Macam-Macam Nazhir, Syarat, Tugas, dan Haknya
42
Sedangkan syarat untuk Nazhir badan hukum adalah: a. Pengurus organisasi yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat
Nazhir perorangan, b. Badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan c. Organisasi yang bersangkutan bergerak di bidang sosial, pendidikan,
kemasyarakatan dan atau keagamaan Islam. Nazhir baik perorangan, organisasi atau badan hukum harus terdatar
pada kementerian yang menangani wakaf dan badan wakaf Indonesia. Dengan demikian, Nazhir perorangan, organisasi maupun badan hukum
diharuskan warga negara Indonesia. Oleh karena itu, warga negara asing, organisasi asing dan badan hukum asing idak bisa menjadi Nazhir wakaf di
Indonesia.
Sedangkan dalam buku yang diterbitkan oleh Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Departemen Agama RI
yang berjudul paradigama baru wakaf di Indonesia, syarat-syarat Nazhir dibagi ke dalam iga bagian, yakni:
a. Syarat moral Paham tentang hukum wakaf dan ZIS, baik dalam injauan syari’ah
maupun perundang-undangan negara RI. Jujur, amanah dan adil sehingga dapat dipercaya dalam proses
pengelolaan wakaf. Tahan godaan, terutama menyangkut perkembangan usaha.
Pilihan, sungguh-sungguh dan suka tantangan. Punya kecerdasan, baik emosional maupun spiritual.
b. Syarat Manajemen Mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang baik dalam leadership.
Visioner Mempunyai kecerdasan yang baik secara intelektual, sosial dan
pemberdayaan.
Pendayagunaan Wakaf
43
Profesional dalam bidang pengelolaan harta. Memiliki program kerja yang jelas.
c. Syarat bisnis Mempunyai keinginan.
Mempunyai pengalaman. Punya ketajaman melihat peluang usaha sebagaimana layaknya
entrerpreneur. Dari persyaratan diatas menunjukan bahwa Nazhir memainkan peranan
yang sangat pening dalam pengelolaan wakaf. Baik Nazhir perorangan, organisasi, maupun badan hukum mempunyai tugas dan kewajiban yang
sama, secara global menyebutkan empat tugas utama Nazhir sebagai berikut: 1. Melakukan pengadministrasian
harta wakaf, seperi mengurus akta ikrar wakaf dan seriikat
wakaf, pembukuan keuangan yang lengkap atas pengelolaan
harta wakaf, dan lain-lain.
2. Mengawasi dan
melindungi harta wakaf. Mengurus dokumen
wakaf juga termasuk dari upaya melindungi harta wakaf.
3. Mengelola dan mengembangkan harta wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya, baik dengan cara mengelolanya sendiri atau
dengan melibatkan pihak lain. 4. Melaporkan pelaksanaan tugas kenazhiran tersebut kepada Badan Wakaf
Indonesia.