Penanggulangan Secara Teknis Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan

2.5.2. Penanggulangan Secara Teknis

Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis. Dapat diperoleh beberapa cara dalam hal peanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut : a. Mengubah Proses Apabila dalam suatu proses industri dan teknologi terdapat bahan buangan limbah yang berupa zat – zat kimia, baik melalui pencemaran udara, pencemaran air maupun melalui pencemaran daratan. Keadaan ini harus dihindari, yaitu dengan mengubah proses yang ada dan dalam kegiatan industri dan teknologi sudah ada yang melakukan cara ini dan ternyata berhasil dengan baik. b. Mengganti Sumber Energi Sumber energi yang digunakan pada berbagai kegiatan industri dan teknologi sebagaian besar masih mengandalkan pemakaian bahan bakar fosil, baik minyak maupun batubara, seperti telah diuraikan bahwa pemakaian bahan bakar fosil menghasilkan komponen pencemar udara yang berupa gas SO 2 , NO 2 , H 2 S dan sebagainya. Hal ini bisa dikurangi dengan memakai bahan bakar LNG Liquid Natural Gases yang menghasilkan gas buangan yang lebih bersih. c. Mengelola Limbah Semua kegiatan industri dan teknologi akan menghasilkan limbah yang menimbulkan masalah bagi lingkungan. Pegolahan limbah dari bahan buangan industri dan teknologi dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara pengolahan limbah ini sering disebut dengan Waste Treatment atau Waste Management. Cara mengelola limbah industri dan teknologi tergantung pada sifat dan kandungan limbah serta tergantung pula pada rencana pembuangan olahan limbah secara permanen. Universitas Sumatera Utara d. Menambah Alat Bantu Untuk melengkapi cara penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknis dilakukan dengan menambahakan alat Bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Alat Bantu yang digunakan tergantung pada keadaan dan macam kegiatan Wardhna, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat 1. Inkubator dengan kisaran suhu 10 C – 50 C dan telah distabilkan pada suhu 20 2. Botol winkler 300 mL C pada saat pengujian 3. Gelas ukur 1000 mL 4. Beaker Glass 5. Buret 50 mL 6. Labu ukur 1000 mL 7. Pipet ukur 10 mL 8. Pipet volume 50 mL 9. Bola karet 10. Corong 11. Erlenmeyer 250 mL

3.1.2. Bahan

1. Air suling 2. Larutan Na 2 S 2 O 3 3. H 0,025 N 2 SO 4. Larutan K 4p 2 Cr 2 O 7 5. Larutan NaOHKI 0,025 N 6. Indikator Amilum Universitas Sumatera Utara