PDRB Kota Padangsidimpuan Pendapatan Regional

3.4.9.2 Koperasi

Pada tahun 2005 jumlah Koperasi Unit Desa KUD di Kota Padangsidimpuan tercatat sebanyak 3 unit dan jumlah anggota KUD sebanyak 577 orang. Sedangkan jumlah Koperasi menurut sektor ada sebanyak 172 unit, dengan jumlah anggota koperasi tersebut sebanyak 11.024 orang. Untuk jumlah simpanan Koperasi tercatat sebesar Rp1.242.026.000.

3.4.10 Pendapatan Regional

3.4.10.1 PDRB Kota Padangsidimpuan

Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan ukuran kinerja makro kegiatan ekonomi di suatu wilayah. PDRB suatu wilayah menggambarkan struktur ekonomi daerah, peranan sektor-sektor ekonomi dan pergeserannya yang didasarkan pada PDRB menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi baik secara total maupun per sektor dengan membandingkan PDRB tahun berjalan terhadap tahun sebelumnya menggunakan atas dasar harga tetap tahun 2000. PDRB Kota Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku tahun 2005 sebesar Rp1.138.939,24 juta meningkat 15,07 dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan atas dasar harga konstan PDRB Kota Padangsidimpuan tahun 2004 sebesar Rp702.102,88 juta atau mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,71 dibanding tahun sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Sektor perdagangan merupakan sektor yang memberi peranan atau kontribusi yang terbesar terhadap PDRB tahun 2005 yaitu sebesar 24,57, peranan sektor tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding tahun 2004, yaitu sebesar 24,36. Sektor kedua yang memberi kontribusi yang terbesar adalah sektor jasa-jasa sebesar 18,05. Sektor ketiga yang berperan dalam pembentukan PDRB tahun 2004 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 16,11. 3.4.10.2 PDRB Perkapita Apabila PDRB dikaitkan dengan jumlah penduduk menggambarkan tingkat pendapatan per kapita suatu wilayah. PDRB per kapita Kota Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku tahun 2005 sebesar Rp6.416.595,27 lebih tinggi bila dibanding tahun 2004 sebesar Rp5.740.647,53. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional; persiapan untuk rancang bangun implementasi; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi termasuk mengkonfigurasi perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

4.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan Metode Fabbri dan Schwan yang terdiri dari: 1. Studi Kelayakan Studi kelayakan bertujuan untuk mengidentifikasikan apakah sistem informasi yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan. 2. Rencana Pendahuluan Rencana pedahuluan bertujuan untuk menentukan lingkup sistem yang akan ditangani. 3. Analisis Sistem Universitas Sumatera Utara