Gambar 3. Cara penularan infeksi melalui inhalasi aerosol atau droplet yang patogen.
26
2.2.3.4 Kontak Tidak Langsung
Penularan melalui kontak tidak langsung dapat terjadi apabila seseorang menyentuh permukaan benda mati yang terkontaminasi pada ruangan perawatan,
dental unit atau pada ruang operasi. Gambar 4
A B Gambar 4. Cara penularan infeksi melalui kontak tidak langsung. A Tersentuh
meja yang terkontaminasi. B Dental unit yang terkontaminasi tanda panah.
8,26
Resiko transmisi penyakit bervariasi tergantung dari daya tahan tubuh host, virulensi, infektivitas organisme, dosis atau jumlah mikroorganisme, waktu
pemaparan, dan cara transmisi. Kontrol terhadap virulensi organisme patogen atau mengurangi kerentanan pasien hampir tidak mungkin dilakukan. Petugas klinis harus
mengerti tentang proses penyakit, route transmisi, metode mengontrol transmisi, dan mengimplementasikan proteksi diri selama praktek sebagai pencegahan terhadap
infeksi silang.
29
2.3 Kontrol Infeksi
Dasar pemikiran untuk kontrol infeksi adalah untuk “mengkontrol” infeksi iatrogenik, nosokomial diantara pasien dan paparan potensial pada petugas kesehatan
terhadap penyakit selama perawatan. Istilah kontrol infeksi tidak berarti pencegahan total terhadap infeksi iatrogenic dan nosokomial diantara pasien, paparan selama
perawatan terhadap darah dan material yang berpotensi menginfeksi lainnya, namun istilah tersebut memiliki pengertian mengurangi resiko transmisi penyakit.
Resiko transmisi penyakit bervariasi tergantung dari daya tahan tubuh, virulensi, infektivitas
organisme, dosis atau jumlah mikroorganisme, waktu pemaparan, dan cara transmisi. Kontrol terhadap virulensi organisme patogen atau mengurangi kerentanan pasien
adalah hampir tidak mungkin. Petugas klinis harus mengerti tentang proses penyakit, route transmisi, metode mengkontrol transmisi, dan mengimplementasikan kontrol
infeksi selama perawatan untuk memutus rantai infeksi. Imunisasi terhadap penyakit, penggunaan peralatan pelindung, pengawasan pada teknik dan tempat kerja,
desinfeksi permukaan atau peralatan, sterilisasi instrumen, dan penggunaan protokol aspetik selama perawatan harus selalu dilakukan.
29
Di bidang kedokteran gigi, protokol dan prosedur yang terlibat dalam pencegahan dan pengendalian infeksi adalah untuk mengurangi kemungkinan risiko
atau infeksi silang yang terjadi di prakek dokter gigi, sehingga dapat menghasilkan lingkungan yang aman bagi dokter gigi, staf dan pasien.
22
Dokter gigi tidak mungkin yakin bahwa pasien yang datang untuk perawatan giginya adalah carrier
mikroorganisme infektif atau bukan, oleh karena itu semua pasien yang datang harus dianggap merupakan carrier dari mikroorganisme patogen. Semua prosedur klinis
yang dilakukan pada pasien harus menggunakan kontrol infeksi yang umum.
1