Deskripsi Siklus II

4.2.2.2 Pelaksanaan Observasi

Pelaksanaan observasi hanya dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga proses pembelajaran tidak sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah penerapan model POE. Secara garis besar, berikut hasil pelaksanaan observasi pada siklus II yang dapat dilihat pada Tabel 32:

Tabel 32

Hasil Rekap Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Guru dalam Menerapakan Model POE Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 No.

Indikator

Ya

Tidak Ya Tidak

1. Guru mengkondisikan siswa untuk

√ siap mengikuti kegiatan pembelajaran

2. Guru melakukan apersepsi

√ 3. Guru menyampaikan topik dan tujuan √

√ pembelajaran

4. Guru menghadapkan siswa dengan

√ seperangkat alat dan bahan percobaan

√ prediksi hasil apa yang akan diperoleh

5. Guru meminta siswa untuk membuat

dengan bereksperimen menggunakan seperangkat alat dan bahan yang ditunjukkan guru 6. Guru membagikan alat percobaan

√ kepada siswa 7. Guru menjelaskan langkah percobaan √

√ 8. Guru meminta siswa untuk melakukan √

√ percobaan dan mengamatinya

9. Guru membimbing siswa dalam

√ melakukan percobaan

√ mendiskusikan hasil pengamatan

10. Guru meminta siswa untuk

percobaan mereka bersama kelompoknya 11. Guru meminta siswa untuk

√ mempresentasikan hasil pengamatan

percobaan mereka di depan kelas 12. Guru mengkonfirmasi hasil presentasi √

√ siswa

13. Guru mengkaitkan percobaan

√ siswa dengan materi

14. Guru mengaitkan pembelajaran

√ yang telah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari

Pertemuan 1 Pertemuan 2 No.

Indikator

Ya

Tidak Ya Tidak

15. Guru mengajak siswa untuk

√ menyimpulkan dan merangkum pembelajaran yang telah dilakukan 16. Guru menyampaikan rencana

√ pembelajaran pada pertemuan selanjutnya

100% Berdasarkan Tabel 32 hasil rekap lembar observasi terhadap aktivitas guru dalam menerapkan model POE pada siklus II pertemuan pertama dan kedua, menunjukkan semua langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan model POE telah terlaksana 100% atau sebanyak 16 pernyataan sudah terlaksana sesuai rencana. Ini menunjukkan bahwa penerapan model POE pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan indikator kinerja yang peneliti buat. Tidak ada langkah pembelajaran yang terlewatkan oleh guru. Pembimbingan yang diberikan guru kepada siswa sudah intensif, membuat siswa nyaman dalam melakukan pengamatan percobaan serta hasil pekerjaan siswa pada lembar kerja siswa menjadi lebih maksimal.

Rata-Rata

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan pada siklus II ini berupa aktivitas belajar dan hasil belajar IPA aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Secara rinci akan diuraikan sebagai berikut.

4.2.3.1 Aktivitas Belajar

Hasil tindakan aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh dari rata-rata aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Dimana data aktivitas belajar siswa tersebut diobservasi oleh observer menggunakan lembar observasi. Berikut disajikan tabel 33 distribusi frekuensi aktivitas belajar siswa siklus II.

Tabel 33

Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siklus II Nilai

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan Tabel 33 distribusi frekuensi aktivitas belajar siklus II, nilai aktivitas belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Dapat dilihat dari rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada siklus

I yaitu 78.4, pada siklus II meningkat menjadi 86.9 dengan 4 siswa (30.8%) siswa melakukan aktivitas belajar sangat tinggi, 6 siswa (46.1%) melakukan aktivitas belajar tinggi, 2 siswa (15.4%) melakukan aktivitas belajar sedang, dan 1 siswa (7.7%) siswa melakukan aktivitas belajar rendah. Diagram kategori aktivitas belajar siswa akan disajikan pada Gambar 6 berikut:

Kategori Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Sedang Tinggi

46.1% Sangat Tinggi

Gambar 6

4.2.3.2 Hasil Belajar Aspek Pengetahuan

Data hasil belajar aspek pengetahuan didapat dari nilai hasil tes siswa. Soal tes yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana yang telah dipelajari.

Berikut disajikan Tabel 34 mengenai distribusi frekuensi hasil belajar siswa aspek pengetahuan pada siklus II:

Tabel 34

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Siklus II

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan Tabel 34 distribusi frekuensi hasil belajar aspek pengetahuan siklus II, hasil yang diperoleh siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pada siklus I. Dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar aspek pengetahuan 13 siswa pada siklus I yaitu 72.3, pada siklus II rata- ratanya meningkat menjadi 80.0. Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan siklus II dapat dilihat pada Tabel 35 berikut :

Tabel 35

Keteuntasan Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Siklus II

Jumlah Siswa Nilai

Kategori

Jumlah Presentase

Tidak Tuntas

13 100% Dari Tabel 38 ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan siklus II,

Jumlah

terdapat 12 siswa yang tuntas (92.3%) dan 1 siswa yang belum tuntas (7.7%). Diagram ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan siklus II dapat dilihat pada Gambar 7 berikut:

Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Siklus

Tidak Tuntas

Gambar 7

4.2.3.3 Hasil Belajar Aspek Sikap

Data hasil belajar aspek sikap diperoleh dari penilaian guru terhadap sikap siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Aspek sikap yang dinilai tersebut meliputi kerjasama, ketelitian, dan kepercayaan diri siswa. Penilaian sikap menggunakan skala nilai 1-4, namun untuk memudahkan pengolahan data peneliti mengkonversinya menjadi nilai dengan skala 0-100.

Berikut disajikan Tabel 36 mengenai distribusi frekuensi hasil belajar aspek sikap pada siklus II:

Tabel 36

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Aspek Sikap Siklus II

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan Tabel 36 distribusi frekuensi hasil belajar aspek sikap siklus

II, nilai yang diperoleh siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai pada siklus I. Dapat dilihat dari rata-rata nilai sikap 13 siswa pada siklus I yaitu 75.8, pada siklus II meningkat menjadi 81.7. Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar aspek sikap siklus II dapat dilihat pada Tabel 37 berikut :

Tabel 37

Keteuntasan Hasil Belajar Aspek Sikap Siklus I

Jumlah Siswa Nilai

Kategori

Jumlah Presentase

Tidak Tuntas

13 100% Dari Tabel 37 ketuntasan hasil belajar aspek sikap siklus II, semua siswa

Jumlah

telah tuntas pada penilaian sikap mereka, atau dapat dikatakan 100% siswa mendapatkan nilai ≥ 66.8. Diagram ketuntasan hasil belajar aspek sikap siklus II dapat dilihat pada Gambar 8 berikut:

Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Sikap Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 8

4.2.3.4 Hasil Belajar Aspek Keterampilan

Data hasil belajar aspek keterampilan diperoleh dari penilaian guru terhadap keterampilan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Aspek keterampilan yang dinilai tersebut meliputi penggunaan alat percobaan, langkah kerja, dan kelengkapan presentasi hasil pengamatan percobaan siswa. Penilaian keterampilan menggunakan skala nilai 1-

4, namun untuk memudahkan pengolahan data peneliti mengkonversinya menjadi nilai dengan skala 0-100. Berikut disajikan Tabel 38 mengenai distribusi frekuensi hasil belajar siswa aspek keterampilan pada siklus II:

Tabel 38

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Aspek Keterampilan Siklus II

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan Tabel 38 distribusi frekuensi hasil belajar aspek keterampilan siklus II, nilai yang diperoleh siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai siklus I. Dapat dilihat rata-rata nilai keterampilan 13 siswa pada siklus I yaitu 70.8, pada siklus II meningkat menjadi 85.6. Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan dapat dilihat pada Tabel 39 berikut :

Tabel 39

Keteuntasan Hasil Belajar Aspek Keterampilan Siklus II

Jumlah Siswa Nilai

Kategori

Jumlah Presentase

Tidak Tuntas

13 100% Dari Tabel 39 ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan siklus II,

Jumlah

seluruh siswa (100%) telah tuntas pada penilaian keterampilan. Diagram ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan siklus II dapat dilihat pada Gambar 9 berikut:

Ketuntasan Hasil Belajar Aspek

Keterampilan Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II menggunakan model POE berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Tidak ada kegiatan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang terlewatkan. Pembimbingan yang dilakukan guru terhadap siswa dalam melakukan pengamatan percobaan intensif. Siswa terlihat nyaman dalam melakukan pengamatan percobaan. Siswa menggunakan alat dan bahan percobaan dengan semestinya, sehingga kegiatan pembelajaran berjalan kondusif. Saat ada siswa yang menyampaikan presentasi, siswa lain memperhatikannya. Siswa antusias dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan pembelajaran yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model POE sudah memenuhi standar proses yang peneliti tetapkan.

Melalui tindakan kelas yang dilakukan, aktivitas belajar IPA siswa megalami peningkatan. Rata-rata nilai aktivitas belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran IPA dengan model POE pada siklus II mencapai 86.9 dengan 4 siswa (30.8%) siswa melakukan aktivitas belajar sangat tinggi, 6 siswa (46.1%) melakukan aktivitas belajar tinggi, 2 siswa (15.4%) melakukan aktivitas belajar sedang, dan 1 siswa (7.7%) siswa melakukan aktivitas belajar rendah. Aktivitas belajar siswa yang dilakukan pada siklus II sudah memenuhi indikator kinerja yang peneliti tentukan.

Pada akhir siklus II dilakukan tes formatif untuk mengetahui nilai hasil belajar IPA aspek pengetahuan. Dari hasil tes siklus II diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa aspek pengetahuan adalah 80 sedangkan pada prasiklus Pada akhir siklus II dilakukan tes formatif untuk mengetahui nilai hasil belajar IPA aspek pengetahuan. Dari hasil tes siklus II diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa aspek pengetahuan adalah 80 sedangkan pada prasiklus

Dari kegiatan pembelajaran menggunakan model POE yang telah dilakukan pada siklus II hasil belajar siswa aspek sikap mengalami peningkatan. Dengan tindakan yang dilakukan, dapat dilihat rata-rata nilai sikap siswa pada siklus II adalah 81.7 sedangkan pada prasiklus adalah 66.7. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada penilaian sikap, jumlah siswa yang tuntas pada siklus II meningkat menjadi 100%. Hasil belajar aspek sikap sudah memenuhi indikator kinerja yang peneliti tetapkan.

Dari kegiatan pembelajaran menggunakan model POE yang telah dilakukan, hasil belajar siswa aspek keterampilan mengalami peningkatan. Dengan tindakan yang dilakukan, dapat dilihat peningkatan rata-rata nilai keterampilan siswa pada siklus II adalah 85.6 sedangkan pada prasiklus adalah

64.1. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada penilaian keterampilan, jumlah siswa yang tuntas pada siklus II ini meningkat menjadi 100%. Hasil belajar aspek keterampilan sudah memenuhi indikator kinerja yang peneliti tetapkan.

Seluruh variabel penelitian sudah menunjukkan hasil yang berada di atas indikator kinerja yang telah peneliti tetapkan, baik dari segi proses maupun hasil. Maka dari itu peneliti beserta guru membuat kesepakatan untuk mengakhiri tindakan kelas ini. Karena seluruh indikator kinerja telah terpenuhi, maka penelitian cukup sampai siklus II dan tidak diadakan siklus selanjutnya lagi.