24 Hak Cipta 0 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA — Dilarang memfoto-kopi atau

4 0.24 Hak Cipta 0 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA — Dilarang memfoto-kopi atau

memperbanyak

INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN

PSAK 50111K

opsi yang diterbitkan untuk membeli emas, yang apabila dilaksanakan, akan diselesaikan secara neto dengan instrumen yang diterbitkan entitas dengan cara entitas menyerahkan sejumlah instrumen yang nilainya setara dengan nilai kontrak opsi. Kontrak tersebut merupakan aset keuangan atau Iiabilitas keuangan sekalipun variabel yang mendasari adalah harga saham yang diterbitkan entitas tersebut dan bukan harga emas. Serupa dengan hal tersebut, kontrak yang akan diselesaikan dengan sejumlah tertentu saham yang diterbitkan entitas, namun hak yang melekat pada saham tersebut akan bervariasi sehingga nilai penyelesaian setara dengan suatu jumlah tertentu atau suatu jumlah yang didasarkan pada perubahan variabel yang mendasari, merupakan aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Ketentuan Penyelesaian Kontinjensi (paragraf 25)

PP28. Paragraf 25 mensyaratkan bahwa jika salah satu bagian dari ketentuan penyelesaian

kontinjensi yang dapat mensyaratkan penyelesaian secara kas atau melalui penyerahan aset keuangan lain (atau dengan cara lain yang mengakibatkan instrumen menjadi kewajiban keuangan) tidak sah, maka ketentuan

penyelesaian tersebut tidak mempengaruhi klasifikasi instrumen keuangan. Dengan demikian, kontrak yang mensyaratkan penyelesaian secara kas atau dengan saham yang diterbitkan entitas yang jurnlahnya bervariasi yang terjadi hanya dalam suatu kejadian peristiwa yang sangat langka, sangat tidak normal, dan sangat

kecil kemungkinannya untuk terjadi, merupakan instrumen ekuitas. Serupa dengan hal tersebut, penyelesaian dengan sejumlah tertentu saham yang diterbitkan entitas dapat secara kontraktual dilarang dalam keadaan yang berada di luar kendali entitas tersebut, namun jika keadaan tersebut secara normal tidak mungkin terjadi, maka klasifikasi kontrak tersebut sebagai instrumen ekuitas adalah tepat.

Pertakuan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian

PP29. Dalam laporan keuangan konsolidasian, entitas menyajikan kepentingan nonpengendali - yaitu hak pihak lain dalam ekuitas dan pendapatan entitas anak - sesuai

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. Dalam pengklasifikasian instrumen keuangan (atau komponen instrumen keuangan) dalam laporan keuangan konsolidasian, entitas mempertimbangkan seluruh persyaratan dan ketentuan yang telah disepakati antara seluruh anggota kelompok usaha dan pemegang instrumen dalam menentukan apakah kelompok usaha tersebut secara keseluruhan

menyerahkan sejumlah kas atau aset keuangan lain terkait dengan instrumen tersebut, atau menyelesaikannya dengan cara yang mengakibatkan timbulnya klasifikasi liabilitas. Jika entitas anak dari suatu kelompok usaha menerbitkan instrumen keuangan dan entitas induk atau entitas anggota lain dalam kelompok usaha membuat perjanjian tambahan langsung dengan pemegang instrumen (contohnya berupa penjaminan), maka kelompok usaha tersebut tidak lagi memiliki kebebasan dalam melakukan distribusi atau penebusan instrumen tersebut. Walaupun entitas anak dapat secara memadai mengklasifikasikan instrumen tersebut dalam laporan keuangannya dengan mengabaikan adanya persyaratan tambahan tersebut, namun dampak dari perjanjian lain antara anggota kelompok usaha dengan pemegang instrumen

tetap disajikan untuk

menjamin bahwa laporan keuangan konsolidasian telah mencerminkan

kontrak tersebut dan transaksi yang disepakati oleh kelompok usaha secara keseluruhan.

Sepanjang terdapat

kewajiban atau ketentuan penyelesaian tersebut pada suatu instrumen, maka instrumen tersebut (atau komponennya yang menjadi subjek dari kewajiban dimaksud) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam laporan keuangan konsolidasian.

PP29A. Beberapa jenis instrumen yang mensyaratkan kewajiban kontraktual atas entitas diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas sesuai dengan paragraf 16A dan 16B atau paragraf 16C dan 16D. Pengklasifikasian yang sesuai dengan paragraf tersebut merupakan suatu pengecualian dari prinsip yang diterapkan dalam Pernyataan ini untuk pengldasifikasian suatu instrumen. Pengecualian ini tidak menjangkau klasifikasi kepentingan nonpengendali

Hak Cipla © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA -- bitarang memfoto-kopi atau memperbanyak

INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN

PSAK 50

dalam laporan keuangan konsolidasian. Oleh karena itu, instrumen diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas sesuai dengan paragraf 16A dan 16B atau paragraf I6C dan 16D dalam laporan keuangan tersendiri atau individual yang merupakan suatu kepentingan nonpengendali, diklasifikasikan sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian kelompok usaha.

Instrumen Keuangan Majernuk (paragraf 28-32)

PPM. Paragraf 28 hanya diterapkan untuk penerbit instrumen keuangan majemuk nonderivatif. Paragraf 28 tidak mengatur instrumen keuangan majemuk dari sudut pandang pemegang instrumen. PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran mengatur pemisahan derivatif melekat dari sudut pandang pemegang instrumen keuangan majemuk yang mengandung fitur utang dan ekuitas.

PP31. Bentuk umum dari instrumen keuangan majemuk adalah instrumen utang dengan opsi konversi melekat, seperti obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham biasa penerbit, dan tanpa fitur derivatif melekat lain. Paragraf 28 mensyaratkan penerbit instrumen keuangan jenis ini untuk menyajikan komponen liabilitas dan komponen ekuitas secara terpisah dalam laporan posisi keuangan, yaitu sebagai berikut: (a)

Kewajiban penerbit untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok secara terjadwal

merupakan liabilitas keuangan yang akan tetap ada selarna instrumen belum dikonversi. Pada saat pengakuan awal,

nilai wajar komponen liabilitas adalah nilai kini dari serangkaian arus kas masa

depan yang telah ditetapkan dalam kontrak, yang didiskonto dengan suku bunga yang digunakan oleh pasar pada saat itu terhadap instrumen yang memiliki status kredit yang dapat dibandingkan dan menghasilkan arus kas yang secara substansial sama, dalam persyaratan yang sama, namun tanpa opsi konversi.

(b) Instrumen ekuitas merupakan opsi yang melekat untuk mengkonversi liabilitas menjadi

ekuitas penerbit. Opsi ini memiliki nilai pada saat pengakuan awal sekalipun jika saat itu opsi berada dalam kondisi posisi tidak untung.

PP32. Saat dilakukan konversi atas instrumen dapat dikonversi pada saat jatuh tempo, entitas menghentikan pengakuan komponen kewajiban dan mengakuinya sebagai ekuitas. Komponen awal ekuitas tetap sebagai ekuitas (walaupun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satu pos ke pos lain dalam ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan atau kerugian pada saat dilakukan konversi saat jatuh tempo.

PP33. Jika entitas menghapuskan instrumen dapat dikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan atau pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi sernula, maka entitas mengalokasikan imbalan yang dibayarkan dan biaya transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan secara dini tersebut ke komponen liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut pada tanggal transaksi. Metode yang digunakan untuk mengalokasikan imbalan yang dibayarkan dan biaya transaksi ke komponen terpisah adalah konsisten dengan metode yang digunakan untuk alokasi awal ke komponen terpisah atas hasil yang diperoleh dari penerbitan instrumen dapat dikonversi tersebut, sesuai dengan ketentuan paragraf 28-32.

PP34. Sekali alokasi imbalan tersebut dilakukan, maka setiap keuntungan atau kerugian yang timbul diperlakukan sesuai prinsip akuntansi yang dapat diterapkan pada komponen terkait, sebagai berikut: (a) jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan komponen liabilitas diakui dalam laba rugi; dan (b) jumlah imbalan yang terkait dengan komponen ekuitas diakui dalam ekuitas.

PP35. Entitas

dapat

mengubah

persyaratan instrumen dapat dikonversi untuk mendorong dilakukannya konversi dini, sebagai contoh dengan menawarkan rasio konversi yang lebih menarik atau menawarkan imbalan tambahan lain jika konversi dilakukan sebelum