Kendala yang dihadapi Balai Taman Nasional Berbak

PENCEGAHAN DAN PENANGGULAN KEBAKARAN HUTAN 126 Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi. Selain dari penyuluhan yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Berbak, penyuluhan juga dilakukan oleh Departemen Kehutanan yang bekerjasama dengan FFPMP II JICA dan Wetlands International. Kegiatan-kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan antara lain: - Pencanangan Deklarasi oleh Gubernur Jambi tanggal 1 Mei 2003 yang disiarkan melalui TVRI, RRI dan koran lokal. - Pemasangan umbul-umbul dan spanduk. - Pembagian dan penyebaran leaflet dan stiker. - Pemutaran film di desa-desa rawan kebakaran. - Dialog interaktif di TVRI oleh Kepala Balai Taman Nasional Berbak tentang kebakaran hutan dan penayangan iklan layanan masyarakat melalui RRI. - Lomba menggambar tingkat SLTPSLTA di desa rawan kebakaran hutan dan lahan. b. Sosialisasi sistem pembukaan lahan tanpa bakar oleh Dinas Perkebunan Propinsi Jambi bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Berbak. c. Pembentukan Brigade Kebakaran Hutan pada Balai Taman Nasional Berbak Harimau Berbak. d. Gelar regu dan peralatan pemadam kebakaran. e. Pembentukan Brigade Kebakaran Swakarsa di tiga desa sekitar kawasan Taman Nasional Berbak yang bekerjasama dengan LSM Pinang Sebatang. f. Pembangunan Greenbelt. g. Rehabilitasi kawasan bekas kebakaran. h. Pelatihan bagi masyarakat. 2. Pemadaman dan deteksi dini a. Pengecekan titik api dan pemanfaatan data hotspot dari satelit untuk disebarluaskan. b. Pengaktifan posko siaga kebakaran hutan. c. Pemadaman kebakaran hutan kawasan TN. Berbak, daerah penyangga dan areal perkebunanHPHTI. d. Mengakses titik api dari satelit NOAA. e. Pelatihan penanggulangan kebakaran hutan bagi Polhut dan masyarakat. f. Melaksanakan kegiatan Pusdalkarhutla Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Propinsi Jambi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan. Balai Taman Nasional Berbak merupakan salah satu anggota kelompok kerjanya. 3. Pasca kebakaran a. Melakukan rehabilitasi pada kawasan bekas kebakaran. b. Melakukan koordinasi dengan penegak hukum. c. Menyiapkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS untuk melaksanakan penyidikan dalam masalah kebakaran hutan dan lahan. d. Mengusulkan anggaran. Andri Ginson 127 e. Mengusulkan peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pemadaman kebakaran hutan. f. Mensosialisasikan Peraturan Pemerintah PP.No.42001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan Lahan. g. Melaksanakan inventarisasi lahan bekas kebakaran.

2. Upaya ke depan

Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang berulang kali terjadi pada tiap tahun. Untuk mengurangi atau mengatasi terjadinya kebakaran hutan perlu dilakukan upaya jangka panjang antara lain: a. Memberikan penyadaran terhadap masyarakat tentang kebakaran hutan dan melibatkan masyarakat dalam penganggulangan kebakaran hutan, serta menginformasikan data titik api kepada instansi terkait dan masyarakat. b. Menciptakan suatu teknologi canggih yang mudah dan murah untuk pembukaan lahan tanpa bakar, sehingga tidak dilakukan pembakaran dalam kegiatan pembukaan lahan. c. Memberi bantuan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan terutama masyarakat yang memiliki ketergantungan terhadap hutan. d. Membuat percobaan-percobaandemplot untuk mengolah kayu bekas land clearing menjadi produk tertentu yang dapat dijual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan. e. Mengadakan koordinasi antar stakeholders untuk mencapai kesepahaman interpretasi undang-undang yang berkaitan dengan pembakaran lahan serta melakukan gelar perkara terhadap kasus-kasus pembakaran hutan dan lahan. f. Menerapkan sistem pengawasan terhadap penyiapan lahan dan penyiapan sarana dan prasarana, tenaga terlatih dalam pengendalian kebakaran hutan. g. Melaksanakan rehabilitasi terhadap areal bekas kebakaran yang ada dalam kawasan Taman Nasional Berbak dan meningkatkan sumberdaya manusia baik petugas maupun masyarakat dalam hal pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan. h. Meningkatkan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan.

V. Penutup

Kebakaran hutan dan lahan, apabila sudah terjadi dalam skala besar, sangat sulit untuk dipadamkan. Oleh sebab itu prinsip pencegahan sebelum terjadi merupakan hal mutlak yang harus diupayakan. Selain itu, upaya deteksi dini merupakan langkah bijaksana dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Partisipasi semua pihak perlu ditingkatkan dan komitmen bahwa kebakaran hutan dan lahan merupakan tanggung jawab bersama perlu ditumbuhkembangkan. Di samping itu juga perlu dibentuk brigade-brigade pengendalian dan penanggulangan kebakaran hutan di tiap-tiap desa yang rawan terjadi kebakaran hutan.