Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan pasca persalinan
Kekhawatiran akan kemampuan merawat bayinya sendiri setelah meninggalkan rumah sakit
Ketakutan bahwa dirinya akan menjadi kurang menarik. Gangguan psikologis ringan ini biasanya akan hilang setelah 2-3
hari, namun kadang dapat bertahan hingga 10 hari. Jika kondisi ini menetap atau memburuk, harus dicari gejala depresi utama, yang
dapat ditemukan pada 20 perempuan pasca persalinan. Depresi pasca persalinan cenderung berulang dan dapat membutuhkan
medikamentosa profilaksis pada akhir kehamilan berikutnya.
2.2 Hubungan Seksual pada Masa Pasca Persalinan
Salah satu kekhawatiran yang mempengaruhi perempuan yang memilih persalinan sesar adalah ketakutan bahwa persalinan pervaginam
menggganggu fungsi seksualnya setelah melahirkan. Aspek-aspek tertentu dari fungsi seksual perempuan setelah melahirkan telah dipelajari
oleh banyak peneliti sejak 1960. Sebagian besar penelitian yang ada tidak dapat membedakan cara persalinan. Selama 3 bulan pertama setelah
melahirkan, banyak wanita mengalami beberapa masalah yang berkaitan dengan fungsi seksual, seperti dispareunia, penurunan libido, kesulitan
mencapai orgasme, atau kekeringan vagina. Biasanya, masalah ini diselesaikan pada akhir tahun pertama setelah melahirkan. Ada tiga
mekanisme yang dapat mengakibatkan disfungsi seksual setelah
Universitas Sumatera Utara
melahirkan yaitu dispareunia, cedera jalan lahir pudenda neuropati, dan kesehatan umum ibu secara keseluruhan. Dengan demikian, berbagai
cara persalinan seperti sesar, menggunakan alat atau persalinan spontan atau episiotomi secara teoritis dapat mempengaruhi fungsi seksual ibu
dengan cara yang berbeda. Namun, tidak jelas kenapa fungsi seksual ibu dipengaruhi jangka pendek atau jangka panjang. Tingkat kembalinya
aktivitas seksual telah dilaporkan dengan cara persalinan pervaginam atau sesar adalah 6 minggu, 3 bulan atau 2 tahun setelah melahirkan.
Prevalensi dispareunia dilaporkan lebih tinggi pada wanita setelah persalinan pervaginam daripada setelah melahirkan sesar pada 3 bulan
setelah melahirkan dan pada wanita setelah melahirkan menggunakan alat daripada setelah melahirkan sesar.
10
Setelah melahirkan dapat terjadi dispareunia dan keluhan seksual, termasuk penurunan libido, kesulitan orgasme, dan lubrikasi vagina
berkurang.
6,7
Setelah 6 bulan melahirkan satu dari lima perempuan dilaporkan dispareunia dan meningkat satu dalam sembilan mengalami
gangguan aktivitas seksual.
8,9
Hanya sedikit perempuan yang menyadari gangguan dari masalah seksual setelah melahirkan. Aktivitas seksual post
partum dapat juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti menyusui, episiotomi, nyeri, depresi dan kelelahan.
14
Tidak ada batasan waktu mengenai kapan seorang ibu dapat kembali berhubungan seksual pasca persalinan. Hubungan seksual yang
terlalu dini mungkin akan terasa tidak menyenangkan hingga menyakitkan, akibat penyembuhan episiotomi atau laserasi yang belum
Universitas Sumatera Utara
sempurna. Glazener meneliti kembalinya aktivitas seksual pada 1.075 perempuan Inggris dan menemukan bahwa 70 di antara perempuan
tersebut telah melakukan hubungan seksual dalam 8 minggu setelah melahirkan. Nilai tengah jarak waktu antara persalinan dengan hubungan
seksual setelahnya adalah 5 minggu. Alasan yang dikemukakan untuk menunda hubungan seksual adalah kekhawatiran mengenai nyeri
perineum, perdarahan, dan kelelahan.
7
Pada penelitian lain, Barret dan rekan melaporkan bahwa hampir 90 persen dari 484 perempuan primipara
telah melakukan hubungan seksual dalam waktu enam bulan. Meskipun 60 dari jumlah tersebut melaporkan adanya masalah dalam hubungan
seksual, hanya 15 yang mendiskusikannya dengan tenaga kesehatan.
8
Anjuran terbaik mengenai kapan sebaiknya hubungan seksual dilakukan, adalah berdasarkan keinginan dan kenyamanan pasien.
Perempuan pasca persalinan harus diedukasi bahwa menyusui dapat menyebabkan perpanjangan periode supresi produksi estrogen, yang
menyebabkan atrofi dan kekeringan vagina, dan selanjutnya menurunkan lubrikasi vagina selama rangsangan seksual.
13
2.3 Kesehatan Seksual