PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh: YUYUN FAUZIA ATMAJATI NIM. F1310100 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Karya ini penulis persembahkan kepada: © Allah SWT

© Kedua orang tua © Adikku © Someone special © Sahabatku “ALL IS WELL” (Ria, Tina) © Teman-teman S1 Non reguler Akuntansi

angkatan 2010

ü “Man Jadda Wajada”: barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkan (mahfudzoh)

ü “Man Shobaro Dzofiro”: siapa yang bersabar, dia pasti akan sukses (mahfudzoh)

ü “Man Yazra’ Yahsud”: siapa yang menanam, dia akan menuai (mahfudzoh) ü

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S Ar-Ra’d: 11)

ü Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia (laskar pelangi) ü

Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak berani mencoba, percayalah apapun yang terjadi semua akan baik-baik saja (penulis)

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahhirobbil’alamin , segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Perilaku Disfungsional Audit dengan Variabel Intervening Komitmen Organisasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, motivasi dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itulah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Sarjana (S1) Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, koreksi, dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Drs. M. Agung Prabowo, M.Si., Ph.D., Ak. selaku dosen pembimbing akademik.

5. Seluruh dosen dan segenap karyawan yang telah membantu dan memfasilitasi proses pembelajaran di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

mendoakan, memberikan kasih sayang dan menjadi sumber motivasi bagi penulis untuk melakukan segalanya yang terbaik.

7. Adikku tersayang Sutrisno Raharjo Hadi Atmaja terima kasih atas doa yang selalu diberikan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Reza S K yang selalu memberi doa dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.

9. Fatimah Achmad dan Herdiana Pravitasari Indramika teman seperjuangan “scriptsweet”. Terimakasih atas semua bantuan yang diberikan, baik saat kuliah sampai saat suka duka penyusunan “script” yang berakhir “so sweet”.

10. Ria dan Tina selaku sahabat sejak kuliah D3 yang sampai sekarang selalu memberikan doa dan semangat untuk segala kesuksesan kita.

11. Semua kawan-kawanku Hapsari, Intan, Lia (Chil), Nisya, Arsi, Vita (Itha), Putri, Gitta, Greaty, Mas Adit, Herman, Prihanto, Dion, Tohadi, Febri yang pernah menjadi satu kelompok selama masa kuliah S1 ini dan Mas Bobby yg sudah membantu memfasilitasi permasalahan kuliah.

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi keutuhan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Surakarta, Mei 2012 Penulis

defined.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...... Error! Bookmark not defined.

D. Instrumen Penelitian ................................. Error! Bookmark not defined.

E. Sumber Data ............................................. Error! Bookmark not defined.

F. Metode Pengumpulan Data ...................... Error! Bookmark not defined.

G. Metode Analisis Data ............................... Error! Bookmark not defined.

1. Statistik Deskriptif .......................... Error! Bookmark not defined.

2. Uji Kualitas Data ............................ Error! Bookmark not defined.

a. Uji Validitas .......................... Error! Bookmark not defined.

b. Uji Reliabilitas....................... Error! Bookmark not defined.

3. Uji Asumsi Klasik .......................... Error! Bookmark not defined.

a. Uji Multikolonieritas ............. Error! Bookmark not defined.

b. Uji Heterokedastisitas ........... Error! Bookmark not defined.

c. Uji Normalitas ....................... Error! Bookmark not defined.

4. Uji Hipotesis ................................... Error! Bookmark not defined.

a. Uji Regresi Linear ................. Error! Bookmark not defined.

b. Uji Path Analysis ................... Error! Bookmark not defined.

BAB 4 PEMBAHASAN ............................................ Error! Bookmark not defined.

A. Analisis Pendahuluan ............................... Error! Bookmark not defined.

1. Deskripsi Obyek Penelitian ............ Error! Bookmark not defined.

2. Deskripsi Responden ...................... Error! Bookmark not defined.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Bookmark not defined.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan .............. Error!

Bookmark not defined.

Bookmark not defined.

3. Diskripsi Variabel Penelitian .......... Error! Bookmark not defined.

a. Perilaku Disfungsional Audit Error! Bookmark not defined.

b. Komitmen Profesional........... Error! Bookmark not defined.

c. Komitmen Organisasi ............ Error! Bookmark not defined.

B. Analisis Data ............................................ Error! Bookmark not defined.

1. Uji Validitas .................................... Error! Bookmark not defined.

a. Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit ..... Error! Bookmark not defined.

b. Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional ............... Error! Bookmark not defined.

c. Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ................ Error! Bookmark not defined.

2. Uji Reliabilitas ................................ Error! Bookmark not defined.

3. Uji Asumsi Klasik .......................... Error! Bookmark not defined.

a. Uji Multikolonieritas ............. Error! Bookmark not defined.

b. Uji Heteroskedastisitas .......... Error! Bookmark not defined.

c. Uji Normalitas ....................... Error! Bookmark not defined.

4. Uji Hipotesis ................................... Error! Bookmark not defined.

a. Uji Hipotesis Satu.................. Error! Bookmark not defined.

b. Uji Hipotesis Dua dan Tiga ... Error! Bookmark not defined.

c. Uji Hipotesis Empat .............. Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN ............................................. Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan .............................................. Error! Bookmark not defined.

C. Saran ......................................................... Error! Bookmark not defined.

D. Implikasi ................................................... Error! Bookmark not defined.

2. Implikasi Praktis ............................. Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Tabel 4.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2012 ......................................................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Daftar Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta pada Tahun 2012

..................................................................................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Rincian Penyebaran Kuesioner pada Kantor Akuntan Publik Wilayah DIY

dan Surakarta............................................................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Rincian Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner...... Error! Bookmark not

defined. Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Pendidikan Responden ................................ Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Jabatan ................. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Statistik deskriptif variabel penelitian ........ Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Distribusi frekuensi variabel perilaku disfungsional audit ................ Error!

Bookmark not defined. Tabel 4.11 Distribusi frekuensi variabel komitmen profesional Error! Bookmark not

defined. Tabel 4.12 Distribusi frekuensi variabel komitmen organisasi.. Error! Bookmark not

defined. Tabel 4.13 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit ..... Error! Bookmark

not defined. Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional ......... Error! Bookmark not

defined. Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional ......... Error! Bookmark not

defined. Tabel 4.16 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit ..... Error! Bookmark

not defined.

defined. Tabel 4.18 Uji Cronbach’s Alpha ............................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Uji Multikolonineritas Coefficients (a) ..... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.20 Uji Glejser ................................................. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.21 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .. Error! Bookmark not defined.

komitmen organisasi (KO) .......................................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.23 Analisis regresi pengaruh komitmen profesional (KP) dan komitmen

organisasi (KO) pada perilaku disfungsional audit (PDA) ........ Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Model Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Model Diagram Jalur............................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas – Persamaan Regresi KP dan KO ...... Error!

Bookmark not defined. Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas – Persamaan Regresi KP, KO dan PDA

..................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Persamaan Regresi KP dan KO ............ Error!

Bookmark not defined. Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Persamaan Regresi KP, KO dan PDA .. Error!

Bookmark not defined. Gambar 4.5 Hasil Uji Path Analysis .......................... Error! Bookmark not defined.

xv

1. Surat Ijin Penulisan Skripsi

2. Surat Permohonan Ijin Memperoleh Data dan Informasi untuk Penyusunan Skripsi dari Fakultas

3. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner Penelitian

4. Kuesioner Penelitian

5. Daftar Jawaban Responden

6. Hasil Olah Data SPSS

a. Analisis Deskriptif Statistik Responden

b. Analisis Deskriptif Statistik Variabel

c. Uji Kualitas Data

d. Uji Asumsi Klasik

e. Uji Hipotesis

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

YUYUN FAUZIA ATMAJATI F1310100

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening .

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik judgment sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di wilayah DIY dan Surakarta. Berdasarkan pada beberapa penelitian-penelitian terdahulu maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah terdapat pengaruh positif antara komitmen profesional terhadap komitmen organisasi, (2) Apakah terdapat pengaruh negatif antara komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit, (3) Apakah terdapat pengaruh negatif antara komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit, (4) Apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi. Teknik analisis dilakukan dengan regresi dan path analysis setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik.

Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil pengujian instrumen menunjukkan semua item valid dan reliabel setelah dua item pertanyaan dihapus karena tidak valid, (2) Hasil uji asumsi klasik bebas dari penyakit sehingga hasil analisis regresi bebas dari bias, (3) komitmen profesional berpengaruh positif secara langsung terhadap komitmen organisasi, (4) komitmen organisasi berpengaruh positif secara langsung terhadap perilaku disfungsional audit, (5) komitmen profesional tidak berpengaruh secara langsung terhadap perilaku disfungsional audit. (7) komitmen profesional tidak berpengaruh secara langsung terhadap perilaku disfungsional audit tetapi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi sebagai variabel pemediasi.

Kata kunci: komitmen profesional, komitmen organisasi, perilaku disfungsional audit

THE EFFECT PROFESSIONAL COMMITMENT TO DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR WITH ORGANIZATIONAL COMMITMENT AS INTERVENING VARIABLE (Empirical Study on Public Accountant in Surakarta and Yogyakarta)

YUYUN FAUZIA ATMAJATI F1310100

The purpose of this study is to examine the influences of professional commitment to dysfunctional audit behavior with organizational commitment as intervening variable.

The sampling technique is done by judgment sampling technique. The sample in this study is the auditors who work on the public accounting firms in the Yogyakarta and Surakarta area. Based on several previous studies, the problems are stated as follows: (1) Is there any positive influence between professional commitment to organizational commitment? (2) Is there any negative effects between the organization commitment to dysfunctional audit behavior? (3) Is there any negative effects between professional commitment to dysfunctional audit behavior? (4) Is there any indirect influence between professional commitment to dysfunctional audit behavior through organizational commitment? The technique analysis is done by regression analysis and path analysis after doing the test of validity, reliability and classic assumption test.

The results of the analysis can be concluded that: (1) The test instrument shows all items valid and reliable after two items are removed as not valid question, (2) the classical assumption test result free from the disturbance so that the result of the regression analysis is free from bias, (3) professional commitment direct positive effect on organizational commitment, (4) organizational commitment directly positive effect to the dysfunctional audit behavior, (5) professional commitment does not have directly affect to the behavior of dysfunctional audit. (7) professional commitment does not have directly affect to the behavior of dysfunctional audit but has indirect effect on the behavior of dysfunctional audit through organizational commitment as a intervening variable.

Key words : professional commitment, organizational commitment, dysfunctional audit behavior

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini salah satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan laporan keuangan harus diaudit karena laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik saham dan juga pengambilan keputusan.

Kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan terhadap profesi akuntan publik sangat bergantung pada kualitas audit yang dihasilkan KAP. Auditor mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan suatu perusahaan termasuk masyarakat. Auditor juga merupakan pihak yang mempunyai kualifikasi untuk memeriksa dan menguji apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor untuk menemukan dan melaporkan pelanggaran yang terjadi dalam laporan keuangan yang diaudit (DeAngelo, 1981 dalam Silaban, 2009). Perilaku auditor dalam pelaksanaan Kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan terhadap profesi akuntan publik sangat bergantung pada kualitas audit yang dihasilkan KAP. Auditor mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan suatu perusahaan termasuk masyarakat. Auditor juga merupakan pihak yang mempunyai kualifikasi untuk memeriksa dan menguji apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor untuk menemukan dan melaporkan pelanggaran yang terjadi dalam laporan keuangan yang diaudit (DeAngelo, 1981 dalam Silaban, 2009). Perilaku auditor dalam pelaksanaan

Standar umum audit mewajibkan akuntan publik untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai serta kualitas pribadi yang memadai sebagai seorang auditor. Kualitas pribadi tersebut akan tercermin dari perilaku profesionalnya. Perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku disfungsional audit. Perilaku disfungsional yang dimaksud disini adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang auditor dalam bentuk manipulasi, kecurangan ataupun penyimpangan terhadap standar audit. Perilaku disfungsional audit merupakan perilaku menyimpang auditor yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mereduksi atau mengurangi kualitas audit (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Sujana dan Sawarjuwono, 2006).

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian audit dengan memeriksa faktor-faktor spesifik yang berkontribusi terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) sehubungan dengan komitmen organisasi (KO) dan komitmen profesional (KP). Tingkat komitmen organisasi dan profesional auditor dapat memberikan beberapa wawasan pada cara kerja dan kontrol perusahaan yang muncul untuk mempengaruhinya. Komitmen organisasi dan komitmen profesional mewakili dari profesi dan bentuk individu pada organisasi mereka.

bahwa komitmen organisasi merupakan salah satu faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit tertentu. Penelitian tersebut menghasilkan bukti yang konsisten dengan Kalbers dan Fogarty (1995), Restuningdiah (2009) bahwa terdapat pengaruh positif antara komitmen profesional dan komitmen organisasi. Selain itu, hasil penelitiannya juga konsisten dengan hasil sebelumnya oleh Aranya, Lachman dan Armenic (1982), Otley dan Pierce (1996) serta Restuningdiah (2009) bahwa komitmen organisasi merupakan fungsi dari komitmen profesional dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.

Berkenaan dengan perilaku disfungsional audit tertentu yang dipelajari, komitmen profesional ditemukan berpengaruh positif untuk meninjau dokumen yang dangkal, penerimaan penjelasan klien yang lemah dan berkurangnya untuk bekerja. Penelitian tersebut mengidentifikasi komitmen organisasi berpengaruh penting terhadap perilaku disfungsional audit serta memperluas penelitian sebelumnya dengan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dan perilaku disfungsional audit baik secara langsung maupun tidak langsung. Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit.

Efek intervensi komitmen organisasi pada hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit didukung dalam penelitian Paino et al. (2011) yang memberikan bukti tambahan untuk membantu dalam menjelaskan Efek intervensi komitmen organisasi pada hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit didukung dalam penelitian Paino et al. (2011) yang memberikan bukti tambahan untuk membantu dalam menjelaskan

Hasil penelitian yang dilakukan Paino et al. (2011) memperluas penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa hubungan antara komitmen organisasi dan perilaku disfungsional audit yang signifikan baik efek secara langsung maupun tidak langsung. Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit sebagaimana dipelajari oleh Aranya et al. (1982) dan Restuningdiah (2009).

Pada penelitian ini, peneliti mencoba melakukan replikasi penelitian yang dilakukan Paino et al. (2011) yaitu dengan menguji kembali variabel komitmen organisasi dan komitmen profesional yang akan dikaitkan dengan tingkat perilaku disfungsional audit di Indonesia, khususnya di KAP wilayah Surakarta dan Yogyakarta. Penelitian ini menjadi penting dengan alasan kultur yang berbeda antara Malaysia dengan Indonesia membawa perilaku yang berbeda pula. Pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab perilaku disfungsional audit sangat membantu dalam meningkatkan kualitas opini audit, sehingga respon yang kurang positif dari para pemakai laporan keuangan dapat diminimalisir.

B. Perumusan Masalah

Untuk menemukan jawaban yang tepat atas suatu masalah, masalah yang diteliti harus dirumuskan dengan tepat. Perumusan masalah adalah pernyataan dari Untuk menemukan jawaban yang tepat atas suatu masalah, masalah yang diteliti harus dirumuskan dengan tepat. Perumusan masalah adalah pernyataan dari

1. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh positif komitmen profesional terhadap komitmen organisasi.

2. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh negatif komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit.

3. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh negatif komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit.

4. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh tidak langsung komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Menguji adanya pengaruh positif komitmen profesional terhadap komitmen organisasi.

disfungsional audit.

3. Menguji adanya pengaruh negatif komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit.

4. Menguji adanya pengaruh tidak langsung komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak:

1. Bagi Praktisi Untuk meningkatkan kesadaran oleh badan-badan profesional di negara berkembang khususnya di Indonesia tentang isu penurunan kualitas audit dan perilaku disfungsional audit. Selain itu, membantu mengaudit perusahaan-perusahaan di negara berkembang untuk lebih memahami bahaya dari dampak perilaku mereka dan untuk mengidentifikasi kemungkinan cara yang lebih baik mengelola masalah perilaku disfungsional audit.

2. Bagi Akademisi Memberikan kontribusi untuk literatur audit dan literatur perilaku sehubungan dengan aspek organisasi. Berkaitan dengan studi yang ada tentang perilaku penurunan kualitas audit, penelitian ini mengembangkan 2. Bagi Akademisi Memberikan kontribusi untuk literatur audit dan literatur perilaku sehubungan dengan aspek organisasi. Berkaitan dengan studi yang ada tentang perilaku penurunan kualitas audit, penelitian ini mengembangkan

TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perilaku Disfungsional Audit

Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya harus mengikuti standar audit yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan serta kode etik akuntan. Namun pada kenyataannya dilapangan, auditor banyak melakukan penyimpangan terhadap standar audit dan kode etik. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bukti bahwa terdapat ancaman terhadap penurunan kualitas audit sebagai akibat dari perilaku disfungsional audit yang kadang-kadang dilakukan auditor dalam praktik audit (misalnya; Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Silaban, 2009). Persoalan perilaku disfungsional audit telah menyebar luas terutama setelah terjadinya kasus Enron, dan penelitian sebelumnya masih gagal menjelaskan penyebab- penyebab yang menimbulkan perilaku disfungsional audit tersebut dengan bukti-bukti yang kuat dan cukup (Otley dan Pierce, 1995) dalam Sitanggang (2007). Perilaku disfungsional audit adalah perilaku yang dimiliki auditor dalam melakukan setiap tindakan selama proses pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi kualitas audit baik secara langsung maupun tidak langsung (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Donelly et al., Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya harus mengikuti standar audit yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan serta kode etik akuntan. Namun pada kenyataannya dilapangan, auditor banyak melakukan penyimpangan terhadap standar audit dan kode etik. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bukti bahwa terdapat ancaman terhadap penurunan kualitas audit sebagai akibat dari perilaku disfungsional audit yang kadang-kadang dilakukan auditor dalam praktik audit (misalnya; Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Silaban, 2009). Persoalan perilaku disfungsional audit telah menyebar luas terutama setelah terjadinya kasus Enron, dan penelitian sebelumnya masih gagal menjelaskan penyebab- penyebab yang menimbulkan perilaku disfungsional audit tersebut dengan bukti-bukti yang kuat dan cukup (Otley dan Pierce, 1995) dalam Sitanggang (2007). Perilaku disfungsional audit adalah perilaku yang dimiliki auditor dalam melakukan setiap tindakan selama proses pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi kualitas audit baik secara langsung maupun tidak langsung (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Donelly et al.,

Perilaku disfungsional audit dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kualitas audit secara bersama-sama (Otley dan Pierce, 1995; Donelly et al., 2003). Perilaku-perilaku yang mereduksi kualitas audit secara langsung dilakukan melalui tindakan-tindakan seperti; penghentian prematur atas prosedur audit, mengurangi pekerjaan audit dari program audit, tidak meneliti kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan klien, review yang dangkal terhadap dokumen klien, menerima penjelasan klien yang kurang memadai (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Pierce dan Sweeney, 2004). Tindakan-tindakan seperti yang disebutkan diatas dapat mereduksi kualitas audit secara langsung karena auditor memilih untuk tidak melaksanakan seluruh tahapan program audit secara cermat dan seksama. Dalam literatur auditing, tindakan-tindakan yang disebutkan diatas dikelompokkan sebagai perilaku reduksi audit (Kelley dan Margheim, 1990; Malone dan Robert, 1996; Otley dan Pierce, 1996) dalam Silaban (2009).

2. Komitmen Profesional

Komitmen profesional merupakan kekuatan relatif dari identifikasi serta keterlibatan seorang individu terhadap profesinya (Aranya dan Ferris, 1984) dalam Silaban (2009). Suatu komitmen profesional pada dasarnya merupakan

oleh sistem nilai atau norma yang akan mengarahkan orang tersebut untuk bertindak atau bekerja sesuai prosedur-prosedur tertentu dalam upaya menjalankan tugasnya dengan tingkat keberhasilan yang tinggi (Larkin, 1990 dalam Trisnaningsih, 2003). Komitmen profesional seseorang dapat diwujudkan dalam tiga karakteristik berikut; (1) suatu kepercayaan dan penerimaan atas tujuan-tujuan serta nilai-nilai profesi, (2) suatu kemauan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh demi kepentingan profesinya, (3) suatu keinginan untuk memelihara dan mempertahankan keanggotaan dalam profesi (Aranya, Pollock dan Amernic, 1981) dalam Ujianto dan Alwi (2005).

3. Komitmen Organisasi

Komitmen yang tidak kalah penting harus dimiliki oleh seorang auditor, selain komitmen profesional adalah komitmen organisasi. Komitmen anggota organisasi menjadi hal yang penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan usaha organisasi tersebut. Komitmen menunjukkan keinginan karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan.

Konsep komitmen organisasi telah didefinisikan dan diukur dengan berbagai cara yang berbeda. Menurut Khikmah (2005) komitmen organisasi adalah hubungan antar karyawan dengan organisasi yang ditunjukkan adanya keinginan kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi, menerima nilai Konsep komitmen organisasi telah didefinisikan dan diukur dengan berbagai cara yang berbeda. Menurut Khikmah (2005) komitmen organisasi adalah hubungan antar karyawan dengan organisasi yang ditunjukkan adanya keinginan kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi, menerima nilai

Komitmen organisasi memiliki tiga komponen berikut; (1) Komitmen afektif, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional atau merasa mempunyai nilai dengan organisasi, (2) Komitmen kontinu, yaitu kemauan individu untuk tetap bertahan dalam organisasi karena tidak menemukan pekerjaan lain atau karena rewards ekonomi tertentu, (3) Komitmen normatif, timbul dari nilai-nilai diri karyawan.

B. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh komitmen profesional (KP) terhadap komitmen organisasi (KO)

Keterkaitan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab perilaku disfungsional audit. Komitmen profesional dan komitmen organisasi tidak mungkin independen satu sama lain (Otley dan Pierce, 1996) dalam Paino et al. (2011). Hubungan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi memiliki sifat yang kompleks, seperti beberapa hasil penelitian yang memberikan bukti bahwa terdapat konflik antara organisasi dengan profesional, Keterkaitan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab perilaku disfungsional audit. Komitmen profesional dan komitmen organisasi tidak mungkin independen satu sama lain (Otley dan Pierce, 1996) dalam Paino et al. (2011). Hubungan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi memiliki sifat yang kompleks, seperti beberapa hasil penelitian yang memberikan bukti bahwa terdapat konflik antara organisasi dengan profesional,

Hasil penelitian dari Paino et al. (2011) didukung oleh penelitian Kalbers dan Forgaty (1995) serta Restuningdiah (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara komitmen profesional dan komitmen organisasi. Komitmen organisasi secara positif berkorelasi dengan dengan semua perilaku disfungsional audit tertentu dan merupakan salah satu faktor yang berkorelasi secara signifikan dengan semua perilaku disfungsional audit tertentu. Hasil temuan tersebut juga konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Aranya et al. (1982), Otley dan Pierce (1996) serta Restuningdiah (2009) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi mungkin merupakan fungsi dari komitmen profesional dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu, hipotesis berikut diuji:

H 1 : Terdapat pengaruh positif komitmen profesional (KP) terhadap komitmen organisasi (KO)

2. Pengaruh komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA)

Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dukungan terhadap tujuan organisasi dan keinginan untuk mengerahkan segala usaha untuk organisasinya serta memiliki hubungan positif seperti kinerja kerja dan kehadirannya dalam Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dukungan terhadap tujuan organisasi dan keinginan untuk mengerahkan segala usaha untuk organisasinya serta memiliki hubungan positif seperti kinerja kerja dan kehadirannya dalam

Hasil penelitian Lincoln dan Kalleberg (1990) dalam Paino et al. (2011) menegaskan, karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi akan menggunakan segala usaha atas nama organisasinya bahkan saat usaha tersebut tidak langsung berkontribusi pada kompensasi yang diterima atau peluang karir. Menurut Donnely et al. (2003), jika setiap individu tersebut menganggap perilaku tertentu sebagai disfungsional, mereka kemungkinan kurang dapat menerima perilaku tersebut. Individu yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang rendah kemungkinan lebih memilih untuk mengejar kepentingan pribadinya daripada kepentingan organisasi. Dengan demikian, individu yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang lebih rendah memiliki kecenderungan menerima perilaku disfungsional untuk tujuan promosi diri.

Komitmen individu untuk kantor akuntan publiknya tercermin oleh kekuatan identifikasi seseorang terhadap organisasi. Hal ini didukung dengan penelitian Otley dan Pierce (1996) dalam Paino et al. (2011) yang menyatakan bahwa komitmen profesional tercermin oleh kekuatan identifikasi dengan profesi. Walaupun komitmen organisasi sering dikaitkan dengan perilaku fungsional seperti kehadiran bekerja, resistensi dan prestasi kerja, namun Komitmen individu untuk kantor akuntan publiknya tercermin oleh kekuatan identifikasi seseorang terhadap organisasi. Hal ini didukung dengan penelitian Otley dan Pierce (1996) dalam Paino et al. (2011) yang menyatakan bahwa komitmen profesional tercermin oleh kekuatan identifikasi dengan profesi. Walaupun komitmen organisasi sering dikaitkan dengan perilaku fungsional seperti kehadiran bekerja, resistensi dan prestasi kerja, namun

H 2 : Terdapat pengaruh negatif komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA).

3. Pengaruh komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA)

Komitmen profesional adalah loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Trisnaningsih, 2003). Menurut penelitian Jeffrey dan Weatherholt dalam Sasongko (2004) komitmen profesional dapat diartikan sebagai intensitas identifikasi dan keterlibatan individu dengan profesi tertentu. Identifikasi yang dilakukan memerlukan beberapa kesepakatan antara individu dengan tujuan dan nilai profesi termasuk nilai moral dan etika. Komitmen profesional dapat digambarkan sebagai fokus karir terhadap komitmen pekerjaan yang menekankan pada pentingnya profesi selama hidup seseorang.

terdapat hubungan negatif yang signifikan antara komitmen profesional dengan perilaku disfungsional audit yang mereduksi kualitas audit. Risiko melakukan perilaku reduksi kualitas audit yang tinggi harus diimbangi dengan komitmen profesional yang kuat sehingga perilaku tersebut dapat dihindari dalam pelaksanaan program audit.

Hasil penelitian Indarto (2011) menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen profesional yang dimiliki auditor, maka semakin kecil kecenderungan auditor dalam melakukan penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil deskripsi variabel menjelaskan bahwa komitmen profesional yang dimiliki auditor berada pada posisi tinggi yang berarti auditor mempunyai komitmen yang tinggi terhadap profesinya, sehingga auditor tidak akan melakukan penghentian prematur atas prosedur audit yang merupakan salah satu perilaku disfungsional audit yang mereduksi kualitas audit. Hasil penelitian tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Herningsih (2001). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nugroho (2008) dan Wahyudi Lucyanda dan Suhud (2011) menunjukkan hasil bahwa komitmen profesional tidak memiliki pengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit dikarenakan masa kerja auditor belum terlalu lama.

Sementara itu, penelitian Paino et al. (2011) menunjukkan bahwa tingginya tingkat komitmen profesional dikaitkan dengan rendahnya tingkat perilaku disfungsional audit ternyata tidak didukung oleh temuan. Hasil Sementara itu, penelitian Paino et al. (2011) menunjukkan bahwa tingginya tingkat komitmen profesional dikaitkan dengan rendahnya tingkat perilaku disfungsional audit ternyata tidak didukung oleh temuan. Hasil

H 3 : Terdapat pengaruh negatif komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA).

4. Pengaruh komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) melalui komitmen organisasi (KO)

Efek dari komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit kemudian diukur dengan variabel intevening komitmen organisasi. Hasil umumnya mendukung hipotesis yang dikembangkan dan memberikan bukti tambahan untuk membantu dalam menjelaskan hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit. Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit sebagaimana yang dipelajari oleh Aranya et al. (1982) dan Paino et al. (2011).

Hasil penelitian Paino et al. (2011), menunjukkan bahwa terdapat efek mediasi parsial komitmen profesional pada hubungan antara komitmen organisasi dan perilaku disfungsional audit. Hal ini berarti bahwa, terlepas dari efek tidak langsung, komitmen organisasi juga memiliki efek langsung positif dan signifikan pada perilaku disfungsional audit yang diamati. Hasil temuan Hasil penelitian Paino et al. (2011), menunjukkan bahwa terdapat efek mediasi parsial komitmen profesional pada hubungan antara komitmen organisasi dan perilaku disfungsional audit. Hal ini berarti bahwa, terlepas dari efek tidak langsung, komitmen organisasi juga memiliki efek langsung positif dan signifikan pada perilaku disfungsional audit yang diamati. Hasil temuan

H 4 : Terdapat pengaruh tidak langsung komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) melalui komitmen organisasi (KO).

C. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berhubungan dengan komitmen organisasi, komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit dilakukan oleh Paino et al. (2011) yang memberikan hasil bahwa komitmen organisasi merupakan prediktor yang lebih baik untuk faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku disfungsional audit serta terdapat hubungan positif antara komitmen profesional dan komitmen organisasi. Sedangkan hubungan terbalik antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit yaitu tingginya tingkat komitmen profesional dihubungkan dengan rendahnya tingkat perilaku audit tidak didukung. Selain itu, hasil penelitian lain menjelaskan bahwa terdapat efek intervensi komitmen organisasi terhadap hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit serta memberikan bukti tambahan untuk membantu dan menjelaskan hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit. Terlepas dari efek tidak langsung, komitmen Penelitian yang berhubungan dengan komitmen organisasi, komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit dilakukan oleh Paino et al. (2011) yang memberikan hasil bahwa komitmen organisasi merupakan prediktor yang lebih baik untuk faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku disfungsional audit serta terdapat hubungan positif antara komitmen profesional dan komitmen organisasi. Sedangkan hubungan terbalik antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit yaitu tingginya tingkat komitmen profesional dihubungkan dengan rendahnya tingkat perilaku audit tidak didukung. Selain itu, hasil penelitian lain menjelaskan bahwa terdapat efek intervensi komitmen organisasi terhadap hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit serta memberikan bukti tambahan untuk membantu dan menjelaskan hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit. Terlepas dari efek tidak langsung, komitmen

Hasil penelitian Paino et al. (2011) juga didukung oleh penelitian yang juga memberikan bukti konsisten dengan Kalbers dan Fogarty (1995), Restuningdiah (2009) bahwa terdapat korelasi positif antara komitmen profesional dan komitmen organisasi. Komitmen organisasi dikatakan sebagai salah satu faktor yang secara signifikan berkorelasi dengan semua perilaku disfungsional audit tertentu. Temuan tersebut juga konsisten dengan temuan sebelumnya oleh Aranya et al. (1982), Otley dan Pierce (1996) serta Restuningdiah (2009) bahwa komitmen organisasi merupakan fungsi dari komitmen profesional dan dalam pengembangan komitmen profesional mendahului pengembangan komitmen untuk setiap organisasi tertentu, dan dengan temuan yang dilaporkan oleh peneliti yang sama bahwa komitmen organisasi auditor memiliki pengaruh yang signifikan atas kepuasan kerja.

Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit sebagaimana telah dipelajari oleh Aranya et al. (1982) dan Paino et al. (2011).

Penelitian sebelumnya juga telah meneliti hubungan antara komitmen organisasi dan komitmen profesional didasarkan pada premis bahwa setiap Penelitian sebelumnya juga telah meneliti hubungan antara komitmen organisasi dan komitmen profesional didasarkan pada premis bahwa setiap

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah mengenai analisis hubungan antara komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit. Gambar 1 menggambarkan model struktural

hipotesis (H 1 ,H 2 ,H 3 dan H 4 ) dan arah yang diusulkan. Hal ini menggambarkan bagaimana hubungan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi (H 1 ), bagaimana komitmen profesional (H 2 ) dan komitmen organisasi (H 3 ) menyebabkan perilaku disfungsional audit, serta pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi

(H 4 ).

Gambar 2.1 Model Penelitian

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian merupakan proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi (Sekaran, 2006:4). Tingkat keketatan ilmiah dalam sebuah studi penelitian bergantung pada bagaimana ketelitian peneliti memilih alternatif desain yang tepat dan mempertimbangkan desain khususnya. Desain penelitian dari studi ini adalah:

1. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini merupakan pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi.

2. Jenis investigasi Jenis investigasi penelitian ini merupakan studi korelasional karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan berupa hubungan antarvariabel.

3. Tingkat intervensi peneliti Tingkat intervensi penelitian ini berada pada tingkat intervensi minimum pada arus kerja yang normal. Tingkat intervensi minimum ini dipilih karena penelitian ini termasuk dalam studi korelasional dengan 3. Tingkat intervensi peneliti Tingkat intervensi penelitian ini berada pada tingkat intervensi minimum pada arus kerja yang normal. Tingkat intervensi minimum ini dipilih karena penelitian ini termasuk dalam studi korelasional dengan

4. Konteks studi Berdasarkan jenis investigasi dan tingkat intervensi peneliti, maka konteks studi dalam penelitian ini termasuk dalam eksperimen lapangan dengan situasi tidak diatur dengan intervensi minimal peneliti.

5. Unit analisis Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel secara individu, dimana sampel yang digunakan adalah individu dari masing- masing kelompok responden, yaitu kelompok akuntan publik di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.

6. Horizon waktu studi Horizon waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross- sectional study atau one-shot study, dimana data dikumpulkan hanya sekali dalam satu periode dalam rangka menjawab pertanyaan peneliti.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Pada penelitian ini kerangka sampelyang digunakan Populasi dan sampel untuk kelompok responden tersebut adalah akuntan publik yang bekerja di KAP Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.

ada pada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya). Kerangka sampel pada penelitian ini berupa daftar KAP di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta yang masih aktif pada tahun 2012. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode pertimbangan tertentu (judgment sampling), yaitu melibatkan pemilihan subjek yang berada di tempat yang paling menguntungkan atau dalam posisi terbaik untukmemberikan informasi yang diperlukan (Sekaran, 2006:137).

Jumlah sampel minimum yang akan diteliti adalah 30 auditor, hal ini sesuai dengan rules of thumb yang dikemukakan oleh Roscoe (1975) dalam Sekaran (2006:160). Dari masing-masing responden, mereka yang mengembalikan kuesioner dan diisi lengkap akan dijadikan sampel penelitian.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku disfungsional audit. Perilaku disfungsional audit adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor selama pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi kualitas audit baik secara langsung maupun tidak langsung (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996) dalam Silaban (2009). Perilaku disfungsional audit diukur dengan menggunakan instrumen yang terdiri dari lima perilaku disfungsional audit tertentu yang mirip dengan yang diidentifikasi oleh Otley

Instrumen ini terdiri dari 5 (lima) item pertanyaan dengan skala interval dari angka 1 sampai dengan 5. Lima perilaku disfungsional audit tersebut diwakili oleh PDA 1 yang mewakili “review yang dangkal terhadap dokumen klien”; PDA 2 mewakili “menerima penjelasan klien yang kurang memadai”; PDA 3 mewakili “mengurangi pekerjaan audit dari program audit”; PDA 4 mewakili “tidak meneliti kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan klien”; PDA 5 mewakili “penghentian prematur atas prosedur audit”. Tindakan-tindakan seperti yang disebutkan di atas secara langsung mereduksi kualitas audit karena auditor memilih untuk tidak melaksanakan seluruh tahapan program audit secara cermat dan seksama.

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah komitmen profesional. Komitmen profesional didefinisikan sebagai tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Variabel komitmen profesional diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Hall (1968) dalam Trisnaningsih (2003). Instrumen ini terdiri dari 18 (delapan belas) item pertanyaan dengan skala interval dari angka

1 sampai dengan 5.