2.4.1. Analisa BOD
Analisa organik dari limbah adalah dasar yang sepatutnya menetapkan kemampuan menguraikan organik tersebut untuk merancang pengendalian tanaman
polusi air dan memantau pekerjaannya, dan juga mengevaluasi dampak air limbah yang dilepaskan ke danau – danau dan sungai – sungai. Jumlah dari beragam
campuran, yang telah mengiringi penggunaan umum dari suatu tes uji yang tidak spesifik dan tidak langsung untuk mengidentifikasi penjumlahan besar dari unsur –
unsur organik dalam air maupun dalam limbah cair. Kebutuhan Oksigen Biologi KOB = BOD mungkin termasuk sebagian besar
penggunaan secara luas dari uji nonspesifik. Pada dasarnya uji coba mengukur jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme selama pembusukan aerobik terhadap
polutan organik. Jumlah dari oksigen yang digunakan merupakan pengukuran tak langsung dari jumlah unsur organik yang mampu mengalami biodegradasi yang
tersaji dalam sampel yang diberikan. Meskipun dalam kepentingannya, tes uji BOD dan hasilnya cukup sulit dimengerti dan cukup menyiksa.
Prosedur tes BOD memkan waktu dan mungkin juga menghasilkan hasil yang relatif tidak tepat dan interpretasi dari tes uji sering bersifat subjektif. Karena potensial
dari masalah, prosedur uji non biologi seperti contohnya COD, dan Total Organic Cabon TOC, telah diusulkan sebagai alternatif dari tes uji BOD. Uji ini juga
melengkapi pengukuran non-spesifik dalam konten senyawa organik, tetapi dalam istilah kimia ekivalen ini termasuk jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi usur-unsur organik. Walaupun tes tersebut memiliki keuntungan dalam kecepatan dan ketepatan dari tes uji BOD, mereka hanya memiliki besar tak
bermanfaatnya dalam kemampuan biodegradasi dan ketidak mampuannya dalam biodegradasi tersebut. BOD hanyalah parameter yang melengkapi suatu indikasi dari
Universitas Sumatera Utara
jumlah senyawa-senyawa organik yang mampu melakukan biodegradasi dalam limbah cair dan sungai – sungai yang menerima pembuangan limbah cair Minear, 1984.
Banyaknya limbah cair organik dari industri proses makanan dan sumber – sumber lainnya yang mudah dimasuki ke dekomposisi biologi dapat diuji dengan
BOD. Bagaimanapun, pemeliharaan khusus harus diberikan dengan sepatutnya dalam menetralisasi suatu limbah cair, pengenceran botol uji atau pengenceran air dengan
mikroorganisme dari limbah cair lama atau limbah pencemaran air sungai, dan menggunakan pengenceran yang cukup sehingga efek dari beberapa racun dikurangi
dan nilai BOD tercapai. Dalam penamabahan kepada kumpulan atau campuran dan pencmapuran sampel-sampel yang sesuai ke beragam aliran limbah cair, khususnya
data hasil harus terekam pada limbah industri. Beberapa campuran sampel terlalu menyita periode waktu yang sering dituntut oleh industri – industri yang beragam
jadwal produksinya untuk kunci jumlah dari produksi limbah kepada jumlah atau kuantitas dari produk suatu perusahaan Hammer, M.J. 2004.
Uji BOD adalah salah atu metode analisis yang paling banyak digunakan dalam penanganan limbah dan pengendalian polusi. Uji ini mencoba menentukan
kekuatan polusi dari suatu limbah dalam pengertian kebutuhan mikroba akan oksigen dan merupakan ukuran tak langsung dari bahan organik dalam limbah.
Mikroorganisme dapat mengoksidasi baik senyawa – senyawa yang mengandung karbon dan senyawa – senyawa nitrogen. Bila konsentrasi organisme
nitrifikasi yang terdapat dalam botol BOD rendah, akan terdapat periode persiapan lag sebelum organisme ini terdapat dalam jumlah cukup banyak untuk
memperlihatkan kebutuhan nitrogen yang nyata. Jumlah oksigen yang rendah dalam botol uji BOD, 2-3 mg, menunjukkan
bahwa limbah yang berkekuatan tinggi, seperti kebanyakan limbah pengolahan
Universitas Sumatera Utara
pangan dan limbah hewan, harus diencerkan terlebih dahulu sebelum analisis. Kesulitan dalam pengenceran limbah baik secara fisik maupun kimia tidak seragam
sehingga menurunkan ketepatan uji BOD standard yang diperkirakan mempunyai ketepatan + 20 persen.
Air buangan domestik yang mengandung limbah idustri mempunyai BOD kira-kira 200 ppm. Limbah pengolahan pangan umumnya lebih tinggi dan seringkali
lebih dari 1000 ppm Jenie, 1993. Biological Oxygen Demand BOD juga dimaksudkan sebagai banyakya
oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pada waktu melakukan proses dekomposisi bahan organik yang ada di perairan. Pengukuran konsentrasi oksigen
yang digunakan untuk dekompoisi lebih penting daripada pengukuran DO. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih,
mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik dan mikroorganisme mati. Penggunaan oksigen disebut BOD, dan dipengaruhi oleh berbagai parameter lain
seperti temperatur, waktu dan sinar matahari. Pengukuran BOD dilakukan melalui cara distandardisasi dengan tes yang dilakukan di tempat gelap,pada temperatur
tertentu dan pada periode waktu terbatas. Pengukuran BOD pada dasarnya dilakukan dengan menempatkan sampel pada
botol 300 ml diinkubasi pada temperatur 20 C selama lima hari.perbedaan konsentrasi
DO pada akhir dan semula dihitung. Selain untuk memperkirakan pengaruh konsentrasi adanya mikroorganisme diadakan dilusi dan penambahan mikroorganisme
Sutrisno, T.C. 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Prinsip Analisa