Penyusunan skala prioritas pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, baik dari segi jenis maupun jumlah sasaran yang akan direalisasikan setiap tahun.
5) Penyusunan skala prioritas pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, baik dari segi jenis maupun jumlah sasaran yang akan direalisasikan setiap tahun.
Agregasi dari profil satuan pendidikan untuk wilayah kabupaten akan lebih mudah dan lebih cepat dilakukan dengan sentuhan teknologi informasi, sehingga penguatan kapasitas baik sarana dan prasarana maupun kapasitas sumber daya manusia menjadi tuntutan mutlak yang harus dijadikan fokus perhatian pemerintah daerah dalam mendukung berbagai upaya penjaminan mutu pendidikan untuk setiap satuan pendidikan di wilayahnya.Penguatan kapasitas yang dimaksud akan lebih efektif apabila dilakukan melalui pembentukan jaringan kerjasama antar sekolah, pemerintah daerah dan pemerintah dengan berbagi sumberdaya yang dimiliki baik dalam bentuk program, kegiatan, sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia agar terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang menghubungkan satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah (pasal 2 ayat 2 butir (e) Permendiknas 63/2009 tentang SPMP).
Pasal 59 PP 19/2005 menyebutkan bahwa pemerintah daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan salah satu prioritas programnya adalah penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Wujud nyata kegiatan penjaminan mutu sesuai pasal 20 Permendiknas 63/2009 di tingkat pemerintah daerah adalah melalui pemberian bantuan, arahan, fasilitasi, supervisi dan/atau pengawasan, saran dan/atau bimbingan kepada satuan pendidikan berdasarkan kegiatan evaluasi dan pemetaan mutu satuan dan program pendidikan. Peta mutu sebagai data dasar bagi penyusunan program yang diperoleh dari agregasi profil satuan pendidikan dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan para pemangku kepentingan di tingkat pemerintah daerah. Peta mutu yang dikembangkan harus memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dengan visualisasi yang sederhana dan menarik agar mudah dipahami dengan basis data yang Pasal 59 PP 19/2005 menyebutkan bahwa pemerintah daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan salah satu prioritas programnya adalah penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Wujud nyata kegiatan penjaminan mutu sesuai pasal 20 Permendiknas 63/2009 di tingkat pemerintah daerah adalah melalui pemberian bantuan, arahan, fasilitasi, supervisi dan/atau pengawasan, saran dan/atau bimbingan kepada satuan pendidikan berdasarkan kegiatan evaluasi dan pemetaan mutu satuan dan program pendidikan. Peta mutu sebagai data dasar bagi penyusunan program yang diperoleh dari agregasi profil satuan pendidikan dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan para pemangku kepentingan di tingkat pemerintah daerah. Peta mutu yang dikembangkan harus memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dengan visualisasi yang sederhana dan menarik agar mudah dipahami dengan basis data yang
Kajian atas peta mutu mutlak menjadi bahan penyusunan daftar rekomendasi program. Daftar rekomendasi yang dikembangkan difokuskan pada upaya pemenuhan maupun pengembangan capaian acuan mutu baik ditingkat satuan pendidikan maupun di tingkat pemerintah daerah dengan mengacu pada regulasi yang relevan. Daftar rekomendasi hendaknya mencantumkan target sasaran dan kerangka waktu yang jelas untuk pencapaiannya. Sebagai bahan bagi penyusunan kebijakan dan program, daftar rekomendasi sebaiknya menggunakan bahasa kegiatan yang sederhana dan mudah dipahami untuk memastikan rekomendasi yang disusun dapat dilaksanakan tepat arah dan tepat sasaran dalam kerangka waktu yang dituliskan.
Siklus tahunan EDS berjalan berdampingan dengan siklus lima tahun akreditasi sekolah yang memungkinkan validasi laporan sekolah. Validasi dapat dilaksanakan lebih sering bagi sekolah yang dianggap memang memerlukan perhatian khusus, baik dikarenakan keraguan keandalan data, atau dikarenakan kinerja sekolah itu sendiri.