Analisis SWOT Peralatan
6.2 Analisis SWOT Peralatan
Dalam pemilihan peralatan untuk pekerjaan Proyek Embung Bimomartani,perusahaan memilih untuk menyewa beberapa alat dari CV. Cahaya Indra Leksana dan sebagian lainya dari milik perusahaan sendiri.
6.2.1 Pemilihan Alat Berat
Penggunaan alat berat dalam proyek Embung bimomartani yaitu dalam pekerjaan Galian, Dewatering, Pemecahan batu, dan timbunan.Adapun alat yang digunakan dalam pekerjaan tersebut adalah Excavator, Breaker Excavator, Truck, dan Bulldozer. Untuk alat yang disewa dari CV. Cahaya Indra Leksana adalah
a. Excavator : 3 Unit.
b. Breaker Excavator
: 1 Unit
c. Bulldozer
: 1 Unit
6.2.2 Penempatan Alat Berat
a. Excavator
Excavator ditempatkan pada sisi paling dekat dengan pekerjaan pasangan batu, hal ini untuk memudahkan pengadukan agregat, pengangkatan alat bantu aduk semen (Molen), dan pembuatan dewatering yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan galian.
b. Breaker Excavator Breaker Excavator ditempatkan berdekatan dengan Excavator, hal ini dilakukan agar jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian ditemui batu yang sangat besar dan tidak mampu diangkat menggunakan Excavator maka dapat dipecah terlebh dahulu oleh Breaker Excavator . Koordinasi antara Excavator dan Breaker Excavator dilakukan secara Rolling .
c. Bulldozer Bulldoser ditempatkan pada sisi hulu Embung Bimomartani yaitu untuk meratakan timbunan sementara dan stock material Embung.
6.2.3 Strategi Analisis Peralatan
Tabel 6.3.3 SWOT Peralatan
Kenaikan harga INTERNAL
STRENGTH Operator
Memaksimalkan
Mencari persewaan
Bersertifikat
tenaga
alat yang sekaligus
Operator
menanggung biaya BBM
Sabagian
Menyewa alat
Menghemat
peralatan
yang tidak
penggunaan Alat
masih baru
dimiliki saja.
Berat.
WEAKNESS Tidak
Menyewa alat
Mencari persewaan
memiliki
alat yang sekaligus
beberapa
menanggung biaya -
jenis Alat
BBM
berat
Suku cadang Mencari tidak tersedia persewaan alat
yang sekaligus
menyediakan suku cadang.
a. Comparative Advantage
Faktor Strength dari peralatan yang ada di proyek Embung bimomartani adalah tenaga operator yang profesional dengan ditunjukkan SIO(Surat Izin Operator) dan beberapa peralatan masih baru. Adapun faktor peluang ( Opportunity ) dari Peralatan yaitu adanya perusahaan penyedia jasa penyewaan Alat Berat. Dari faktor Strength dan Opportunity dapat diambil strategi dengan memaksimalkan efisiensi kerja tenaga Operator dan menyewa alat berat yang tidak dimiliki saja dan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Adanya operator yang profesional maka galian pun dapat di rekayasa dengan metode-metode dilapangan seperti menggali tanah dahulu disekitar batu yang besar kemudian batu dapat digulingkan yang selanjutnya dipecah menggunakan alat Breaker.
b. Mobilization
Mobilization yaitu sel pertemuan antara faktor strength dan treaths . Faktor treaths dari peralatan yang ada di proyek Embung Bimomartani adalah Kenaikan harga BBM(Bahan Bakar Minyak), sehingga Strategi yang diambil untuk mengatasi hal ini yaitu dengan menghemat penggunaan alat berat hanya untuk untuk pekerjaan Galian, Pembersihan lahan, pengisian material dalam Truck , pengadukan agregat semen dan pasir, mengangkat molen, dan pembuatan dewatering. Untuk strategi yang kedua yaitu dengan memanfaatkan Jasa Penyewaan Alat Berat dengan cara mencari perusahaan penyedia jasa yang mau menanggung biaya BBM.
c. Divestment/Investment
Faktor weakness dari peralatan yang ada di proyek Embung Bimomartani yaitu tidak adanya suku cadang dan tidak memiliki beberapa jenis Alat Berat. Untuk sel pertemuan antara faktor kelemahan dan peluang ini maka strategi yang di ambil yaitu dengan menyewa beberapa alat berat yang tidak dimiliki perusahaan kontraktor dengan mencari Jasa Penyewaan Alat Berat yang sekaligus telah menyediakan suku cadang atau setidaknya jika ada kerusakan pada peralatan Penyedia Jasa mau menggantikan alat yang rusak dengan alat pengganti yang lain.
d. Damage Control
Dari faktor kelemahan dan ancaman maka akan menimbulkan dampak yang buruk jika biaya BBM dari alat yang disewa masih ditanggung sendiri oleh perusahaan kontraktor, sehingga strategi yang diambil untuk mengatasi hal ini yaitu dengan menyewa beberapa alat berat yang tidak dimiliki pada perusahaan penyedia jasa yang mau menanggung biaya BBM.