Pelaksanaan Pengawasan DPRD Kabupaten Deli Serdang

pengawasan internal, eksternal, maupun politis melakukan fungsinya dengan benar maka pastilah tujuan pemerintahan yang direncanakan dapat tercapai.

3. Pelaksanaan Pengawasan DPRD Kabupaten Deli Serdang

Pengawasan DPRD secara prosedural memenuhi ketentuan fungsional yang berlaku secara umum yang diatur dalam Pedoman Tata Tertib DPRD. Berdasarkan Tata Tertib DPRD Kabupaten Deli Serdang Pasal 50, disebutkan bahwa bidang Komisi mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD sesuai dengan bidang komisi masing – masing. Berdasarkan wawancara dengan Anggota DPRD Deli Serdang, Michael , beliau mengatakan bahwa ; “Pengawasan yang kami lakukan adalah mengawasi penggunaan anggaran dan kinerja Kepala daerah Bupati. Pengawasan tersebut dibagi berdasarkan oleh tugas masing – masing komisi DPRD. Setiap komisi mempunyai tugas mengawasi bidang tugasnya masing – masing. Maka kami akan mengawasi pelaksanaan kinerja pemerintah daerah berdasarkan batasan tugas komisi – komisi masing – masing” 32 Atas dasar Pedoman Tata Tertib DPRD tersebut bahwa Komisi merupakan perpanjangan tangan DPRD dalam melakukan pengawasan terhadap pemerintah daerah. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengawasan oleh DPRD yang dilaksanakan oleh Komisi – Komisi untuk menganalisis, mempelajari, dan mengevaluasi secara kontinyu beberapa aspek pengawasan, sebagai berikut : . 1. Pengawasan DPRD menilai penerapan dan keefektifan peraturan perundang-undangan. Selama masa kerja DPRD Deli Serdang telah ada 2 Perda hasil inisiatif DPRD yang telah disahkan, yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Jaminan Kesehatan Daerah JAMKESDA Kabupaten Deli Serdang dan Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Kabupaten Deli Serdang. 32 Wawancara dilakukan dengan Bapak Michael , pada tanggal 22 Januari 2014 di Kantor DPRD Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara Pengawasan ini meninjau apakah Perda dilaksanakan sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku. Lingkup ini tidak mendapat perhatian yang intensif dan alokasi sumberdaya yang cukup dari DPRD Deli Serdang. Oleh sebab itu banyak Perda yang telah dibuat tetapi aplikasi di lapangan masih jauh dari harapan. Menurut Anggota DPRD Deli Serdang, Apoan Simanungkalit, SE, menuturkan bahwa; “Masih banyak warga miskin yang belum dapat menggunakan layanan kesehatan JAMKESDA tersebut. Kurangnya sosialisasi dinas kesehatan dengan Rumah Sakit Umum merupakan penyebab warga miskin tidak mendapatkan haknya untuk berobat gratis. Berdasarkan PERDA No.4 Tahun 2012 Tentang Jaminan Kesehatan Daerah JAMKESDA, pemerintah daerah telah menganggarkan dari dana APBD untuk subsidi pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin”. Inilah lemahnya pengawasan DPRD dalam menertibkan pelaksanaan Perda baru yang berlaku” 33 . Pelaksanaan pengawasan DPRD untuk menilai penerapan dan keefektifan peraturan perundang – undangan ini dilakukan oleh masing - masing Komisi yang membidangi lingkup tanggung jawabnya. Pengawasan ini dilakukan dengan melakukan kunjungan kerja ke instansi-instansi dinas-dinas untuk meninjau apakah peraturan – peraturan ataupun kebijakan – kebijakan yang dijalankan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Biasanya pengawasan ini juga dilakukan oleh Dewan berdasarkan atas informasi keluhan dari masyarakat jika ada Peraturan Daerah Perda yang tidak sesuai dijalankan oleh aparatur pemerintah daerah. Hasil pengawasan tersebut oleh DPRD akan disampaikan kepada Kepala daerah, dalam hal ini yaitu Bupati agar ditindaklanjuti sehingga peraturan daerah tersebut berjalan sesuai dengan ketentuan. 2. Pengawasan terhadap Pengadministrasian dan Pelaksanaan Program – Program Pemerintah Daerah. Dalam pengawasan ini, DPRD bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan program- program pemerintah daerah terkait dengan pelaksanaan proyek - proyek pembangunan yang melibatkan APBD. DPRD berperan dalam mengawasi pengelolaan APBD yang telah disepakati bersama dengan Kepala Daerah agar anggaran tersebut benar-benar digunakan untuk membangun daerah dan menyejahterakan rakyat. 33 Wawancara dengan Bapak Apoan Simanungkalit, SE , pada tanggal 17 Desember 2013 di Kantor DPRD Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara Dengan pengawasan ini, DPRD dapat merumuskan rekomendasi kebijakan apakah program pemerintah itu dapat dilanjutkan, diperbaiki atau perlu dihentikan. Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan seperti ini cukup sering dilaksanakan karena pada umumnya terkait dengan pelaksanaan proyek-proyek. 3. Pengawasan dalam Bidang Pelaporan Kinerja Kepala Daerah. Mekanisme pengawasan ini adalah dengan melakukan pembahasan atau menindaklanjuti beberapa hal terkait kinerja pemerintah daerah antara lain laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah di akhir tahun anggaran dan di akhir masa jabatan, juga menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaaan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah. Pelaksanaan fungsi pengawasan ini meliputi: a. Pengawasan terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah LKPJ. Laporan tersebut diberikan kepada DPRD dalam bentuk capaian kinerja pemerintah daerah setiap akhir tahun. pengawasan berupa Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan LHP BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD. Implementasi pengawasan DPRD tersebut dirangkai dalam kegiatan : Dengar pendapat, Kunjungan Kerja, Pembentukan Panitia Khusus, Pengawasan Tentang Pengelolaan barang dan jasa, Pengawasan tentang proses pengadaan barang dan jasa, pengawasan tentang kinerja pemerintah, serta kegiatan reses. Kegiatan dengar pendapat dilaksanakan jika adanya dugaan penyimpangan dari pelaksanaan peraturan perundang-undangan atau peraturan daerah yang dianggap dapat merugikan Negara atau masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan adanya pengaduan dari masyarakat secara tulisan maupun lisan atau hasil kunjungan yang dilaksanakan oleh DPRD. Untuk menentukan langkah yang harus ditempuh oleh DPRD atas suatu pengaduan maka terlebih dahulu dilaksanakan dengar pendapat. Kegiatan dengar pendapat adalah serangkaian kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh Pimpinan DPRDKomisiGabungan KomisiPanitia Khusus dengan lembagaOrganisasi KemasyarakatanPerusahaanPerorangan. 34 34 PP RI No. 16 Tahun 2010 Pasal 11 Universitas Sumatera Utara DPRD Kabupaten Deli Serdang selalu mengadakan kegiatan dengar pendapat dengan dinas yang terkait yang berhubungan dengan pokok bahasan. Demikian halnya dengan pelaksanaan Peraturan Daerah, maupun Peraturan Bupati, sebelum dilaksanakan kebijakan lain maka terlebih dahulu dilaksanakan dengar pendapat. Maka dari itu DPRD dalam kegiatannya selalu mengadakan rapat kerja dengan dinas-dinas di pemerintahan daerah dalam membahas peraturan daerah maupun kinerja pelayanan aparatur daerah. Kunjungan kerja adalah serangkaian kegiatan alat kelengkapan DPRD Kabupaten Deli Serdang untuk mengunjungi suatu tempat di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kunjungan kerja dapat dilaksanakan oleh seluruh alat kelengkapan DPRD, yang pelaksanaannya diserahkan kepada alat kelengkapan yang bersangkutan. Kunjungan kerja dilaksanakan untuk melihat lebih dekat atas suatu kegiatan Pemerintah Daerah atas pelaksanaan Peraturan daerah maupun Peraturan Bupati baik yang menyangkut APBD maupun Peraturan Daerah. Dengan kunjungan kerja tersebut maka dapat diketahui lebih dekat tentang permasalahan yang sesungguhnya sehingga DPRD dapat membuat keputusan tindak lanjutnya. DPRD dapat membentuk Panitia Khusus Pansus dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah panitia yang dibentuk untuk pembahasan khusus tertentu. Pimpinan DPRD dapat membentuk alat kelengkapan lain yang diperlukan berupa Panitia Khusus dengan Keputusan Pimpinan DPRD atas usul dan pendapat anggota DPRD setelah mendengar pertimbangan Panitia Musyawarah dengan persetujuan Rapat Paripurna. Panitia Khusus sebagaimana dimaksud pada Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Deli Serdang pasal 64 ayat 2 adalah alat kelengkapan DPRD yang bersifat tidak tetap. Panitia Khusus bukanlah alat kelengkapan dewan yang permanen, akan tetapi sifatnya tidak tetap karena pansus dibentuk seiring dengan adanya kasus tertentu atau dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah, sehinga dalam rangka mempermudah pembahasan yang diajukan kepada DPRD , maka dibentuklah pansus. Pansus yang dibentuk dengan sendirinya bubar setelah pansus menyampaikan laporannya dalam sidang paripurna. Universitas Sumatera Utara Pengawasan tentang pengelolaan barang dan jasa adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Deli Serdang yang dilaksanakan oleh Komisi C. pengawasan pengelolaan barang dan jasa sehubungan dengan pelaksanaan APBD, sehingga pengelolaan barang dan jasa dapat bermanfaatkan secara maksimal. Pengawasan tentang Proses pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan DPRD Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan fungsi pengawasan. Hal ini dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap pengadaan barang dan jasa agar pengadaan barang dan jasa tersebut dapat sesuai dengan baik secara kualitas dan kuantitas. Pengawasan tentang pengadaan barang dan jasa sangat penting bagi upaya perbaikan layanan publik di daerah, bidang ini masih banyak mengalami kebocoran dan korupsi sehingga menghasilkan layanan publik yang buruk. Belum adanya upaya yang dilakukan untuk memperbaiki proses pengadaan barang dan jasa seperti membuat kerangka hokum yang lebih kuat dalam memberikan sanksi, meningkatkan etika professional aparat publik, dan perekrutan sumber daya manusia untuk menjadi aparat publik yang memiliki akuntabilitas dan kredibilitas yang baik. Kegiatan Reses juga dilakukan oleh DPRD Kabupaten Deli Serdang yang dipergunakan untuk mengunjungi daerah pemilihan anggota yang bersangkutan dan menyerap aspirasi masyarakat. Masa reses adalah masa kegiatan DPRD di luar masa sidang yang dilakukan Komisi, gabungan Komisi atau Anggota DPRD secara berkelompok. Kegiatan reses adalah salah satu bentuk pengawasan DPRD dalam mengawasi pelaksanaan Peraturan Daerah serta Peraturan Bupati maupun kebijakan Pemerintah Daerah. Kegiatan reses tersebut dalam hal kegiatan ini setiap anggota DPRD baik secara kelompok maupun secara perorangan bertemu langsung dengan konstituen, sehingga dalam kegiatan reses ini sangat efektif dalam menampung aspirasi masyarakat untuk dirumuskan dalam membuat rancangan Peraturan Daerah serta penyusunan APBD. Melalui pelaksanaan kegiatan reses ini juga anggota DPRD akan mendapatkan masukan atau aspirasi secara langsung dari masyarakat atas pelaksanaan Peraturan Daerah maupun kebijakan Bupati lainnya serta mengetahui keluhan-keluhan dari masyarakat atas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerah. Maka DPRD dapat Universitas Sumatera Utara memanfaatkan kegiatan reses ini, melalui kegiatan reses ini sehingga pengawasan implementasi Peraturan Daerah dan Kebijakan Bupati lainnya dapat dilaksanakan. Pengawasan tentang kinerja pemerintah adalah pengawasan DPRD terhadap kinerja Pemerintah Daerah. Pengawasan ini dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Deli Serdang dengan Komisi yang dilakukan dengan cara melihat pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka pelayanan publik. DPRD dalam melaksanakan pengawasan kinerja pemerintah juga mempunyai hak meminta keterangan dan hak untuk melakukan penyelidikan terhadap Pemerintah Daerah. DPRD dalam melakukan penyelidikan , berhak untuk memanggil pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat yang dianggap mengetahui masalah yang diselidiki untuk memberikan keterangan serta untuk meminta menunjukkan surat atau dokumen yang berkaitan dengan hal yang sedang diselidiki. Sebagaimana yang diatur dalam UU No.32 Tahun 2004 Pasal 43 ayat 1 yaitu DPRD mempunyai hak : a. interpelasi, b. angket, c. menyatakan pendapat. Maka DPRD dalam dalam melaksanakan pengawasan dalam rangka mempergunakan hak intepelasi tersebut diatur dalam Tata Tertib DPRD Kabupaten Deli Serdang Nomor 32010, sebagai berikut : 1 diusulkan oleh paling sedikit 7 tujuh orang anggota DPRD dan lebih dari satu 1 fraksi dapat menggunakan hak interpelasi dengan mengajukan usul kepada DPRD untuk meminta keterangan kepada Kepala Daerah secara lisan maupun tertulis mengenai kebijakan Pemerintah Daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara. 2 Usul sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampikan kepada Pimpinan DPRD, disusun secara singkat, jelas, dan ditandatangani oleh para pengusul serta diberikan nomor pokok oleh Sekretariat DPRD. 3 Usul sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disertai dengan dokumen yang memuat sekurang – kurangnya materi kebijakanpelaksanaan kebijakan pemerintah daerah yang akan dimintai keterangan dan alasan permintaan keterangan. Universitas Sumatera Utara 4 Usul meminta keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, oleh Pimpinan DPRD disampaikan pada rapat paripurna DPRD. 5 Dalam rapat paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat 3 para pengusul diberi kesempatan menyampaikan penjelasan lisan atas usul permintaan keterangan tersebut. 6 Pembicaraan mengenai sesuatu usul meminta keterangan dilakukan dengan memberi kesempatan kepada : a. Anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangan melalui fraksi. b. Para pengusul member jawaban atas pandangan para anggota DPRD. 7 Keputusan persetujuan atau penolakan terhadap usul permintaan keterangan kepada Kepala Daerah ditetapkan dalam rapat paripurna. Sedangkan penggunaan hak angket dalam rangka pengawasan kinerja pemerintah daerah dilaksanakan dengan cara : 1 diusulkan oleh paling sedikit 7 tujuh orang anggota DPRD dan lebih dari satu 1 fraksi dapat mengusulkan penggunaan hak angket untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijaksanaan kepala daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan. 2 Usul sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada Pimpinan DPRD, disusun secara singkat, jelas, ditandatangani oleh para pengusul serta diberikan Nomor Pokok oleh sekretariat DPRD. 3 Usul sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disertai dengan dokumen yang memuat sekurang – kurangnya materi kebijakanpelaksanaan kebijakan pemerintah daerah yang akan dimintai keterangan dan alasan permintaan keterangan. 4 Pembicaraan mengenai usul melakukan penyelidikan dilakukan dengan memberi kesempatan kepada anggota DPRD lainnya untuk memberikan pandangan melalui Fraksi dan selanjutnya pengusul memberikan jawaban atas pandangan anggota DPRD. Universitas Sumatera Utara 5 Keputusan atas usul melakukan penyelidikan terhadap Bupati dapat disetujui atau ditolak, ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD. 6 Pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh Panitia Khusus dan hasilnya ditetapkan dengan Keputusan DPRD dalam Rapat Paripurna DPRD. 7 Usul sebagaimana dimaksu pada pasal 14 ayat 1 menjadi hak angket DPRD apabila mendapat persetujuan dari rapat paripurna DPRD yang dihadiri sekurang- kurangnya 34 tiga perempat dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 23 dua pertiga dari jumlah anggota DPRD yang hadir. Pengawasan DPRD terhadap Kebijakan Kepala Daerah juga dapat dilaksanakan berdasarkan hak angket yang dimiliki DPRD, dimana jika ada indikasi kebijakan yang dijalankan Kepala Daerah bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang dianggap strategis serta berdampak luas. Sebagaimana pada TATIB DPRD Kabupaten Deli Serdang pasal 17 bahwa setiap orang yang dipanggil, didengar, dan diperiksa untuk melakukan penyelidikan wajib memenuhi panggilan panitia angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang-undangan. Menurut pasal tersebut bahwa setiap orang yang dipanggil DPRD dalam rangka penyelidikan, maka yang bersangkutan harus hadir, dan dalam hal ini dapat memanggil paksa dengan bantuan Kepolisian. Hak menyatakan pendapat adalah salah satu hak DPRD Kabupaten Deli Serdang dalam rangka Pengawasan. Dalam rangka pelaksanaan Hak Menyatakan Pendapat tersebut pada dasarnya sama dengan pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket. Hanya saja jika DPRD menerima jawaban pernyataan pendapat tersebut , maka Keputusan DPRD dapat berupa : pernyataan pendapat, saran penyelesaian, dan peringatan serta rekomendasi kebijakan.

4. Hambatan – Hambatan Dalam Melaksanakan Fungsi Pengawasan DPRD