Pelaksanaan Evaluasi Diri – Laporan Evaluasi Diri

rendah, rendahnya tingkat persaingan calon mahasiswa 1 :1 , dan rendahnya nilai TOEFL mahasiswa, 3 Peluang Opportunity: terbukanya peluang kerja di sektor pertanian, tetap berkembangnya sektor pertanian seiring dengan era otonomi daerah dan tidak terpengaruh situasi politik, dan terbuka luasnya peluang sebagai wirausahawan. 4 Ancaman Threats: serbuan tenaga kerja asing karena globalisasi, rendahnya minat siswa ke sektor pertanian . Berdasarkan Root-Cause Analysis dan analisa SWOT tersebut dapat diketahui bahwa peluang kerja sektor wirausaha bidang agronomi tinggi, namun demikian skill mahasiswa dan wawasan bisnisnya masih sangat rendah. Keunggulan kompetitif lulusan yang ditunjukkan dengan tingginya gaji pertama dan singkatnya masa tunggu mendapatkan pekerjaan akan dapat dicapai apabila Jurusan mempunyai sistem penjaminan mutu akademik yang baik yang ditunjang pula oleh perbaikan manajemen praktikumnya. Hal ini perlu dilakukan bersama dengan perbaikan efektifitas proses belajar mengajar di kelas dan laboratorium yang baik serta kualitas penelitian yang dapat melibatkan kolaboratif dengan mahasiswa. Selain itu keunggulan kompetitif lulusan dapat ditingkatkan dengan peningkatan kegiatan kewirausahaan di bidang agronomi sehingga mendukung atmosfir akademik yang kondusif di Jurusan Agronomi.

2.1. Pelaksanaan Evaluasi Diri

Pada awalnya sosialisasi program hibah A2 dilakukan oleh pimpinan universitas kepada pimpinan fakultas agar Jurusan yang memenuhi syarat di fakultasnya dapat mengajukan proposal A2. Proposal yang masuk ke universitas selanjutnya dilakukan seleksi internal oleh task force tingkat universitas lampiran 5 dan reviewer dari luar, yang akan menyeleksi proposal dari Jurusan Jurusan . Selanjutnya Dekan FP UMM mengadakan rapat fakultas untuk memberi penjelasan mengenai adanya Program Hibah Kompetisi PHK A2 yang dihadiri oleh pimpinan fakultas dan pimpinan Jurusan yang ada di FP UMM yang telah memperoleh Status Akreditasi dengan Peringkat B, yaitu Jurusan Agronomi, Sosial Ekonomi Pertanian, dan Teknologi Hasil Pertanian. Dekan FP UMM kemudian membentuk taskforce untuk ketiga Jurusan yang siap mengajukan proposal tersebut dengan personalia dan bentuk organisasi tim yang disusun adalah berdasarkan usulan dari masing-masing pimpinan Jurusan . Proses penyusunan evaluasi diri di Jurusan Agronomi dimulai dengan pembentukan taskforce yang terdiri atas para dosen pada Jurusan Agronomi. Pembagian tugas anggota dan personalianya terbentuk berdasarkan Surat Tugas Dekan FP UMM Nomor: E.2.e142FP-UMMIV2005, tanggal 4 April 2005. Surat tugas dan biodata anggota taskforce disajikan pada Lampiran 7. Anggota taskforce dibagi dalam tiga tim, yaitu tim pengumpul data, tim analisis data, dan tim penyusun evaluasi diri dan pengembangan program. Ketua dan wakil tim penyusun proposal bertugas menyatukan hasil kerja masing- masing tim dan bertugas sebagai editor sehingga proposal tetap menjadi satu kesatuan baik dari visi sampai dengan program yang diusulkan maupun dari susunan kalimatnya menurut tata bahasa yang benar. Selanjutnya pimpinan Jurusan Agronomi mengadakan rapat yang dihadiri semua dosen dan staf untuk sosialisasi PHK A2. Sejak adanya Surat Tugas Dekan FP UMM, seluruh personalia tim mengadakan rapat rutin setiap Rabu dan Sabtu mulai pukul 10.00 sd 12.30 untuk evaluasi terhadap hasil kerja masing bagian tim. Identifikasi dan pengumpulan data merupakan pekerjaan pertama yang dilakukan oleh anggota taskforce. Data yang dipergunakan untuk menyusun evaluasi diri diperoleh dari Ketua dan Sekretaris Jurusan, Pimpinan Fakultas, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kabag Herregistrasi dan Sistem Informasi Akademik, UPT Penerimaan Mahasiswa Baru,

Bab 2 – Laporan Evaluasi Diri