71 Hasil penelitian Rustam 2002, menyatakan bahwa masyarakat
yang tingkat pendidikannya rendah berpeluang terkena malaria sebesar 1,8 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi.
56
3. Faktor Agent
Plasmodium
Agent atau penyebab penyakit adalah semua unsur atau elemen hidup ataupun tidak hidup dimana dalam kehadirannya, bila diikuti dengan
kontak efektif dengan manusia yang rentan akan menjadi stimulasi untuk memudahkan terjadinya suatu proses penyakit.
Penyebab penyakit malaria dari genus Plasamodium, family Plasmodiidae dan ordo Coccidiidae. Hingga saat ini parasit malaria yang
dikenal ada 4 macam, yaitu : a.
Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria otakberat dengan risiko kematian yang tinggi.
b. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana.
c. Plasmodium malariae, penyebab malaria quartana.
d. Plasmodium ovale, jarang dijumpai terbanyak ditemukan di Afrika dan
Pasifik Barat. Pada penderita penyakit malaria, penderita dapat dihinggapi oleh lebih
dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuran mixed infection. Kejadian infeksi campuran ini biasanya paling banyak
dua jenis parasit, yakni campuran antara Plasmodium falcifarum dengan Plasmodium vivax atau Plasmodium malariae. Kadang-kadang di jumpai
72 tiga jenis parasit sekaligus meskipun hal ini jarang terjadi. Infeksi
campuran ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya.
73
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
SERTA HIPOTESIS
A. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini dirangkum berdasarkan tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antar satu faktor risiko dengan faktor
risiko yang lain yang mempengaruhi terjadinya malaria. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya malaria adalah
faktor karakteristik meliputi : umur, jenis kelamin, suku, faktor lingkungan fisik luar rumah dan dalam rumah meliputi : jarak rumah dengan breeding place, suhu,
sinar matahari, kelembaban, pencahayaan, tempat istirahat, genangan air, dinding rumah, ventilasi, penggunaan kawat kasa, dan lantai rumah, faktor lingkungan
kimia meliputi : air tawar, air payau, dan air garam, faktor lingkungan biologi meliputi : keberadaan kandang hewan besar, faktor sosial ekonomi meliputi :
pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan, faktor perilaku meliputi : kebiasaan menggunakan obat nyamuk, kebiasaan keluar rumah pada malam hari,
penggunaan kelambu. faktor pelayanan kesehatan meliputi : penyuluhan, penyemprotan, pengobatan, faktor lain meliputi vektor, imunitas, status gizi,
kepadatan nyamuk, dan angin. Kerangka teori dapat dilihat pada Bagan 3.1.