Masa Pasca Persalinan Perbedaan Fungsi Seksual Pada Wanita Pasca Persalinan Spontan Dengan Seksio Sesaria Dengan Menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) Di RSUP H. Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masa Pasca Persalinan

11 Masa pasca persalinan didefinisikan sebagai periode pemulihan setelah proses persalinan. Masyarakat awam mengenalnya sebagai masa nifas, yaitu empat puluh hari pertama pasca persalinan. Dalam masa pasca persalinan ini terjadi banyak perubahan dalam tubuh, baik sebagai proses penyesuaian maupun proses pengembalian kepada kondisi prakehamilan. a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Berikut akan dipaparkan perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi selama masa pasca persalinan tersebut: 1. Uterus Serviks yang mengalami laserasi saat persalinan akan berkontraksi dan dalam beberapa hari kemudian, portio masih membuka dua jari. Korpus uteri akan berkontraksi segera setelah plasenta lahir dan normalnya berada sedikit di bawah umbilikus. Involusi korpus uteri akan dimulai pada hari kedua dan dalam dua minggu akan kembali masuk ke rongga pelvis, lalu kembali ke ukuran semula setelah empat minggu pasca persalinan. Pada nulipara, uterus post partum akan terus berkontraksi secara tonik, sementara pada multipara kontraksi uterus berlangsung sangat kuat secara intermiten dan menimbulkan rasa nyeri Universitas Sumatera Utara afterpain, yang diperburuk oleh pelepasan oksitosin saat menyusui. Pada awal masa pasca persalinan akan muncul lokia, yaitu pelepasan jaringan desidua yang keluar sebagai sekret vagina, terdiri dari eritrosit, desidua yang lepas, sel epitel, dan bakteri. Pada hari pertama hingga ketiga pasca persalinan, lokia yang keluar berwarna merah karena banyak mengandung darah dan disebut sebagai lokia rubra. Setelah tiga hari, lokia akan menjadi pucat dan disebut sebagai lokia serosa, kemudian pada hari ke-10 disebut sebagai lokia alba karena berwarna putih atau putih kekuningan akibat campuran leukosit dengan kandungan air yang berkurang. 2. Saluran Kemih Saat hamil, terjadi penambahan cairan ekstraselular yang kemudian dikompensasi dengan peningkatan diuresis pada masa pasca persalinan, umumnya terjadi pada hari ke-2 sampai ke-5 pasca persalinan. Pada masa pasca persalinan kandung kemih mengalami peningkatan kapasitas dan relatif tidak sensitif terhadap tekanan intravesikal, sehingga sering terjadi distensi berlebihan, pengosongan yang tidak sempurna, dan residu urin berlebihan. Di samping itu, pelvis renalis dan ureter yang terdilatasi semasa hamil akan kembali normal dalam 2-8 minggu pasca persalinan. Kedua hal tersebut secara bersamaan kemudian menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi saluran kemih pada masa pasca persalinan. Universitas Sumatera Utara 3. Vagina dan Pelvis Pada awal masa pasca persalinan, vagina berbentuk satu saluran yang berdinding halus yang berangsur-angsur berkurang ukurannya, namun jarang kembali ke dimensi semula seperti sebelum hamil. Rugae vaginales akan muncul kembali pada minggu ketiga, sementara himen pasca persalinan akan berubah menjadi karunkula miriformis, yaitu beberapa tonjolan jaringan di introitus vagina. Laserasi pada perineum saat persalinan akan menyebabkan relaksasi pada introitus vagina dan otot-otot penyokong pelvis. Hal ini seringkali menyebabkan prolaps uteri dan inkontinensia urin akibat stres di kemudian hari dan membutuhkan intervensi medis. 4. Dinding Abdomen Dinding abdomen membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke kondisi semula. Regangan akibat distensi uterus saat hamil akan menyebabkan dinding perut menjadi lunak dan lemah flaccid selama beberapa minggu. Olahraga ringan akan membantu mempercepat penyembuhan. 5. Darah dan Cairan Selama dan setelah persalinan, akan terjadi leukositosis dan trombositosis yang bermakna. Kadang terjadi peningkatan leukosit hingga 30.000μL, dengan didominasi oleh granulosit. Normalnya, kadar hemoglobin dan hematokrit hanya berfluktuasi sedikit. Jika terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit yang bermakna Universitas Sumatera Utara dibanding dengan kadar sesaat sebelum persalinan, perlu dipikirkan adanya perdarahan yang cukup banyak. Satu minggu setelah persalinan, volume darah telah kembali hampir seperti saat sebelum hamil. Sementara itu, curah jantung tetap tinggi selama 48 jam pertama akibat peningkatan isi sekuncup dari aliran balik vena dan penurunan denyut jantung pada saat yang bersamaan. Perubahan kardiovaskuler kembali ke kondisi seperti sebelum hamil selesai dalam dua minggu. Faktor pembekuan darah akan kembali normal selama masa pasca persalinan dalam waktu yang bervariasi. Peningkatan fibirinogen plasma akan terus berlangsung hingga satu minggu pertama; demikian pula laju endap darah. 6. Payudara Untuk memenuhi fungsi fisiologis menyusui, kelenjar payudara akan berkembang menjadi 15 hingga 25 lobus yang masing-masing terbagi lagi dalam beberapa lobulus, lalu menjadi unit terkecil yang disebut alveolus. Setiap alveolus dilengkapi dengan suatu duktus kecil yang disebut duktus laktiferus, dan bermuara ke dalam satu duktus besar, menjadi beberapa orifisium pada puting susu. Puting payudara seringkali teriritasi oleh kumpulan air susu ibu ASI yang mengering, hingga kadang menimbulkan fisura. Perawatan dapat dilakukan dengan membersihkan areola dengan air dan sabun lembut sebelum dan sesudah menyusui. Setelah laktasi dimulai, kadang kala payudara dapat terdistensi, menjadi kenyal dan noduler, yang dikenal dengan istilah breast Universitas Sumatera Utara engorgement. Kondisi ini dapat disertai dengan peningkatan suhu tubuh ibu hingga 37,8 - 39°C yang bertahan hingga 4-16 jam. 7. Berat badan Setelah partus, umumnya terjadi penurunan berat badan sebesar 5- 6 kg dari kelahiran bayi dan kehilangan darah yang normal, serta 2- 3 kg lagi dari diuresis. Menurut Schauberger dan rekan, kebanyakan perempuan kembali ke berat badan sebelum hamilnya dalam waktu enam bulan, dengan rata-rata penambahan sebesar 1,4 kg. b. Perubahan Psikologi 1. Rasa Tidak Nyaman Rasa tidak nyaman pada beberapa hari pasca persalinan dapat disebabkan oleh afterpains, episiotomi dan laserasi, breast engorgement, luka operasi dan kadang kala sakit kepala setelah anestesi spinal. 2. Depresi Penurunan mood pada beberapa hari pasca persalinan umumnya normal, dan dikenal dengan istilah post partum blues, yang dapat disebabkan oleh:  Penurunan emosi setelah kegembiraan melahirkan bayi, dan rasa takut yang dialami perempuan selama kehamilan dan persalinan  Ketidaknyamanan pada awal masa pasca persalinan Universitas Sumatera Utara  Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan pasca persalinan  Kekhawatiran akan kemampuan merawat bayinya sendiri setelah meninggalkan rumah sakit  Ketakutan bahwa dirinya akan menjadi kurang menarik. Gangguan psikologis ringan ini biasanya akan hilang setelah 2-3 hari, namun kadang dapat bertahan hingga 10 hari. Jika kondisi ini menetap atau memburuk, harus dicari gejala depresi utama, yang dapat ditemukan pada 20 perempuan pasca persalinan. Depresi pasca persalinan cenderung berulang dan dapat membutuhkan medikamentosa profilaksis pada akhir kehamilan berikutnya.

2.2 Hubungan Seksual pada Masa Pasca Persalinan

Dokumen yang terkait

Perbedaan Fungsi Seksual Wanita Premenopause dan Pascamenopause dengan Menggunakan Score Index Fungsi Seksual Wanita (FSFI Score) di RSUP H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring

20 129 70

Kadar Homosistein Dengan Keparahan Preeklampsia Di RSUP.H.Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

2 75 89

Perbedaan Fungsi Seksual Pada Wanita Pasca Persalinan Spontan Dengan Seksio Sesaria Dengan Menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) Di RSUP H. Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

0 0 12

Perbedaan Fungsi Seksual Pada Wanita Pasca Persalinan Spontan Dengan Seksio Sesaria Dengan Menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) Di RSUP H. Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

0 0 2

Perbedaan Fungsi Seksual Pada Wanita Pasca Persalinan Spontan Dengan Seksio Sesaria Dengan Menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) Di RSUP H. Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

1 1 4

Perbedaan Fungsi Seksual Pada Wanita Pasca Persalinan Spontan Dengan Seksio Sesaria Dengan Menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) Di RSUP H. Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

0 2 6

Perbedaan Fungsi Seksual Pada Wanita Pasca Persalinan Spontan Dengan Seksio Sesaria Dengan Menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) Di RSUP H. Adam Malik Dan RS Jejaring FK USU Medan

1 1 29

Kadar Estradiol Serum Pada Wanita Menopause Dengan Dan Tanpa Sindroma Vasomotor Di RSUP H Adam Malik Dan Rs Jejaring Fk Usu Medan

0 1 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PREMENOPAUSE - Perbedaan Fungsi Seksual Wanita Premenopause dan Pascamenopause dengan Menggunakan Score Index Fungsi Seksual Wanita (FSFI Score) di RSUP H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring

0 0 15

Perbedaan Fungsi Seksual Wanita Premenopause dan Pascamenopause dengan Menggunakan Score Index Fungsi Seksual Wanita (FSFI Score) di RSUP H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring

0 0 19