Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana

Tabel 4.3.b Topik Penelitian Road Map Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Berdaya Saing Global No Tahun Penelitian 1 2015 1. Profil industri ekonomi kreatif berkearifan lokal di DIY 2. Pemetaan industri ekonomi kreatif berbasis prinsip syariah 3. Profil lembaga keuangan mikro syariah LKMS di DIY 4. Konsep dan identifikasi industri unggulan pada industri kreatif 5. Konsep dan operasional nilai spiritual dalam wirausaha dan bisnis 2 2016 1. Konsep operasional akuntansi syariah pada industri kreatif 2. Konsep dan operasional pemasaran berbasis syariah pada industri kreatif 3. Konsep dan operasional manajemen SDM berbasis syariah pada industri kreatif 4. Estimasi potensi pasar industri ekonomi kreatif unggulan 3 2017 1. Kebutuhan sistem informasi keuangan pada industri ekonomi kreatif unggulan 2. Kebutuhan sistem informasi keuangan pada industri ekonomi kreatif berkearifan local 3. kualifikasi SDM industri ekonomi kreatif unggulan 4. kualifikasi SDM industri ekonomi kreatif berkearifan local 5. Analisis struktur pasar dan persaingan pada industri kreatif 6. Pengembangan konsep OVOP One Village One Product pada industri ekonomi kreatif unggulan 4 2018 1. Pola sistem pengendalian pada industri ekonomi kreatif unggulan atau berkearifan lokal 2. Aplikasi teknologi informasi pendukung pemasaran 3. Aplikasi syariah marketing pada industri kreatif 4. Analisis kebijakan pemerintah terhadap industri kreatif 5. Positioning industri ekonomi kreatif berkearifan local 6. Model sinergi dan linkage pada industri ekonomi kreatif dengan keuangan syariah 7. Desain E- Commerce untuk Industri Kreatif 5 2019 1. Model sinergi dan kemitraan keuangan syariah dan industri kreatif 2. Pengembangan Teknologi untuk mendukung penguatan industri. 3. Dampak investasi asing terhadap daya saing industri ekonomi kreatif berkearifan local 4. Peran serta pemangku kepentingan dalam meningkatkan daya saing industri berkearifan loka 6 2020 1. Dampak investasi asing terhadap daya saing industri ekonomi kreatif unggulan 2. Peran serta pemangku kepentingan dalam meningkatkan daya saing industri unggulan 3. Strategi Branding pada industri ekonomi kreatif berkearifan lokal

4.2.4 Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana

Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam kehidupannya. Dari asal katanya, permukiman adalah tempat atau daerah untuk bermukim. Secara umum permukiman diartikan sebagai sebuah lingkungan yang di dalamnya terdapat sekelompok rumah tinggal yang didukung dengan sarana dan prasarana yang menjadi syarat 63 kehidupan layak. Kawasan permukiman dengan demikian adalah suatu kawasan yang didominasi oleh fungsinya sebagai permukiman dengan rumah tinggal sebagai intinya. Persoalan dalam permukiman di Indonesia sangat luas. Hal ini dimulai dari penyediaan rumah murah, model pendanaan utamanya kepada golongan masyarakat berpenghasilan rendah MBR, perencanaan kawasan perumahan dan permukiman, serta persoalan-persoalan sosial yang terkait. Pasokan rumah mencapai puluhan ribu per tahunnya dan baru dapat dipenuhi sebagian saja, baik oleh pihak pemerintah, swasta ataupun mandiri oleh masyarakat. Selain permasalahan kekurangan pasokan permukiman, permukiman yang dibuat sering mengabaikan integrasi dari beberapa aspek, misalnya kenyamanan, keselamatan, lingkungan, dan proses penghidupan yang berkelanjutan sustainable livelihood. Permasalahan lain yang sering muncul adalah aspek legalitas tanah dan bangunan, meroketnya harga bangunan, local genius yang terbaikan, ketiadaaankekurangan pasokan listrik, gas, dan jaringan komunikasi, serta infrastruktur lainnya. Ditambah lagi banyaknya persoalan permukiman yang berada di area yang rawan bencana. Berangkat dari beberapa hal tersebut di atas, maka UII mengambil tema penelitian dalam road map ke-4 adalah pengembangan permukiman cerdas, lestari dan tanggap bencana. Kecerdasan di sini menjadi salah satu kata kunci penting yang mengindikasikan adanya kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan. Kecerdasan di sini tidak hanya berdimensi teknologis bagi rumah atau infrastruktur permukiman secara umum, tetapi, barangkali lebih penting, adalah kecerdasan masyarakat yang tinggal di dalamnya dalam merespon keterbatasan, perubahan lingkungan serta bencana. Artinya, dalam road map ini akan dibangun suatu konsep yang komprehensif dalam mengembangkan permukiman yang berbasis persoalan dan local genius Indonesia, untuk mencapai sustainability dan merespon terhadap potensi bencana. Kebencanaan yang menjadi kata kunci menjadi sangat beralasan karena lokasi Yogyakarta dan sekitarnya dikenal sebagai daerah bencana. Di sebelah selatan terdapat patahan gempa yang aktif dan banjir, di sebelah utara terdapat Gunung Merapi, di sebelah barat terdapat pegunungan yang rawan longsor, dan di sebelah tenggara terdapat ancaman kekeringan di musim kemarau. Isu tentang permukiman yang terjangkau harganya, nyaman dihuni, ramah lingkungan, aman terhadap bencana, dan mempertimbangkan ikatan sosial budaya merupakan topik menarik di Yogyakarta. Melalui road map ini UII ingin mengembangkan konsep desain, model dan prototip berbagai skala permukiman, mulai dari rumah hingga kawasan baik di perkotaan maupun di perdesaan. Konsep, model dan prototip ini juga meliputi teknologi, sistem, infrastruktur yang 64 mendukungnya. Solusi ini juga perlu didukung mulai dari rekayasa lahan hingga customization interior dan piranti di dalamnya. Solusi fisik ini dengan sendirinya juga perlu didukung dengan rekayasa sosial dan kultural serta ekonomi agar dapat diterima oleh masyarakat. Agama juga perlu dilibatkan sebagai upaya memberi makna lebih koheren pada perubahan perilaku dari kultur apa adanya yang berkembang saat ini ke kultur yang lebih menghargai kebersihan, inklusivitas, serta citra yang baik. Dengan demikian model yang akan dikembangkan ini bersifat dinamis dan multi dimensi yang diharapkan nantinya dapat diaplikasikan di berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka meningkatan infrastruktur permukiman Indonesia seperti tercantum dalam Visi Inovasi Indonesia 2025. Secara detail, lingkup dalam road map ini dapat dilihat dalam skema pada Gambar 4.4 dan disusun dalam matriks seperti pada Tabel 4.4.a - 4.4.c berikut: 65 Gambar 4.4 Road Map Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari dan Tanggap Bencana 66 2019 R D R D TECHNOLOGY TECHNOLOGY PRODUCT PRODUCT MARKET MARKET budaya 2018 2017 2020 Tahun 2016 Rancangan prototip rumah cerdas lestari Rancangan sistem pendukung infrastruktur sistem informasi, otomasi, sumber energi, air udara yang cerdas lestari Rancangan sistem struktur, konstruksi dan infrastruktur tanggap bencana Pengembangan material bangunan, perabot lanjut. Pengembangan material finishing fashioning Teknik penyehatan dan konservasi lingkungan. Pemanfaatan tanaman sebagai pendukung permukiman. Rekayasa sosial komunitas cerdas, lestari tanggap bencana. Tata nilai, perilaku, kesadaran, masyarakat terhadap perubahan pola penghunian, termasuk kesadaran hukum Rancangan permukiman terintegrasi, mandiri GIS untuk permukiman dan infrastruktur Kajian budaya di permukiman Pembangunan citra rumah cerdas, komunitas cerdas dan lestari Pengembangan skala: dari permukiman hingga kota sehat, lestari dan tanggap bencana. Rekayasa perilaku dan nilai baru. Industrialisasi hasil inovasi desain, sistem dan infrastruktur, material Pengembangan standar baru untuk desain, sistem, struktur dan infrastruktur, material Konstruksi dan manajemen konstruksi Pengembangan layanan berbasis inovasi Pengembangan aspek legalitas finansial pedukung. Rekayasa teknik teknologi Rekayasa finansial Rekayasa sosial dan legal Penyiapan lahan komunitas Pengembangan jejaring pendukung Konsep desain prototip rumah permukiman cerdas, lestari tanggap bencana. Konsep rekayasa sosial komunitas cerdas, lestari tanggap bencana. Pengembangan material dasar dari bangunan, perabot hingga kain untuk fashion. Pengembangan sistem-sistem pendukung: sistem informasi, otomasi, komunikasi, sumber energi, air udara serta tanaman dan rekayasa lahan. Kesehatan penyehatan lingkungan Smart House Community, Integrated Neighborhood, Healthy, Sustainable Resilient RuralUrban Area Pengembanga n Model Prototip Pembentukan Budaya, Citra, Standar Norma Baru Inovasi Pengembangan Rancang Bangun Rekayasa Sosial- Budaya Konsep Rancang Bangun Perubahan Perilaku Budaya Penghunian Tabel 4.4.a Tahapan Pelaksanaan Road Map Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana RD Inovasi Pengembangan Rancang Bangun Rekayasa Sosial Pembentukan Standar dan Norma Baru Pengembangan Model Prototip Pemasaran Diseminasi Produk  Konsep desain prototip rumah permukiman cerdas, lestari tanggap bencana.  Konsep rekayasa sosial komunitas cerdas, lestari tanggap bencana.  Pengembangan material dasar dari bangunan, perabot hingga kain untuk fashion.  Pengembangan sistem- sistem pendukung: sistem informasi, otomasi, komunikasi, sumber energi, air udara serta tanaman dan rekayasa lahan.  Kesehatan penyehatan lingkungan dan konservasi fungsi lingkungan  Rancangan prototip rumah cerdas lestari  Rancangan sistem pendukung infrastruktur sistem informasi, otomasi, sumber energi, air udara yang cerdas lestari  Rancangan sistem struktur, konstruksi dan infrastruktur tanggap bencana  Pengembangan material bangunan, perabot lanjut.  Pengembangan material finishing fashioning  Teknik penyehatan dan konservasi lingkungan.  Pemanfaatan tanaman sebagai pendukung permukiman.  Rekayasa sosial komunitas cerdas, lestari tanggap bencana.  Tata nilai, perilaku, kesadaran, masyarakat terhadap perubahan pola penghunian, termasuk kesadaran hukum  Rancangan permukiman terintegrasi, mandiri  GIS untuk permukiman dan infrastruktur  Kajian budaya di permukiman  Pembangunan citra rumah cerdas, komunitas cerdas dan lestari  Pengembangan skala: dari permukiman hingga kota sehat, lestari dan tanggap bencana.  Rekayasa perilaku dan nilai baru.  Industrialisasi hasil inovasi desain, sistem dan infrastruktur, material  Pengembangan standar baru untuk desain, sistem, struktur dan infrastruktur, material  Konstruksi dan manajemen konstruksi  Pengembangan layanan berbasis inovasi  Pengembangan aspek legalitas finansial pedukung.  Rekayasa teknik teknologi  Rekayasa finansial  Rekayasa sosial dan legal  Penyiapan lahan komunitas  Pengembangan jejaring pendukung  Survei pasar, kebutuhan dan keinginan terhadap produk rekayasa yang menjadi fokus.  Real estate berbasis rumah dan infrastruktur cerdas.  Rumah susun cerdas  Sistem cerdas untuk perumahan  Infrastruktur cerdas untuk permukiman 67 Tabel 4.4.b Tema dan Lingkup Road Map Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana Lingkup Kajian Tema Kecerdasan smart – intelligence Tema Kelestarian sustainability Tema Tanggap Bencana disaster resiliency Material Rumah, kawasan, sistem dan infrastruktur cerdas yang didasari oleh konsep respon cerdas pasif, aktif, otomasi sistemik terhadap perubahan lingkungan dan perilaku. Konsep kelestarian holistik lahan, infrastruktur, bangun-bangunan, sistem- sistem Keindahan, pelestarian budaya, pemberdayaan sumber daya manusia dan alam. Peta rantai pasokan untuk menuju kemandirian teknologi. Minimasi limbah Konservasi fungsi lingkungan Pengembangan risiko bencana, hazard, vulner ability, capacity Rumah Kawasan Sistem pendukung Dampak bencana terhadap sistem fisik Lahan Dampak bencana terhadap manusia dan sosial Pemanfaatan ‘produk’ bencana sebagai penguatan sumber daya. Infrastruktur Manusia Pelaku, budaya, norma dan perilaku cerdas multidimensional holistik yang merespon perubahan lingkungan spiritual, sosial, psikologis, kesehatan, hukum. Pelaku, budaya, norma, perilaku lestari multidimensional holistik spiritual, sosial, psikologis, kesehatan, hukum Implementasi green technology pada sistem rumah cerdas. Pola respon fisik terhadap bencana pelaku, desain, struktur, sistem infrastruktur Keluarga Pola respon non fisik terhadap bencana keagamaan dan spiritualitas, komunikasi, relasi sosial Komunitas Cara pandang baru terhadap bencana Budaya dan bencana Tabel 4.4.c Topik Penelitian Road Map Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana No Topik Deskripsi Kelompok Keahlian 1. Kecerdasan Artifisial untuk seting fisik Rumah, kawasan, sistem dan infrastruktur cerdas yang didasari oleh konsep respon cerdas pasif, aktif, otomasi sistemik terhadap perubahan lingkungan dan perilaku. Klaster Desain Teknologi Arsitektur, Sipil, Lingkugan, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri Implementasi green technology pada sistem rumah cerdas 2. Budaya dan Perubahan Lingkungan Pelaku, budaya, norma dan perilaku cerdas multidimensional holistik yang merespon perubahan lingkungan spiritual, sosial, psikologis, kesehatan, hukum, fisik. Klaster Religi dan Humaniora Agama, Psikologi, Hukum, Ekonomi Klaster Ilmu Alam dan Kesehatan 3. Kelestarian Holistik Konsep kelestarian holistik lahan, infrastruktur, bangun-bangunan, sistem- sistem Semua Klaster interdisipliner  Desain Teknologi 68 Keindahan, pelestarian budaya, pemberdayaan sumber daya manusia dan alam. Peta rantai pasokan untuk menuju kemandirian teknologi. Konservasi fungsi lingkungan  Religi dan Humaniora  Ilmu Alam dan Kesehatan  Lingkungan Pelaku, budaya, norma, perilaku lestari multidimensional holistik spiritual, sosial, psikologis, kesehatan, hukum 4. Ketahanan Fisik terhadap Bencana Pola dan ancaman bencana human made natural disaster Semua Klaster interdisipliner  Desain Teknologi  Religi dan Humaniora  Ilmu Alam dan Kesehatan Dampak bencana terhadap sistem fisik Dampak bencana terhadap manusia dan sosial Pemanfaatan ‘produk’ bencana sebagai penguatan sumber daya. Pola respon fisik terhadap bencana pelaku, desain, struktur, sistem infrastruktur 5. Ketahanan Non Fisik Terhadap Bencana Pola respon non fisik terhadap bencana keagamaan dan spiritualitas, komunikasi, relasi sosial Cara pandang baru terhadap bencana Budaya dan bencana

4.2.5 Pengembangan Virtual Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis