dari pelvis. Dengan rangsangan seksual yang cukup, perempuan mencapai titik ambang orgasme.
18
2. Fase datar plateau phase
Dalam stadium ini perubahan fisik berperan dalam respons terhadap sentuhan atau memiliki perasaan dan gagasan untuk melakukan
hubungan seksual. Fase rangsangan yang menetap disebut plateau, yang ditandai oleh pembesaran payudara dan ereksi puting payudara,
dan kulit menjadi lebih berbintik. Labia lebih bengkak dan berubah menjadi merah gelap, dan sepertiga bagian bawah vagina
membengkak dan menebal untuk membentuk platform orgasm. Klitoris menjadi lebih bengkak dan terangkat mendekati simfisis pubis.
Uterus terangkat secara penuh ke luar dari pelvis. Dengan rangsangan seksual yang cukup, perempuan mencapai titik ambang orgasme.
18
3. Fase orgasme orgasm phase
Fase ini merupakan puncak dari siklus respons seksual. Orgasme merupakan suatu respon miotonik yang dimediasi oleh sistem saraf
simpatik dan melibatkan kontraksi otot-otot vagina, anal, dan abdomen, disertai hilangnya kontrol otot-otot involunter dan tercapainya tingkat
kepuasan yang
tinggi. Orgasme
adalah kenikmatan
yang menyenangkan dari sensasi seksual, sebagai pelepasan mendadak
dari ketegangan yang dibangun selama fase rangsangan. Otot-otot vagina, uterus dan kadang-kadang rektum berkontraksi secara ritmik
3-15, dengan lama 0,8 detik tiap kontraksi. Kontraksi uterus juga dialami oleh banyak perempuan selama orgasme. Jika rangsangan
Universitas Sumatera Utara
diteruskan setelah orgasme, maka akan tampak perbedaan yang nyata antara pria dan perempuan. Perempuan dapat mengalami orgasme
lagi pada setiap saat dalam masa resolusi, bahkan sampai beberapa kali dalam satu siklus. Pada pria, hal ini tidak dapat terjadi.
18
4. Fase resolusi resolution phase
Merupakan fase seksual yang mengikuti pelepasan ketegangan seksual mendadak yang dibawa oleh orgasme, perempuan mengalami
suatu perasaan relaks dan nyaman. Perubahan fisiologis yang berperan selama masa rangsangan akan berbalik arah, dan tubuh
kembali ke status istirahat atau tanpa rangsangan. Turunnya uterus secara penuh, mengecilnya klitoris, dan dekongesti vagina dan labia
membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 10 menit.
18
Apabila dalam siklus respon seksual ini ada stadium yang tidak tercapai, maka hal ini dapat menyebabkan problem seksual yang
mengganggu. Bagi pria, respons dan fungsi seksual difokuskan terutama pada kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.
Sementara bagi perempuan, respons seksual jauh lebih kompleks, melibatkan proses sosial, psikologis, neurologis, vaskuler, dan hormonal,
serta interaksinya dengan stimulasi seksual, sistem saraf pusat dan perifer, yang belum dipahami seluruhnya.
18,19
2.5 Disfungsi Seksual Perempuan