balita berkaitan dengan kebiasaan makan yang telah ditanamkan sejak awal pertumbuhan Karyadi, 2000.
Kasus gizi buruk banyak terjadi pada kelompok balita sehingga dikatakan sebagai kelompok rentan karena pada usia tersebut merupakan masa pertumbuhan
yang pesat di mana memerlukan zat gizi yang optimal. Sampai saat ini masalah kesehatan dan gizi masih diprioritaskan untuk kelompok balita karena rentan terhadap
masalah kesehatan dan gizi, pada masa tersebut merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang. Pada masa ini proses tumbuh kembang berlangsung sangat
cepat disebut dengan masa keemasan golden age, di mana pada masa ini otak berkembang sangat cepat dan akan berhenti saat anak berusia tiga tahun. Balita yang
sedang mengalami proses pertumbuhan dengan pesat, memerlukan asupan zat makanan relatif lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik dan bergizi Sutomo,
2010. Engle, Menon dan Haddad 1996 menambahkan faktor ketersediaan sumber
daya keluarga seperti pendidikan dan pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, pola pengasuhan, sanitasi dan penyehatan rumah, ketersediaan waktu serta dukungan ayah,
sebagai faktor yang memengaruhi status gizi. Pola pengasuhan turut berkontribusi terhadap status gizi anak, salah satu pola pengasuhan yang berhubungan dengan
status gizi anak adalah pola asuh makan.
2.2.3. Pola Asuh Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan
Setiap orang tua berkewajiban untuk memberikan perawatan dan perlindungan bagi anaknya. Masa lima tahun pertama merupakan masa yang akan
datang menentukan bentuk, fisik, psikis, maupun intelegensinya sehingga masa ini
Universitas Sumatera Utara
akan mendapatkan perawatan yang intensif Sulistijani dan Herlianty, 2005. Bentuk perawatan bagi anak dimulai sejak bayi lahir sampai dewasa misalnya sejak bayi lahir
yaitu memotong pusar bayi, pemberian makanan dan sebagainya. Perawatan adalah kasih sayang yang diberikan ibu kepada anak untuk
membantu pertumbuhan, menggendong, memeluk dan berbicara kepada anak akan merangsang pertumbuhan dan meningkatkan perkembangan perasaan anak. Rasa
aman pada anak akan tumbuh apabila ia selalu berada dengan ibunya dan memperoleh air susu ibu sesuai dengan kebutuhan dan apabila sakit ibu selalu
menyimpan obat dan membawa ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan. Perawatan yang baik pada anak ibu memberikan penjelasan yang jernih tentang apa yang harus
dilakukan anak, ketentuan yang kokoh tentang apa yang tidak boleh dilakukan dan memberikan penghargaan, ini merupakan prilaku yang baik dan cara yang efektif
untuk mendorong anak menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang produktif, orangtua dan anggota keluarga yang lain perlu melibatkan dalam perawatan anak.
Peran seorang ayah dapat memenuhi kebutuhan anak terhadap cinta kasih sayang dan dorongan serta menjamin anak untuk memperoleh gizi yang baik dan perawatan
kesehatan Depkes RI, 2002. Masa bayi dan balita sangat renta terhadap penyakit, seperti flu, diare, atau penyakit
lainnya. Jika anak sering menderita penyakit dapat menghambat atau mengganggu proses tumbuh kembangnya. Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari pada
orangtua, yaitu dengan cara segera membawa anaknya yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan yang terdekat Soetjningsih, 1995.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa penyebab seorang anak mudah terkena penyakit, yaitu: 1.
Apabila kecukupan gizi terganggu karena anak sulit makan atau nafsu makan menurun. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun sehingga anak menjadi
rentan terhadap penyakit. 2.
Lingkungan yang kurang mendukung sehingga perlu diciptakan lingkungan dan perilaku yang sehat.
Praktek perawatan kesehatan anak dalam keadaan sakit adalah salah satu aspek pola asuh yang dapat mempengaruhi status gizi anak, membaik praktek
pengasuhan kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan untuk menjaga status kesehatan anak, menjauhkan dan menghindarkan penyakit serta dapat menyebabkan turunnya
keadaan kesehatan anak. Praktek perawatan kesehatan meliputi pengobatan penyakit pada anak apabila si anak menderita sakit dan tindakan pencegahan terhadap penyakit
sehingga anak tidak sampai terkena suatu penyakit Zeitlin dkk, 1990. Praktek perawatan kesehatan anak yang baik dapat ditempuh dengan cara
memperhatikan keadaan gizi anak, kelengkapan imunisasi, kebersihan diri anak dan lingkungan dimana anak berada serta upaya ibu dalam hal mencari pengobatan
terhadap anak apabila sakit ibu membawa anak ke tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, polindes Zeitlin, 1990.
Pelayanan gizi dan kesehatan untuk anak balita dapat dilaksanakan dengan pemantauan pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan balita melalui sarana
kesehatan yang baik meliputi posyandu, puskesmas, program kesehatan keluarga dan
Universitas Sumatera Utara
program lainnya. Berbagai lembaga pelayanan dasar harus terjangkau baik secara fisik maupun ekonomi sesuai daya beli oleh setiap 30 keluarga termasuk mereka
yang miskin dan hidup di daerah terpencil Soekirman, 2000.
Balita perlu diperiksakan kesehatannya dibidan atau dokter bila sakit sebab mereka masih mempunyai resiko yang tinggi untuk terserang penyakit. Adapun
praktik kesehatan yang dilakukan dalam rangka pemeriksaan pemantaun kesehatannya adalah:
1. Imunisasi
Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada anak untuk melindunginya dari pada beberapa penyakit tertentu seperti Hepatitis B, Tuberkolusis, Tetanus, Polio,
Campak. Pemberian harus sedini mungkin dan lengkap Marimbi, 2010. 2.
Pemantauan Pertumbuhan Anak Pemantauan pertumbuhan anak dapat dilakukan dengan aktif melakukan
pemeliharaan gizi misalkan dengan datang ke Posyandu. Dengan aktif datang ke posyandu maka orang tua dapat mengetahui pertumbuhan anaknya Marimbi, 2010.
2.3. Karakteristik Keluarga