Analisis SWOT Tenaga
6.4 Analisis SWOT Tenaga
Analisis SWOT tenaga yaitu langkah-langkah yang diambil untuk melindungi kelangsungan terlaksananya proses pengerjaan Embung Bimomartani dengan baik dan lancar.
6.4.1 Pemilihan Tenaga Kerja
Pemilihan tenaga kerja dalam proyek Embung Bimomartani yaitu dengan memanfaatkan SDM(Sumber Daya Manusia) setempat agar dalam pelaksanaan pekerjaan nanti tidak terjadi masalah-masalah seperti pembuatan basecamp pekerja, waktu libur pekerja, dan juga untuk mengurangi angka pengangguran di Pemilihan tenaga kerja dalam proyek Embung Bimomartani yaitu dengan memanfaatkan SDM(Sumber Daya Manusia) setempat agar dalam pelaksanaan pekerjaan nanti tidak terjadi masalah-masalah seperti pembuatan basecamp pekerja, waktu libur pekerja, dan juga untuk mengurangi angka pengangguran di
6.4.2 Penempatan tenaga kerja
Penempatan tenaga kerja yaitu disesuaikan dengan keahlian dan sub-sub pekerjaan yang ada. Tukang batu ditempatkan dekat dengan tukang pasang batu, tukang aduk semen ditempatkan dekat dengan pekerjaan, sedangkan tenaga pemecah batu ditempatkan deket dengan alat berat Breaker yaitu untuk memecah batu ukuran sedag yang tidak bisa dipecah menggunakan Breaker. Untuk operator truck ditempatkan di area hulu embung dengan truck-truck yang diparkir bergantian untuk mengangkut material hasil galian ke lokasi penimbunan.
6.4.3 Sistim Koordinasi Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan proyek embung Bimomartani, tenaga kerja tukang dan pekerja diatur semua oleh Mandor Lapangan. Apabila perlu adanya penambahan atau pengurangan tenaga kerja maka semua itu ditugaskan kepada mandor oleh site engineer .Sedangkan Mandor dapat berkonsultasi kepada pelaksana dan site engineer jika terdapat masalah atau pertanyaan-pertanyaan tentang pekerjaan yang belum diketahui oleh mandor.
6.4.4 Strategi Analisis Tenaga Kerja
Tabel 6.5.4 SWOT Tenaga Kerja EKSTERNAL
OPPORTUNITY
TREATHS
Adanya upah INTERNAL
pekerja yang dekat dengan lebih tinggi proyek
STRENGTH Tenaga
Walaupun banyak Mencari
Negosiasi dan
tenaga kerja Kontrak kerja bersertifik tenaga ahli tetap
ahli
pengangguran,
ahli yang
at
harus yang
berdomisili
bersertifikat
dekat dengan Proyek
Tenaga
Menyewa tukang
Menambah Menyesuaikan
tukang
sesuai
jam kerja
UMR
terampil
kebutuhanlapanga lembur n
WEAKNESS Kurangny Mamaksimalkan
Tidak
Memberikan
a Lahan
tenaga kerja yang dibuatkan
tempat untuk
untuk
berasal dari
Barak kerja beristirahat
Barak
lokasi Proyek
Kurangny Memanfaatkan
Mencari
Menyesuaikan
a tenaga
tenaga
tenaga kerja UMR
a. Comparative Advantage
Faktor Strength (Kekuatan) dari tenaga kerja di proyek Embung Bimomartani yaitu dengan adanya Tenaga Ahli sudah bersertifikasi profesi dan tenaga pekerjanya tidak terlalu mahal. Sedangkan untuk faktor Opportunity (peluang) dari tenaga kerja tersebut adalah banyaknya pengangguran di daerah lokasi Proyek dan Faktor Strength (Kekuatan) dari tenaga kerja di proyek Embung Bimomartani yaitu dengan adanya Tenaga Ahli sudah bersertifikasi profesi dan tenaga pekerjanya tidak terlalu mahal. Sedangkan untuk faktor Opportunity (peluang) dari tenaga kerja tersebut adalah banyaknya pengangguran di daerah lokasi Proyek dan
Strategi yang diambil yaitu dengan merekrut tenaga kerja dari daerah di sekitar lokasi pembangunan Embung Bimomartani, menyewa tukang sesuai kebutuhan lapangan, dan memberi jam kerja lembur jika nanti diperlukan.
b. Mobilization
Faktor Treaths (ancaman) dari tenaga kerja yaitu tidak adanya sistim kontrak sehingga rawan terjadinya pemangkiran tenaga kerja dan adanya pekerjaan yang lebih ringan dengan upah pekerjaan yang lebih tinggi, ketika musim panen tiba.
Dalam sel Mobilization ini solusi yang diambil untuk mengatasi Faktor Treaths (ancaman) adalah dengan membuat kontrak kerja bagi tenaga ahli dan tenaga tukang terampil dengan cara bernegoisasi. Sedangkan untuk tenaga kerja diberlakukan sistem gaji per minggu dengan berpatokan pada peraturan pemerintah tentang UMR(Upah minimum Regional).
c. Divestment/Investment
Faktor Weakness (kelemahan) dari tenaga kerja yang ada di proyek embung Bimomartani adalah dengan kurangnya tenaga kerja laki-laki sehingga harus mengandalkan tenaga kerja wanita, dimana prosentase tenaga kerja wanita lebih kecil daripada tenaga kerja laki-laki. Untuk sel pertemuan antara kelemahan dan peluang strategi yang diambil yaitu dengan menambah kuantitas tenaga wanita Faktor Weakness (kelemahan) dari tenaga kerja yang ada di proyek embung Bimomartani adalah dengan kurangnya tenaga kerja laki-laki sehingga harus mengandalkan tenaga kerja wanita, dimana prosentase tenaga kerja wanita lebih kecil daripada tenaga kerja laki-laki. Untuk sel pertemuan antara kelemahan dan peluang strategi yang diambil yaitu dengan menambah kuantitas tenaga wanita
d. Damage Control
Kondisi damage control adalah kondisi pertemuan antara kelemahan dan ancaman, kelemahan dari Faktor tenaga kerja adalah kurangnya lahan untuk barak kerja dan kurangnya tenaga laki-laki, sedangkan faktor ancamannya adalah tidak adanya kontrak kerja dan adanya pekerjaan yang lebih ringan dengan gaji yang lebih tinggi. Adapun strategi yang diambil yaitu dengan merekrut tenaga kerja kerabat(tenaga kerja yang diambil dari sanak saudara atau kaum kerabat tenaga kerja tetap). Sehingga ini akan mengurangi adanya pemangkiran tenaga kerja, dan juga dengan menerapkan Upah Minimum Regional. Sehingga diharapkan para Pekerja dapat mempertimbangkan kembali keputusanya jika ingin mangkir dari pekerjaan.