BAB II KONDISI TRANSPORTASI NASIONAL
KURUN WAKTU 1995-2004
A. PELAKSANAAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Pembangunan sektor transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan, sejak
sebelum krisis ekonomi telah diarahkan pada terwujudnya Sistem Transportasi Nasional yang andal, berkemampuan tinggi
dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman, dan efisien dalam menunjang dan sekaligus
menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung pola distribusi nasional,
serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembang-
an kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara.
Sistem Transportasi Nasional SISTRANAS telah ditata kembali dan terus disempurnakan perwujudannya pada skala nasional,
wilayah provinsi dan lokal kabupatenkota. Pada skala nasional, Sistranas diwujudkan dalam Tataran Transportasi
Nasional TATRANAS, pada skala wilayah provinsi Sistranas diwujudkan dalam Tataran Transportasi Wilayah TATRAWIL,
sedangkan dalam skala lokal kabupatenkota Sistranas diwujudkan dalam Tataran Transportasi Lokal TATRALOK.
Penyempurnaan perwujudan Sistranas dilakukan dalam upaya meningkatkan baik keandalan maupun kelaikan sarana dan
prasarana transportasi, serta meningkatkan keterpaduan antar dan intramoda transportasi, disesuaikan dengan perkembangan
ekonomi, tingkat kemajuan teknologi, kebijakan tata ruang, pelestarian lingkungan dan kebijakan energi nasional.
Peranserta swasta dan koperasi dalam penyelenggaraan transportasi baik pada segmen komersial maupun pada segmen
keperintisan terus didorong dan digalakkan melalui penciptaan iklim usaha yang sehat. Guna menjaga agar persaingan usaha
termasuk sektor transportasi berjalan secara sehat telah dibentuk Komisi Pengawasan Persaingan Usaha. Peranserta
swasta dan badan usaha milik negara yang bergerak di sektor transportasi telah diupayakan untuk memperoleh pangsa pasar
internasional yang memadai terutama moda transportasi laut dan udara melalui berbagai instrumen kebijakan seperti
kebijakan penyehatan perusahaan BUMN, kebijakan multi operator angkutan udara dan kebijakan pemberdayaan industri
pelayaran nasional.
BAB II : KONDISI TRANSPORTASI NASIONAL KURUN WAKTU 1995-2004