Mekanisme Pengawasan DPRD Kabupaten Deli Serdang

APBD yang telah ditetapkan bersama dengan kepala daerah. Pengawasan juga dilaksanakan berdasarkan adanya indikasi suatu Peraturan Daerah tidak efektif dijalankan, sehingga DPRD dapat melakukan pemanggilan terhadap Pemerintah Daerah yang biasanya mengundang dinas terkait untuk meminta keterangan, yang selanjutnya dilaksanakan peninjauan ke lapangan, dalam hal ini untuk melihat langsung atas permasalahan yang terjadi. Kemudian DPRD akan meminta pemerintah daerah melalui dinas – dinas yang terkait mengambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. DPRD juga dapat menyampaikan kepada Kepala Daerah agar ditindaklanjuti jika terjadi kelalaian dinas – dinas yang terkait dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur pemerintah daerah.

2. Mekanisme Pengawasan DPRD Kabupaten Deli Serdang

Lembaga DPRD pada hakekatnya merupakan organ pemerintahan di tingkat lokal yang mengemban harapan rakyat untuk berperan sebagai representasi dan agenda kepentingan rakyat melalui proses perumusan kebijakan dan pengawasan terhadap pemerintah daerah. 26 Fungsi pengawasan yang dijalankan DPRD dalam konteks sebagai lembaga politik merupakan bentuk pengawasan politik dan kebijakan yang lebih bersifat strategis dan bukan pengawasan teknis administrasi. Ini menunjukkan bahwa fungsi pengawasan yang diemban DPRD termasuk dalam tataran pengendalian kebijakan guna menciptakan Keseimbangan kekuasaan checks and balances. Pengawasan semestinya merupakan salah satu fungsi yang paling intesif yang dapat dilakukan oleh lembaga DPRD. Pengawasan yang dilakukan oleh Lembaga DPRD atas penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah menjalankan pemerintahannya sesuai dengan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPRD kepada eksekutif substansinya adalah mengarah pada pengawasan politik atau kebijakan. Sementara itu pengawasan bersifat administrasi dilakukan oleh lembaga yang dibentuk oleh Negarapemerintah yakni Badan Pengawasan Keuangan BPK, dan Lembaga Pengawasan Fungsional lainnya BPKP, Irjen pada kementrian, Badan Pengawasan Daerah Bawasda di Propinsi dan KabupatenKota. 26 http:alimuhi.staff.ipdn.ac.idwp-contentuploads201104PENGAWASAN.DPRD-Jurnal.2011 , di akses pada 7 Januari 2014. Universitas Sumatera Utara Dalam melakukan fungsi pengawasan, DPRD dapat menggunakan hak angket. Hak angket merupakan salah satu bentuk fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan Kepala Daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 27 Dalam tata pemerintahan yang baik, pengawasan berperan memberikan informasi sedini mungkin sebagai bagian dari peringatan dini bagi pemerintah daerah. Pengawasan akan memberikan umpan balik untuk perbaikan pengelolaan pembangunan, sehingga tidak keluar dari jalurtahapan dan tujuan yang telah ditetapkan, agar pelaksanaan program- program dapat mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien. 28 Menurut salah satu Anggota DPRD Deli Serdang, Jaresman Sitanggang, SH , beliau mengatakan bahwa ; “DPRD berfungsi sebagai lembaga pengawasan yang bersifat politik. DPRD sebagai lembaga politik akan menciptakan pola berlaku melaksanakan demokrasi sesuai dengan tugasnya, salah satunya melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah. Menurut Beliau bahwa fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPRD telah mengontrol kekuasaan yang dimiliki oleh Kepala Daerah sehingga Kepala Daerah tidak dapat sewenang – wenang menjalankan pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari kewenangan DPRD atas mekanisme kebijakan ataupun peraturan yang dibuat haruslah mendapat persetujuan oleh DPRD” 29 Salah satu paradigma dalam menganalisis keberhasilan kinerja pemerintah daerah adalah akuntabilitas pemerintah daerah dimana merupakan perwujudan kewajiban pemerintah untuk mempertanggungjawabkan secara objektif keberhasilan dan kegagalannya. Dengan demikian, DPRD sebagai Lembaga yang mewakili kepentingan rakyat akan melihat atau menjalankan fungsi pengawasannya terhadap akuntabilitas kinerja eksekutif dalam hal pelayanan publik, umum dan kompetensi aparatur. . Menurut pendapat salah satu DPRD Deli Serdang, Apoan Simanungkalit, SE mengatakan bahwa ; “Fungsi pengawasan DPRD adalah mengawasi kinerja pemerintah daerah dan penggunaan anggaran daerah oleh pemerintah daerah Bupati beserta SKPD yang bertugas. Namun, fungsi pengawasan DPRD menjadikan lembaga DPRD sebagai 27 Ibid., 28 Ibid., 29 Wawancara dilakukan dengan Bapak Jaresman Sitanggang, pada tanggal 22 Januari 2014 di Kantor DPRD Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara pihak oposisi terhadap kepala Daerah. Padahal DPRD memang fungsinya adalah alat kontrol terhadap kekuasaan kepala daerah. Jika secara prosedural, DPRD Deli Serdang telah menjalankan fungsi pengawasannya. Namun, fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPRD hanya sebatas kewenangan untuk menyampaikan pendapat ataupun meminta keterangan kepada Kepala Daerah jika diindikasikan adanya penyimpangan kebijakan yang dijalankan oleh Kepala Daerah bersama – sama dengan SKPD. Kurang berhasilnya pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD disebabkan salah satunya adalah DPRD tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada instansidinas maupun Kepala Daerah jika melakukan pelanggaran terhadap PERDA ataupun kebijakan yang telah ditetapkan. DPRD hanya memiliki kewenangan memberikan laporan kepada Kepala Daerah untuk dilakukan perbaikan. Namun, laporan yang diberikan oleh DPRD kepada Kepala daerah seringkali diabaikan oleh Kepala Daerah sehingga tidak mempengaruhi terhadap perbaikan kinerja Pemerintah Daerah” 30 . Hal ini menjelaskan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh DPRD bersifat pengawasan politis dan bukan pengawasan teknis. Ruang lingkup pengawasan yang dilakukan DPRD adalah memantau pelaksanaan peraturankebijakan pemerintah daerah sesuai dengan rencana. Pelaksanaan hasil pengawasan tersebut, DPRD mempunyai kewenangan untuk memberikan pernyataan maupun rekomendasi tindakan perbaikan kepada Kepala Daerah. Namun, rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh DPRD kepada Kepala daerah seringkali diabaikan oleh Kepala Daerah sehingga tidak mempengaruhi terhadap perbaikan kinerja pemerintah daerah. Menurut Anggota DPRD Deli Serdang, Bapak M. Iqbal, SE, menuturkan bahwa ; “Fungsi pengawasan DPRD yaitu untuk mengawasi Peraturan Daerah dan mengawasi anggaran yang digunakan. Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPRD Deli Serdang masih kurang maksimal, hal ini dikarenakan oleh jumlah anggota DPRD dengan luasnya wilayah pengawasan yang harus diawasi oleh DPRD tidak sebanding sehingga tidak terawasi seluruhnya. Misalkan pengawasan terhadap perusahaan – perusahaan yang belum benar membayar pajak, dari banyaknya perusahaan yang ada di Deli Serdang, masih sedikit yang dilakukan 30 Wawancara dilakukan dengan Bapak Apoan Simanungkalit dari Fraksi Partai PDIP, pada tanggal 17 Desember 2013 di Kantor DPRD Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara DPRD pemantauan terhadap perusahaan – perusahaan agar menjalankan ketentuan yang berlaku” 31 . Mekanisme pengawasan adalah proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan agar apa yang diselenggarakan sejalan dengan rencana. Artinya pengawasan itu terdiri atas berbagai aktivitas agar segala sesuatu yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang menjalankan rencana terselenggarakan. Untuk menganalisis sejauhmana mekanisme pengawasan DPRD Deli Serdang, meminjam teori yang digunakan oleh George R Terry tentang proses pengawasan, ada aspek – aspek pokok yang bersifat fundamental yang harus diperhatikan bagi sebuah kegiatan pengawasan, aspek – aspek tersebut meliputi : a. Menetapkan Standar Pengawasan. Standar Pengawasan adalah suatu standar atau tolok ukur yang merupakan patokan bagi pengawas dalam menilai apakah obyek atau pekerjaan yang diawasi berjalan dengan semestinya atau tidak. Mekanisme fungsi pengawasan DPRD Deli Serdang belum memiliki standar pengawasan yang jelas. Saat ini belum ada peraturan yang mengatur tentang perincian kebijakan pelaksanaan yang dituangkan secara tertulis yang dapat menjadi pegangan dalam melakukan pengawasan oleh DPRD Deli Serdang. Rencana kerja yang menggambarkan kegiatan yang harus dilaksanakan, bentuk hubungan kerja antar kegiatan, dan hubungan antara berbagai kegiatan beserta sasaran yang harus dicapai dalam menjalankan fungsi pengawasan juga belum memiliki kejelasan, sehingga setiap individu DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan terkesan bergerak sendiri – sendiri. Dalam Pedoman Tata Tertib DPRD, mekanisme pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan pelaksanaan APBD tidak dijelaskan secara rinci, sehingga tidak ada kejelasan secara sistematis kegiatan apa-apa saja yang harus dilakukan dalam proses pengawasan. b. Mengukur Pelaksanaan Pekerjaan Penilaian atau pengukuran terhadap pekerjaan yang sudah dikerjakan perlu dilakukan oleh DPRD untuk melihat sejauh mana proses atau hasil yang telah didapat dalam menjalankan suatu kebijkan. Penilaian yang dilakukan oleh DPRD saat ini antara lain melalui : 31 Wawancara dilakukan dengan Bapak M. Iqbal,SE, pada tanggal 22 Januari 2014 di Kantor DPRD Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara a Laporan kegiatan dari SKPD lisan dan tertulis. b Inspeksi atau pengawasan langsung; Pertemuankonferensi dengan petugas-petugas yang bersangkutan. Penilaian atau pengukuran yang dilakukan oleh DPRD terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah masih belum begitu memuaskan. Belum ada penilaian atau pengukuran yang jelas yang dihasilkan oleh DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan. Masih banyak stigma di masyarakat yang menganggap bahwa kinerja pemerintah masih buruk. Seharusnya hal ini mendorong DPRD untuk melakukan pengukuran yang akurat dan objektif terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan oleh kepala Daerah. c. Membandingkan Standar Pengawasan dengan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan. Prosedur kegiatan ini adalah melakukan pembandingan antara hasil pengukuran dengan standar. Maksudnya, untuk mengetahui apakah diantaranya terdapat perbedaan dan jika ada, maka seberapa besarnya perbedaan tersebut kemudian untuk menentukan tindakan agar perbedaan itu perlu diperbaiki atau tidak. Melalui prosedur ini akan ditemukan berbagai masalah yang menyebabkan terhambatnya pencapaian tujuan. Prosedur kegiatan ini yang dilakukan oleh DPRD terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah masih belum begitu memuaskan. Saat ini masih belum jelasnya pencatatan hasil kerja pengawasan secara rinci, sehingga sulit untuk melakukan pembandingan antara standar pengawasan dengan hasil pelaksanaan pekerjaan, apalagi standar pengawasan juga belum memiliki mekanisme aturan yang jelas. d. Tindakan Koreksi Corrective Action. Tindakan koreksi adalah mengusahakan dan melaksanakan tindakan perbaikan atau koreksi jika menemukan permasalahan. Aspek ini merupakan kegiatan yang paling lemah dilakukan oleh DPRD. DPRD tidak mempunyai ketentuan aturan yang jelas dalam melakukan tindakan koreksi untuk memperbaiki permasalahan yang dilakukan oleh Kepala daerah dalam menjalankan pemerintahan daerah. Tindakan koreksi merupakan kewenangan yang paling menentukan dalam proses pengawasan agar kesalahan yang telah terjadi dapat dicari solusi dan tidak terjadi lagi atau tidak berulang lagi sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Namun kenyataannya, DPRD belum dapat melaksanakan tindakan koreksi dalam menjalankan fungsi pengawasannya. Masih banyaknya keluhan dan pengaduan masyarakat tentang ketidakberesan pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah Universitas Sumatera Utara daerah merupakan indikasi dari masih lemahnya tindakan koreksi DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan. Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka penulis menyimpulkan bahwa mekanisme peraturan pelaksana pengawasan yang dilakukan oleh DPRD Deli Serdang masih belum memiliki ketetapan aturan yang terperinci. Tidak adanya peraturan yang jelas dan tegas yang mengatur tentang tata cara yang dapat dilakukan oleh DPRD, seperti peran – peran apa saja yang dilakukan dan kapan peran itu dapat dilakukan, yang ditegaskan dengan peraturan perundang – undangan di dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Menurut pengamatan penulis bahwa dari antara fungsi utama DPRD yaitu fungsi legislasi, anggaran dan fungsi pengawasan maka fungsi pengawasan merupakan fungsi yang paling lemah. Program kerja pengawasan DPRD lebih sering terabaikan, hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengawasan yang dilaksanakan di DPRD Kabupaten Deli Serdang. DPRD lebih sering melakukan kegiatan fungsi legislasi dan pembahasan anggaran, fungsi pengawasan DPRD dilakukan ketika ada indikasi temuan penyimpangan Peraturan Daerah PERDA ataupun jika ada pengaduan dari masyarakat, maka dilakukan pengawasan untuk memastikan apakah memang benar terjadi penyimpangan Peraturan daerah. Kemudian masih belum adanya agenda pengawasan DPRD yang tersistematis, hal ini juga yang membuat masih banyak permasalahan terkait pelaksanaan peraturan daerah yang belum terselesaikan oleh DPRD sehingga sulit bagi DPRD untuk memantau semua kebijakan peraturan daerah apakah telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, program kerja pengawasan tersebut sangat penting dibuat dan harus lebih konkrit. Berdasarkan jenis pengawasannya, maka pengawasan yang dilakukan oleh DPRD adalah pengawasan yang bersifat politis dan bukan pengawasan bersifat teknis administratif. Sifatnya sebagai lembaga politik tercermin dari fungsinya membuat Peraturan Daerah inisiatif DPRD dan mengesahkan APBD, sedangkan fungsi pengawasannya adalah untuk mengawasi kebijakan Pemerintah Daerah yang dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPRD bukanlah jenis pengawasan yang bersifat melekat, oleh karena itu tidak ada hubungan atasan dan bawahan antara DPRD dan Pemerintah Daerah. Kepala Daerah yang dipilih oleh rakyat tidak bertanggungjawab secara langsung kepada DPRD. Hal ini menyulitkan DPRD untuk mengendalikan Kepala Daerah untuk menjalankan kebijakan pemerintahan sesuai dengan rencana yang ditetapkan jika hanya secara politis. Untuk itu diperlukan dukungan peran lembaga pengawas lainnya, baik Lembaga Pengawasan internal Pemerintah Daerah maupun Lembaga Pengawasan eksternal Pemerintah Daerah yang dapat melakukan pengawasan yang bersifat teknis administratif. Jika semua lembaga pengawasan, baik Universitas Sumatera Utara pengawasan internal, eksternal, maupun politis melakukan fungsinya dengan benar maka pastilah tujuan pemerintahan yang direncanakan dapat tercapai.

3. Pelaksanaan Pengawasan DPRD Kabupaten Deli Serdang