yang mengalir dari filter ke reservoir dibubuhi chlor post chlorination dan untuk netralisasi dibutuhkan larutan kapur jenuh atau soda ash.
8. Finish Water Pump FWP
FWP pompa distribusi air bersih berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir utama di instalasi ke reservoir-reservoir distribusi di cabang
melalui pipa transmisi 1.000 mm dan 800 mm. FWP terdiri dari 5 unit pompa dengan kasitas masing-masing 375 Ldet total head 55 menggunakan motor AC
9. Slude Lagoon
Daur ulang adalah cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah mendorong perusahaan untuk
membangun sarana pengolahan limbah berupa slude lagoon. Lagoon ini berfungsi sebagai media penampung air buangan bekas
pencucian sistem pengolah dan kemudian air tersebut disalurkan kembali ke RWT untuk diproses kembali.
2.5. Logam Mangan Dan Tingkat Pencemarannya
Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu merah muda yang di tunjukkan pada simbol Mn dan nomor atom 25. Sumber Mangan dapat diperoleh dalam biji-
bijian beras, gandum yang belum diolah. Mangan Mn termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi.
Sumber mangan Mn paling utama adalah pirolusit MnO
2
, psilomelan, dan
Universitas Sumatera Utara
rodokrosit MnCO
3
. Dan merupakan unsur yang sangat besar di dalam tanah, dalam bentuk oksida maupun hidroksida. Mineral Mn tersebar secara luas,
sebagian besar berupa oksida, silikat, dan karbonat. Sumber Mn terbesar ditemukan di dasar laut, yaitu sekitar 24 bersama unsur lain.
Mn bereaksi dengan air dan larut dalam larutan asam. Mn banyak digunakan pada berbagai alloy. Mn digunakan sebagai bahan campuran logam karena Mn
bisa menghasilkan logam sehingga mudah dibentuk, meningkatkan kualitas kekuatan logam, kekerasan, dan ketahanan. Sekitar 90 Mn dunia digunakan
dengan tujuan metalurgi, yaitu untuk produksi besi-baja, sedangkan penggunaan Mn untuk tujuan nonmetalurgi antara lain digunakan untuk membuat baterai
kering, keramik dan gelas, serta bahan kimia. Kadar Mn dilingkungan meningkat sejalan dengan meningkatnya aktivitas
manusia dan industri, yaitu berasal dari pembakaran bahan bakar. Mn yang bersumber dari aktivitas manusia dapat masuk ke lingkungan air, tanah, udara dan
makanan.
2.6. Efek Toksik Logam Mangan
Mn dalam dosis tinggi bersifat toksik. Paparan Mn dalam debu atau asap maupun gas tidak boleh melebihi 5 mgm
3
karena dalam waktu singkat hal itu akan menimbulkan toksisitas. Hasil uji coba menunjukkan bahwa paparan Mn
lewat inhalasi pada hewan uji tikus bisa mengakibatkan toksisitas pada sistem syaraf pusat. Paparan per oral Mn menunjukkan toksisitas yang rendah
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan mikrounsur lain sehingga sangat sedikit dilaporkan kasus toksisitas Mn per oral pada manusia.
Kelebihan Mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap Mangan yang ada pada debu tambang untuk
jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal Widowati, 2008.
Endapan MnO
2
akan memberikan noda-noda pada bahanbenda-benda yang berwarna putih. Adanya unsur ini dapat menimbulkan bau dan rasa pada
minuman. Disamping itu, konsentrasi 0,05 mgl unsur ini merupakan akhir batas dari usaha penghilangan dari kebanyakan air yang dapat dicapai. Kemungkinan
unsur ini merupakan nutrient yang penting dengan kebutuhan perhari 10 mg yang dapat diperoleh dari makanan. Unsur ini bersifat toksis pada alat pernapasan.
Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,5 mgl, dapat menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan meninggalkan warna coklat-coklatan pada pakaian
cucian, dan dapat juga menyebabkan kerusakan pada hati. Konsentrasi standar maksimum yang ditetapkan Permenkes RI. untuk Mn ini
adalah sebesar 0,4 mgl adalah merupakan batas konsentrasi maksimal yang diperbolehkan Sutrisno,2004.
2.7. Teori Umum Spektrofotometri