19
memulai Usaha Mikro. Selanjutnya dilakukan Pemberdayaan Ekonomi, untuk kemudian barulah usaha tersebut bankable untuk Pengembangan Usaha
nya. Untuk itulah fungsi Baitul Maal dan Baitul Tamwil saling mendukung dalam pengembangan usaha mikro kecil.
Gambar 11 dan Gambar 12 menjelaskan skema Tahapan Penyediaan
Fasilitas Air dan Sanitasi Komunal dan Skema Pendanaan Fasilitas Air dan Sanitasi Individu.
2.3. Penerapan ZISWAF Untuk Air dan Sanitasi Nasional
Dalam penerapan pemberdayaan ZISWAF Untuk Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Bagi Masyarakat melalui koperasi syariah
Gambar 10: Penjejangan Upaya Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Anggota
AksesAir dan Sanitasi untuk
Anggota WirausahaPenyedia
SaranaAir Sanitasi
Pendaftaran; cicilan Survey; persetujuan
Kopsyah BMT
Masalah Permodalan
31
• Sosialisasi ditingkat desa • Pembentukan Tim Penyusun
Proposal • Survey. Identifikasi Masalah dan
Analisis Situasi IMAS • Penyusunan Proposal
• Verifikasi dan Penilaian Proposal • Penetapan Lokasi Sasaran
SELEKSI LOKASI
• Pemicuan perubahan perilaku dan STBM
• Pembentukan Tim Pelaksana • Pembentukan Satlak dan Badan
Pengelola • Penyusunan Rencana Kerja RK
• Verifikasi dan Penilaian RK • Klasifikasi pembiayaan ZISWAF atau
Komersial • Penandatanganan Akad
• Pencairan Pembiayaan
PERENCANAAN PEMBIAYAAN
• Pembangunan SAMS sumur, PAH, IPAL, dll
• Promosi Kesehatan Wirausaha • Pelatihan OP bagi Badan Pengelola
• Administrasi dan Pembukuan • Penyelesaian pekerjaan
• Uji Fungsi Sarana Terbangun • Serahterima Pengelolaan dari Tim
Pelaksana kepada Badan Pengelola
PELAKSANAAN
• Peresmian Penggunaan Sarana
• Operasionalisasi dan pemeliharaan SPAMS
• Pengumpulan Iuran • Pengembalian pinjaman bila
ada
OPERASIONAL PEMELIHARAAN
• Pengukuran Capaian • Pendampingan dan Pelatihan
penguatan bagi Badan Pengelola • Membangun Jejaring
Kemitraankerjasama
PENGUATAN KEBERLANJUTAN
EVALUASI PEMBIAYAAN
P EM
B IN
A A
N
Gambar 11: Siklus Tahapan Penyediaan Fasilitas Komunal
Gambar 12: Skema Penyediaan Fasilitas Individu
Program Penyediaan Air ...
20
secara nasional, Gambar 13 memperlihatkan alur kerjasama antara ulama dan pemerintah umaro melalui jaringan yang terkait. Kerjasama ini
termasuk dalam pemilihan, edukasi, sosialisasi, pendanaan, pelaksanaan serta pengawasan. Dikarenakan MUI bertanggung jawab atas pengawasan
keuangan syariah melalui Dewan Pengawas Syariah DPS yang di seriikasi Dewan Syariah Nasional DSN, maka pengawasan terhadap pelaksanaan
koperasi syariah akan dilakukan oleh MUI propinsikabupaten. Saat ini DSN- MUI sedang menyelesaikan tahapan akhir pembentukan DSN-MUI ingkat
Propinsi. Masjid dan pondok pesantren diharapkan dapat berperan dalam kapasitasnya sebagai KKM. Sehingga akan memudahkan dalam pemicuan
serta sosialisasi karena sudah tersedianya sarana dan prasarana serta pengaruh para ulama serta pengurusnya. Namun pengurus tersebut perlu
dikembangkan profesionalitasnya sebagai KKM dalam mengelola sarana air dan sanitasi masyarakat.
Diharapkan skema pendanaan untuk masyarakat pedesaan ini dapat: a Memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga miskin yang bersifat
pribadi dalam akses air bersih dan sanitasi.
Lembaga PLH SDA MUI Pusat
• BAPPENAS • Kemenkes
• Kemen PUPERA • Kemendes
• Kemendagri • Kemenkop UKM
• Kemenag
Pr ov
in si
Ka bu
pa te
n Ko
ta Lembaga PLH SDA
MUI ProvinsiKabupatenkota Koordinator
Fasilitator
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah KSPPS
• Akad Pendanaan ZISWAF Tabarr’at • Akad Pembiayaan Komersil Mu’awadat
D es
a
Tim Pelaksana
PontrenMasjidMasyarakat
Fasilitator Lapangan
• BAPPEDA • Dinas Terkait
• BAZDA • BWI
• LAZ
Puskesmas
• BAZNAS • Badan Wakaf Indonesia
Gambar 13: Alur dan Koordinasi Pendanaan oleh KOPSYAH
Program Penyediaan Air ...