OBROLAN HANGAT BERSAMA PAK OGAWA

OBROLAN HANGAT BERSAMA PAK OGAWA

- Dialog dengan Islam

Dalam proses itu, terciptalah kesuksesan yang gemilang serta rasa penyesalan atas kesalahan yang pernah terjadi. Pada saat terjadinya proses globalisasi, Indonesia sedang berjuang untuk mencapai harmonisasi antara tradisi, pembangunan negara serta perkem- bangan ilmu dan teknologi. Saya rasa Jepang bisa membagikan banyak pengalaman dengan Indonesia. Misalnya, pada tahun 2011, peserta program undangan ke Jepang mengungjungi daerah korban bencana Great East Japan Earthquake. Para peserta mendengar tanggapan langsung dari korban bencana alam di sana.

Mereka, sebagai pemimpin pemuda Islam Indonesia, East Asia. Akhirnya, selama tiga tahun, program tersebut bisa mendapatkan kesempatan untuk memikirkan

bisa menawarkan agenda yang cocok dan relevan, dibantu sendiri tentang potensi bagaimana agama bisa

oleh Ken Miichi, ahli Studi Islam di Jepang. Tanpa nasihat berfungsi dalam melakukan rekonstruksi yang

beliau, sebagai koordinator, kami tidak bisa melangsungkan diakibatkan oleh bencana alam. Inilah “New Frontier”

program tersebut dengan lancar. Saya bermimpi di masa untuk rasa saling-pengertian antara Jepang-Indonesia.

depan akan lahir generasi baru, cendekiawan seperti Ken Miichi dan para peserta program yang dapat memperkuat

Tadasi OGAWA adalah Director General the Japan hubungan kerjasama baru antara Jepang dan Indonesia di Foundation, Jakarta dan Regional Director for South

abad ke-21.

Terbuka untuk UMUM.GRATIS. Tanpa tanda masuk.

SINOPSIS FILM Dilarang makan dan minum di ruang pertunjukan.

Harap membawa baju hangat. Karena ruangan berpendingin cukup kuat. Seluruh film berteks bahasa Indonesia.

Pinguin Langit – (Asahiyama Doobut- Gajah Kecil (Kozo Monogatari) suen)

1986/106 menit

2009 /112 min Sutradara : Ryo Kinoshita Sutradara: Masahiko Tsugawa

Ketika perang dunia menjelang, pemerintah Jepang Film ini dibuat berdasarkan kisah sukses revitalisasi

memutuskan untuk membunuh semua binatang buas kebun binatang Asahiyama di Hokkaido. Mengisahkan

di kebun binatang karena khawatir akan serangan seorang penjaga kebun binatang baru, Yoshida

udara yang membuat binatang panik dan menyulit- Tsuyoshi, saat kebun binatang terancam ditutup karena

kan warga. Walaupun banyak warga menentang, krisis utang yang terus berlanjut. Yoshida yang

eksekusi harus tetap berjalan. Ketika seekor anak bermasalah dan sulit bergaul menemukan gairah hidup

gajah berusaha untuk diselundupkan, tentara di kebun binatang dan berjuang untuk mendapatkan

mengetahui dan berusaha membunuhnya. pengakuan. Dalam film ini, sutradara Masahiko Tsugawa

Rombongan anak-anak SD melindungi namun berperan sebagai pengawas kebun binatang.

letusan senapan terdengar..

Gonta Beruang Malang (ITAZU) Kisah Hachiko (Hachiko)

1988/117 menit

1987/108 menit

Sutradara : Toshio Goto Sutradara : Seijiro Koyama Musim dingin bersalju 1928. Pemburu tua Ginzo

Seekor anak anjing dikirim ke rumah keluarga prof. kembali ke desa untuk mengurus menantu dan cucu

Ueno. Karena tidak ada anggota keluarga yang mau yang ditinggal mati putranya. Ketika beruang

memelihara, maka prof. Ueno lah yang melakukannya. menyerang desa ia kembali membuktikan ketanggu-

Hachiko, tumbuh menjadi anjing manis yang setia hannya. Suatu malam Ginzo terkejut melihat seekor

mengantar dan menjemput prof. Ueno di setasiun anak beruang sedang menjilati kulit beruang yang

kereta Shibuya setiap ia berangkat bekerja. Suatu hari dijemur. Ginzo sadar bahwa ia telah melanggar hukum;

prof. Ueno meninggal namun Hachiko terus membunuh induk beruang yang sedang menyusui. Ia

melakukan tugasnya. Ia selalu menanti tuannya hingga memutuskan untuk tidak lagi berburu dan membesar-

ajal menjemput. Warga Shibuya mendirikan patung kan anak beruang yang menjadi teman bermain

Hachiko di stasiun Shibuya untuk mengenang cucunya. Ketika tumbuh besar, Gonta, anak beruang

kesetiaan anjing itu.

itu mulai merusak kebun tetangga…

M endengar nama Eiji Yoshikawa, mengingatkan kita pada novel-novel legendaris bergenre fiksi sejarah seperti Musashi, Taiko, dan lain-lain. Yoshikawa memang banyak menulis karya dengan pengaruh dan latar belakang sejarah seperti sejarah Jepang dan Cina. Novel-novel tersebut bukanlah cerita asli atau pun kisah nyata. Karya-karyanya seperti bentuk dari penceritaan kembali dari pelbagai sejarah dengan menggunakan bahasa yang mudah dicerna. Melalui novel, Yoshikawa ingin menumbuhkan minat pembaca terhadap sejarah Jepang dan cara ini berhasil.

Uesugi Kenshin merupakan salah satu novel hasil karyanya yang baru saja diterbitkan oleh Mahda Books dalam bahasa Indonesia. Novel ini bercerita tentang Daimyo (pimpinan pemerintahan daerah) muda yang disegani bernama Uesugi Kenshin pada zaman Sengoku. Kenshin adalah daimyo muda dari negeri Echigo. Ia mendapat nama Uesugi dari shogun (panglima besar) bernama Uesugi Norimasa yang meminta bantuan kepadanya untuk mengepung klan Hojo yang menyerang negeri-negeri kecil. Kenshin memiliki sifat yang sensitif, namun setelah mendalami Zen, sifatnya berubah drastis menjadi lebih tenang dan lebih mengonsentrasikan kekuatan batin dalam meraih impiannya. Berkat Zen pula, ia menjadi daimyo yang bijak serta adil bahkan terhadap musuhnya sendiri. Kenshin juga dikenal sebagai samurai pemberani dan pantang menyerah yang akhrinya menjadi daimyo legendaris dari Kasugayama. Cerita diawali dari adanya wilayah yang dikuasai oleh para daimyo. Mereka berlomba-lomba untuk memperluas wilayah kekuasaannya dengan cara merebut dan berperang. Salah satu daimyo yang berambisi menguasai wilayah-wilayah di sekitarnya adalah Takeda Shingen. Shingen adalah seorang samurai yang terampil baik dalam berperang maupun dalam taktik politik. Dia menjadi musuh bebuyutan Kenshin hingga pada tahun pertama era Eiroku (1558), mereka berdua berjanji untuk saling bersahabat dan tidak saling menyerang. Walaupun tanpa melakukan aksi perang, Shingen tetap melakukan aksi gelap dengan menyebarkan mata-mata dan menyusup ke wilayah-wilayah yang ingin dikuasainya termasuk wilayah kekuasaan Kenshin.

Suatu hari saat perjanjian sudah berlangsung selama empat tahun, salah satu kastil yang dikuasai Kenshin, kasiel Warigadake, direbut oleh pasukan Shingen saat Kenshin sedang melakukan penyerangan ke Klan Hojo. Akibatnya seluruh pasukan dari pihak Kenshin terbunuh. Kenshin yang selama ini menjunjung tinggi perjanjian yang telah disepakati dengan Shingen sangat marah dengan tindakan musuh bebuyutannya itu. Shingen telah mengingkari janjinya. Kastil Warigadake adalah kastil yang berlokasi di tempat strategis dan bernilai penting. Jika berhasil direbut pasukan Shingen, gerakan pasukan Echigo akan terhambat ke selatan dan timur. Berbulan-bulan setelah penyerangan kastil Warigadake tidak ada tindakan apapun dari Kenshin. Hal ini membuat banyak pasukan yang tidak sabar dengan tindakan Kenshin. Kenshin akhirnya mengambil keputusan untuk menyerang kubu Shingen dengan taktik yang tidak diduga oleh Shingen. Hingga akhirnya, perang Kawanakajima pun pecah. Tindakan dan sifat Kenshin pada perang Kawanakajima inilah yang menjadi focus utama gambaran seorang Uesugi Kenshin. Di perang Kawanakajima, sebagai pemimpin pasukan, segala tindakan dan taktik Kenshin patut diacungi jempol. Tindakan-tindakan itulah yang disegani para pasukannya dan menjadi penyemangat. Selain itu, Kenshin juga suka membantu wilayah lain walaupun wilayah tersebut adalah wilayah Shingen, musuhnya sendiri. Sifat tenang, adil, dan bijaksana tidak dapat dilepaskan dari sosok Uesugi Kenshin.

Novel ini menggambarkan ketenangan Uesugi Kenshin saat menghadapi situasi yang tidak menguntungkan. Taktik cerdas yang digunakan Kenshin membuat Shingen berpikir keras untuk mengalahkan Kenshin. Dengan tebal 388 halaman, novel ini terbagi dalam banyak bab namun isinya pendek sehingga pembaca dapat mudah mencerna isi cerita. Karena novel ini berlatar belakang sejarah, munculnya banyak nama terkadang menyulitkan saya sebagai pembaca. Namun, Yoshikawa menyuguhkan cerita yang menarik dan membawa pembaca seperti berada dalam suasana perang Kawanakajima sehingga banyaknya nama tidak menjadi suatu keluhan berarti.

Judul buku

: Uesugi Kenshin: Daimyo Legendaris dari Kasugayama

Penulis

: Eiji Yoshikawa

Penerjemah

: Ribeka Ota

Penerbit

: Mahda Books

Genre

: Fiksi Sejarah

Tahun terbit

: Mei 2012

Tebal halaman

: 388 halaman

REVIEW BUKU Oleh: Puput Setia Susanti - Staff bagian Budaya

Poplardia Information Library

Koleksi referensi semacam ensiklopedi ini sangat lengkap dan komprehensif untuk dijadikan sumber informasi dan rujukan berbahasa Jepang mengenai berbagai topik tentang Jepang di masa kini.

Jika ingin mengetahui tentang seni pertunjukan tradisional Jepang, kita dapat mencari informasinya dalam buku bertopik ‘Traditional performing arts of Japan’ ( 伝統芸能 ), atau jika kita ingin mengetahui tentang macam-macam dialek di Jepang, dapat melihat ke buku yang berjudul ‘Dialects in Japan’ ( 方言 ). Bagi yang ingin mengetahui konstitusi Jepang, buku berjudul ‘The constitution of Japan’ ( 日本国憲法) mungkin dapat dijadikan rujukan.

Belum ada yang menarik minat? Jangan khawatir karena masih ada banyak lagi buku lain dalam koleksi ini, seperti : Proverbs ( ことわざ ), Tanka & Haiku ( 短歌,俳句 ), Asia-Pacific war ( アジア太平洋戦争 ), Traditional crafts of Japan ( 伝統工芸 ), Historical figures of Japan ( 日本の歴史人物), Automobiles ( 自動車 ), Agriculture of Japan ( 日本の農業 ), Industry of Japan ( 日本野工業 ), Rice ( 米 ), Fishery of Japan ( 日本の水産業 ), dll.

Disajikan dalam banyak foto dan gambar berwarna-warni yang menarik, kini memperluas wawasan tentang Jepang melalui buku referensi terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Selamat membaca!

PENGUMUMAN PERPUSTAKAAN

Diberitahukan kepada seluruh anggota dan pengunjung perpustakaan bahwa jadwal pengecekan dan penyusunan kembali seluruh koleksi perpustakaan tahun 2012 akan dilakukan sesuai jadwal berikut :

1. Peminjaman buku terakhir : Selasa, 10 Juli 2012. Pengembalian semua pinjaman buku : Selasa , 7 Agustus 2012.

2. Perpustakaan buka : Kamis, 12 Juli 2012 s/d Selasa, 7 Agustus 2012 tetapi tidak meminjamkan / memperpanjang peminjaman buku.