Catatan Akhir

D. Catatan Akhir

Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah militer Jepang ataupun sekedar kesempatan tidak terduga yang terbuka pada saat kekosongan kekuasaan terjadi sebagai akibat dari akhir Perang Pasifik (1941-1945). Kemerdekaan Indonesia merupakan suatu proses yang memiliki awal mula dan dinamikanya dalam suatu perjuangan yang berliku hingga berhasil diraih. Gerakan awal menuju kemerdekaan bermula dari kelahiran dan pembentukan kesadaran dan emansipasi terhadap keadaan eksploitasi penjajahan. Gerakan itu berlanjut pada penjelajahan dan formulasi rasa persatuan dan kesatuan dalam suatu identitas kebangsaan. Istilah dan konsepsi Indonesia merupakan penemuan orisinal dan kreatif dalam refleksi dan wawasan modern terhadap kemajemukan masyarakat terjajah yang terpilah ke dalam berbagai etnik dan budaya. Selanjutnya, gerakan kebangsaan berlangsung dalam corak perjuangan koperatif dan non koperatif.

Salah seorang sosok perintis gerakan non koperatif yang mengambil sikap dan posisi bertentangan dan melawan kebijakan kolonialisme adalah Suwardi Surjaningrat. Bersama dengan kedua rekan seperjuangan, mendirikan sebuah partai politik, Indische Partij yang memperjuangkan kebebasan dan pembentukan bangsa Hindia, melalui tulisan, pidato, rapat umum dan konfrontasi. Perjuangan yang radikal itu berujung pada kebijakan represif kolonial berupa hukuman pembuangan dengan pilihannya ke Negeri Belanda yang tidak pernah mampu

Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi

Perjalanan perjuangan Suwardi meninggalkan tidak hanya semangat melainkan juga suri tauladan yang penuh kebijaksanaan, sebagai warisan masa lampau yang tak lekang oleh deru zaman. Pilihan dan visi perjuangannya, pada ranah pendidikan memperlihatkan relevansi dan signifikansi dengan permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia dewasa ini, yang sedang bekerja keras untuk melepaskan diri dari ketertinggalan segera menggapai kemajuan di tengah-tengah persaingan internasional yang kian sengit. Pendidikan, yang bertumpu pada kemampuan dan budaya sendiri, menjadi kunci utama dan penting untuk membentuk bangsa yang unggul dan penuh kompetensi agar tidak kalah dalam pertarungan dan persaingan antar bangsa itu. Kiranya harapan dan perjuangan Suwardi Surjaningrat tidaklah menjadi sia-sia, sebagaimana suri tauladan sikap, semangat, tekad, kepekaan, visi dan kearifan yang diperlihatkannya untuk bangsa dan negaranya dalam mencapaidan mengisi cita-cita kemerdekaan.

Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi

Daftar Pustaka

Dewantara, B.S. Nyi Hajar Dewantara. Jakarta: Gunung Agung, 1984 Elson, R.E. The Idea of Indonesia Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta: Serambi, 2008 Radcliffe, David.”Ki Hadjar Dewantara and the Taman Siswa Schools; Notes on an Extra-Colonial Theory ofEducation.”Comparative Education Review, Vol. 15, No. 2, Colonialism and Education (June.,1971), pp. 219-226

Soeratman, Darsiti. Ki Hajar Dewantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1983/1984

Soewito, Irna H.N. Hadi. Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan. Jakarta: Balai Pustaka, 1985 Tri H, Yohanes Suryo Bagus. “Ki Hadjar Dewantara: Mendidik Manusia Merdeka,” dalam: Johanes Supriyono (peny.). Memoria Indonesia Bergerak. Jakarta: Megawati Institute, 2014, 53--68

Tsuchiya, Kenji . “The Taman Siswa Movement: Its Early Eight Years and Javanese Background.” Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 6, No. 2, Essays by Japanese Scholars inthe Center for Southeast Asian Studies at Kyoto University (Sep., 1975), pp. 164-177

-------. Democracy and Leadership:The Rise of Taman Siswa Movement in Indonesia. Honolulu: University of Hawaii Press, 1987 Mc.Vey, Ruth T.. “Taman Siswa and the Indonesian National Awakening”. Indonesia, No. 4 (Oct., 1967), pp. 128-149

Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi

Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi

Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi

210

Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi