jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali dalam setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran kembali
modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap–tiap perusahaan harus mempunyai sejumlah minimum modal yang diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup perusahaan.
2.1.4 Struktur Aset
Struktur Aset adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aktiva lancar maupun aktiva tetap. Struktur aktiva
diketahui dengan membandingkan antara aktiva tetap dengan total aktiva pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006
sampai dengan 2008. Aktiva menurut Warren 2005:18 adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan.Kondisi aktiva perusahaan dapat mempengaruhi
kebijakan pendanaan perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2001:39 perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung
lebih banyak menggunakan banyak utang.Aktiva lancar yang dimiliki perusahaan merupakan suatu jaminan pembayaran yang baik bagi kreditor
terhadap pinjaman yang diberikan kepada perusahaan.Kreditor tentunya mengadakan analisis kredit yang mendalam untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajibannya. Perusahaan yang memiliki jumlah aktiva tetap lebih banyak dibandinngkan dengan jumlah aktiva
lancarnya akan lebih banyak menggunakan modal sendiri sedangkan hutang merupakan alternatif lain sebagai pelengkap. Menurut Warsono 2003:237
“Perusahaan yang sebagian besar asetnya berupa asset tetap biasanya lebih banyak menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya.” Hal ini dapat
dihubungkan dengan adanya aturan financial konservatif yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah
aktiva tetap ditambah aktiva lain yang sifatnya permanen.
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan
perusahaan mengacu pada penelitian Krishnan dan Moyer 1996, di mana ukuran perusahaan diproxy dengan nilai logaritma dari total aktiva.
2.1.6 Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya
hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan. Dua rasio likuiditas jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio quick
sering juga disebut acid test rasio. Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancarnya aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis. Rasio quick merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah
dikurangi persediaan dengan hutang lancar dan menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi utang lancar.
Analisis rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.
2.1.7 Profitabilitas