BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 03 Kabupaten Semar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, hasil tindakan, refleksi, analisis data, penerapan model POE (predict-observe-explain), dan pembahasan. Secara rinci akan diuraikan sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Siklus 1

4.1.1 Rencana Tindakan

Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan waktu untuk melakukan tindakan serta standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan. Waktu pelaksanaan tindakan dilakukan mulai tanggal 23 April 2015. Standar kompetensi yang digunakan adalah menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, dengan kompetensi dasar mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 5 Semester II. RPP siklus

I dirancang dalam 4 kali pertemuan (8 x 35 menit) dimana pertemuan pertama, kedua, dan ketiga merupakan kegiatan pembelajaran dengan model predict- observe-explain dan pertemuan keempat adalah pemantapan materi serta diadakannya tes formatif siswa.

Pada pertemuan pertama, materi sifat cahaya yang akan dipelajari adalah cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Pada pertemuan kedua, materi sifat cahaya yang akan dipelajari adalah pembiasan cahaya dan pemantulan cahaya. Untuk pertemuan ketiga melanjutkan materi pemantulan cahaya dan dilanjutkan mempelajari penguraian cahaya. Dalam mempelajari materi sifat-sifat cahaya, siswa melakukan percobaan pada setiap sifatnya. Pada pertemuan Pada pertemuan pertama, materi sifat cahaya yang akan dipelajari adalah cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Pada pertemuan kedua, materi sifat cahaya yang akan dipelajari adalah pembiasan cahaya dan pemantulan cahaya. Untuk pertemuan ketiga melanjutkan materi pemantulan cahaya dan dilanjutkan mempelajari penguraian cahaya. Dalam mempelajari materi sifat-sifat cahaya, siswa melakukan percobaan pada setiap sifatnya. Pada pertemuan

Untuk memudahkan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dibuat lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa berisi mengenai langkah percobaan serta pertanyaan mengenai percobaan. Lembar kerja siswa yang dibuat berjumlah lima, sesuai dengan jumlah percobaan pada siklus I.

Sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran, dipersiapkan alat peraga serta bahan percobaan. Alat dan bahan tersebut digunakan untuk melakukan percobaan mengenai sifat-sifat cahaya, yaitu percobaan cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, pembiasan cahaya, pemantulan cahaya, dan penguraian cahaya. Bahan percobaan sifat-sifat cahaya terdiri dari kertas karton, senter, plastik bening, kardus, gelas bening, meja, pensil, uang logam, air, cermin rias, sendok, dan mainan gelembung sabun.

Untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, maka dibuat soal tes. Soal tes disusun berdasarkan indikator dalam kompetensi dasar yang peneliti ambil. Soal tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah sepuluh nomer. Soal ini akan dikerjakan siswa pada pertemuan terakhir.

Untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek sikap, maka disusun lembar penilaian nontes terhadap sikap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Lembar penilaian ini digunakan oleh guru dan ada dalam RPP. Sikap siswa yang akan dinilai meliputi kerjasama, ketelitian, dan kepercayaan diri mereka. Penilaiannya menggunakan skor, skor 1 jika belum terlihat, skor 2 jika mulai terlihat, skor 3 jika mulai berkembang, dan skor 4 jika sudah membudaya.

Untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek keterampilan, maka disusun lembar penilaian nontes terhadap keterampilan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Lembar penilaian ini digunakan oleh guru dan ada dalam RPP. Keterampilan siswa yang dinilai meliputi penggunaan alat percobaan, langkah kerja, dan kelengkapan presentasi hasil pengamatan percobaan mereka. Penilaiannya menggunakan skor 1-4, dimana masing-masing skor memiliki kriteria tertentu.

Untuk melihat aktivitas belajar siswa maka disusunlah lembar observasi terhadap aktivitas belajar siswa. Lembar observasi ini menggunakan daftar periksa pada setiap indikator aktivitas belajar.

Sebagai alat ukur untuk mengetahui keterlaksanaan sintak dari kegiatan pembelajaran IPA menggunakan model predict-observe-explain, maka disusunlah lembar observasi terhadap keterlaksanaan sintaknya. Lembar observasi ini menggunakan daftar periksa pada setiap sintaknya, yaitu ‘Ya’ dan ‘Tidak’.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan terhadap kegiatan pembelajaran dalam siklus I dilakukan dalam 4 kali pertemuan, sesuai dengan jumlah pertemuan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing-masing pertemuan berlangsung selama

2 jam pelajaran (70 menit). (1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 23 April 2015. Semua siswa kelas V SDN Getasan 03 hadir pada kegiatan pembelajaran pertemuan pertama. Materi yang dibelajarkan yaitu sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan model predict-observe-explain.

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa.

Untuk menjaga agar pembelajaran berjalan kondusif, guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswa termotivasi, guru memberikan pertanyaan apersepsi dengan bertanya mengenai apakah sebelum berangkat sekolah siswa bercermin terlebih dahulu, apakah siswa dapat melihat bayangan mereka di cermin, dan bagaimana yang terjadi jika siswa bercermin di tempat yang gelap. Siswa menjawab dengan jawaban mereka masing-masing.

Guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari selama beberapa pertemuan kedepan, yaitu sifat-sifat cahaya. Pada rencana pelaksanaan pembelajaran tertera langkah guru untuk menyampaikan tujuan pembelajaran, namun langkah ini belum dilaksanakan.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa nantinya pada saat mempelajari sifat-sifat cahaya, siswa akan bekerja di dalam kelompok. Dengan arahan guru, siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.

Untuk memulai kegiatan pertama (percobaan sifat cahaya merambat lurus), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah-langkah percobaan, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai percobaan. Masing-masing perwakilan kelompok maju untuk mengambil lembar kerja siswa yang dibagikan guru.

Guru menunjukan alat dan bahan percobaan, yaitu berupa 3 kertas karton berjajar lurus yang dilubangi pada bagian tengahnya dan 1 kertas karton yang digunakan sebagai layar beserta sebuah senter. Beberapa siswa diminta guru maju kedepan untuk memegangi kertas karton dengan berjajar lurus. Guru mengarahkan cahaya senter ke lubang karton, terlihat bahwa cahaya mencapai layar terakhir. Siswa memperhatikan treatmen guru terhadap alat dan bahan percobaan tersebut. Dengan arahan guru, siswa memprediksikan hal yang akan terjadi jika salah satu kertas karton yang berlubang digeser, apakah cahaya masih dapat sampai ke layar. Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan prediksi mereka.

Guru menjelaskan mengenai langkah percobaan dan hal apa saja yang nantinya dilakukan siswa. Siswa mengambil alat dan bahan percobaan yang telah disediakan guru, yaitu kertas karton dan senter.

Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan. Terjadi kerjasama yang cukup baik pada setiap kelompok dalam melakukan percobaan, ada siswa yang memegang kertas karton, memegang senter, dan yang mengamatinya. Ada kelompok dimana dalam melakukan percobaan terlihat agak kesulitan menggunakan alat dan bahan percobaan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan, namun pembimbingan yang Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan. Terjadi kerjasama yang cukup baik pada setiap kelompok dalam melakukan percobaan, ada siswa yang memegang kertas karton, memegang senter, dan yang mengamatinya. Ada kelompok dimana dalam melakukan percobaan terlihat agak kesulitan menggunakan alat dan bahan percobaan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan, namun pembimbingan yang

Bersama kelompoknya, siswa mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan percobaan mereka. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil pengamatan percobaan mereka di depan kelas. Terdapat beberapa siswa yang menyanggah hasil percobaan kelompok lain. Setelah menyampaikan hasil pengamatan percobaan, setiap kelompok menempelkan kesimpulan mereka di kertas besar yang telah disediakan guru di depan kelas.

Guru menanggapi serta meberikan apresiasi dari presentasi masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi sifat-sifat cahaya. Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan bahwa salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus.

Untuk memulai kegiatan kedua (percobaan sifat cahaya menembus benda bening), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah-langkah percobaan, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai percobaan. Masing-masing perwakilan kelompok maju untuk mengambil lembar kerja siswa yang dibagikan guru.

Guru menunjukan alat dan bahan percobaan, yaitu berupa plastik bening, kardus, gelas bening, meja kayu, dan senter. Guru mengarahkan cahaya senter ke arah kardus, siswa memperhatikan apa yang terjadi. Dengan arahan guru, siswa memprediksikan hal yang akan terjadi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke benda-benda lainnya, apakah cahaya senter dapat menembusnya atau tidak. Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan prediksi mereka.

Guru menjelaskan mengenai langkah percobaan dan hal apa saja yang nantinya dilakukan siswa. Siswa mengambil alat dan bahan percobaan yang telah disediakan guru, yaitu plastik bening, kardus, gelas bening, dan senter.

Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan. Siswa bekerjasama untuk melakukan percobaan ini. Masih ada kelompok dimana dalam melakukan percobaan terlihat agak kesulitan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Saat melakukan percobaan Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan. Siswa bekerjasama untuk melakukan percobaan ini. Masih ada kelompok dimana dalam melakukan percobaan terlihat agak kesulitan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Saat melakukan percobaan

Bersama kelompoknya, siswa mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan percobaan mereka. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil pengamatan percobaan mereka di depan kelas. Setelah menyampaikan hasil pengamatan percobaan, setiap kelompok menempelkan kesimpulan mereka di kertas besar yang telah disediakan guru di depan kelas.

Guru menanggapi serta meberikan apresiasi dari presentasi masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi sifat-sifat cahaya. Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan bahwa salah satu sifat cahaya yaitu menembus benda bening.

Guru bertanya kepada siswa, apakah siswa mengalami kesulitan selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan. Guru memberikan nasehat kepada siswa agar selalu memperhatikan penjelasan guru serta lebih cermat dalam membaca petunjuk percobaan yang ada di dalam lembar kerja siswa. Kemudian siswa menanyakan materi yang belum siswa pahami, terdapat dua siswa yang bertanya.

Dengan melakukan tanya jawab, guru membimbing siswa untuk menunjukkan contoh cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam kehidupan sehari-hari. Guru menambahkan materi yang belum diketahui siswa. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman dari pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan rencana pada pertemuan selanjutnya.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru menilai sikap siswa dalam hal kerjasama, ketelitian serta kepercayaan diri mereka. Selain itu juga terhadap keterampilan siswa dalam penggunaan alat percobaan, langkah kerja, dan kelengkapan presentasi hasil pengamatan percobaan.

(2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 24 April 2015. Semua siswa kelas V SDN Getasan 03 hadir pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua. Materi yang dibelajarkan yaitu pembiasan cahaya dan pemantulan cahaya (sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cembung dan cekung). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan model predict-observe-explain.

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa.

Untuk menjaga agar pembelajaran berjalan kondusif, guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswa termotivasi, guru memberikan pertanyaan apersepsi dengan bertanya “Siapa yang pernah membuatkan teh untuk tamu? Pernahkah kalian memperhatikan sendok kalian ketika mengaduk teh tersebut? Apa yang kalian lihat”. Siswa menjawab dengan jawaban mereka masing-masing. 5 siswa menjawab sendok tersebut akan terlihat patah.

Guru menginformasikan topik dan tujuan pembelajaran pada hari ini. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa nantinya pada saat melakukan percobaan, siswa akan kembali bekerja di dalam kelompok. Dengan arahan guru, siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.

Untuk memulai kegiatan pertama (percobaan pembiasan cahaya), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah-langkah percobaan, dan pertanyaan- pertanyaan mengenai percobaan. Masing-masing perwakilan kelompok maju untuk mengambil lembar kerja siswa yang dibagikan guru.

Guru menunjukan alat dan bahan percobaan, yaitu berupa 2 buah gelas bening, 2 buah pensil, 2 buah uang logam, dan air bening. Guru memasukkan pensil kedalam gelas bening yang tidak terisi air. Dengan arahan guru, siswa memprediksikan hal yang akan terjadi jika gelas diisi dengan air. Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan prediksi mereka.

Guru menjelaskan mengenai langkah percobaan dan hal apa saja yang nantinya dilakukan siswa. Siswa mengambil alat dan bahan percobaan yang telah disediakan guru, yaitu 2 buah gelas bening, 2 buah pensil, 2 buah uang logam, dan air bening.

Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan. Terjadi kerjasama yang cukup baik pada setiap kelompok dalam melakukan percobaan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Namun masih seperti pada pertemuan pertama, pembimbingan yang dilakukan guru kurang intensif. Ada kelompok yang terlihat agak kesulitan dalam melakukan pengamatan percobaan. Saat melakukan percobaan siswa juga mencatat serta mengerjakan soal di dalam lembar kerja siswa yang berkaitan dengan hasil pengamatan percobaan pembiasan cahaya.

Bersama kelompoknya, siswa mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan percobaan mereka. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil pengamatan percobaan mereka di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi temannya. Setelah menyampaikan hasil pengamatan percobaan, setiap kelompok menempelkan kesimpulan mereka di kertas besar yang telah disediakan guru di depan kelas.

Guru menanggapi serta meberikan apresiasi dari presentasi masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi sifat-sifat cahaya. Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan bahwa salah satu sifat cahaya yaitu dapat dibiaskan.

Untuk memulai kegiatan kedua (percobaan sifat bayangan pada cermin datar, cembung dan cekung), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah- langkah percobaan, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai percobaan. Masing- masing perwakilan kelompok maju untuk mengambil lembar kerja siswa yang dibagikan guru.

Guru menunjukan alat dan bahan percobaan, yaitu cermin rias dan sendok sayur. Guru meminta siswa untuk memprediksikan sifat bayangan yang akan terbentuk jika bercermin menggunakan cermin rias, sendok sayur bagian dalam, Guru menunjukan alat dan bahan percobaan, yaitu cermin rias dan sendok sayur. Guru meminta siswa untuk memprediksikan sifat bayangan yang akan terbentuk jika bercermin menggunakan cermin rias, sendok sayur bagian dalam,

Guru menjelaskan mengenai langkah percobaan dan hal apa saja yang nantinya dilakukan siswa. Siswa mengambil alat dan bahan percobaan yang telah disediakan guru, cermin rias dan sendok sayur.

Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan. Terjadi kerjasama yang cukup baik pada setiap kelompok dalam melakukan percobaan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan pengamatan percobaan. Saat melakukan percobaan, siswa mencatat serta mengerjakan soal di dalam lembar kerja siswa yang berkaitan dengan hasil pengamatan percobaan.

Jam pelajaran pada pertemuan kedua berakhir, siswa belum selesai dalam melakukan pengamatan percobaan. Pengamatan percobaan sifat bayangan pada cermin datar, cekung dan cembung akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru menilai sikap siswa dalam hal kerjasama, ketelitian serta kepercayaan diri mereka. Selain itu juga terhadap keterampilan siswa dalam penggunaan alat percobaan, langkah kerja, dan kelengkapan presentasi hasil pengamatan percobaan.

(3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 27 April 2015. Materi yang dibelajarkan yaitu melanjutkan materi pemantulan cahaya (sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cembung dan cekung) dan penguraian cahaya. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan model predict-observe-explain.

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa.

Untuk menjaga agar pembelajaran berjalan kondusif, guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswa termotivasi, guru memberikan pertanyaan apersepsi dengan menanyakan kegiatan Untuk menjaga agar pembelajaran berjalan kondusif, guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswa termotivasi, guru memberikan pertanyaan apersepsi dengan menanyakan kegiatan

Guru meminta siswa untuk melanjutkan pengamatan percobaan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan pengamatan percobaan. Saat melakukan percobaan siswa juga mencatat serta mengerjakan soal di dalam lembar kerja siswa yang berkaitan dengan hasil pengamatan percobaan.

Bersama kelompoknya, siswa mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan percobaan mereka. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil pengamatan percobaan mereka di depan kelas. Terdapat beberapa siswa yang menyanggah hasil percobaan kelompok lain. Setelah menyampaikan hasil pengamatan percobaan, setiap kelompok menempelkan kesimpulan mereka di kertas besar yang telah disediakan guru di depan kelas.

Guru menanggapi serta meberikan apresiasi dari presentasi masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi sifat-sifat cahaya. Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan menegnai sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cembung dan cekung.

Untuk memulai kegiatan kedua (percobaan penguraian cahaya), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah-langkah percobaan, dan pertanyaan- pertanyaan mengenai percobaan. Masing-masing perwakilan kelompok maju untuk mengambil lembar kerja siswa yang dibagikan guru.

Guru menunjukan alat dan bahan percobaan, yaitu berupa alat pembuat gelembung air dari air sabun. Guru membuat gelembung di depan kelas. Guru meminta siswa untuk memprediksikan apa yang akan terjadi jika gelembung tersebut dibuat di bawah sinar matahari. Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan prediksi mereka.

Guru menjelaskan mengenai langkah percobaan dan hal apa saja yang nantinya dilakukan siswa. Siswa mengambil alat dan bahan percobaan yang telah disediakan guru, yaitu alat pembuat gelembung air dari air sabun.

Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan di luar kelas. Siswa bekerjasama untuk melakukan percobaan ini. Siswa terlihat sangat antusias dalam melakukan percobaan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan pengamatan percobaan. Saat melakukan percobaan siswa juga mencatat serta mengerjakan soal di dalam lembar kerja siswa yang berkaitan dengan hasil pengamatan percobaan. Setelah selesai melakukan pengamatan percobaan, guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas.

Bersama kelompoknya, siswa mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan percobaan mereka. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil pengamatan percobaan mereka di depan kelas. Setelah menyampaikan hasil pengamatan percobaan, setiap kelompok menempelkan kesimpulan mereka di kertas besar yang telah disediakan guru di depan kelas.

Guru menanggapi serta meberikan apresiasi dari presentasi masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi sifat-sifat cahaya. Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan bahwa salah satu sifat cahaya yaitu dapat diuraikan.

Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan kesulitannya dalam melakukan pengamatan percobaan. Siswa juga diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum mereka pahami.

Dengan melakukan tanya jawab, guru membimbing siswa untuk menunjukkan contoh penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Guru menambahkan materi yang belum diketahui siswa. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman dari pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, yaitu pendalaman materi sifat-sifat cahaya dan tes.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru menilai sikap siswa dalam hal kerjasama, ketelitian serta kepercayaan diri mereka. Selain itu juga Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru menilai sikap siswa dalam hal kerjasama, ketelitian serta kepercayaan diri mereka. Selain itu juga

(4) Pertemuan Keempat Pertemuan keempat pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 30 April 2015. Kegiatan pembelajaran pada hari ini adalah untuk pemantapan materi sifat- sifat cahaya beserta tes.

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa. Untuk menjaga agar pembelajaran berjalan kondusif, guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan apakah siswa masih ingat 3 pertemuan terakhir sudah belajar apa saja. Siswa menjawab bahwa pada 3 pertemuan terakhir mereka mempelajari sifat-sifat cahaya dengan melakukan percobaan. Guru menyampaikan topik pembelajaran, yaitu pemantapan materi sifat-sifat cahaya dan tes.

Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai sifat-sifat cahaya. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi sifat-sifat cahaya. Guru mengatur tempat duduk siswa agar tes berjalan dengan kondusif. Guru membagikan soal tes sifat-sifat cahaya kepada siswa. Siswa mengerjakan tes dengan tenang.

Selesai mengerjakan tes, siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi sifat-sifat cahaya yang masih dirasa susah. Guru menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

4.1.2.2 Pelaksanaan Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Hal ini dikarenakan pada pertemuan keempat proses pembelajaran tidak sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah penerapan model POE. Secara garis besar, berikut hasil pelaksanaan observasi pada siklus I yang dapat dilihat pada Tabel 24:

Tabel 24

Hasil Rekap Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Guru dalam

Menerapakan Model Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 No.

Tidak Ya Tidak

1. Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan

pembelajaran 2. Guru melakukan apersepsi

3. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran

4. Guru menghadapkan siswa dengan seperangkat alat dan

bahan percobaan 5. Guru meminta siswa untuk membuat prediksi hasil apa yang akan diperoleh dengan bereksperimen menggunakan

seperangkat alat dan bahan yang ditunjukkan guru 6. Guru membagikan alat percobaan kepada siswa

7. Guru menjelaskan langkah percobaan

8. Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan dan

mengamatinya 9. Guru membimbing siswa dalam

melakukan percobaan

10. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil pengamatan percobaan mereka bersama

kelompoknya 11. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatan percobaan mereka di

depan kelas 12. Guru mengkonfirmasi hasil presentasi siswa

13. Guru mengkaitkan percobaan siswa dengan materi

14. Guru mengaitkan pembelajaran yang telah

dipelajari dengan kehidupan

sehari-hari

15. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan dan

merangkum pembelajaran merangkum pembelajaran

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 No.

16. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya

Total Ya

91.7% Berdasarkan Tabel 24 hasil rekap lembar observasi terhadap aktivitas guru

Rata-Rata

dalam menerapkan model POE pada siklus I pertemuan pertama, langkah- langkah kegiatan pembelajaran yang mengacu pada penerapan model POE mencapai 87.5% atau sebanyak 14 pernyataan dari 16 pernyataan sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan adalah guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pernyataan guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan, pembimbingan guru kurang intensif sehingga ada kelompok yang terlihat kurang lancar dalam melakukan pengamatan percobaan. Pada pertemuan kedua dapat diketahui bahwa 87.5% atau 14 dari 16 pernyataan sudah terlaksana. Pada pertemuan kedua ini guru sudah menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran. Namun masih terdapat dua pernyataan yang belum dilakukan guru sesuai harapan. Seperti pada pertemuan sebelumnya, guru kurang intensif dalam membimbing siswa melakukan percobaan, hal ini menyebabkan siswa kurang maksimal dalam melakukan pengamatan percobaan. Pada akhir kegiatan guru belum sempat mengajak siswa untuk membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada pertemuan ketiga terlihat peningkatan, yaitu 100% atau 16 pernyataan sudah terlaksana sesuai harapan. Guru terlihat intensif dalam memberikan bimbingan kepada siswa ketika melakukan pengamatan percobaan, siswa terlihat nyaman dalam melakukan percobaan. Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran dengan baik.

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pada siklus I ini berupa aktivitas belajar dan hasil belajar IPA aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Secara rinci akan diuraikan sebagai berikut.

4.1.3.1 Aktivitas Belajar

Hasil tindakan aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh dari rata-rata aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Dimana data aktivitas belajar siswa tersebut didapat dari observasi yang dilakukan observer menggunakan lembar observasi. Berikut disajikan tabel 25 distribusi frekuensi aktivitas belajar siswa siklus I.

Tabel 25

Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siklus I Nilai

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan tabel 25 distribusi frekuensi aktivitas belajar siklus I, aktivitas belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi prasiklus. Dapat dilihat dari rata-rata aktivitas belajar siswa pada prasiklus yaitu hanya 48.4, pada siklus I meningkat menjadi 78.4 dengan 5 siswa (38.5%) melakukan aktivitas belajar sangat tinggi, 3 siswa (23.0%) melakukan aktivitas belajar tinggi, 1 siswa (7.7%) melakukan aktivitas belajar sedang, dan 4 siswa (30.8%) melakukan aktivitas belajar rendah. Diagram kategori aktivitas belajar siswa siklus I akan disajikan pada Gambar 2 berikut:

Kategori Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Sangat Tinggi

Gambar 2

4.1.3.2 Hasil Belajar Aspek Pengetahuan

Data hasil belajar aspek pengetahuan didapat dari nilai tes siswa. Soal tes yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi sifat-sifat cahaya yang telah dipelajari.

Berikut disajikan tabel 26 distribusi frekuensi hasil belajar siswa aspek pengetahuan siklus I:

Tabel 26

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Siklus I Nilai

72.3 Nilai Tertinggi

Rata-rata

90 Nilai Terendah

50 Berdasarkan tabel 26 distribusi frekuensi hasil belajar aspek pengetahuan

siklus I, hasil yang diperoleh siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi prasiklus. Dapat dilihat dari nilai rata-rata 13 siswa pada prasiklus yaitu 63.1, pada siklus I meningkat menjadi 72.3. Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan siklus I dapat dilihat pada Tabel 27 berikut:

Tabel 27

Keteuntasan Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Siklus I

Jumlah Siswa Nilai

Kategori

Jumlah Presentase

Tidak Tuntas

13 100% Dari Tabel 27 ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan siklus I, terdapat

Jumlah

10 siswa yang tuntas (76.9%) dan 3 siswa yang belum tuntas (23.1%) atau belum memenuhi kriteria ketuntasan IPA yaitu ≥63. Diagram ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan siklus I dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:

Ketuntasan Hasil Belajar Aspek

Pengetahuan Siklus I

Tidak Tuntas

Gambar 3

4.1.3.3 Hasil Belajar Aspek Sikap

Data hasil belajar aspek sikap diperoleh dari penilaian guru terhadap sikap siswa pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Aspek sikap yang dinilai tersebut meliputi kerjasama, ketelitian, dan kepercayaan diri siswa. Penilaian sikap menggunakan skala nilai 1-4, namun untuk memudahkan pengolahan data peneliti mengkonversinya menjadi nilai dengan skala 1-100.

Berikut disajikan Tabel 28 distribusi frekuensi hasil belajar aspek sikap pada siklus I:

Tabel 28

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Aspek Sikap Siklus I

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan Tabel 28 distribusi frekuensi hasil belajar aspek sikap siklus

I, nilai yang diperoleh siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi prasiklus. Dapat dilihat dari rata-rata nilai sikap 13 siswa pada prasiklus yaitu 66.7, pada siklus I meningkat menjadi 75.8. Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar aspek sikap siklus I dapat dilihat pada Tabel 29 berikut :

Tabel 29

Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Sikap Siklus I

Jumlah Siswa Nilai

Kategori

Jumlah Presentase

Tidak Tuntas

13 100% Dari Tabel 29 ketuntasan hasil belajar aspek sikap siklus I, terdapat 11

Jumlah

siswa yang tuntas (84.6%) dan 2 siswa yang belum tuntas (15.4%) atau belum memenuhi kriteria ketuntasan nilai sikap yaitu ≥ 66.8. Diagram ketuntasan hasil belajar aspek sikap siklus I dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:

Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Sikap Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4

4.1.3.4 Hasil Belajar Aspek Keterampilan

Data hasil belajar aspek keterampilan diperoleh dari penilaian guru terhadap keterampilan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Aspek keterampilan yang dinilai tersebut meliputi penggunaan alat percobaan, langkah kerja, dan kelengkapan presentasi hasil pengamatan percobaan siswa. Penilaian keterampilan menggunakan skala nilai 1-4, namun untuk memudahkan pengolahan data peneliti mengkonversinya menjadi nilai dengan skala 0-100.

Berikut disajikan Tabel 30 mengenai distribusi frekuensi hasil belajar siswa aspek keterampilan pada siklus I:

Tabel 30

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Aspek Keterampilan Siklus I

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Berdasarkan Tabel 30 distribusi frekuensi hasil belajar aspek keterampilan siklus I, nilai yang diperoleh siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi prasiklus. Dapat dilihat dari rata-rata nilai keterampilan 13 siswa pada prasiklus yaitu 64.1, pada siklus I meningkat menjadi

70.8. Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan siklus I dapat dilihat pada Tabel 31 berikut :

Tabel 31

Keteuntasan Hasil Belajar Aspek Keterampilan Siklus I

Jumlah Siswa Nilai

Kategori

Jumlah Presentase

Tidak Tuntas

Jumlah

Dari Tabel 31 ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan siklus I, terdapat

8 siswa yang tuntas (61.5%) dan 5 siswa yang belum tuntas (38.5%) atau belum memenuhi kriteria ketuntasan nilai keterampilan yaitu ≥ 66.8. Diagram ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan siklus I dapat dilihat pada Gambar 5 berikut:

Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Keterampilan Siklus I

Tidak Tuntas

Gambar 5

4.1.4 Refleksi

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I menggunakan model POE secara keseluruhan sudah cukup sesuai rencana. Namun begitu ada hal yang membuat pembelajaran berjalan kurang lancar. Pada pertemuan pertama dan kedua pembimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswa saat melakukan percobaan kurang intensif, sehingga ada kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan pengamatan percobaan. Saat melakukan percobaan langkah kerja siswa kurang terarah, hasil pekerjaan pada lembar kerja siswa juga kurang lengkap. Pada saat melakukan pengamatan percobaan, didapati siswa menggunakan alat percobaan untuk mainan, sehingga kelas ramai. Ketika ada salah satu perwakilan kelompok menyampaikan hasil pengamatan percobaan, banyak siswa lain yang tidak memperhatikan. Pada pertemuan ketiga, pembimbingan yang dilakukan guru terlihat intensif sehingga siswa terlihat lebih nyaman dalam melakukan pengamatan percobaan, hasil pekerjaan siswa pada lembar kerja siswa juga lebih maksimal. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat antusias dalam mengikuti rangkaian-rangkaian kegiatan yang ada walaupun saat teman mereka maju kedepan masih ada siswa lain yang tidak memperhatikannya.

Melalui tindakan kelas yang dilakukan, aktivitas belajar IPA siswa megalami peningkatan. Selama mengikuti kegiatan pembelajaran IPA dengan model POE, rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 78.4. Pada kondisi prasiklus rata-rata nilai aktivitas belajar siswa adalah 48.4. Pada siklus I ini terdapat 5 siswa (38.5%) melakukan aktivitas belajar sangat tinggi, 3 siswa (23.0%) melakukan aktivitas belajar tinggi, 1 siswa (7.7%) melakukan aktivitas belajar sedang, dan 4 siswa (30.8%) melakukan aktivitas belajar rendah. Presentase siswa yang melakukan aktivitas belajar dengan kategori ≥ tinggi belum mencapai indikator kinerja yang telah peneliti tetapkan.

Pada akhir siklus I dilakukan tes formatif untuk mengetahui nilai hasil belajar IPA aspek pengetahuan. Dari hasil tes siklus I diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa adalah 72.3. Ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan, rata-rata hasil belajar aspek pengetahuan pada prasiklus adalah 63.1. Pada prasiklus jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM (tuntas) sejumlah 6 siswa (46.2%), setelah dilakukan tindakan menggunakan penerapan model POE pada siklus I jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 10 siswa (76.9%). Hasil belajar aspek pengetahuan pada siklus I sudah memenuhi indikator kinerja yang peneliti tetapkan.

Dari kegiatan pembelajaran menggunakan model POE yang telah dilakukan, hasil belajar siswa aspek sikap mengalami peningkatan. Dengan tindakan yang dilakukan, dapat dilihat rata-rata nilai sikap siswa pada siklus I adalah 75.8 sedangkan pada prasiklus adalah 66.7. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada penilaian sikap, jumlah siswa yang tuntas pada prasiklus sejumlah 8 siswa (61.5%), pada siklus I meningkat menjadi 11 siswa (84.6%). Hasil belajar aspek sikap sudah memenuhi indikator kinerja yang peneliti tetapkan.

Dari kegiatan pembelajaran menggunakan model POE yang telah dilakukan, hasil belajar siswa aspek keterampilan mengalami peningkatan. Dengan tindakan yang dilakukan, dapat dilihat rata-rata nilai keterampilan siswa pada siklus I adalah 70.8 sedangkan pada prasiklus adalah 64.1. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada penilaian keterampilan, jumlah siswa Dari kegiatan pembelajaran menggunakan model POE yang telah dilakukan, hasil belajar siswa aspek keterampilan mengalami peningkatan. Dengan tindakan yang dilakukan, dapat dilihat rata-rata nilai keterampilan siswa pada siklus I adalah 70.8 sedangkan pada prasiklus adalah 64.1. Terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada penilaian keterampilan, jumlah siswa

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan model POE dalam kegiatan pembelajaran IPA sudah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar aspek pengetahuan, sikap, serta keterampilan siswa. Namun pada aktivitas belajar dan hasil belajar aspek keterampilan belum berhasil mencapai indikator kinerja yang peneliti tetapkan. Selain itu belum semuanya kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai rencana. Pada pertemuan pertama dan kedua ada langkah yang terlewatkan oleh guru. Pada pertemuan pertama dan kedua pembimbingan yang diberikan guru kepada siswa saat melakukan pengamatan percobaan kurang intensif. Pada saat melakukan percobaan siswa menggunakan alat percobaan untuk mainan sehingga kelas ramai, dan pada saat ada siswa yang presentasi siswa lain masih banyak yang belum memperhatikan. Untuk itu akan dilanjutkan siklus II untuk mendapatkan proses dan hasil yang memenuhi indikator kinerja.

Berdasarkan observasi siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya antara lain: (a) Untuk mengatasi terlewatinya langkah pembelajaran, maka guru harus lebih

teliti lagi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. (b) Guru lebih intensif lagi dalam memberikan bimbingan terhadap siswa, sehingga proses pengamatan percobaan yang dilakukan siswa menjadi lebih lancar dan hasil pekerjaan siswa pada lembar kerja siswa lebih maksimal.

(c) Guru mengarahkan siswa agar siswa tidak menggunakan alat dan bahan percobaan untuk mainan yang menyebabkan kelas menjadi ramai. (d) Guru mengarahkan siswa agar ketika ada temannya yang mempresentasikan hasil pengamatan percobaan siswa yang lain memperhatikan.

4.2 Deskripsi Siklus II

4.2.1 Rencana Tindakan

Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan waktu untuk melakukan tindakan serta standar Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan waktu untuk melakukan tindakan serta standar

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 5 Semester II. RPP siklus

II dirancang dalam 3 kali pertemuan (6 x 35 menit) dimana pertemuan pertama dan kedua merupakan kegiatan pembelajaran dengan model predict-observe- explain dan pertemuan ketiga adalah pemantapan materi serta diadakannya tes formatif siswa.

Pada pertemuan pertama, materi yang akan dipelajari adalah pemanfaatan sifat cahaya dalam periskop dan kaleidoskop. Pada pertemuan kedua, materi yang akan dipelajari adalah pemanfaatan sifat cahaya dalam lup. Dalam mempelajari materi pemanfaatan sifat cahaya dalam karya sederhana, siswa melakukan percobaan. Pada pertemuan ketiga, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah pemantapan materi pemanfaatan sifat cahaya dalam karya sederhana serta tes.

Untuk memudahkan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dibuat lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa berisi mengenai langkah percobaan serta pertanyaan mengenai percobaan. Lembar kerja siswa yang dibuat berjumlah tiga, sesuai dengan jumlah percobaan pada siklus II.

Sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran, dipersiapkan alat serta bahan percobaan. Alat dan bahan tersebut digunakan untuk melakukan percobaan terhadap pemanfaatan sifat cahaya dalam karya sederhana. Alat dan bahan percobaan yang dimaksut terdiri dari kaca, kotak pasta gigi, lem, potongan kertas hvs, gunting, potongan kertas warna-warni, kertas yang mengkilap, plastik bening, kertas karton, plastik transparan/selotip bening, dan air.

Untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, maka dibuat soal tes. Soal tes disusun berdasarkan indikator dalam kompetensi dasar yang Untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan, maka dibuat soal tes. Soal tes disusun berdasarkan indikator dalam kompetensi dasar yang

Untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek sikap, maka disusun lembar penilaian nontes terhadap sikap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Lembar penilaian ini digunakan oleh guru dan ada dalam RPP. Sikap siswa yang akan dinilai meliputi kerjasama, ketelitian, dan kepercayaan diri mereka. Penilaiannya menggunakan skor, skor 1 jika belum terlihat, skor 2 jika mulai terlihat, skor 3 jika mulai berkembang, dan skor 4 jika sudah membudaya.

Untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek keterampilan, maka disusun lembar penilaian nontes terhadap keterampilan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Lembar penilaian ini digunakan oleh guru dan ada dalam RPP. Keterampilan siswa yang dinilai meliputi penggunaan alat percobaan, langkah kerja, dan kelengkapan presentasi hasil pengamatan percobaan mereka. Penilaiannya menggunakan skor 1-4, dimana masing-masing skor memiliki kriteria tertentu.

Untuk melihat aktivitas belajar siswa maka disusunlah lembar observasi terhadap aktivitas belajar siswa. Lembar observasi ini menggunakan daftar periksa pada setiap indikator aktivitas belajar.

Sebagai alat ukur untuk mengetahui keterlaksanaan sintak dari kegiatan pembelajaran IPA menggunakan model predict-observe-explain, maka disusunlah lembar observasi terhadap keterlaksanaan sintaknya. Lembar observasi ini menggunakan daftar periksa pada setiap sintaknya, yaitu ‘Ya’ dan ‘Tidak’.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan terhadap kegiatan pembelajaran dalam siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan, sesuai dengan jumlah pertemuan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing-masing pertemuan berlangsung selama

2 jam pelajaran (70 menit).

(1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Mei 2015. Materi yang dibelajarkan yaitu pemanfaatan sifat cahaya dalam periskop dan kaleidoskop. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan langkah- langkah yang sesuai dengan model predict-observe-explain.

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa.

Untuk menjaga agar pembelajaran berjalan kondusif, guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswa termotivasi, guru memberikan pertanyaan apersepsi dengan bertanya “Siapa yang pernah melihat kapal selam? Misalnya di acara televisi. Nah, apakah orang yang berada di dalam kapal selam dapat melihat apa yang ada di permukaan laut? Ada yang tau alat apa yang digunakan pada kapal selam tersebut untuk melihat apa yang ada di permukaan laut?”. Sebagian besar siswa tidak tahu alat yang digunakan dalam kapal selam tersebut.

Guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari selama beberapa pertemuan kedepan, yaitu pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam suatu karya sederhana. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada topik pembelajaran yang akan dipelajari.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa nantinya pada saat melakukan percobaan, siswa akan bekerja di dalam kelompok. Dengan arahan guru, siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.

Untuk memulai kegiatan pertama (percobaan pemanfaatan sifat cahaya dalam periskop), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah-langkah percobaan, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai percobaan. Masing-masing perwakilan kelompok maju untuk mengambil lembar kerja siswa yang dibagikan guru.

Guru menunjukan alat peraga periskop sederhana. Guru menutup wajahnya dengan gorden, lalu guru menggunakan periskop untuk melihat apa Guru menunjukan alat peraga periskop sederhana. Guru menutup wajahnya dengan gorden, lalu guru menggunakan periskop untuk melihat apa

Guru menjelaskan mengenai langkah percobaan dan hal apa saja yang nantinya dilakukan siswa. Siswa mengambil alat dan bahan percobaan yang telah disediakan guru, yaitu kertas karton dan senter.

Bersama kelompoknya siswa melakukan percobaan. Terjadi kerjasama yang baik pada setiap kelompok dalam melakukan percobaan. Semua siswa mulai terlihat terbiasa menggunakan alat percobaan. Guru berkeliling untuk melihat dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Pembimbingan yang diberikan guru intensif, setiap kelompok terlihat nyaman dalam melakukan percobaan. Saat melakukan percobaan, siswa mencatat serta mengerjakan soal di dalam lembar kerja siswa yang berkaitan dengan hasil pengamatan percobaan.

Bersama kelompoknya, siswa mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan percobaan mereka. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil pengamatan percobaan mereka di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan presentasi temannya. Terdapat beberapa siswa yang menyanggah hasil percobaan kelompok lain. Setelah menyampaikan hasil pengamatan percobaan, setiap kelompok menempelkan kesimpulan mereka di kertas besar yang telah disediakan guru di depan kelas.

Guru menanggapi serta meberikan apresiasi dari presentasi masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi sifat-sifat cahaya. Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan bahwa periskop menerapkan sifat cahaya yang berupa pemantulan. Bayangan objek yang ada di atas batas pandang mata ditangkap oleh cermin yang berada di atas, kemudian dipantulkan ke cermin yang berada di bawah, kemudian dipantulkan ke mata kita.

Untuk memulai kegiatan kedua (percobaan pemanfaatan sifat cahaya dalam kaleidoskop), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah-langkah Untuk memulai kegiatan kedua (percobaan pemanfaatan sifat cahaya dalam kaleidoskop), guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Lembar kerja siswa tersebut berisi mengenai langkah-langkah

Guru menunjukan alat dan bahan percobaan, yaitu berupa kaleidoskop sederhana. Guru memasukkan potongan kertas warna-warni ke dalam kaleidoskop. Dengan arahan guru, siswa memprediksikan apa yang akan terjadi dengan pola bayangan dari potongan kertas warna-warni jika guru mengetuk kaleidoskop tersebut. Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan prediksi mereka.