Sebelum dipecah, biji-biji sawit dikeringkan dalam silo, minimal 14 jam dengan sirkulasi udara kering pada suhu 50°C. akibat proses pengeringan ini, inti sawit
akan mengerut sehingga akan memudahkan inti sawit dari tempurungnya. Biji-biji sawit yang sudah kering kemudian dibawa kealat pemecah biji.
6. Pemisahan inti dari tempurung
Pemisahan inti sawit dari tempurungnya berdasarkan perbedaan berat jenis antara inti sawit dan tempurung. Inti dan tempurung dipisahkan oleh aliran air yang
berpuatar dalam sebuah tabung atau dapat juga dengan mengapungkan biji-biji yang pecah dalam larutan lempung yang mempunyai berat jenis 1,16. Dalam
keadaan tersebut inti sawit akan mengapung dan tempurungnya akan tenggelam. Proses selanjutnya adalah pencucian inti sawit dan tempurung sampai bersih.
Untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme, maka inti sawit harus segera dikeringkan dengan suhu 80°C. Setelah kering, inti sawit dapat diolah
lebih lanjut yaitu dengan ekstraksi untuk menghasilkan minyak inti sawit.
2.5. Penentuan DOBI Dalam Harga Minyak Sawit
DOBI Deoteration Of Bleachability Index merupakan indeks derajat kepucatan minyak sawit mentah. Angka minimal DOBI CPO adalah 2,8. Karena tidak terpenuhinya
angka standart DOBI, maka harga CPO Indonesia di pasar internasional selalu dipotong 300-500 rupiah per kilogram. DOBI itu sendiri merupakan angka perbandingan serapan
atom terhadap asam lemak bebas. Rendahnya Efisiensi pengolahan dan teknologi terjadi akibat system teknologi
dan perangkat mesin dalam pengolahan tandan buah segar kelapa sawit masih
Universitas Sumatera Utara
menggunakan acuan system teknologi lama. Akibatnya banyak buah sawit yang tersisa pada proses perontokan atau proses pemisahan secara mekanisme antara sawit dengan
tandannya.
Tabel 1. SNI Standar Nasional Indonesia tentang hubungan DOBI dengan Kualitas
DOBI Kualitas
1,68 1,78-2,30
2,30-2,92 2,93-3,23
Buruk Kurang Baik
Cukup Baik Baik
http:www.deptan.go.id
2.6. Deterio Indeks Pemutihan DOBI dan Hubungannya Dengan Kualitas Minyak Sawit
Pada umumnya Minyak sawit kasar yang diperdagangkan ditentukan dengan spesifikasi kualitas pada asam lemak bebas ALB dan kelembaban dan kotoran. Dalam
hubungan perdagangan, kualitas CPO harus menemukan gambaran dari GMQ Good Merchantable Quality atau kualitas perdagangan yang baik, sebenarnya di dalam GMQ,
deterio dan indeks pemutihan DOBI tidak termasuk dalam spesifikasi kualitas. Walaupun demikian banyak pembeli memurnikan CPO dalam penyulingan, pemutihan
dan penghilangan bau produk. Pemutihan yang baik kemudian menjadi satu indicator pencocokan untuk pemakaian dan harus mencakup GMQ.
Analisa dari asam lemak bebas, kelembapan dan kotoran sendiri tidak mencukupi untuk mengindikasikan kualitas CPO yang baik sedangkan dalam analisis DOBI dapat
Universitas Sumatera Utara
Memberikan indikasi yang lebih baik serta memberikan kemudahan CPO dalam pemrosesan.
DOBI adalah rasio angka Penyerapan spektrofotometer pada λ 446 nm dan pada λ
269 nm. Metode ini dikembangkan oleh Dr.P.A.T. Swaboda dari Institute Penelitian Minyak Sawit dari Malaysia Malaysia Palm Oil Board. Pengukuran yang dibuat dengan
melarutkan minyak sawit memakai pelrut normal heksana dan kemudian menentukan penyerapannya dalam spektrofotometer UV-Visibel Hitachi U-2000.
Pekerja PORIM Palm Oil Risert Institute Of Malaysia tentang hubungan dobi dengan kualitas.
Tabel.2. PORIM Palm Oil Risert Institute Of Malaysia tentang hubungan DOBI dengan Kualitas.
DOBI Kualitas
1,68 1,76-2,30
2,36-2,92 2,99-3,24
3.24 Minyak sawit endapan atau equivalennya
Kurang Cukup
Baik Terbaik
Untuk menghindari celah, Keck Seng mengambil garis petunjuk berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel.3. Petunjuk Keck Seng Untuk DOBI Dan Tingkat Refinabilitas
DOBI Kualitas
1,56 1,68-2,30
2,31-2,92 2,93-3,24
3,24 Minyak sawit endapan atau equivalennya
Kurang Cukup
Baik Terbaik
http:www.deptan.go.id
2.7. Penyebab-penyebab DOBI Yang Rendah