2.4. Proses Adsorpsi dan Absorbsi
2.4.1. Adsorpsi
Adsoprsi merupakan suatu proses yang terjadi ketika fluida likuid maupun gas terikat dengan padatan dan pada
permukaannya tersebut akan terbentuk lapisan tipis Robert, 1981.
Gambar 2. 4. Proses Terjadinya Adsorpsi
Didalam proses adsopsi terdapat suatu istilah yakni adsorbat dan adsorban. Adsorbat adalah suatu substansi yang
terperangkap atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya. Untuk adsorban adalah suatu media penyerap yang
berupa senyawa karbon Webar, 1972. Berikut merupakan skema dari adsorbat dan adsorban seperti Gambar 2.5.
Gambar 2. 5. Skema Adsorbat dan Adsorben
10
Dilihat dari Gambar 2.5 bahan yang teradsopsi dan bahan yang adsorben yakni dua fasa yang berbeda, oleh karena itu
dalam proses terjadinya adsorpsi, materi yang teradsorpsi akan terkumpul dan menempel di permukaan adsorben Underwood,
1986.
Sesuai dengan prosesnya, adsorpsi dibagi menjadi 2 macam:
1. Adsorpsi Kimia Adsropsi Kimia merupakan reaksi antara molekul-molekul
adsorbat dan adsorben yang terbentuk dengan ikatan kovalen dengan ion. Adsorpsi memiliki sifat yang reversible dan hanya
membentuk satu lapisan monolayer. Biasanya proses adsropsi terjadi pada temperature yang tinggi, sehingga panas adsopsi
tinggi. Proses adsorpsi terjadi dengan pembentukan senyawa kimia hingga ikatan yang lebih kuat. Contoh : adsopsi O
2
pada Hg, HCl, Pt, dan C Sukardjo, 1985.
2. Adsorpsi Fisika Adsorpsi fisika merupakan proses terjadinya apabila gaya
intermolekuler lebih besar dari gaya tarik antar molekul atau gaya tarik menarik yang lebih lemah antara adsorbat dengan
permukaan adsorben. Gaya tersebut dapat disebut dengan gaya Van Der Waals, sehingga adsorbat dapat berpindah dari satu
bagian permukaan ke bagian permukaan lainnya dari adsorben. Proses adsorpsi fisika memiliki sifat panas yang rendah,
berlangsung cepat dan reversible bereaksi balik, dan dapat membentuk lapisan jamak multilayer. Contoh : proses adsorpsi
gas pada choncosl Sukardjo, 1985.
Faktor – faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi: a Adsorben
Tiap-tiap absorben memiliki karakteristik tersendiri, artinya sifat dasar dari absorben berperan penting.
b Adsorbat Dapat juga berupa zat elektrolit maupun non-elektrolit. Untuk
zat elektrolit memiliki adsopsi yang besar karena mudah mengion, sehingga antara molekul-molekulnya saling tarik-
menarik. Sedangkan untuk zat non-elektrolit memiliki adsorpsi
11
yang kecil, sehingga tidak ada reaksi tarik menarik antar molekul.
c Konsentrasi Semakin tinggi konsentrasi partikel, maka kontak antara
adsorben dan absorbat juga semakin besar. Sehingga proses adsorpsinya semakin besar pula.
d Luas Permukaan Semakin luas permukaan adsorbennya, maka akan terjadi gaya
adsorpsi yang besar. Sebab zat yang diapsorpsi juga semakin luas. Sehingga semakin halus suatu adsorben, maka adsorpsinya
nya juga semakin besar.
e Temperatur Temperatur yang tinggi mengakibatkan molekul atau partikel
akan bergerak cepat. Sehingga kemungkinan menangkap atau mengadsorpsi partikel-partikel semakin sulit.
2.4.2. Absorsi