Pencegahan Malaria Survei kontak

53

I. Pencegahan Malaria

Pencegahan malaria secara garis besarnya mencangkup tiga aspek, yaitu: 18,36 1. Mengurangi penderita yang mengandung gametosit yang merupakan sumber infeksi reservoar. 2. Memberantas nyamuk sebagai vektor malaria. 3. Melindungi orang yang rentan dan berisiko terinfeksi malaria. Seorang penderita harus mengandung gametosit dengan jumlah yang besar dalam darahnya. Dengan demikian, nyamuk dapat menghisap dan menularkan kepada orang lain. Hal itu dapat dicegah dengan jalan mengobati penderita malaria akut dengan obat yang efektif terhadap fase awal dari siklus eritrosit aseksual sehingga gametosit tidak sempat terbentuk di dalam darah penderita. 18,36 Pemberantasan nyamuk meliputi pemberantasan tempat perindukan nyamuk, membunuh larva dan nyamuk dewasa. Pemberantasan tempat perindukan dilakukan dengan drainase, pengisianpengurukan lubang- lubang yang mengandung air. Larva diberantas dengan menggunakan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik atau dengan menggunakan bakteri misalnya Bacillus thuringiensis. Nyamuk dewasa diberantas dengan menggunakan insektisida, pemberantasan lingkungan, kelambu dipoles dengan insektisida permetrin. Pada akhir-akhir ini sedang dikembangkan upaya pemerantasan genetik untuk mensterilkan nyamuk dewasa. 18,36 54 Perlindungan terhadap orang yang rentan dapat dilakukan dengan cara menghindari gigitan nyamuk, memberikan obat-obatan untuk mencegah malaria dan vaksinasi. Pemakaian kawat kasa pada pintu, jendela dan lubang angin pada rumah-rumah dapat mencegah gigitan nyamuk. 18,36 Pada prinsipnya ada 3 jenis vaksinasi, yaitu : 1. Vaksin anti sporozoit atau pre-eritrosik. Vaksin dapat dilakukan terhadap sporozoit, sehingga dapat melindungi terhadap infeksi dengan cara menghalangi masuknya ke dalam sel hati. 18 2. Vaksin anti stadium aseksual merozoit Dilakukan untuk menekan siklus aseksual Plasmodium dalam darah. Hal ini dilakukan karena parasit malaria stadium seksual dalam darah dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada malaria. 18 3. Vaksin terhadap stadium seksual Dilakukan dengan cara menghindarkan fertilisasi sel-sel gamet jantan dan betina di dalam darah manusia atau membuat zigot atau ookinet menjadi tidak aktif dalam tubuh nyamuk. Vaksin ini tidak mencegah penyakit pada orang yang divaksnasi tetapi mampu mencegah transmisi infeksi pada orang lain. 18 55

J. Cara Penularan Penyakit Malaria

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Dengan Pelaksanaan Program UKS Di Wilayah Kerja Puskesmas Kejajar II Kabupaten Wonosobo - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Leptospirosis (Studi Kasus di Kabupaten Demak) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 11

FAKTOR – FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP TERJADINYA REAKSI KUSTA (Studi di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Brebes) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Faktor- Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kematian Maternal (Studi Kasus di Kabupaten Cilacap) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 16

Faktor-faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Malaria (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi Kota Jayapura) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 11

FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFLUENZA A (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 82

FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFLUENZA A (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 92

FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 2 141

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KECAMATAN SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU PROPINSI BENGKULU - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 84

Visibility of institutional repository c

0 4 1