DIY dan Surakarta

DIY dan Surakarta

No

Nama KAP

Kuesioner yang disebar

Kuesioner yang diisi

Kuesioner yang dapat

diolah

1 KAP Bismar, Muntalib & Yunus

2 KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (CAB)

3 KAP Drs. Henry Susanto

4 KAP Dra. Suhartati dan Rekan (CAB)

5 KAP Drs. Soeroso Donosapoetro, MM

6 KAP Drs. Hadiono

7 KAP Hadori dan Rekan (CAB)

8 KAP Indarto Waluyo

9 KAP Payamta (CAB)

10 KAP Wartono

11 KAP Drs. Hanung Triatmoko, Ak

12 KAP Rachmat Wahyudi

Total

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Tabel 4.4

Rincian Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner

Kuesioner

Jumlah

Kuesioner yang disebar

67 Kuesioner yang kembali

52 Kuesioner tidak diisi

4 Kuesioner yang dapat digunakan

48 Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan hasil tanggapan responden, maka dibawah ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai identitas responden. Deskripsi responden auditor diidentifikasikan dengan jenis kelamin, pendidikan, jabatan dan lama bekerja.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.5 dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No

Jenis Kelamin

48 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden adalah auditor yang bekerja di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta yang terdiri dari 28 responden (58.3%) berjenis kelamin pria dan 20 responden (41.7%) berjenis kelamin wanita. Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah pria (58.3%).

Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.6 dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Pendidikan Responden

48 100 % Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki pendidikan tingkat S2 sebanyak 1 responden (2.2%), 39 responden (81.3%) memiliki pendidikan tingkat S1 dan 8 responden (16.7%) memiliki pendidikan tingkat D3. Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pendidikan tingkat S1 (81.3%). Hal ini dikarenakan pekerjaan di KAP sebagai auditor merupakan pekerjaan profesional yang memerlukan pendidikan tinggi.

Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.7 dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Jabatan

No

Jenis Kelamin

Jumlah

Presentase

1 Junior Auditor

2 Senior Auditor

48 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden yang menempati posisi junior auditor sebanyak 37 responden (77.1%), 10 responden (20.8%) menempati posisi senior auditor dan 1 responden (2.1%) menempati posisi sebagai partner. Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah menempati posisi sebagai junior auditor (77.1%). Kondisi demikian menunjukkan bahwa rata-rata responden masih memiliki pengalaman yang belum cukup lama.

Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.8 dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan lama bekerja adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No

Lama Bekerja

45 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui komposisi responden berdasarkan lamanya bekerja sebagai auditor adalah sebanyak 43 responden (89.6%) telah bekerja sebagai auditor selama rentang waktu 1 sampai 5 tahun, 5 responden (10.4%) telah bekerja selama rentang waktu lebih dari 5 tahun.

Berdasarkan informasi diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini telah bekerja sebagai auditor selama rentang waktu 1 sampai 5 tahun (89.6%). Kondisi demikian menunjukkan bahwa rata-rata responden masih belum cukup lama bekerja di Kantor Akuntan Publik.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah perilaku disfungsional audit (PDA), komitmen profesional (KP) dan komitmen organisasi (KO). Variabel perilaku disfungsional audit yang digunakan ada 5 item pertanyaan, variabel komitmen profesional yang digunakan ada 18 item pertanyaan dan variabel komitmen organisasi yang digunakan ada 12 item pertanyaan. Pada tabel 4.9 dapat dilihat statistik deskriptif dari variabel-variabel penelitian yang menunjukkan angka kisaran teoritis dan sesungguhnya, rata-rata serta standar deviasi. Pada tabel tersebut disajikan kisaran teoritis yang merupakan kisaran atas bobot jawaban yang secara teoritis didesain dalam kuesioner dan kisaran sesungguhnya yaitu nilai terendah sampai tertinggi atas jawaban responden yang sesungguhnya.

Tabel 4.9 Statistik deskriptif variabel penelitian

Variabel

Teoritis

Sesungguhnya Kisaran Mean Kisaran Mean

SD

Perilaku disfungsional audit

5 – 25

15 6 – 21

11.62 4.541 Komitmen profesional

18 – 90

54 52 – 82

68.37 6.034 Komitmen organisasi

12 – 60

36 36 – 59

45.83 5.285 Sumber: lampiran hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat disajikan hasil statistik deskriptif tentang variabel-variabel penelitian sebagai berikut:

Skala pengukuran variabel perilaku disfungsional audit yang tinggi menunjukkan bahwa auditor sering melakukan tindakan perilaku disfungsional audit yang dapat mereduksi kualitas audit secara langsung dalam melaksanakan proses audit, dan skala yang rendah menunjukkan bahwa auditor tidak pernah melakukan tindakan perilaku disfungsional audit yang dapat mereduksi kualitas audit dalam proses audit. Secara lebih rinci skor untuk variabel perilaku disfungsional audit adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Distribusi frekuensi variabel perilaku disfungsional audit

Variabel

Jumlah

Butir Pertanyaan

Teoritis

Sesungguhnya Kisaran Mean Kisaran Mean

Sumber: lampiran hasil olah data SPSS Variabel perilaku disfungsional audit diukur dengan lima item pertanyaan yang menunjukkan seberapa sering responden melakukan

setiap bentuk tindakan perilaku disfungsional audit yang dapat mereduksi kualitas audit secara langsung. Skala pengukuran menggunakan skala likert lima poin yaitu mulai dari poin satu (tidak pernah) sampai poin lima (hampir selalu). Dengan demikian skor teoritis adalah 5 (frekuensi

melakukan perilaku disfungsional audit tinggi). Hasil pengukuran atas seluruh jawaban responden menunjukkan skor sesungguhnya terletak pada kisaran 6 – 21 dengan skor rata-rata adalah 11.62. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata total perilaku disfungsional audit sebesar 11.62 yang berada jauh dibawah skor rata-rata total teoritis 15 (yaitu 5 dikali 3) dan mendekati nilai teoritis 10 (yaitu 5 dikali 2) mengindikasikan secara rata-rata responden kadang-kadang melakukan perilaku disfungsional audit dalam pelaksanaan program audit.

b. Komitmen Profesional

Skala pengukuran variabel komitmen profesional yang tinggi menunjukkan bahwa auditor memiliki tingkat loyalitas individu yang tinggi pada profesinya sebagai auditor, dan skala yang rendah menunjukkan bahwa auditor memiliki tingkat loyalitas individu yang rendah pada profesinya sebagai auditor. Secara lebih rinci skor untuk variabel komitmen profesional adalah sebagai berikut:

Distribusi frekuensi variabel komitmen profesional

Variabel

Jumlah

Butir Pertanyaan

Teoritis

Sesungguhnya Kisaran Mean Kisaran Mean

Sumber: lampiran hasil olah data SPSS Variabel komitmen profesional diukur dengan delapan belas item pertanyaan yang menunjukkan seberapa tinggi tingkat komitmen profesional yang dimiliki oleh auditor terhadap profesinya. Skala pengukuran menggunakan skala likert lima poin yaitu mulai dari poin satu (sangat tidak setuju) sampai poin lima (sangat setuju). Dengan demikian skor teoritis adalah 18 (frekuensi tingkat komitmen profesional rendah) sampai 90 (frekuensi tingkat komitmen profesional tinggi). Hasil pengukuran atas seluruh jawaban responden menunjukkan skor sesungguhnya terletak pada kisaran 52 – 82 dengan skor rata-rata adalah Sumber: lampiran hasil olah data SPSS Variabel komitmen profesional diukur dengan delapan belas item pertanyaan yang menunjukkan seberapa tinggi tingkat komitmen profesional yang dimiliki oleh auditor terhadap profesinya. Skala pengukuran menggunakan skala likert lima poin yaitu mulai dari poin satu (sangat tidak setuju) sampai poin lima (sangat setuju). Dengan demikian skor teoritis adalah 18 (frekuensi tingkat komitmen profesional rendah) sampai 90 (frekuensi tingkat komitmen profesional tinggi). Hasil pengukuran atas seluruh jawaban responden menunjukkan skor sesungguhnya terletak pada kisaran 52 – 82 dengan skor rata-rata adalah

c. Komitmen Organisasi

Skala pengukuran variabel komitmen organisasi yang tinggi menunjukkan bahwa auditor memiliki tingkat loyalitas individu yang tinggi terhadap tempatnya bekerja dalam hal ini pada kantor akuntan publik, dan skala yang rendah menunjukkan bahwa auditor memiliki tingkat loyalitas individu yang rendah terhadap tempatnya bekerja sebagai auditor. Secara lebih rinci skor untuk variabel komitmen organisasi adalah sebagai berikut:

Distribusi frekuensi variabel komitmen organisasi

Variabel