EFEKTIFITAS KOMUNIKASI

BAB. 7 EFEKTIFITAS KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif menjadi tujuan dari setiap proses komunikasi yang dilakukan. Model apapun yang digunakan semua komunikasi bertujuan untuk mencapai komunikasi efektif. Komunikasi efektif dapat dimaknai sebagai kondisi dimana pesan komunikasi yang disampaikan diterima dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh komunikator. Komunikasi efektif dapat dilihat dengan ketercapaian persepsi dan pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan. Baik komunikasi yang dilakukan secara bermedia maupun komunikasi yang sifatnya langsung.

Gambar 7.1 Skema Komunikasi Efektif

Gambar diatas menunjukkan komuniaksi yang efektif. Efektifitas ini ditunjukkan dengan tidak adanya noice atau gangguan dalam komponen komunikasi. Ada interaksi yang cukup antara pengirim dan penerima dalam komunikasi. Respon yang diberikan dalam gambar ini adalah feedback atau tanggapan dari pesan yang disampaiakn. Feedback menggambarkan adanya antensi yang dibangun oleh pelaku komunikasi

Efektifitas komunikasi pada tiap level komunikasi akan memiliki bentuk yang berbeda. Bagaimana sebuah komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dikatakan efektif akan berbeda- beda. Untuk meningkatkan efektifitas komunikasi harus terdapat usaha dari para pelaku Efektifitas komunikasi pada tiap level komunikasi akan memiliki bentuk yang berbeda. Bagaimana sebuah komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dikatakan efektif akan berbeda- beda. Untuk meningkatkan efektifitas komunikasi harus terdapat usaha dari para pelaku

1. Setiap kelompok berusaha melakukan pemahaman tentang budaya dalam kelompok

2. Aktualisasi nilai dalam perilaku/ sikap

3. Membangun keyakinan komunikator

4. Berorientasi pada kepentingan kelompok, menghilangkan motif individualistic

5. Memahami konteks komunikasi

Berbeda kondisi dengan komunikasi organisasi dimana alur informasi harus dikontrol sedemikian rupa karena melewati hirariki. Spesialisasi kerja dalam organisasi harus dilakukan untuk menjalankan fungsi- fungsi sesuai yang diharapkan. Kewenangan untuk melakukan komunikasi didelegasikan dengan sebagik mungkin. Muata komunikasi pada suatu titik harus disampaikan kepada lokasi tujuan dengan tidak mengurangi esensi dan kredibilitas pesan yang disampaikan.

Saluran informasi harus didesain secara efektifndan efisien. Komunikasi oranisasi memiliki potensi untuk menggunakan alat dan media tertentu untuk menjaga kualitas dan efektifitas komunikasi. Sebagai contoh adalah dalam sebuah perusahaan berjaringan dengan banyak cabang, pembuatan website, newslater atau bentuk fisik dari penyampaian informasi akan sangat membantu koordinasi. Penggunaan teknologi sebagai sarana penyampaian pesan disarankan. Hal ini akan memudahkan dalam melakukan kontrol dan mengukur efektifitas pesan.

Teoritikus komunikasi Joseph Devito memiliki focus khusus dalam efektifitas komunikasi. 4 syarat efektifitas menurut Devito:

1. Ada keterbukaan Jika pihak- pihak yang berkomunikasi bersikap terbuka maka efektifitas

komunikasi akan semakin tinggi

2. Ada kesamaan Kesamaan latar belakang akan mempengaruhi efektifitas dalam

komunikasi. Sebagai contoh adalah kesamaan budaya akan membantu komunikasi untuk lebih efektif

3. Ada empati Empati adalah sikap untuk mengetahui secara persis apa yang dirasakan

oleh orang lain

4. Ada dukungan Dukungan dapat diucapkan dan tidak diucapkan. Sebagai contoh adalah

gesture atau mimic muka senang dan tidak senang akan menunjukkan dukungan dalam komunikasi

B. Ciri Komunikasi Efektif

Gambar 7. Hal- hal yang mendorong efektifitas komunikasi

Gambar diatas menunjukkan terdapat 5 faktor pendorong efektifitas komunikasi. Respect adalah sikap menghargai sesame pelaku komunikasi. Respect akan meningkatkan keberhasilan dalam komunikasi. Sebagai contoh adapah respect atau menghargai lawan bicara dengan mendengarkan secara bijak terkaita apa yang disampaikan. Jika kita mendengarkan dengan baik maka akan lebih memahami topic komunikasi. Jika kita tidak respect maka lawan bicara kita menjadi tidak nyaman, bahkan merasa tidak dihargai seingga sulit untuk menciptakan hubungan yang baik.

Frekuensi ketika berbicara atau berkomunikasi akan meningkatkan keberhasilan. Sebagai contoh adalah jika kita sering berlatih berbicara maka akan semakin lancar dan semakin terlatih. Sebagai contoh adalah seorang yang melakukan pidato. Jika orang tersebut telah terbiasa berpidato dan berbicara didepan umum maka tingkat efektifitasnya akan berbeda dengan orang yang tidak pernah berbicara didepan orang banyak. Jika tidak terbiasa maka akan muncul rasa tidak percaya diri, terbata bata ketika berbicara dan sulit mengendalikan situasi.

Focus terhadap pembicaraan akan sangat membantu meningkatkan pemahaman kita terhadap topic yang dibicarakan. Jika kita tidak focus maka konsentrasi akan terpecah. Hal ini akan terlihat dalam kualitas informasi yang kita terima. Jika tidak berkonsentrasi maka informasi yang kita terima akan menjadi kurang maksimal sehingga memungkinkan terjadinya miskomunikasi.

Sikap kalem, tenang dan mampu mengendalikan diri dalam komunikasi sangat meningkatkan efektifitas komunikasi. Kemampuan untuk menahan emosi, memberikan tanggapan yang positif atau mengelola gesture akan membantu proses komunikasi menjadi lebih lancar. Dalam berkomunikasi tidak hanya kemampuan dalam berbicara namun kemampuan untuk mendengar menjadi kunci pokok dalam memahami informasi.

Hubungan yang baik atau mutual relationship adalah sesuatu yang harus dibangun dalam setiap komunikasi. Bersikap empati simpati dan respect terhadap lawan bicara akan menjadikan sikap menghargai bagi lawan bicara. Jika al tersebut dapat diwujudkan maka akan muncul penghargaan dari masing- masing pihak untuk berusaha memahami. Menyamakan persepsi dan memberikan simpati seperti menanyakan hal- hal yang menarik membuat warna komunikasi semakin terlihat menuju sebuah relasi yang positif.

Komunikasi efektif dapat ditandai dengan berbagai hal. Hal yang menandari bahwa sebuah proses komunikasi berjalan secara efektif adalah:

Komunikasi 1. Tercapainya pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator Interpersonal

sesuai yang dikehendaki 2. Mendapatkan feedback sesuai dengan pesan yang disampaikan 3. Terjadinya mutual relationship antara komunikator dan komunikan

4. Adanya respon sesuai yang dikehendaki 5. Informasi diterima tanpa adanya miskomunikasi

Komunikasi

1. Tercapainya tujuan kelompok

Kelompok

2. Ada interaksi antara anggota kelompok 3. Setaip anggota kelompok menjalankan fungsi komunikasi sesuai dengan porsinya 4. Ada hasil diskusi yang merupakan hasil dari proses komunikasi

Komunikasi

1. Tercapainya tujuan organisasi

Organisasi

2. Tidak terjadinya konflik dalam organisasi 3. Informasi merata ke semua tujuan ( unsur) organisasi 4. Tidak ada bagian yang mengalami overload information 5. Adanya hubungan yang baik antar bagian baik yang satu level maupun bagian yang secara hirarki berada diatas atau dibawah 6. Komunikasi berjalan sesuai dengan perencanaan 7. Ada bagan/ aliran informasi sesuai dengan kewenangan tiap bagian

Komunikasi 1. Informasi tersampaikan kepada khalayak sesuai denga target yang Massa

diinginkan 2. Tidak ada kesalahan pemaknaan/ persepsi terhadap informasi 3. Tidak menimbulkan misunderstanding yang dapat menyebabkan

konflik 4. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh audiens

5. Ada perubahan sikap/ perilaku audiens setelah menerima pesan komunikasi

Bagaimana Cara Mengukur Efektifitas Pesan Komunikasi ?

Efektifitas pesan dapat diukur dengan berbagai metode. Hal ini penting untuk dilakukan agar perencanaan yang dilakukan pada tahap selanjutnya mengalami perbaikan. Adapaun cara yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas pesan adalah:

1. Melakukan analisis pencapaian komunikasi Analisis capaian komunikasi dapat dilakukan dengan menganalisis laporan

yang diberikan oleh bagian komunikasi. Sebagai contoh adalah laporan progress pekerjaan

2. Melakukan audit komunikasi/ audit informasi Audit informasi adalah cara untuk mengukur bagaimana informasi

disampaikan. Apakah informasi yang disampaikan sesuai dengan yang direncanakan dan apakah terdapat hambatan- hambatan dapat dilihat menggunakan audit komunikasi

3. Meakukan monitoring dan evaluasi Monitoring adalah pengawasan proses komunikasi yang dilakukan pada

awal, pertengahan dan akhir proses komunikasi. Sedangkan evaluasi adalah penilaian keefektifan komunikasi dan dilakukan dipertengahan atau akhir proses komunikasi.

Referensi

Devito A.Joseph. 2011. Komunikasi Antar Manusia, Karisma. Jakarta Fiske John. 2004. Cultural and Communication Studiest, Jalasutra, Bandung LitleJohn. Stephen. 2004. Human Communication , Sage Publication. New York Mc Quail, Denis, 1996. Mass Communication Theory, Sage Publication , New

York Miller Katherin, 2001. Communication Theories, Mc Graw Hill. New York Mulyana, Deddy.2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya.

Bandung Pace Wayne & Faules Don. 2005. Komunikasi Organisasi. Remaja Rosdakarya. Bandung West Richard, & Turner Lynn, 2010. Introducing Communication Theory ( International Edition), Mc Graw Hill. Singapore

Responsi

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan efektifitas komunikasi

2. Bagaimana bentuk efektifias komunikasi dalam komunikasi organisasi

3. Jelaskan syarat terjadinya efektifitas komunikasi menurut Devito

4. Bagaimana cara mengukur efektifitas komunikasi ?

5. Sebutkan ciri- ciri tercapainya komunikasi efektif dalam komunikasi interpersonal

6. Bagaimana meningkatkan efektifitas komunikasi dalam komunikasi massa ?

7. Berikan contoh komunikasi kelompok yang efektif