Data Penelitian
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Awal tahun 1960 an sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya di Kota Madya Medan yang mendambakan terwujudnya rumah sakit yag benar-benar bernafaskan Islam. Hal ini disebabkan rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwa atau misi Islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama Islam sudah lebih dulu ada dikota Medan.
Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia adalah kebetulan sekali gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit sejalan pula dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di tempat Embarkasih calon jema’ah Haji Indonesia.
Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafaskan Islam dicetuskan pula oleh Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Raja Inal Siregar), pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) menandatangani prasasti untuk keempat rumah sakit Haji yakni di Jakarta,
Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingakt I Propinsi Sumatera Utara No.445.05712.K.
Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Instansi-instansi pemerintah dan swasta juga memberikan dukungan melalui infaq para jemaah haji dan infag para pegawai negeri yang beragama Islam.
Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia (Bapak H. Munawir Sjadzali) dan Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Bapak H.Raja Inal Siregar).
Sementara itu pada tanggal 4 Juni 1992 Bapak Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) berkenan untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan. Dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua umum Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara.
Adapun sarana dan prasarana yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan adalah sebagai berikut:
1. Luas tanah Rumah Sakit Haji Medan seluas 6 Ha
2. Luas bangunan Rumah Sakit Haji Medan seluas 12.000 M 2
3. Jenis dan jumlah tempat tidur
a. Kelas utama A (Super VIP) a. Kelas utama A (Super VIP)
c. Kelas I (Marwah, Shafa, Iklas, ICU)
d. Kelas II (Fitrah, Ruang Anak, Hijir Dewasa)
e. Kelas III (An-Nisa Baru, Al-Iksan, Arafah, Fitrah)
f. Ranjang Baby
g. Ruang ICU
h. Ruang stroke care unit
i. Jumlah Bed 250 tempat tidur
Sarana penunjang lainnya yaitu:
4. Rehabilitasi medis
5. Gizi
6. Binatu
7. Pemeliharaan sarana Rumahh Sakit Disamping itu Rumah Sakit Haji Medan juga mempunyai visi, misi, falsafah dan tujuan, yaitu sebagai berikut:
Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan sebagai Rumah Sakit yang bernafaskan Islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara.
Misi
Pelayanan kesehatan yang Islam, profesional dan bermutu dengan tetap
peduli terhadap kaum du’afa. Melaksanakan dakwah Islamiah dalam setiap kegiatannya Sebagai sarana untuk menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim.
Falsafah
Rumah Sakit Haji Medan merupakan perwujudan dari iman, amal shaleh, dan ibadah kepada Allah SWT. Tujuan
Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal
shaleh dan ikhlas, sekaligus sebagai dukungan konkrit untuk mensukseskan sistem kesehatan nasional melalui penyediaan sarana Rumah Sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkualitas dan mengikuti perkembangan IPTEK yang didasarkan pada iman akan kekuasaan Allah SWT pada proses dan penyembuhan
Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji dibidang
pelayanan kesehatan dalam arti seluas-luasnya Melaksanakan kaidah-kaidah kode etik professional, sumpah jabatan serta
kedisipkinan tugas.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Sebelum menjalankan aktifitas perusahaan sangatlah penting membuat tata hubungan dari pada wewenang dan tugas bagian masing-masing pada perusahaan.
Hal ini sangatlah berguna agar pembagian tugas dan tanggungjawab dapat diketahui dengan jelas oleh masing-masing individu didalam perusahaan tersebut, sehingga tugas dari setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggungjawabkan dengan sepenuhnya.
Untuk dapat menciptakan suatu organisasi yang baik ada beberapa pedoman yang perlu diketahui oleh setiap pimpinan yaitu:
Penentuan tujuan yang jelas
Dimana tujuan organisasi harus jelas dan dapat dipahami oleh setiap orang, baik dari tingkat yang paling tinggi, sampai tingkat yang paling rendah
Pembagian pekerjaan
Pembagian pekerjaan yang cukup jelas sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi, agar setiap orang dalam organisasi mengetahui apa yang terjadi tugas atau pekerjaannya, dan mengetahui apa yang menjadi tugas dan haknya
Pendelegasian Kekuasaan
Pendelegasian kekuasaan merupakan pemberian kekuasaan kepada masing-masing orang. Dimana setiap pemberian tugas ini harus dibarengi dengan pemberian hak, sehingga masing-masing orang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Rentang Kekuasaan
Rentang kekuasaan disebut juga span of management. Rentang kekuasaan yaitu jumlah bawahan yang tepat diawasi oleh seseorang atasan yang baik.
Kesatuan Pemerintah
Kesatuan pemerintah maksudnya setiap orang dalam organisasi dapat menerima perintah dari satu orang atasan kepada siapa bawahan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas tersebut
Keseimbangan Wewenang
Kepada setiap orang diberikan wewenang yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan daripadanya dituntut pula pertanggungjawabkan sebesar wewenang yang diberikan atau diterimanya. Namun perlu diketahui, apabila tanggungjawab lebih besar dari wewenang maka tidak mungkin seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebaliknya apabila wewenang lebih besar dari tanggungjawab maka seseorang akan dapat bertindak sewenang-wenang sehingga dapat menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan.
Organisasi harus fleksibel
Fleksibel artinya luas, tidak kaku jadi suatu organisasi tidak boleh kaku, harus fleksibel dan dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kemajuan zaman Struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah
berbentuk garis dan staf, ini terbukti dengan adanya satu pimpinan. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dengan menggunakan alat-alat teknologi serta terikat dengan peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan pelaporan yang mencakup setiap tingkatan dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun ke arah horizontal. Adapun bagan struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Adapun fungsi dan tanggungjawab struktur organsiasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah sebagai berikut:
1. Direktur Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijaksanaan pokok pengalaman Rumah Sakit yang meliputi bidang-bidang.
Penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan kepada pasien Pengelolaan keuangan dan administrasi Penyelenggaraan pendidikan Penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan kepada pasien Pengelolaan keuangan dan administrasi Penyelenggaraan pendidikan
c. Mengkoordinasi penyelenggaraan fungsi-fungsi pelayanan medis administrasi dan keuangan serta perawatan
d. Menetapkan dan pengangkatan promosi-promosi dan pemberhentian kepala-kepala bagian dan seksi serta karyawan golongan tingkat tinggi rumah sakit.
2. Wakil Direktur Bidang Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan pelayanan medis dan perawatan kepada pasien
b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum.
c. Menetapkan tariff atau jasa pelayanan kepada pasien setelah berkonsultasi dengan wakil Direktur Administrasi dan keuangan dan mendapat persetujuan dari Direktur atau kepala Rumah Sakit Haji medan
d. Mengambil keputusan mengenai masalah-masalah penting yang mengangkat kelangsungan penyelenggaraan pelayanan medis dan perawatan kepada pasien.
3. Kepala Bidang Pelayanan Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 3. Kepala Bidang Pelayanan Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
b. Memberikan pelayanan medis secara terpadu kepada pasien diinstalasi sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.
4. Kepala Bidang Keperawatan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan perencanaan asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, peningkatan pelaksanaan etika profesi keperawatan dan mutu keperawatan
b. Melakukan penyusunan standar asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan serta membina pelaksanaan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan.
c. Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan
d. Melakukan penempatan tenaga para medis, perawatan atas asuhan kepala bidang terkait
e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
5. Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebutuhan penunjang medis a. Menetapkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebutuhan penunjang medis
c. Menetapkan dan menyelenggarakan pendidikan, latihan dan penelitian terhadap para tenaga medis
6. Kepala Penunjang Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut “
a. Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga para medis, non medis, obat-obatan dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan penunjang medis.
b. Melakukan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang medis
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pasien
d. Melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan penunjang medis
e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
7. Kepala bidang pendidikan dan penelitian Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan medis dan non medis
b. Memberikan bimbingan, asuhan, informasi kepada para tenaga medis dan non medis
c. Memberikan bimbingan sekaligus mendampingi serta membantu bagi siswa yang akan melakukan penelitian
8. Wakil Direktur Umum dan Keuangan (controller) Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Menggerakkan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi proses pengolahan tugas dari bimbingan umum, penyusunan anggaran dan perbendaharaan, akuntansi perencanaan dan rekaman medik dan kerohanian.
b. Melaksanakan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penganggaran
c. Mengusulkan pengangkatan promosi, dan pemberhentian karyawan lingkungan administrasi dan umum dan keuangan
d. Menetapkan ketentuan ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum.
9. Kepala Bidang Umum Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah dibuat oleh pimpinan yang berkaitan dengan ketatausahaan, kepegawaian serta hal umum lainnya.
b. Melaksanakan kebijakan organisasi
c. Melaksanakan kebijakan berbagai prosedur, metode dan sistem perkantoran serta melakukan standar pekerjaan kantor
d. Menerima laporan pemasukan dan pendistribusian alat-alat perlengkapan medis setiap hari.
e. Menerima laporan setiap akhir bulan dari sub bagian tatausaha yang berkaitan dengan persediaan
f. Membut laporan perpindahan, pemberhentian, pengunduran diri dan penambahan pegawai atas persetujuan pimpinan.
g. Mengkonsep surat keluar dan kedalam sesuai dengan petunjuk pimpinan
10. Kepala Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan Tugas pokoknya adalah sebaai berikut”
a. Bertanggungjawab atas penyusunan rencana, mobilisasi dana, pemasaran dan pembelian dari rumah sakit.
b. Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap setiap sub bagian dibagian anggaran dan perbendaharaan
c. Mengembangkan metode-metode baru dalam melaksanakan pekerjaan untuk menciptakan suatu sistem kerja yang efisien dan efektif
d. Menyeleksi setiap usulan-usulan pembelian yang datang dari unit-unit atau bagian yang ada dirumah sakit untuk selanjutnya diteruskan ke Direktur atau Wakil Direktur Administrasi Keuangan
e. Membina hubungan baik dengan bagian dan unit-unit yang ada dirumah sakit
f. Membina sub bagian di bagian perencanaan dan anggaran dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta suatu sistem kerja yang baik
11. Kepala Bagian Akuntansi
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Memimpin pelaksanaan kegiatan akuntansi yang meliputi pengumpulan dan pengolahan data-data penyusunan laporan akuntansi sesuai dengan sistem akuntansi yang ditetapkan.
b. Memeriksa dan menyampaikan laporan-laporan akuntansi, yang akan disampaikan kepada pemimpin.
c. Meneliti keabsahan setiap bukti pembukuan dan transaksi
d. Membukukan setiap faktur masuk yang telah ditetapkan jatuh tempo ke buku besar pendapatan hutang
e. Mendapat honor dokter ke buku besar honor dokter
12. Kepala Bagian Perencanaan dan Rekam Medik Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengawasan kerja terhadap setiap sub bagian rekaman medik dan perencanaan.
b. Membina hubungan yang harmonis dengan sub-sub yang ada dalam rumah sakit haji, agar setiap data informasi yang bersumber dari sub bagian dapat disampaikan pada saat yang tepat dan lengkap
c. Menciptakan dan mengkoordinasi sistem bekerja dari bagian medik dan laporan yang efektif dan efsien.
d. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa yang ada dibagian rekaman medik dan pelaporan d. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa yang ada dibagian rekaman medik dan pelaporan
f. Menyusun anggaran bagian rekaman medik dan laporan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan anggaran.
13. Kepala Bagian Keuangan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Bertanggungjawab terhadap kelancaran keuangan rumah sakit yang menyangkut kewajiban dan tagihan-tagihan.
b. Menerima laporan posisi keuangan harian pertanggungjawaban saldo kas dan bank
c. Membuat laporan posisi keuangan, tagihan-tagihan maupun hutang- hutang yang jatuh tempo
d. Memiliki kebenaran tentang daftar gaji, uang lembur, honor dokter dan lainnya yang akan dibayarkan oleh bagian keuangan
e. Bertanggungjawab atas perhitungan dan pembayaran pajak rumah sakit, karyawan maupun dokter
f. Menyusun anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.
2. Kebijakan dan Peraturan Karyawan
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan serta mencapai tujuan perusahaan serta mengkoordinasi tujuan perusahaan dengan tujuan setiap individu dalam perusahaan diperlukan suatu kebijakan. Suatu kebijakan biasanya Dalam menjalankan aktivitas perusahaan serta mencapai tujuan perusahaan serta mengkoordinasi tujuan perusahaan dengan tujuan setiap individu dalam perusahaan diperlukan suatu kebijakan. Suatu kebijakan biasanya
Salah satu kebijakan yang paling penting adalah bahwa setiap pegawai diangkat dan diberhentikan melalui Surat Keputusan yang telah ditentukan oleh pihak RSU. Haji Medan. Pada perusahaan pegawai dibedakan atas berbagai peringkat. Dimana peringkat ini nantinya digunakan sebagai dasar pemberian gaji pokok serta tunjangan-tunjangan kepada pegawai. Peringkat ini nantinya dinilai sesuai dengan prestasi yang dicapai oleh setiap pegawai.
Kebijakan lain yang diterapkan perusahaan ini dalam rangka mensejahterakan pegawainya, perusahaan memberikan tunjangan-tunjangan seperti:
a. Tunjangan hari tua (pensiun)
b. Tunjangan transprot,
c. Tunjangan uang makan,
d. Tunjangan kesehatan dan
e. Tunjangan hari raya, Tunjangan tersebut diatas diberikan setiap bulan setelah dievaluasi
kehadiran dan prestasi pegawai, sedangkan tunjangan hari raya diberikan sekali dalam setahun yaitu pada saat menjelang hari besar keagamaan. Selain itu pegawai juga menanggung pajak penghasilannya berapapun jumlah gaji yang diterimanya. Selain tunjangan yang diberikan, perusahaan juga mengenakan kehadiran dan prestasi pegawai, sedangkan tunjangan hari raya diberikan sekali dalam setahun yaitu pada saat menjelang hari besar keagamaan. Selain itu pegawai juga menanggung pajak penghasilannya berapapun jumlah gaji yang diterimanya. Selain tunjangan yang diberikan, perusahaan juga mengenakan
Sebagai contoh Darma Sembiring adalah staf teknik. Perhitungan gaji yang diterima adalah sebagai berikut:
Gaji pokok
Rp. 900.000
Tunjangan yang diterima Insentif
Tunjangan Makan
Rp. 24.975
Tunjangan Transport
Rp. 198.000
Gaji kotor
Rp. 1.486.745
Potongan-potongan: Pajak pendapatan
Jumlah Gaji Bersih
Rp. 1.425.500
Metode perhitungan untuk gaji dan upah pada RSU Haji Medan adalah didasarkan atas dua kelompok pekerja sebagai berikut:
1. Pegawai Staff
Kelompok ini adalah pegawai yang mempunyai keahlian yang dinilai dari lamanya masa kerja, pendidikan serta pengalaman. Gaji yang dibayarkan secara bulanan dan jumlahnya tetap setiap bulannya. Besarnya jumlah gaji yang mereka terima adalah tidak sama untuk masing-masing pegawai, hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat golongan dan jabatan. Adapun pencatatan gaji pegawai dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I: Urusan Cashier membuat bukti kas keluar untuk pengambilan uang dari bank. Atas dasar bukti kas keluar, maka bagian akuntansi membuat jurnal sebagai berikut:
Biaya Gaji
Rp. 30.000.000,-
Utang Gaji
Rp. 27.000.000,-
Utang PPh
Rp. 3.000.000,-
Tahap II : Gaji dimasukkan kedalam amplop gaji dan tiap karyawan
menandatangani daftar gaji sebagai bukti diterimanya gaji. Urusan bagian akuntansi adalah membuat jurnal sebagai berikut:
Utang Gaji
Tahap III: Pajak penghasilan setiap pegawai disetor ke kas negara, oleh
bagian akuntansi dijurnal sebagai berikut : Utang PPh karyawan
Rp. 3.000.000,-
Kas
Rp. 3.000.000,-
2. Buruh
Perhitungan untuk buruh dalam hal ini dibagi dalam dua kelompok yaitu buruh tetap bulanan dan buruh harian lepas. Upah dibayarkan secara mingguan dan dua mingguan untuk buruh harian lepas dan bulanan untuk upah buruh tetap bulanan. Jumlah upah yang dierima oleh buruh adalah jumlah jam kerja dikalkulasikan dengan upah per hari ditambah dengan upah lembur apabila ada. Perhitungan upah dihitung dengan rumus sebagai berikut: Rumus: Upah = Upahhari (Rp) x Jumlah Kehadiran (Hari Kerja) Contoh perhitungan upah adalah sebagai berikut: Anto adalah buruh harian lepas, mempunyai jam kerja 40 jam kerja seminggu atau 6 hari kerja dan over time 4 jam kerja (upah lembur per jam adalah 1,5 kali tarif upah). Dimana upah per hari adalah Rp.25.000, maka besarnya upah yang diterima Anto dalam seminggu adalah sebagai berikut:
Upah Reguler = Rp. 25.000,= x 6 hari kerja = Rp. 150.000,- Upah lembur = Rp. 150.00040 jam x 1,5
= Rp.3.750,- x 1,5 x 4 jam = Rp. 22.500,- +
Total Upah Per Minggu
Rp. 172.500,-
Perusahaan menetapkan hari kerja untuk buruh adalah 6 (enam) hari kerja yaitu dari hari Senin sampai dengan Sabtu dengan jumlah jam kerja 7 (tujuh) jam sehari atau 40 jam seminggu atau sekurang-kurangnya 35,5 jam. Untuk buruh dilapangan diperlakukan dengan cara shif atau bergiliran. Sedangkan hari kerja Perusahaan menetapkan hari kerja untuk buruh adalah 6 (enam) hari kerja yaitu dari hari Senin sampai dengan Sabtu dengan jumlah jam kerja 7 (tujuh) jam sehari atau 40 jam seminggu atau sekurang-kurangnya 35,5 jam. Untuk buruh dilapangan diperlakukan dengan cara shif atau bergiliran. Sedangkan hari kerja
RSU Haji Medan juga menawarkan jam kerja diluar jam kerja biasa atau lembur (over time) dengan mengajukan Surat Permohonan Kerja Lembur (SPKL) terlebih dahulu untuk menetapkan waktu dimulai dan berakhirnya lembur. Dimana upah lembur adalah 1,5 kali upah biasa.
Dalam rangka tata tertib pegawai sehari-hari RSU Haji Medan maka pimpinan perusahaan menetapkan beberapa peraturan tentang:
1. Daftar hadir
RSU Haji Medan dimana pegawai mengisi absen dengan cara meletakkan salah satu jari tangan pada absensi pada komputer sebagai bukti kehadiran masuk kerja baik pada waktu masuk kantor dan waktu meninggalkan kantor. Sedangkan untuk buruh dilapangan, mengisi absensi pada daftar hadir yang sudah ada pada mandor atau pimpinan lapangan.
2. Pakaian Dinas
Setiap pegawai diwajibkan memakai pakaian dinas yang telah diberitahukan dengan keputusan bahwa pada hari Senin sampai dengan Jumat memakai seragam baju putih dan celana atau rok warna biru tua dan dilengkapi dengan Kartu Identitas Pegawai
3. Peraturan Lainnya Adapun peraturan atau larangan bagi pegawai adalah sebagai berikut :
a. Pegawai dilarang untuk melakukan penipuan, pencurian, penggelapan barang milik perusahaann a. Pegawai dilarang untuk melakukan penipuan, pencurian, penggelapan barang milik perusahaann
c. Mabuk, minum minuman keras, memakai dan mengedarkan narkoba dan sejenisnya
d. menganiaya, mengancam dan mengintimidasi teman sekerja dan Direksi di lingkungan kerja
e. Membujuk teman atau Direksi untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peaturan perundang-undangan.
f. Dengan ceroboh, sengaja merusak dan membiarkan dalam bahaya barang milik perusahaan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan
g. Membiarkan teman sekerja dalam bahaya
h. Melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme
i. membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan kecuali untuk kepentingan negara.
3. Sistem Akuntansi Penggajian dan pengupahan
a. Dokumen yang Digunakan
Adapun yang digunakan RSU Haji Medan dalam sistem penggajian dan pengupahan sebagai berikut :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di RSU Haji medan. Dimana dokumen ini kemungkinan diperlukan bagian kepegawaian sebagai dasar dalam pembuatan daftar gaji. Dokumen – dokumen ini antara lain: Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di RSU Haji medan. Dimana dokumen ini kemungkinan diperlukan bagian kepegawaian sebagai dasar dalam pembuatan daftar gaji. Dokumen – dokumen ini antara lain:
b. Surat Keputusan pemberhentian pegawai
c. Surat Keputusan Kenaikan jabatan
d. Surat Keputusan pemindahan pegawai
2. Daftar Hadir
Daftar hadir diisi dengan sistem komputer untuk pegawai dan daftar hadir yang manual untuk buruh yang ada dilapangan. Daftar hadir tidak seberapa penting untuk pegawai karena hanya digunakan untuk penilaian prestasi, dan pada buruh dilapangan sangat perlu dan penting karena mempengaruhi secara langsung terhadap jumlah upah yang akan diterima oleh buruh tersebut. Dan juga daftar hadir ini sangat menentukan apakah seorang karyawan tersebut memperoleh tunjangan insentif atau tidak. Daftar hadir dibuat rangkap dua, dimana rangkap pertama akan diarsip oleh bagian kepegawaian dan rangkap kedua dikirim ke kasir untuk pembayaran gaji dan upah.
3. Daftar pembayaran gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh bagian sumber daya manusia, dimana dokumen ini berisi nama pegawai, nomor induk, nomor rekening pegawai (untuk pegawai), dan jumlah gaji yang dibayarkan kemasing-masing pegawai. Dokumen gaji dibuat rangkap empat dan untuk upah dibuat rangkap tiga, dan akan didistribusikan. Untuk rangkap pertama sebagai arsip dalam bagian SDM, rangkap dua dikirim ke bagian akuntansi dan rangkap ketiga dikirim ke kasir dan rangkap keempat dikirim ke bank.
4. Rekapitulasi daftar gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM, dimana dokumen ini berisi total pembayaran gaji dan upah setiap bulannya dan atau setiap mingguan atau dua mingguan. Dokumen ini memuat gaji bruto, tunjangan- tunjangan dan potongan- potongan gaji dan upah. Dokumen ini dibuat rangkap tiga yaitu bagian akuntansi dan bagian keuangan.
5. Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan. Dimana daftar yang diterima digunakan sebagai dasar untuk pembuatan bukti kas keluar. Dan untuk pembayaran gaji akan dituliskan dalam bentuk cek dan kemudian dikirim ke bank.
b. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Adapun catatan akuntansi yang digunakan adalah:
1. Buku Jurnal
2. Buku Besar Kedua catatan ini berada di bagian akuntansi, dan proses pencatatannya sudah menggunakan program data base.
4. Prosedur Penggajian dan Pengupahan
1. Prosedur Personalia
a. Prosedur Penerimaan Karyawan Dalam penerimaan karyawan atau pegawai yaitu melalui rekrutmen dengan pemberitahuan di mass media, kemudian diseleksi, ditreining dan apabila memenuhi kriteria perusahaan maka akan diangkat menjadi a. Prosedur Penerimaan Karyawan Dalam penerimaan karyawan atau pegawai yaitu melalui rekrutmen dengan pemberitahuan di mass media, kemudian diseleksi, ditreining dan apabila memenuhi kriteria perusahaan maka akan diangkat menjadi
b. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan hubungan kerja dilakukan apabila pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang merugikan bagi perusahaan. Dan sebelum pegawai tersebut dikenakan pemutusan hubungan kerja maka dia akan dikenakan Surat Peringatan sebanyak tiga (3) kali yaitu Surat Peringatan I,
II, dan III dan apabila yang bersangkutan tidak merubah perlakuannya maka dia akan dikenakan pemutusan hubungan kerja secara tidak terhormat. Sebab lain adalah apabila seorang karyawan mangkir kerja secara berturut- turut tanpa adanya pemberitahuan kepada pihak perusahaan maka yang bersangkutan akan dikenakan pemutusan hubungan kerja. Dan sebab lain adalah apabila karyawan tersebut sakit secara 4 bulan ketiga secara berturut-turut, meninggal dunia, dan pensiun. Setelah diputuskan pegawai tersebut untuk diberhentikan dari perusahaan, maka RSU Haji medan akan membuat surat pemutusan hubungan. Dan kemudian memberi uang pesangon sesuai dengan ketetapan dari pihak RSU. Haji Medan
2. Prosedur Pencatatan waktu hadir dan kerja
Setiap hari kerja karyawan diwajibkan untuk mengisi daftar hadir. Dimana untuk pegawai di kantor daftar hadir diisi dengan menggunakan komputer, sedangkan untuk buruh yang ada dilapangan mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh mandor secara manual.
3. Prosedur Pembuatan daftar gaji dan upah
Pembuatan daftar gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian sumber daya manusia. Daftar gaji dibuat rangkap empat yang didistribusikan ke bagian akuntansi, keuangan, dan bank dan kemudian diarsip di bagian kepegawaian. Pembuatan daftar gaji ini dengan menggunakan komputer dengan perangkat data base.
Pembuatan daftar upah dibuat rangkap empat juga yang pertama dikirim ke bagian keuangan, akuntansi, kasir dan disimpan di bagian sumber daya manusia.
4. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian keuangan. Bagian keuangan mengeluarkan bukti kas keluar berupa giro bayar setelah menerima daftar gaji dari bagian kepegawaian, selanjutnya dikirim ke bank dan kemudian pihak bank akan membayar gaji dengan mentrasnfer uang gaji tersebut ke rekning masing-masing pegawai yang tertera dalam dokumen daftar gaji.
Sedangkan prosedur pembayaran upah dilakukan dengan memverifikasi terlebih dahulu dengan daftar upah buruh kemudian dikirim ke kasir untuk membayarkan upah sesuai dengan yang tertera dalam daftar upah. Dan untuk mengetahui apakah bank dan kasir telah membayar gaji dan upah secara benar dan Sedangkan prosedur pembayaran upah dilakukan dengan memverifikasi terlebih dahulu dengan daftar upah buruh kemudian dikirim ke kasir untuk membayarkan upah sesuai dengan yang tertera dalam daftar upah. Dan untuk mengetahui apakah bank dan kasir telah membayar gaji dan upah secara benar dan
5. Prosedur pencatatan pembayaran gaji dan upah
Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi, ke dalam jurnal dan buku besar dengan menggunakan komputer melalui program data base, Pencatatan gaji dan upah dilakukan dengan terlebih dahulu memverifikasi rekening koran dengan daftar gaji yang diterima setiap bulannya.
5. Sistem Pelaporan gaji dan Upah
Bukti
Jurnal Buku
Laporan Transaksi Besar Keuangan
Internal Check
Buku Pembantu
Gambar 4. Sistem Pelaporan
Dari struktur diatas bahwa bukti transaksi yang diterima dibagian akuntansi dicatat dalam buku jurnal. Setiap akhir periode yaitu minggubulan, buku jurnal dijumlahkan dan diposting ke buku besar.
Apabila suatu rekening dalam buku besar perlu dibuatkan perincian, maka perincian itu biasanya dilakukan dengan cara membuat buku pembantu, yaitu perincian dari rekening-rekening dalam buku besar. Perkiraan buku besar yang perinciannya dibuatkan dalam buku pembantu disebut perkiraan kontrol, yaitu perkiraan yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya, Apabila suatu rekening dalam buku besar perlu dibuatkan perincian, maka perincian itu biasanya dilakukan dengan cara membuat buku pembantu, yaitu perincian dari rekening-rekening dalam buku besar. Perkiraan buku besar yang perinciannya dibuatkan dalam buku pembantu disebut perkiraan kontrol, yaitu perkiraan yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya,
Pada setiap akhir periode bulan, semua kartu perkiraan harus menunjukkan saldo – saldonya, hal ini untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Sebelum penyusunan laporan keuangan terlebih dahulu dibuat kertas kerjaneraca lajur, dan selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan yaitu laba- rugi dan neraca yang merupakan laporan keuangan pokok dan kemudian laporan- laporan untuk tujuan bidang-bidang keuangan manajemen.
6. Proses Pengambilan Keputusan
Setiap perusahaan mempunyai caranya sendiri untuk mengambil suatu keputusan, baik itu untuk keputusan jangka pendek maupun keputusan jangka panjang dalm hal ini pengambilan keputusan yang dimaksud adalah pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Rumah Sakit seperti pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah.
Dalam pengambilan keputusan, sering kali keputusan itu dibuat oleh individu ataupun kelompok secara tersendiri untuk situasi tertentu keputusan merupakan hasil usaha seseorang ataupun kelompok. Pendekatan individual biasanya digunakan apabila keputusan itu relatif mudah diambil. Pendekatan itu menyatakan bahwa keputusan pada hakekatnya merupakan tugas perorangan.
Pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan dalam hal pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah membentuk suatu tim dengan program untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini penentuan besarnya tarif gaji dan Pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan dalam hal pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah membentuk suatu tim dengan program untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini penentuan besarnya tarif gaji dan