Pengertian Dari Jenis Verba Bantu Keinginan dalam Bahasa Jepang Penggunaan Hoshii

Ada beberapa kata yang termasuk jodoushi, yaitu: 1. ~Reru dan ~rareru ukemi, kanoo, jihatsu, sonkei. 2. ~Seru dan ~saseru kausatif. 3. ~Da dan ~desu keputusan. 4. ~Nai, ~nu negatif. 5. ~Ta bentuk lampau. 6. ~Rashii anggapan, dugaan, perkiraan. 7. ~U, ~yoo, ~daroo perkiraan, kemauan. 8. ~Mao perkiraan negatif. 9. ~Sooda pemberitahuan. 10. ~Yooda perumpamaan, keputusan yang tidak pasti. 11. ~Hoshi dan ~tai pengharapan, keinginan. 12. ~Masu bentuk halus. Dari semua jenis-jenis jodoushi, penulis hanya menerangkan dan menjelaskan tentang hoshii dan ~tai yang merupakan kiboo pengharapankeinginan dalam Bahasa Jepang

2.2 Pengertian Dari Jenis Verba Bantu Keinginan dalam Bahasa Jepang

Pengharapankeinginan di dalam Bahasa Jepang disebut Kiboo. Kiboo adalah jenis verba bantu yang dipakai untuk menyatakan pengharapankeinginan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan. Morfem yang bermakna pengharapankeinginan ini adalah sebuah morfem yang terikat, maksudnya tidak dapat berdiri sendiri tanpa morfem yang lain. Morfem ini mempunyai perubahan Universitas Sumatera Utara atau konjugasi dalam pemakaian untuk pengharapankeinginan yang lampau atau keinginan yang sedang dijalankan. Dalam Bahasa Jepang ada dua cara untuk mengungkapkan pengharapankeinginan. Ketika satu keinginan berkaitan dengan benda misalnya: Saya ingin sebuah mobil, Saya ingin uang, dan lain-lain maka yang dipakai adalah hoshii. Tapi ketika keinginan seseorang berkaitan dengan sebuah aktivitas dan berbentuk kata sifat, dan diikuti dengan kata kerja misalnya: Saya ingin pergi, Saya ingin makan, dan lain-lain, maka yang dipakai adalah ~tai. Pada kertas karya ini, penulis akan menerangkan tentang hoshii dan ~tai. Selain itu juga akan menjelaskan sedikit tentang pengharapankeinginan orang yang dibicarakan atau orang ketiga yaitu hoshigaruhoshigatte iru dan tagarutagatte iru. Dengan verba bantu pengharapankeinginan ini, para mahasiswai yang sedang belajar Bahasa Jepang akan mengerti dengan jelas apa itu kiboo pengharapankeinginan yang sebenarnya. Kiboo yang menjelaskan untuk diri sendiri, lawan bicara dan orang yang dibicarakan. Universitas Sumatera Utara BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG

3.1. Penggunaan Hoshii

Hoshii adalah verba bantu yang menyatakan pengharapankeinginan orang pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat hoshii adalah: ~ ga hoshii desu ingin~ yang merupakan bentuk positif yang digunakan untuk menyatakan pengharapan keinginan untuk memiliki sesuatu yang berkaitan dengan benda. Contoh: 1. 私はカメラが欲しいです。 Watashi wa kamera ga hoshii desu. Saya ingin kamera. 2. 私は新しいシャツが欲しいです。 Watashi wa atarashii shatsu ga hoshii desu. Saya ingin baju yang baru. 3. その本が欲しいです。 Sono hon ga hoshii desu. Saya ingin buku yang itu. 4. 今、一番欲しい物は何ですか? Universitas Sumatera Utara Ima, ichiban hoshii mono wa nandesuka? Sekarang, apa yang paling kamu inginkan?. Hoshii yang dijelaskan di atas merupakan pengharapankeinginan dari si pembicara sendiri atau orang pertama. Ingin memiliki benda atau barang yang diinginkan oleh si pembicara atau orang pertama. Contoh kalimat 1 dan 2, subjeknya adalah watashi dan kata bendanya adalah kamera dan shatsu yaitu “baju”. Tetapi di contoh kalimat 2 ada kata sifat yaitu atarashii yang menyatakan bahwa ingin memiliki sesuatu benda yang baru. Di contoh kalimat 3, subjeknya tidak tertulis karena itu sudah menunjukkan bahwa yang berbicara adalah si pembicara sendiri atau orang pertama. Jadi si pembicara atau orang pertama langsung menunjukkan benda atau barang yang dia inginkan dengan menggunakan sono yang artinya adalah itu dan benda yang diinginkan adalah hon yaitu “buku”. Sedangkan di contoh kalimat 4, hoshii berada di tengah- tengah antara ichiban dan mono dan hoshii tersebut menunjukkan kalimat pertanyaan yang diajukan kepada lawan bicara. Karena yang diajukan pertanyaan adalah orang pertama secara langsung jadi harus menggunakan hoshii. Universitas Sumatera Utara Selain hoshii yang berbentuk positif, bentuk negatif dari hoshii juga ada yaitu hoshikunai. Yang mana akhiran i-nya di hapus dan kemudian ditambahkan ~kunai, yang artinya menjadi tidak ingin. Bahwa si pembicara atau orang pertama tidak ingin sesuatu benda. Pola kalimatnya adalah ~ ga hoshikunai desu yang merupakan bentuk negatif. Contoh: 1. 私はくつが欲しくないです。 Watashi wa kutsu ga hoshikunai desu. Saya tidak ingin sepatu. 2. 何も欲しくないです。 Nani mo hoshikunai desu. Saya tidak ingin apa-apa. Dari kedua contoh kalimat di atas, dapat diketahui bahwa si pembicara atau orang pertama tidak menginginkan sesuatu. Contoh kalimat 1, subjeknya adalah watashi yaitu saya dan kata bendanya adalah kutsu yaitu “sepatu”. Dapat diketahui berarti si pembicara benar-benar tidak menginginkan sepatu, tetapi si pembicara menginginkan benda yang lain selain dari sepatu. Sedangkan contoh kalimat 2, subjeknya tidak tertulis karena itu sudah menunjukkan bahwa subjeknya adalah si pembicara itu sendiri dan dia benar-benar tidak menginginkan apapun. Hoshii, selain untuk menyatakan pengharapankeinginan orang pertama dan orang kedua, juga bisa untuk menunjukkan pengharapankeinginan orang ketiga. Universitas Sumatera Utara Untuk orang ketiga, bukan kata hoshii lagi yang digunakan melainkan hoshigaru atau hoshigatte iru. Yang mana hoshigaru atau hoshigatte iru menyatakan pengharapankeinginan orang ketiga. Hoshigaru adalah keinginan yang masih akan sedangkan hoshigatte iru adalah keinginan yang sudah terjadi. Pola kalimat hoshigaru adalah ~hoshigarumasu atau ~hoshigatteiruimasu. Hoshigaru atau hoshigatte iru ini merupakan kata kerja. Contoh: 1. 赤ちゃんはミルクを欲しがって泣いています。 Akachan ga miruku wo hoshigatte, naiteimasu. Bayi itu ingin susu sehingga menangis. 2. 山下さんは車を欲しがっている。 Yamashitasan wa kuruma wo hoshigatteiru. Yamashita ingin membeli mobil. Hoshigaru yang dijelaskan di atas berbeda subjek dan objeknya. Contoh kalimat 1, subjeknya adalah akachan yaitu bayi dan objek yang diinginkan adalah miruku yaitu “susu”. Contoh 1 hoshigaru diikuti dengan kata kerja yang lain yaitu naiteirumasu yang artinya “menangis”. Untuk menyatukan dua kata kerja, antara hoshigaru dan naiteiru yang digunakan adalah bentuk ~te dan bentuk tersebut diletakkan setelah hoshigaru. Maka menjadi hoshigatte naiteirumasu. Akachan inilah yang merupakan orang ketiga . Ini merupakan informasi yang diketahui oleh orang pertama dan dijelaskan kepada orang kedua. Sedangkan contoh kalimat 2, subjeknya adalah Yamashita dan objek yang diinginkannya adalah kuruma Universitas Sumatera Utara yaitu mobil. Hoshigaru yang di kalimat kedua inilah yang menunjukkan bahwa subjek yaitu Yamashita menginginkan sebuah mobil dan subjek inilah yang merupakan orang ketiga dan ini juga merupakan informasi yang diketahui oleh orang pertama dan dijelaskan kepada orang kedua. Hoshii dan Hoshigaru cara penggunaannya hampir sama, kalau hoshii menggunakan kata benda sedangkan hoshigaru menggunakan partikel wo karena hoshigaru adalah kata kerja yang memiliki objek. Arti dari hoshii dan hoshigaru adalah sama-sama menunjukkan pengharapankeinginan tetapi baik pola kalimatnya maupun orang yang melakukannya berbeda. Di sinilah keunikkan dari hoshii dan hoshigaru itu sendiri. Dan perlu diingat bahwa objek hoshii ditandai dengan partikel ga, sedangkan objek hoshigaruhoshigatte iru ditandai dengan partikel wo dan dalam situasi yang tidak resmiinformal, akhiran desu dalam ~hoshii desu bisa dihilangkan. Seperti ketika berbicara dengan teman atau orang yang sudah dikenal sebagai lawan bicara kita. Sedangkan hoshigaru, ketika berbicara dengan teman atau orang yang sudah dikenal, kata hoshigaru tidak digunakan kata ~masu nya, karena kata ~masu nya merupakan bentuk yang sopanformal yang digunakan untuk orang yang di hormati atau kepada atasan kita. Jadi, kepada teman atau orang yang sudah dikenal cukup mengatakan hoshigaru atau hoshigatte iru.

3.2 Penggunaan Tai