Penggunaan Tai Penggunaan Verba Bantu “Keinginan” Dalam Bahasa Jepang Nihongo No “Kibou” No Jyodoushi No Shiyou

yaitu mobil. Hoshigaru yang di kalimat kedua inilah yang menunjukkan bahwa subjek yaitu Yamashita menginginkan sebuah mobil dan subjek inilah yang merupakan orang ketiga dan ini juga merupakan informasi yang diketahui oleh orang pertama dan dijelaskan kepada orang kedua. Hoshii dan Hoshigaru cara penggunaannya hampir sama, kalau hoshii menggunakan kata benda sedangkan hoshigaru menggunakan partikel wo karena hoshigaru adalah kata kerja yang memiliki objek. Arti dari hoshii dan hoshigaru adalah sama-sama menunjukkan pengharapankeinginan tetapi baik pola kalimatnya maupun orang yang melakukannya berbeda. Di sinilah keunikkan dari hoshii dan hoshigaru itu sendiri. Dan perlu diingat bahwa objek hoshii ditandai dengan partikel ga, sedangkan objek hoshigaruhoshigatte iru ditandai dengan partikel wo dan dalam situasi yang tidak resmiinformal, akhiran desu dalam ~hoshii desu bisa dihilangkan. Seperti ketika berbicara dengan teman atau orang yang sudah dikenal sebagai lawan bicara kita. Sedangkan hoshigaru, ketika berbicara dengan teman atau orang yang sudah dikenal, kata hoshigaru tidak digunakan kata ~masu nya, karena kata ~masu nya merupakan bentuk yang sopanformal yang digunakan untuk orang yang di hormati atau kepada atasan kita. Jadi, kepada teman atau orang yang sudah dikenal cukup mengatakan hoshigaru atau hoshigatte iru.

3.2 Penggunaan Tai

Kata kerja bentuk ~tai adalah untuk menyatakan pengharapankeinginan seseorang dengan suatu aktivitas. Kata kerja bentuk ini umumnya digunakan Universitas Sumatera Utara untuk menyatakan pengharapankeinginan si pembicara, atau orang pertama, tidak digunakan untuk menjelaskan keinginan orang ketiga. Verba bantu ~tai biasa dipakai setelah verba kata kerja dan dapat berkonjugasi. Pola kalimatnya adalah ~ wo kata kerja + Tai desu. positif ~ wo kata kerja + takunai desu. negatif. Contoh: 1. 今日は早く家に帰りたいです。 Kyou wa hayaku ie ni kaeritai desu. Hari ini saya ingin pulang lebih cepat. 2. 寒いですね、何か冷たい物が飲みたいですね。 Samui desune, nani ka tsumetai mono ga nomitai desune. Panas yah, ingin rasanya minum sesuatu yang dingin. 3. 私は映画を見たいです。 Watashi wa eiga wo mitai desu. Saya ingin menonton film. 4. あなたも一緒に行きたいの? Anata mo isshoni ikitaino? Kamu juga ingin pergi bersama kan? 5. だれだって高い物よりは安い物が買いたいですよ。 Daredatte takai mono yori wa yasui mono ga kaitai desuyo. Siapapun ingin membeli barang yang murah daripada barang yang mahal. 6. 彼女は気が弱く言いたい事もいえずにいる。 Kanojo wa ki ga yowaku, iitai kotomo iezuni iru. Dia pr semangatnya sudah lemah, tidak bisa mengatakan yang ingin dikatakannya. Universitas Sumatera Utara 7. 彼は僕に会いたくないから、来なかったんだよ。 Kare wa boku ni aitakunai kara, konakattanodayo. Dia lk tidak datang, karena tidak ingin bertemu dengan saya. 8. 田中さんは行きたくないと言っています。 Tanakasan wa ikitakunai to itteimasu. Tanaka katanya tidak ingin pergi. Contoh kalimat 1, 2 dan 3 menyatakan pengharapankeinginan si pembicara. Namun dapat juga digunakan untuk selain orang pertama dalam kasus contoh kalimat 4-8 dengan ketentuan: Bentuk ~tai dapat digunakan untuk menjelaskan pernyataan, pertimbangan, keputusan, dan perkiraan subjektif si pembicara. Pada contoh kalimat 4 terdapat nuansa perkiraan si pembicara bahwa lawan bicara ingin pergi meskipun lawan bicara tidak menyatakan ingin secara langsung. Kalimat seperti ini umumnya muncul dalam kalimat tanya. Pada contoh kalimat 5 tidak dijelaskan secara pasti siapa yang ingin membeli. Keinginan di sini menggambarkan kelumrahan bahwa siapa pun akan berpikiran demikian. Pada contoh kalimat 6, meskipun hal yang ingin dikatakan tersebut dilakukan oleh orang ketiga kanojo, namun tidak berarti itu keinginan orang ketiga tersebut. Hal ini berdasarkan pandangan atau subjektif si pembicara bahwa dia ingin mengatakan sesuatu. Pada contoh kalimat 7 dijelaskan anggapan si pembicara bahwa dia tidak ingin menemuinya. Sedangkan contoh kalimat 8, bentuk ~tai digunakan dalam kalimat tidak langsung. Meskipun orang ketiga tanaka telah mengatakan keinginan secara langsung kemudian disampaikan lagi dengan kalimat tidak langsung, ditandai dengan ~to itteimasu. Universitas Sumatera Utara Kata kerja bentuk ~tai ini ada yang positif dan negatif. Karena pasti seseorang memiliki keinginan dan tidak memiliki keinginan. Seperti contoh- contoh kalimat di atas, ada ~tai dan ~takunai dari si pembicara sendiri maupun perkiraan subjektif si pembicara sendiri. Bentuk ~tai ini sudah merupakan kata kerja karena kata ~tai diiringi dengan kata kerja. Sebagai catatan, ~tai tidak bisa dipakai untuk menyatakan atau mengungkapkan keinginan orang ketiga atau orang lain dan kita tidak dapat menggunakan kata kerja bentuk ~masu – ~taidesuka untuk menawarkan sesuatu atau mengajak untuk melakukan sesuatu kepada lawan bicara. Contohnya, ketika menawarkan teh, kita tidak boleh mengatakan ocha wo nomitaidesuka?. Dalam hal ini menggunakan ungkapan ocha wo nomimasenka?. Bentuk negatif dari ~tai adalah ~takunai, yang dimana huruf ~i dari kata ~tai dihapus dan diganti dengan ~kunai. Seperti di contoh kalimat 7 dan 8, bahwasannya si pelaku atau si pembicara tidak mempunyai keinginan untuk bertemu dan tidak mempunyai keinginan untuk pergi. Pengharapankeinginan untuk orang ketiga atau orang yang dibicarakan, bukan menggunakan ~tai melainkan ~tagaru atau ~tagatte iru. Pembentukannya diambil dari verba bentuk ~masu. ~tagaru atau ~tagatte iru tidak digunakan untuk menyatakan keinginan orang pertama dan bentuk keinginan tanpa melibatkan subjektifitas si pembicaraorang pertama. ~tagaru adalah keinginan yang masih akan, sedangkan ~tagatte iru adalah keinginan yang sudah terjadi. Pola kalimatnya adalah ~ wo kata kerja + tagarumasu atau ~ wo kata kerja + tagatte irumasu. positif ~ wo kata kerja + tagaranaimasen atau ~ wo kata kerja + tagatte inaiimasen. negatif. Universitas Sumatera Utara Contoh: 1. 彼はしきりに彼女のことを知りたがった。 Kare wa shikiri ni kanojo no koto wo shiritagatta. Dia lk selalu ingin tahu tentangnya dia perempuan. 2. うちの子供は歯医者に行きたがらないです。 Uchi no kodomo wa haisha ni ikitagaranai desu. Anak saya tidak mau ke dokter gigi. 3. 子供は大人のまねをしたがるものだ。 Kodomo wa otona no mane wo shitagaru mono da. Anak-anak ingin meniru orang dewasa. 4. 父は海外旅行に行きたがっているが、母は行きたくないです。 Chichi wa kaigai ryokou ni ikitagatte iru ga, haha wa ikitakunai yo. Ayah ingin berwisata keluar negeri, tetapi ibu tidak ingin pergi. Contoh kalimat 1 menyatakan bahwa dia laki-laki sebagai orang ketiga menyatakan keinginannya secara langsung. Pada contoh kalimat 2 bentuk keinginan dinyatakan oleh sang anak kepada ibunya si pembicara. Pada contoh kalimat 3, si pembicara menggunakan ~tagaru berdasarkan pandangan umum bukan subjektif atau mungkin suatu hal yang pernah di dengar bahwa setiap anak ingin meniru orang dewasa. Sedangkan dalam contoh kalimat 4, sang ayah secara langsung menyatakan keinginannya kepada si pembicara, tapi si pembicara Universitas Sumatera Utara memprediksikan bahwa ibu tidak ingin pergi. Di sini terdapat unsur penilaian subjektif pembicara berdasarkan pengamatanya sehingga ia menggunakan bentuk ~tai. ~tagaru atau ~tagatte iru ini hanya khusus digunakan untuk orang ketiga saja. Informasi atau berita yang diketahui oleh orang pertama berdasarkan informasi atau berita dari orang lain. ~tai maupun ~tagaru, cara peletakkannya sama. Sama-sama diikuti partikel wo dan kata kerja yang sama-sama memiliki objek. Arti dari ~tai dan ~tagaru adalah sama-sama menunjukkan pengharapankeinginan tetapi baik pola kalimatnya maupun orang yang melakukannya berbeda. Di sinilah keunikkan dari ~tai dan ~tagaru itu sendiri. Dan perlu diingat bahwa objek ~tai dan ~tagaru ditandai dengan partikel wo dan kata kerja, dan dalam situasi yang tidak resmiinformal, akhiran desu dalam ~tai desu bisa dihilangkan. Seperti ketika berbicara dengan teman atau orang yang sudah dikenal sebagai lawan bicara kita. Sedangkan ~tagaru, ketika berbicara dengan teman atau orang yang sudah dikenal, kata ~tagaru tidak perlu digunakan kata ~masu nya lagi, karena kata ~masu nya merupakan bentuk yang sopanformal yang digunakan untuk orang yang di hormati atau kepada atasan kita. Jadi, kepada teman atau orang yang sudah dikenal cukup mengatakan ~tagaru atau ~tagatte iru. Perbedaan antara ~tai dan ~tagaru adalah ~tagaru ditentukan pada makna kebiasaan atau menunjukkan keinginan yang merupakan kebiasaan. Sedangkan ~tai adalah menyatakan keinginan pada umumnya. Universitas Sumatera Utara ~Tai dan ~tagaru pasti diikuti dengan kata kerja. ~tai merupakan kata sifat, yaitu kata sifat-i dan ~tagaru atau ~tagatte iru merupakan kata kerja. Kata kerja dalam Bahasa Jepang terdapat 3 golongan, yaitu golongan pertama, kedua dan ketiga. Yang dimana golongan pertama terdiri dari akhiran U, TSU, RU, BU, MU, NU, KU, GU, SU. Golongan kedua terdiri dari akhiran ERU dan IRU. Golongan ketiga hanya kata kerja KURU dan SURU O SURU. Contoh dari perubahan kata kerja tersebut jika diikuti dengan ~tai maupun ~tagaru adalah: 1. Kata kerja golongan pertama Nomu : no-mi + tai, no-mi + tagarutagatte iru Nomi : adalah morfem dasar yang berubah dari kata kerja nomu ~tai dan ~tagaru : morfem terikat yang dapat berkonjugasi dalam perubahan waktu 2. Kata kerja golongan kedua Taberu : tabe + tai, tabe + tagarutagatte iru Tabe : adalah morfem dasar yang tidak dapat berubah bentuknya Universitas Sumatera Utara ~tai dan ~tagaru : adalah morfem terikat yang dapat mengalami perubahan bentuk menurut pemakaian waktu atau dapat berkonjugasi 3. Kata kerja golongan ketiga Kuru : ki + tai, ki + tagarutagatte iru Ki : adalah morfem dasar yang mengalami perubahan dari kata ~ku ~tai dan ~tagaru : adalah morfem terikat yang dapat mempunyai perubahan bentuk berdasarkan waktu atau dapat berkonjugasi Suru : shi + tai, shi + tagaru Shi : adalah morfem dasar yang mengalami perubahan dari kata ~suru ~tai dan ~tagaru : adalah morfem terikat yang dapat mempunyai perubahan bentuk berdasarkan waktu atau dapat berkonjugasi Ada bentuk lain dari verba bantu ini, yaitu bentuk ~garu. Verba bantu ~garu hanya dapat diikuti oleh kata sifat saja. Verba bantu ~garu ini artinya adalah merasa atau lebih dekat ke perasaan. Contoh: Universitas Sumatera Utara 1. 弟は小さいけがでも痛がります。 Otouto wa chiisai kega demo itagarimasu. Adik laki-laki merasa sakit walau lukanya kecil 2. 母はじしんのニュースを聞くととてもふあんがります。 Haha wa jishin no nyuusu o kiku to, totemo fuangarimasu. Ibu sangat merasa gelisah kalau mendengar berita gempa Pada contoh kalimat 1 pelakunya adalah adik laki-laki dan sebelum kata ~garu diikuti oleh kata sifat ~i, dan sifat ~i tersebut dihilangkan dan ditambahkan dengan kata ~garu, dan pada contoh kalimat 2, pelakunya adalah ibu dan sebelum kata ~garu dapat juga diikuti dengan kata sifat ~na. Dari contoh kalimat yang di atas dapat disimpulkan bahwa pelaku ataupun si pemakai verba bantu ~garu yaitu sangat jelas perasaan dari orang ketiga yang dibicarakan, bukan perasaan dari si pembicara ataupun si lawan bicara. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Sumatera Utara

4.1 Kesimpulan