2.4 Bahan Cetak 2.4.1 Klasifikasi Bahan Cetak
Salah satu perawatan di bidang prostodonsia adalah pembuatan gigitiruan, tahap awal dalam pembuatan gigitiruan adalah membuat pencetakan pada rahang
pasien untuk mendapatkan hasil cetakan negatif yang selanjutnya diisi dengan gips untuk mendapatkan model studi maupun model kerja. Secara garis besar, bahan yang
digunakan untuk melakukan pencetakan dapat diklasifikasikan atas dua jenis yaitu bahan cetak non-elastis dan bahan cetak elastis. Bahan cetak yang bersifat non-elastis
adalah impression compound, impression wax, plaster of paris dan zinc oxide eugenol. Bahan cetak elastis terdiri dari reversibel hidrokoloid, irreversibel
hidrokoloid alginat dan elastomer.
37,38
2.4.1.1 Bahan Cetak Non-elastis
1. Impression Compound Impression compound adalah bahan cetak yang terdiri dari campuran malam, resin
termoplastik, bahan pengisi dan bahan pewarna. Bahan ini digunakan pada suhu dalam keadaan panas dan kemudian akan kembali keras pada suhu pendinginan
sesuai dengan temperatur rongga mulut. Indikasi utama penggunaannya adalah untuk mencetak linggir tanpa gigi dan daerah yang tidak mempunyai undercut.
2. Impression Wax Bahan cetak wax biasa digunakan untuk menghasilkan cetakan yang
memerlukan tekanan dalam pembuatan gigitiruan. Bahan ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan cetakan yang disebabkan karena ukuran sendok cetak
yang terlalu kecil sehingga wax dapat ditambahkan pada ujung sendok cetak yang disesuaikan dengan rahang pasien.
3. Impression Plaster Impression plaster atau yang lebih dikenal dengan plaster of paris atau gips
cetak merupakan bahan cetak yang berbahan dasar gipsum. Bahan cetak ini bersifat
rigid dan lebih mudah patah. Dalam bidang kedokteran gigi bahan ini digunakan untuk membuat model studi. Gips ini harus disimpan dalam kantung kedap udara
karena akan menyerap air dari udara dan akan mempengaruhi waktu pengerasan.
4. Zinc Oxide Eugenol Bahan cetak zinc oxide eugenol merupakan bahan cetak berbentuk pasta.
Bahan ini dikemas dalam 2 bentuk pasta yang berbeda pada masing-masing tube aselerator yaitu base basis dan aselerator. Pada base mengandung zinc oxide
eugenol dan minyak mineral sedangkan pada tube aselerator mengandung eugenol dan rosin. Bahan cetak zinc oxide eugenol terutama digunakan sebagai bahan cetak
untuk gigitiruan pada linggir edentulus dengan undercut kecil atau tanpa undercut. Bahan ini memiliki keuntungan yaitu mampu mengisi pada bagian yang akurat dari
hasil cetakan jaringan lunak oleh karena sifat daya alirnya rendah.
2.4.1.2 Bahan Cetak Elastis
1. Reversibel Hidrokoloid agar Komponen dasar bahan cetak hidrokoloid adalah agar. Agar adalah koloid
hidrofilik organik yang diekstrak dari rumput laut jenis tertentu. Kandungan utama dalam bahan cetak hidrokoloid berdasarlan berat adalah air. Reversible hydrocolloid
merupakan salah satu bahan cetak terakurat. Bahan ini juga sering digunakan untuk mendapatkan hasil cetakan model pada pembuatan gigituran.
2. Irreversible Hidrokoloid alginat Alginat merupakan bahan cetak yang penggunannya paling luas dalam bidang
kedokteran gigi. Manipulasi bahan ini sangat mudah dan tanpa menggunakan alat khusus yaitu dengan cara mengaduk bahan cetak alginat dengan pw ratio sesuai
dengan petunjuk pabrik. Bahan ini biasa dipakai sebagai cetakan pendahuluan untuk mambuat studi model pada perawatan konservasi, prostodonsia dan orthodonti.
3. Elastomer Elastomer adalah bahan cetak fleksibel dan menyerupai karet setelah proses
pengerasan berlangsung. Kebanyakan bahan cetak ini adalah system dua komponen yang dikemas dalam bentuk pasta. Bahan ini terdiri atas empat jenis yaitu polisulfida,
polieter, silikon polimerisasi adisi dan silikon polimerisasi kondensasi.
2.4.2 Persyaratan Bahan Cetak
Menurut Powers JM, dkk 2008, bahan cetak yang ideal adalah bahan cetak yang memenuhi pensyaratan yaitu :
38
1. Mempunyai aroma dan rasa yang menyenangkan serta warna yang baik 2. Tidak mengandung bahan yang beracun dan tidak mengiritasi jaringan
3. Mudah dimanipulasikan dan tidak mempergunakan alat-alat yang rumit 4. Setting time yang tidak terlalu lama
5. Konsistensi daya alir yang baik dan permukaan yang halus 6. Tidak terjadi deformasi sesudah dicetak
7. Cukup kuat agar tidak pecah atau koyak sewaktu dikeluarkan dari mulut 8. Tidak terjadi perubahan dimensi
9. Relatif tidak mahal
Tidak ada satupun bahan cetak yang memenuhi seluruh pensyaratan diatas, sehingga pemilihan bahan cetak tersebut tergantung pada keadaan klinis dan pilihan
masing-masing dokter gigi.
2.4.3 Hasil Cetakan Alginat
Alginat merupakan bahan cetak hidrokoloid bersifat ireversibel yang telah diperkenalkan sejak 1940 dan merupakan salah satu bahan cetak gigi yang paling
sering digunakan di bidang kedokteran gigi.
9
Bahan dasar alginat didapat dari alginat acid yang diambil dari tumbuh-tumbuhan laut dimana substansi alami ini
diidentifikasi sebagai suatu polimer linier dengan berbagai kelompok asam karboksil dan dinamakan asam alginik.
37,38
Bahan cetak ini memiliki banyak kelebihan,
diantaranya manipulasi mudah dan tidak memerlukan banyak peralatan, relatif tidak mahal, dan nyaman bagi pasien. Bahan cetak ini juga mudah ditolerir oleh pasien
karena cepat mengeras dan terdapat aroma yang menyegarkan seperti permen karet untuk mengurangi reflek muntah. Kekurangan dari bahan cetak alginat ini adalah
mempunyai sifat sineresis dan sifat imbibisi yaitu menyerap air sehingga dapat mengakibatkan perubahan dimensi pada hasil cetakan, selain itu bahan cetak alginat
juga mempunyai potensi retensi mikroba lebih kuat dibanding bahan cetak lainnya karena terjadi penyerapan cairan rongga mulut saat dilakukan pencetakan.
4,6,8,10
2.4.3.1 Komponen Alginat
Komponen aktif utama dari bahan cetak alginat adalah komponen yang larut air, seperti natrium dan kalium. Bila komponen alginat dicampur dengan air, bahan
tersebut akan membentuk sol. Sol tersebut sangat kental meskipun dalam konsentrasi rendah. Alginat dapat larut membentuk sol dengan cepat bila bubuk alginat dan air
diaduk dengan kuat. Menurut ANSI-American Dental Association ADA Specification NO.18
komposisi alginat dan fungsinya dapat dilihat dalam table berikut.
37,38
Tabel 2. Komposisi Bahan Cetak Alginat dan Fungsinya.
KOMPONEN FUNGSI
Sodium atau Potassium alginat salt
Untuk melarutkan bubuk dalam air dan bereaksi dengan ion kalsium
Calcium Sulfate Untuk bereaksi melarutkan bubuk alginat
dari bentuk kalsium alginat yang tidak larut
Sodium Phospate Untuk bereaksi dengan kalsium sulfat dan
memperlambat setting time. Diatomaceous earth atau
silicate powder Untuk kontrol konsistensi pencampuran
dan fleksibilitas setting time
Potassium sulfate atau potassium zinc fluoride
Untuk menetralkan efek penghambat kekerasan selama pembuatan model gips
Quaternary ammonium compounds atau klorhexidin
Sebagai self desinfeksi
Organis glycol Sebagai pelapis partikel-partikel powder
untuk meminimalkan debu selama pengadukkan
Pigments Untuk memberikan warna
Phenylalaine Untuk bahan pemanis
Wintergreen, peppermint,anise Untuk memberikan rasa yang nyaman
2.4.3.2 Pemanipulasian Alginat