50 suatu daerah diare pada balita dan sakit otot pada orang dewasa melalui
pengambilan spsimen darah SD. Spesimen darah diperiksa di laboratorium untuk diketahui adanya parasit atau tidak dalam spesimen darah tersebut.
34
Jenis kegiatan pencarian kasus malaria antar daerah tidak sama, disesuaikan tingkat endemisitas suatu daerah yang bersangkutan. Untuk Jawa-
Bali dan Balerang Binkar Batam, Rempang, Galang dan Bintan, Karimun pencarian penderita dilakukan dengan cara aktif dan pasif ACD dan PCD
tetapi di luar Jawa-Bali dan Balerang Binkar penemuan penderita hanya dengan cara pasif PCD.
1. Penemuan penderita secara aktif
Active Case Detection
ACD adalah upaya penemuan penderita yang dilakukan oleh petugas Juru Malaria Desa JMD secara aktif dengan mendatangi rumah
penduduk. Sasaran ACD adalah semua penderita klinis malaria dengan gejala akut demam menggigil secara berkala dan sakit kepala.
14
Penetapan desa sebagai desa sasaran kegiatan ACD adalah dengan kasus malaria klinis dengan gejala akut demam menggigil secara berkala
dan sakit kepala, jumlahnya diperkirakan sebagai berikut : a.
Desa High Case Incidence HCI :
≥ 5 jumlah penduduk b.
Desa Middle Case Incidence MCI : 1-5 jumlah penduduk
c. Desa Low Case Incidence LCI
: , 1 jumlah penduduk
51
2. Penemuan penderita secara pasif
Passive Case Detection
PCD addalah penemuan penderita yang dilakukan oleh petugas dengan menunggu pasien penderita malaria klinis baik yang akut maupun
yang kronis dan penderita gagal pengobatan yang datang ke unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta.
14
3. Mass blood survey MBS
Pada MBS seluruih penduduk di suatu daerah tertentu diperiksa darahnya. Hasilnya adalah parasite rate PR dan parasite formula PF.
35
4. Mass fever survey MFS
MFS merupakan kegiatan dimana semua penduduk yang menderita demam dalam waktu sebulan sebelum survei diperiksa darahnya. Kepada
mereka diberikan pengobatan klinis dan radikal terhadap penderita yang positif. Ini dilakukan bila MBS tidak dilaksanakan karena keterbatasan
waktu, biaya, dan tenaga.
35
5. Malariometric survey MS
Malariometric survey merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengukur endemisitas dan prevalensi malaria di suatu wilayah. Kegiatan
ini digunakan untuk kegiatan dasar dan meliputi kegiatan pemberantasan malaria seperti program penyemprotan dan pengobatan.
35
52
6. Survey entomologi
Survei ini sama pentingnya dengan survey malariometrik. Tanpa mengetahui sifat-sifat bionomik vektor setempat tidak akan dapat
disusun upaya pemberantasan yang berhasil. Parameter penting yang perlu diketahui yaitu Man Biting Rate gigitan nyamuk per hari per orang,
Parous Rate nyamuk yang telah bertelur, Sporozoit Rate nyamuk dengan sporozoit dalam kelenjar liurnya, Human Blood Index nyamuk
dengan darah manusia di lambungnya, Masquito Density jumlah nyamuk yang ditangkap dalam 1 jam, Inoculation Rate man biting rate x
sporozooit rate.
35
7. Survei kontak