2. Virescens
Pada waktu buahnya berwarna hijau dan ketika masak warna buahnya menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap kehijauan. Varietas ini jarang dijumpai
dilapangan 3.
Alberscens Pada waktu muda buah berwarna putih keputih-putihan, setelah masak menjadi
kuning-kekuningan dan ujungnya berwarna ungu kehitaman. Varietas ini jarang dijumpai
2.3. Minyak Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit Elaesis guinensis dapat menghasilkan dua jenis minyak, yakni minyak kelapa sawit mentah Crude Palm Oil, CPO yang diekstraksi dari
mesokrap buah kelapa sawit, dan minyak inti kelapa sawit Palm Kernel Oil, PKO diekstraksi dari biji atau inti kelapa sawit. Minyak kelapa sawit mentah CPO dapat
diubah menjadi beberapa bentuk, yaitu diantaranya adalah RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil, Stearin dan Olein. Stearin adalah fraksi CPO yang berwujud padat
pada suhu kamar dan olein adalah fraksi CPO yang berwujud cair pada suhu kamar. Minyak kelapa sawit ini diproleh mesokrap buah kelapa sawit melalui ekstraksi
dan mengandung sedikit air serta serat halus yang berwarna kuning sampai merah yang berbentuk semi solid pada suhu ruang yang disebabkan oleh kandungan asam lemak
jenuh yang tinggi.Dengan adanya air dan serat halus tersebut menyebabkan minyak kelapa sawit tidak dapat langsung digunakan sebagai bahan pangan maupun non pangan.
Universitas Sumatera Utara
Seperti jenis minyak yang lain,minyak sawit tersusun dari unsur –unsur C, H dan O. Kandungan minyak kelapa sawit yang dominant adalah asam oleat dan palmitat.
Minyak sawit ini terdiridari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang. Penyusunan fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh antara lain asam
miristat 1, asam palmitat 45. Sedangkan fraksi cair tersusun dari asam lemak yang tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat 39 dan asam linoleat 11. Perbedaan jenis
asam lemak penyusunannya dan jumlah rantai asam lemak yang membentuk trigliserida dalam minyak sawit dan minyak inti sawit menyebabkan kedua jenis minyak tersebut
mempunyai sifat yang berbeda dalam kepadatan. Minyak sawit pada suhu kamr bersifat setengah padat sedangkan pada suhu kamar minyak inti sawit berbentuk cair.
Minyak sawit mempunyai warna kuning orange yang disebabkan adanya pigmen berwarna merah jingga atau kuning oleh karotenoid yang bersifat larut dalam minyak.
Karotenoid merupakan persenyawaan hodrokarbon tidak jenuh dan jika minyak dihidrogenasi, maka karoten tersebut juga ikut terhidrogenasi, sehingga intensitas warna
kuning berkurang, Karotenoid bersifat tidak stabil pada suhu tinggi dan jika minyak dialiri uap panas, maka kuning akan hilang. Karotenoid tersebut tidak dapat dihilangkan
dengan proses oksidasi. Minyak sawit mempunyai warna jingga kekuningan sehingga untuk digunakan
sebagai bahan baku harus melakukan pemucatan. Pemucatan ini dimaksud untuk mendapatkan warna minyak sawit yang lebih memikat dan sesuai dengan kebutuhannya.
Berdasarkan standar mutu minyak sawit untuk pemucatan dengan alat lovibond yang didasarkan pada warna merah 3,5 dan warna kuning 35.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Pengolahan Minyak Sawit Mentah Menjadi Minyak Sawit Murni