4.2.7 Pengembangan Minyak Atisiri dan Fitofarmaka untuk Peningkatan Kesehatan
Latar   belakang penyusunan  road-map  ini didasarkan pada potensi sumber daya alam hayati   yang   termasuk   ke   dalam   bahan   alam   minyak   atsiri   dan   fitofarmaka     untuk
menghasilkan produk termasuk di dalamnya produk kesehatan obat yang efisien, minim efek samping serta murah dan terjangkau oleh masyarakat golongan ekonomi lemah. Faktor
lain yang mendasari penyusunan  road map  ini adalah keberadaan pusat studi minyak atsiri Center of Essential Oil StudiesCEOS yang sangat potensial dalam pengembangan produk
bahan atsiri serta beberapa penelitian fitofarmaka termasuk uji preklinisnya yang mengarah pada   pengembangan   teknologi   formulasi   yang   efektif,   ekonomis   dan   bermanfaat   bagi
masyarakat luas.   Road map  dibagi dalam pentahapan penelitian terdiri dari  research and development  RD,   produksi,   uji   klinis   dan   pemasaran   produk.   Penelitian   yang   sering
dilakukan pada perguruan tinggi umumnya berorientasi pada kepentingan akademik ilmu untuk ilmu dan berakhir menjadi tumpukan laporan di rak buku atau tambahan katalog di
perpustakaan. Penelitian yang berorientasi pada produk untuk kepentingan masyarakat banyak ilmu   untuk   masyarakat   dirasakan   masih   minim   meskipun   dalam   penyusunan   proposal
penelitian,   hal  ini  selalu   disebutkan   dalam   bab  pendahuluan.  Universitas  Islam  Indonesia perlu mempelopori hal tersebut agar hasil-hasil penelitian dapat dirasakan manfaatnya oleh
masayrakat luas. Penelitian dengan berbasis keunggulan lokal merupakan suatu hal yang sangat penting
di   dalam   memilih   topik   dan   jalur   penelitian   dengan   melihat   potensi   kekayaan   bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Dalam hal kekayaan alam, bangsa   Indonesia dikenal di
seluruh dunia sebagai bangsa yang memiliki mega-biodiversity, keanekaragaman hayati yang luar biasa besar di mana tidak semua bangsa memilikinya. Hanya saja, hal tersebut hingga
kini belum dapat mengangkat harkat dan martabatnya menjadi negara yang maju dengan potensi besar yang disandangnya.  Penelitian di bidang eksakta, dua hal tersebut di atas yaitu
asas manfaat dan besarnya  potensi keragaman  hayati  yang dimiliki,    seharusnya menjadi pendorong dalam penggalian sumber bahan baku yang unggul, bermanfaat dan bernilai tinggi
dengan tidak melupakan kelangsungan hidup dan pemeliharaannya . Salah satu potensi yang diunggulkan  yang berasal dari  sumber daya alam hayati  adalah  tanaman  atsiri dan tanaman
obat.  Keduanya dapat bersifat dwi tunggal di mana dijumpai tanaman yang dapat diambil minyak atsirinya sekaligus berfungsi sebagai sumber fitofarmaka dan sebaliknya di mana
tanaman yang dikenal sebagai tanaman obat, dapat diambil minyak atsirinya.
88
Dalam   konteks   penelitian   yang   berasaskan   pada   manfaat   dan   berorientasi   pada kepentingan   umum,  road   map  pengembangan   minyak   atsiri   dan   fitofarmaka   untuk
peningkatan   kesehatan,   sangat   membutuhkan   beragam   bidang   ilmu   yang   mendukung   dan relevan   dalam   upaya   untuk   melakukan   pengembangan-pengembangan   yang   dibutuhkan
meskipun secara sekilas ilmu tersebut tidak berhubungang langsung dengan minyak atsiri dan fitofarmaka. Langkah ini sangat diperlukan mengingat luasnya ilmu yang dapat dimuarakan
kepada road map pengembangan minyak atsiri dan fitofarmaka untuk peningkatan kesehatan. Ilmu-ilmu  seperti     kimia  anorganik,  kimia  fisik,  komputasi  pemodelan  struktur-aktivitas-
interaksi, statistika, kimia material, analisis lingkungan dan ilmu-ilmu dasar lainnya sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan road map tersebut.
Pengembangan minyak atsiri dan fitofarmaka untuk peningkatan kesehatan didasarkan pada kenyataan bahwa bangsa Indonesia sangat kaya dengan   potensi sumber daya alam
hayati   yang   dapat   menghasilkan   produk-produk   di   bidang   kesehatan   yang   dapat   berupa ekstrak terstandar, isolat bioactive compound, bahan baku obat herbal dan sintetik, sediaan
obat herbal dan sintetik, fitofarmaka,  chemical mimics, derivatif senyawa kimiawi fine chemicals. Pengembangan diarahkan pada penemuan dan pemanfaatan bioactive compound,
obat herbal terstandar,  new chemical entity  NCE hingga fitofarmaka yang bekerja secara efisien, minim efek samping serta murah dan terjangkau oleh masyarakat semua golongan.
Pengembangan minyak atsiri dan fitofarmaka dibagi dalam dua jangka, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek dibuat dalam periode 5 lima tahun dan jangka
panjang dibuat dalam periode waktu 30 tahun tahun 2012-2042. Pengembangan pada jangka panjang terbagi dalam 6 enam tahap. Setiap tahap yang direncanakan, dilakukan dengan
mengikuti grand design tahapan yang disesuaikan untuk setiap jangka 5 tahunan continuous update   and   upgrade.  Tahapan   lima   tahunan   berikutnya   akan   disusun  grand   design  baru
mengikuti kebutuhan eksternal dan kemampuan dukungan internal sehingga pengembangan jangka panjang dapat terwujud.
Dengan  keberadaan Pusat Studi Minyak Atsiri Center of Essential Oil StudiesCEOS dan   Pusat   Studi   Obat   Herbal   PSOH   Universitas   Islam   Indonesia   yang   sudah   lama
beraktivitas dalam pengembangan produk berbasis minyak atsiri dan penelitian fitofarmaka, maka berbagai harapan di atas akan semakin mudah untuk diwujudkan.
Skematika road map lima tahun pertama pengembangan minyak atsiri dan fitofarmaka untuk peningkatan kesehatan disajikan dalam Gambar 4.7.a - 4.7.b:
89
Skrining aktivitas fitokimia Standarisasi bahan aktif
Konversi kimia praktis dan formulasi bahan aktif
Perolehan HAKI
Teknologi formulasi produk Perijinan BPOM
dan
MUI
Aspek ekonomi, teknologi informasi,
psikologi dan hukum HAKI
RD
Kajian dan proses formulasi
Standarisasi dan analisis
Formulasi dan Standarisasi
Uji aktivitas dan toksisitas Perijinan legal formal dan etik
Uji Pre klinik Produksi
Pemasaran dan Kerjasama
2020 2016
2019 2018
2017 2015
Kajian teoritik senyawa derivatif Green chemistry and chemical engineering
based studies
Gambar 4.7.a Road Map Pengembangan Minyak Atsiri dan Fitofarmaka untuk Peningkatan Kesehatan
90
Skematika grand design 6 tahun pertama pengembangan minyak atsiri dan fitofarmaka untuk peningkatan kesehatan disajikan dalam Gambar 4.7 berikut:
Gambar 4.7.b Rancangan Grand Design Pengembangan Minyak Atsiri dan Fitofarmaka Tahap Enam Tahun Pertama 2015-2020
Road  map  ini disusun dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi isolasi senyawa, pemurnian, sintesis, pemodelan senyawa, formulasi, produksi dan pengujian
berbagai bahan aktif marker compounds di atas yang efektif, ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dalam  road map  tahap pertama ini jangkauan dibatasi hingga tercapainya
produk   minyak   atsiri   yang   memiliki   manfaat   di   bidang   peningkatan   kesehatan   dan dihasilkannya produk-produk Obat Herbal Terstandar OHT. Produk OHT tidak hanya dalam
bentuk “obat” seperti pemahaman umum, namun beragam produk yang memiliki manfaat dalam bidang kesehatan. Secara garis besar, tujuan yang ingin diwujudkan dari road map pada
tahap   2015-2020  ini   adalah   dihasilkannya   beragam   produk   seperti   produk   formulatif fragrances, perfume, household, kosmetika kesehatan lotion, spray, emulsi,  liquid, obat-
obatan herbal, produk higienis dan sanitasi dan sebagainya yang terjangkau oleh masyarakat. Nantinya diharapkan adanya kerjasama dengan pihak luar yang dapat membantu produksi dari
skala laboratorium ke skala industri. Secara individual maupun institusional, diharapkan pada setiap aspek penelitian yang
memberikan   peluang   diperolehnya   Hak  Atas   Kekayaan   Intelektual   HAKI   seperti   paten, merk dagang, hak cipta dan lain-lain agar diintensifkan perhatiannya. Dengan kerangka kerja
tersebut diharapkan bidang-bidang ilmu yang dapat ter-inklusi di dalamnya sehingga saling mendukung   dan   menguatkan.   Di  samping   itu   juga   langkah   ini   akan   menjembatani   aspek
aplikasi dari hasil-hasil penelitian yang berfokus pada minyak atsiri dan fitofarmaka melalui
91
S k r in in g
ta n a m a n
m in y a k  a ts ir i
d a n fi to fa r
m a k a
P ro s e s b u d id a y a
t a n a m a n te r p ilih
S tu d i is o la s i
d a n s t a n d a r is
a s i b a h a n b a k u
d e n g a n b e r a g a m
p e n d e k a t a n
K a jia n
a n a li s is
d a n k o n v
e r s i k im i
a P e n g u jia n
b a h a n  a k tif b a s e
c h e m ic a l, in te rm e d ia
te , fo rm u la tif
P ro d u k s i
d a n p e m a
n fa a t a n
s e c a r a  lu a s
kajian   atau   penelitian   yang   bersifat   fundamental.   Misalnya   kajian   fundamental   sifat-sifat senyawa   dan   perubahannya   termodinamika,   kinetika   dan   mekanisme   reaksi   yang   tidak
secara   langsung   menunjukkan   keterkaitannya   dengan   produk-produk   minyak   atsiri   dan fitofarmaka namun berperanan sangat penting dalam ranah keilmuan baik kimia, farmasi,
teknik   kimia,   kedokteran,   biologi.   Termasuk   juga   aspek   legal   formal   dan   etika   yang membutuhkan keberadaan ilmu hukum, ilmu syariah, psikologi dan ilmu-ilmu aplikatif yang
lain. Untuk memperjelas dan mendukung terlaksananya seluruh kegiatan yang tertuang dalam grand design dan road map  pengembangan minyak atsiri dan fitofarmaka untuk peningkatan
kesehatan,  maka  kerangka  kerja  frame  work  dari  Pusat  Studi  Minyak  Atsiri  Center of Essential   Oil   StudiesCEOS   dan   Pusat   Studi   Obat   Herbal   PSOH   Universitas   Islam
Indonesia dapat dijadikan rujukan untuk menyusun topik dan sub topik penelitian seperti Tabel 4.12 berikut :
92
Tabel 4.7 Tahapan Pelaksanaan dan Topik Unggulan Road Map Pengembangan Minyak Atsiri dan Fitofarmaka untuk Peningkatan Kesehatan
Topik Sub topik
Uraian kegiatan Bidang Keilmuwan
Bahan baku Skrining biologi tanaman atsiri
dan tanaman obat Kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi   budidaya
dan jenis tanaman terhadap kandungan bahan aktif Kimia,   statistik,   farmasi,   biologi,
teknik kimia Metode Isolasi
1. Skala laboratorium 2. Skala semi industri
Kimia, farmasi,  teknik kimia
Analisis Kualitas dan Standarisasi
Penyusunan Standar Mutu Bahan
1.
Instrumen analisis dan standarisasi
2.
Metode analisis dan standarisasi
3.
Pembuatan data base hasil riset Kimia,   statistik,   farmasi,   teknik
kimia
Studi bioaktivitas standardized bioassay
Pengujian aktivitas ekstrak terstandar, isolat, fraksi dari minyak atsiri dan tanaman obat
Kimia, farmasi,
biologi, kedokteran
Konversi Senyawa berbasis Green
Chemistry and Chemical
Engineering Based Skala laboratorium
1.
Pengarahan pada berbagai senyawa turunan dengan metode sintesis laboratorium yang ramah lingkungan dan
bersifat  green  chemistry  atau  dengan  komputasi   kimia seperti HKSAQSAR, pemodelan struktur, interaksi, dll.
2.
Perolehan HAKI Kimia,   statistik,   komputasi,
farmasi
Skala industri
1.
Pengarahan   pada   produksi   massal   bahan   aktif fitokimia yang terbukti memiliki aktivitas biologi yang
teruji.
2.
Perolehan HAKI Teknik   kimia,   teknik   industri,
kimia, komputasi enjiinering
Formulasi produk kesehatan yang halal
Studi bahan aktif dan bahan terstandar
1.
Studi yang di antaranya meliputi : 
Pengkajian tentang konsentrasi  dosis aman 
Penelitian   tentang   interaksi   bahan   aktif   dengan reseptor, lingkungan dan lain-lain.
2.
Pembuatan produk formulatif yang halal : 
Tidak menggunakan bahan-bahan yang diharamkan 
Tidak   menghasilkan   produk   yang   diharamkan   dan bertentangan dengan hukum formal
3.
Perolehan HAKI Kimia,   komputasi,   farmasi,
kedokteran, ilmu syariah
93
Topik Sub topik
Uraian kegiatan Bidang Keilmuwan
Diversifikasi teknologi formulasi
1.
Pengkajian   bentuk   sediaan,   teknologi   kemasan dan preparasi produk sebelum dipasarkan.
2.
Perolehan HAKI Kimia, farmasi,  teknik kimia
Uji pre klinik Pengujian skala laboratorium
1.
Metodologi pengujian pre klinik yang memenuhi standar bioassay internasional
2.
Perluasan   dimensi   pengujian   pada   tingkat maksimal yang diijinkan
Farmasi,   kedokteran,   hukum, psikologi
Legal formal dan etika penelitianpengujian
Mendapatkan   sertifikasi,   legalitas   dan   pernyataan kesesuaian uji pre klinik dari lembaga yang terstandarisasi
secara nasional Farmasi, kedokteran, hukum
Produksi dan pemasaran
Kerjasama institusi dan industri
Proses produksi skala laboratorium dan mencari dukungan pihak luar untuk produksi dalam skala lebih besar.
Teknik   kimia,   teknik   industri, kimia, ekonomi
94
4.3  Indikator Kinerja Utama