Transportasi Jalan Transportasi Darat

konteks pelayanan global; mempercepat dan memper- lancar pergerakan penumpang dan barang melalui perbaikan manajemen transportasi antarmoda darat, laut dan udara; pembangunan jalan bebas hambatan; meningkatkan pangsa angkutan barang melalui kereta api, angkutan barang antar pulau dan antar negara baik melalui kapal ro-ro maupun kapal konvensional, kapal curah dan kapal petikemas yang didukung oleh peningkatan peran armada laut nasional, serta peran moda transportasi udara baik untuk angkutan penumpang maupun angkutan komoditas khusus fresh good and high value. 6. Mengembangkan Sistem Transportasi Nasional yang handal dan berkemampuan tinggi yang bertumpu pada aspek keselamatan, tata kelola pemerintahan yang baik good governance, pengembangan budaya masyarakat dan pengembangan sumberdaya manusia transportasi serta penerapan dan pengembangan riset dan teknologi yang tepat guna, hemat energi dan ramah lingkungan. 7. Mengingat transportasi bersifat sistemik sehingga tidak bisa dibatasi oleh batas daerah administratif, maka arah pembangunan transportasi nasional jangka panjang 2005-2025 difokuskan pada pendekatan wilayah pulau dan kepulauan dengan memperhatikan aspek-aspek economic of scale, economic of scope interconnected, kemudahan peralihan sistem, keadilan dan keberlanjutan.

B. TRANSPORTASI PULAU SUMATERA

Arah pembangunan transportasi di pulau Sumatera mencakup pelbagai matra sebagai berikut:

1. Transportasi Darat

Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Darat di pulau Sumatera, terdiri dari jaringan transportasi jalan, jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan, serta jaringan transportasi perkotaan.

a. Transportasi Jalan

Pengembangan sistem jaringan transportasi jalan meliputi upaya untuk: 1 Membuka akses daerah terisolir dan mengatasi kesenjangan pembangunan antara Pulau Sumatera bagian barat dan tengah yang relatif tertinggal dengan wilayah bagian Timur yang relatif berkembang; IV- 2 2 Meningkatkan aksesibilitas dan keselamatan transportasi jalan dari kawasan-kawasan andalan dan kawasan budidaya lainnya ke tujuan-tujuan pemasaran, baik ke kawasan ekonomi sub regional ASEAN, kawasan Asia Pasifik maupun ke kawasan internasional lainnya; 3 Mendukung peningkatan pemanfaatan potensi unggulan wilayah secara optimal, yang diikuti dengan meningkatnya daya saing produk-produk unggulan di Sumatera; 4 Mendukung misi pengembangan Pulau Sumatera untuk pengembangan sistem kota-kota yang terpadu melalui pengintegrasian pusat-pusat kota di wilayah pesisir, baik industri, pertambangan, maupun pariwisata serta kota-kota agropolitan, baik kehutanan, pertanian maupun perkebunan dengan jaringan jalan di Sumatera; 5 Mendorong berfungsinya jaringan jalan lintas Pulau Sumatera secara bertahap dengan urutan prioritas adalah Lintas Timur, Lintas Tengah, dan Lintas Barat, serta jalan-jalan pengumpan yang menghubungkan jalan-jalan Lintas Sumatera. Prioritas pengembangan sistem jaringan dan keselamatan transportasi jalan di Pulau Sumatera meliputi: 1 Pembangunan fasilitas jaringan dan keselamatan transportasi jalan terkait dengan peningkatan jaringan jalan Lintas Timur dengan prioritas tinggi yang menghubungkan kota-kota: Bakauheni - Ketapang - Labuhan Maringgai - Sukadana - Menggala - Mesuji - Kayu Agung - Palembang - Pangkalan Balai - Betung - Jambi - Rengat - Pekanbaru - Dumai - Rantau Prapat - Kisaran - Tebing Tinggi - Lubuk Pakam - Medan - Binjai - Langsa - Lhokseumawe - Banda Aceh; 2 Pembangunan fasilitas jaringan dan keselamatan transportasi jalan terkait dengan peningkatan jaringan Jalan Lintas Tengah dengan prioritas sedang yang menghubungkan kota-kota: Bakau- heni - Kalianda - Bandar Lampung - Bandar Jaya - Kota Bumi - Bukit Kemuning - Blambangan Umpu - Baturaja - Muara Enim - Lahat - Lubuk Linggau - Muara Bungo - Solok - Bukittinggi - Kotanopan - Panyabungan - Padang Sidempuan - Tarutung - Sidikalang - Kutacane - Blang Kejeren - Takengon - IV- 3 Geumpang - Keumala - Jantho - Seulimeum - Banda Aceh; 3 Pembangunan fasilitas jaringan dan keselamatan transportasi jalan terkait dengan peningkatan dan pembangunan jaringan Jalan Lintas Barat dengan prioritas sedang yang menghubungkan kota-kota: Bandar Lampung - Pringsewu - Kota Agung - Krui - Manna - Bengkulu - Painan - Padang - Pariaman - Simpang Empat - Natal - Batumumdom - Sibolga - Barus - Subulussalam - Tapaktuan - Meulaboh - Banda Aceh; 4 Pembangunan fasilitas jaringan dan keselamatan transportasi jalan terkait dengan peningkatan dan pembangunan jaringan jalan pengumpan yang menghubungkan Lintas Barat, Lintas Tengah dan atau Lintas Timur dengan prioritas tinggi yang menghubungkan kota-kota: Simpang Peut - Jeuram - Beutong Ateuh - Takengon - Bireun; Babah Ron - Trangon - Blang Kejeren - Pinding - Lokop - Peurelak; Jantho - Lamno; Singkil - Sidikalang - Kabanjahe - Medan; Sibolga - Tarutung - Pematang Siantar - Tebing Tinggi; Padang - Bukittinggi - Pekanbaru; Kiliran Jao - Rengat - Kuala Enok; Kiliran Jao - Taluk Kuantan - Pekanbaru; Pekanbaru - Bangkinan - Rantau Berangin; Simpang Kumuh - Kota Tengah - Sei Rangau - Duri; Sei Akar - Bagan Jaya - Enok; Rumbai Jaya - Bagan Jaya - Enok - Kuala Enok; Ujung Batu - Rokan - Batas Sumbar; Muara Bungo - Jambi - Muara Sabak; Sungai Penuh - Sarolangun - Tembesi - Jambi; Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu; Tanjung Iman - Muara Sahung - Baturaja; Muara Enim - Palembang - Tanjung Api-api; Muntok - Pangkalpinang; Tanjung Pandan - Manggar; Krui - Liwa - Bukit Kemuning, Labuhan Meringgai - Simpang Sidomulyo, Tegineneng Metro - Sukadana, dan Terbanggi Besar - Menggala. 5 Pengembangan keselamatan di pulau Sumatera meliputi: a Perbaikan DRKLBK b Penyelenggaraan Road Safety Audit c Sosialisasi dan penerapan ZoSS Zona Sela-mat Sekolah d Pengembangan Manajemen Keselamatan, meliputi pembentukan UPK dan SIK Sistem Informasi Keselamatan serta pembentukan DKTJ di setiap Provinsi se-Sumatera IV- 4 e Pengembangan Pusat Pelatihan Pengemudi Angkutan se-Sumatera 6 Memprioritaskan pengembangan keselamatan transportasi jalan dengan mengacu pola cetak birurencana umum transportasi jalan terhadap 15 sektor yang dibagi dalam 5 area penanganan 5S: Safer management, Safer system, Safer Ve- hicle Driver, Safer people, Safer Roads, melalui pendekatan 5E Engineering, Enforcement, Education, Encouragement, Emergency respons.

b. Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan