2.4.2. Prinsip Analisa
Pemeriksaan didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik dengan oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerobik. Sebgai hasil
oksidasi akan terbentuk karbon dioksida, air dan amoniak. Reaksi oksidasi dapat dituliskan sebagai berikut :
3 2
2 2
2 3
2 4
3 2
4 NH
O H
a CO
O c
b a
n N
O H
C
c c
n bakteri
c b
a n
+
−
→
−
− +
+ zat organik
oksigen Atas dasar reaksi tersebut, yang memerlukan kira – kira 2 hari dimana 50
reaksi telah tercapai, 5 hari supaya 75 dan 20 hari supaya 100 tercapai, maka pemeriksaan BOD dapat dipergunakan untuk menaksir beban pencemaran zat organik.
Tentu saja, reaksi tersebut juga berlangsung pada badan air sungai, air danau maupun di instalasi ppengolahan air buangan yang menerima air buangan yang mengandung
zat organik tersebut. Dengan kata lain, tes BOD berlaku sebagai simulasi berbuat seolah-olah terjadi suatu proses biologis secara alamiah.
Reaski biologis pada tes BOD dilakukan pada temperatur inkubasi 20 C dan
dilakukan selama 5 hari, hingga mempunyai istilah yang lengkap BOD
20 5
Demikian, jumlah zat organik yang ada di dalam air diukur melalui jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk mengoksidasi zat organik tersebut. Karena
reaksi BOD dilakukan didalam botol yang tertutup, maka jumlah oksigen yang telah dipakai adalah perbedaan antara kadar oksigen di dalam larutan pada t=0 biasanya
baru ditambah oksigen dengan aerasi, hingga = 9 mg O angka 20
berarti temperatur inkubasi dan angka 5 menunjukkan lama waktu inkubasi, namun di beberapa literatur terdapat lama inkubasi 6 jam atau 2 hari atau 20 hari.
2
L, yaitu konsentrasi kejenuhan dan kadarnya pada t=5 hari konsentrasi sisa 2 mg O
2
L agar hasil cukup
Universitas Sumatera Utara
teliti. Oleh karena itu, semua sampel yang mengandung BOD. 6 mg O
2
L harus diencerkan supaya syarat tersebut dapat terpenuhi.
2.4.3. Gangguan – gangguan Analisa
Ada 5 jenis gangguan yang umumnya terdapat pada analisa BOD yaitu nitrifikasi, zat beracun, kemasukan udara pada botolnya, kekurangan nutrien garam
dan kekurangan bakteri yang dibutuhkan proses tersebut. Gangguan-gangguan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a. Proses nitrifikasi dapat dimulai terjadi di dalam botol BOD setelah 2 sampai 10 hari NH3 amoniak berubah menjadi NO
3 -
nitrat lewat NO
2 -
nitrit oleh jenis bakteri tertentu. Nitrifikasi juga membutuhkan oksigen. Di alam terbuka ada 2
sebab yang mencegah pertumbuhan bakteri nitrifikasi : serigkali nitrifikasi ini tidak terjadi misalnya karena suhu 10
C atau karena air sungai yang tercemar telah sampai ke muara. Hal ini menyebabkan nitrifikasi pada botol BOD tidak
berlaku, seperti pada reaksi karbon yag mensimulasi suatu proses alam.oleh karena itu di dalam analisa BOD bau pertumbuhan bakteri penyebab proses
nitrifikasi harus dihalangi dengan inhibitor, walaupun kemungkinan suhu tinggi seperti di daerah tropis, mempercepat proses nitrifikasi secara alamiah.
b. Zat beracun dapat memperlambat pertumbuhan bakteri yaitu memperlambat reaksi BOD bahkan membunuh organisme tersebut. Kalau zat tersebut memang
sangat beracun hingga bakteri-bakteri tidak bisa hidup sama sekali atau sukar berkembang, maka hanya sebagian jumlah bakteri akan aktif dalam oksidasi zat
organik tersebut, hingga BOD yang tercatat akan lebih rendah dari angka COD suatu sampel yang tidak mengandung zat beracun.
Universitas Sumatera Utara
c. Kemasukan keluarnya oksigen dari botol selama waktu inkubasi harus dicegah. Botolnya harus ditutup dengan hati-hati diatas tutup botol bisa diberi air water
seal, gelembung udara tidak boleh ada di dalam botol, gelembung udara dapat dikeluarkan dengan mengetuk botol. Oleh karena itu pada waktu inkubasi botol
BOD harus disimpan di tempat gelap. d. Nutrien merupakan salah satu syarat bagi kehidupan bakteri – bakteri. Nutrien
terbentuk dari bermacam-macam garam Fe, K, Mg dan sebagainya. Karena kekurangan nutrien tersebut sukar diduga, maka sebaikya pada setiap botol BOD
ditambah nutrien secukupnya sebelum masa inkubasi, yaitu pada saat t=0. e. Karena benih dari bermacam-macam bakteri kurang jumlahnya atau kurang cocok
bagi jenis air buangan yang akan dianalisa , maka cara pembenihan selalu harus diikuti dengan baik, sehingga menjamin jumlah populasi bakteri yang diperlukan
cocok.
Catatan :
Kalau sampel BOD mengandung racun, pertumuhan bakteri terhalang inhibisi maka angka BOD rendah. Cara lain untuk mendeteksi gangguan – gangguan tersebut
adalah dengan pengenceran sampel supaya dosis zat beracun dapat berada dibawah konsentrasi yang berbahaya, memang cara ini terbatas, hingga pengenceran
maksimum yang diperbolehkan adalah kira – kira 10 kali Santika, 1987.
2.5. Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan