembiayaan konsumen adalah sebagai pengganti perjanjian pembiayaan konsumen yang lama yaitu Nomor 5440000123 tertanggal 7 Mei 2010, perjanjian pembiayaan konsumen yang baru Nomor 5440000233 tertanggal 16 Juni 2011. Dalam perjanjian pembiayaan konsumen yang baru pihak debitur baru memiliki kewajiban meneruskan sisa angsuran yaitu sebanyak 23 kali angsuran dengan nilai angsuran perbulan yaitu Rp. 420.000,00 (empat ratus dua puluh ribu rupiah), dalam pelaksanaanya