Uji Hipotesis Dua dan Tiga
b. Uji Hipotesis Dua dan Tiga
Tabel 4.23
Analisis regresi pengaruh komitmen profesional (KP) dan komitmen organisasi (KO) pada perilaku disfungsional audit (PDA)
Variabel Dependen
t hitung Sig
Std. Error
Beta
Konstanta Komitmen Profesional (KP) Komitmen Organisasi (KO)
0.032** Variabel dependen R square Adjusted R square
F hitung Sig. F
: Perilaku Disfungsional Audit (PDA) : 0.239 : 0.205 : 7.074 : 0.002
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS Keterangan
: ** (signifikan pada tingkat signifikansi 5%)
pengaruh negatif antara komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA). Berdasarkan analisis tabel 4.23 besarnya nilai konstanta negatif, yang berarti jika variabel komitmen organisasi sama dengan nol maka perilaku disfungsional audit masih ada kecenderungan penurunan. Besarnya koefisien regresi dari variabel independen komitmen organisasi menunjukkan nilai positif sebesar 0.335, memberikan indikasi bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional audit. Dengan kata lain apabila komitmen organisasi naik maka akan mengakibatkan meningkatnya perilaku disfungsional audit dengan anggapan faktor-faktor lainnya konstan. Adapun hasil analisis model pengaruh antara komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
PDA = -12.212 + 0.335 KO
Nilai t merupakan uji kecocokan model pengaruh secara individu dari variabel komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA). Suatu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dilihat dari nilai signifikansi nilai t. Nilai itu dikatakan signifikan jika tingkat signifikansi < 0.05. Nilai t variabel komitmen organisasi (KO) sebesar 2.211 dengan tingkat signifikansi 0.032 (p-value
< 0.05), sehingga H 0 ditolak artinya komitmen organisasi berpengaruh
uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 7.074 dengan probabilitas 0.002. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa komitmen organisasi (KO) dapat digunakan untuk memprediksi perilaku disfungsional audit (PDA). Hipotesis kedua untuk pengaruh negatif antara komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit secara langsung tidak terbukti karena hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit secara langsung. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Paino et al. (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Maryanti (2005) yang menunjukkan bahwa hubungan komitmen organisasi dengan perilaku disfungsional audit menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perilaku disfungsional audit tidak dianggap sebagai perilaku yang disfungsional yang merugikan melainkan dianggap sebagai alat untuk menunjukkan komitmen seorang auditor pada organisasinya serta sebagai alat yang potensial untuk mendapatkan promosi.
Selain itu teory Mowday, Porter dan Dubin (1974) dalam Donnelly et al. (2003) yang menyatakan bahwa karyawan yang mempunyai Selain itu teory Mowday, Porter dan Dubin (1974) dalam Donnelly et al. (2003) yang menyatakan bahwa karyawan yang mempunyai
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh negatif antara komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA). Berdasarkan analisis tabel 4.23 besarnya nilai konstanta negatif, yang berarti jika variabel komitmen profesional sama dengan nol maka perilaku disfungsional audit masih ada kecenderungan penurunan. Besarnya koefisien regresi dari variabel independen komitmen organisasi menunjukkan nilai positif sebesar 0.224, memberikan indikasi bahwa komitmen profesional berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional audit. Dengan kata lain apabila komitmen profesional naik maka akan mengakibatkan meningkatnya perilaku disfungsional audit dengan anggapan faktor-faktor lainnya konstan. Adapun hasil analisis model pengaruh antara komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
PDA = -12.212 + 0.224 KP PDA = -12.212 + 0.224 KP
> 0.05), sehingga H 0 diterima artinya komitmen profesional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku disfungsional audit. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa komitmen profesional (KP) tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku disfungsional audit (PDA). Hipotesis ketiga untuk pengaruh negatif antara komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit secara langsung tidak terbukti. Hasil ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Paino et al . (2011) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Malone dan Robert (1996), Otley dan Pierce (1996) yang menyatakan bahwa komitmen profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap bentuk perilaku disfungsional audit. Selain itu penelitian Nugroho (2008) dan Wahyudi et al. (2011) menghasilkan komitmen profesional tidak memiliki pengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit yang merupakan salah
belum terlalu lama. Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit sebagaimana yang dipelajari oleh Aranya et al. (1982), Kalbers dan Fogarty (1995) dan Otley dan Pierce (1996), yang semuanya menunjukkan bahwa komitmen profesional dan komitmen organisasi mungkin tidak independen satu sama lain serta komitmen organisasi merupakan fungsi dari komitmen profesional.
Hasil yang tidak signifikan ini dikarenakan sampel yang digunakan peneliti merupakan auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Tingkat komitmen profesional auditor yang bekerja di KAP lebih tinggi dibandingkan dengan yang bekerja pada organisasi non-profesi yaitu auditor internal dan akuntan pendidik. Hal ini sesuai dengan pendapat Aranya dan Ferris (1984) yang menyatakan tinggi rendahnya komitmen profesional auditor dipengaruhi oleh organisasi dimana dia bekerja. Auditor yang bekerja pada organisasi profesi memiliki komitmen profesional yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang bekerja pada organisasi non-profesi. Jadi, hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa meningkatkan komitmen organisasi akan mempengaruhi rendahnya tingkat perilaku disfungsional audit, tetapi
tidak dengan komitmen profesional. Sehingga, studi ini mengidentifikasi tidak dengan komitmen profesional. Sehingga, studi ini mengidentifikasi