9 Pengadaan sarana angkutan perkotaan bus
untuk pengembangan angkutan umum massal berbasis jalanBRT di Batam; Palembang, Bandar
Lampung, Padang, Pekanbaru, Medan, Banda Aceh, Bengkulu;
10 Pengembangan teknologi transportasi ramah lingkungan dan penggunaan energi alternatif di
Medan, Palembang, Binjai, Deli Serdang, Padang, Pariaman, Pekanbaru, Banda Aceh, Bengkulu;
11 Pengadaan sarana angkutan umum untuk melayani trayek perintispelajarmahasiswa di
wilayah kota sedang dan kota kecil; 12 Pengadaan sarana angkutan umum bus Damri
untuk peningkatan pelayanan angkutan umum perkotaan, kota besar dan metropolitan.
2. Transportasi Laut
Pengembangan sistem jaringan transportasi laut di pulau Sumatera meliputi upaya untuk:
a. Meningkatkan aksesibilitas dari kawasan-kawasan andalan dan kawasan budidaya lain ke tujuan-tujuan
pemasaran, baik ke kawasan sub regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya;
b. Meningkatkan cakupan pemasaran produk-produk unggulan dengan memanfaatkan jalur pelayaran
internasional; c. Mengembangkan jaringan transportasi laut antar-
negara melalui pelabuhan-pelabuhan di Pulau Suma- tera;
d. Mengembangkan jaringan transportasi laut antar- provinsi, antar-pulau dan antar-negara;
e. Menjamin mobilitas dan aksesibilitas seluruh lapisan masyarakat;
f. Mengembangkan keterkaitan yang erat dan saling mendukung antara kegiatan kepelabuhanan dengan
kegiatan industri manufaktur, petrokimia, danatau industri pengolahan bahan baku.
Pengembangan jaringan prasarana pelabuhan laut sebagai bagian dari sistem jaringan transportasi laut
dilakukan secara dinamis dan memperhatikan tatanan kepelabuhanan nasional menurut prioritas penanganan-
nya meliputi:
a. Batam sebagai hub international port karena memiliki letak geografis relatif dekat dengan pelabuhan
IV- 7
Singapura, sehingga strategi yang dibangun adalah menetapkan Pelabuhan Batam sebagai komplementer
dari Pelabuhan Singapura dan ke depan secara bertahap dikembangkan sebagai hub international
port.
Kandidat pelabuhan lain yang dapat diproyeksikan sebagai hub internasional port adalah Belawan yang
saat ini berstatus pelabuhan internasional terutama untuk melayani liquidbulk cargo. Pelabuhan lain di
Pulau Sumatera akan berperan sebagai feeder bagi Pelabuhan Batam.
b. Pelabuhan Internasional di Teluk Bayur-Padang dan Dumai;
c. Pelabuhan Nasional di Malahayati, Meulaboh, Lhokseumawe, Tanjung Pinang, Sibolga, Pekanbaru
Tanjung Buton, Pulau Baai, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai Asahan, Tembilahan, Ranai, Kuala
Tanjung, Moro Sulit, Muara Sabak, Tanjung Batu, Tanjung Kedabu, Rengat, Pulau Kijang, Kuala Enok,
Perawang, Pulau Sambu, Singkep - Dabo, Sungai Pakning, Buatan, dan Panjang;
d. Pelabuhan Regional di Singkil, Kuala Langsa, Pangkalan Brandan, Bagansiapiapi, Pangkalan Dodek,
Gunung Sitoli, Teluk Dalam, Sinabang, Bintuhan, Kuala Gaung, Kuala Tungkal, Nipah Panjang,
Panipahan, Panjalal, Serasan, Sungai Liat, Tanjung Api-ApiPalembang, Kota Agung, Sungai Guntung,
dan Bakauheni.
e. Pelabuhan lokal di Tanjung Kedabu dan Pulau Kijang.
3. Transportasi Udara