Jaringan Nirkabel Wireless LANDASAN TEORI

11 secara distribusi peer-to-peer. 2. Topologi jaringan bersifat dinamis, artinya setiap node dapat bergerak bebas random mobility dan tidak dapat diprediksi. 3. Scalability, artinya MANET bersifat tidak tetap atau jumlah node berbeda di tiap daerah. 4. Sumber daya yang terbatas, baterai yang dibawa oleh setiap mobile node mempunyai daya terbatas, kemampuan untuk memproses terbatas, yang pada akhirnya akan membatasi layanan dan aplikasi yang didukung oleh setiap node.

2.3 Protokol Routing MANET

Jaringan MANET adalah sekumpulan node yang dapat bergerak mobile node yang didalamnya terdapat kemampuan untuk berkomunikasi secara wireless dan juga dapat mengakses jaringan. Perangkat tersebut dapat berkomunikasi dengan node yang lain selama masih berada dalam jangkauan perangkat radio. Node yang bersifat sebagai penghubung digunakan untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan [2]. Sebuah jaringan wireless akan mengorganisir dirinya sendiri dan beradaptasi dengan sekitarnya. Ini berarti jaringan tersebut dapat terbentuk tanpa sistem administrasi. Perangkat pada jaringan ini harus mampu mendeteksi keberadaan perangkat lain untuk melakukan komunikasi dan berbagi informasi. Routing merupakan perpindahan informasi di seluruh jaringan dari node sumber ke node tujuan dengan minimal satu node yang berperan sebagai perantara. Routing bekerja pada layer 12 3 lapisan jaringan. Routing dibagi menjadi 2 komponen penting yaitu protokol routing dan algoritma routing. Protokol routing berfungsi untuk menentukan bagaimana node berkomunikasi dengan node yang lainnya dan menyebarkan informasi yang memungkinkan node sumber untuk memilih rute yang optimal ke node tujuan dalam sebuah jaringan komputer. Protokol routing menyebarkan informasi pertama kali kepada node tetangganya, kemudian ke seluruh jaringan. Sedangkan algoritma routing berfungsi untuk menghitung secara matematis jalur yang optimal berdasarkan informasi routing yang dipunyai oleh suatu node. Untuk memudahkan komunikasi dalam jaringan, maka dibutuhkan protokol routing untuk menentukan jalur antar node. Tujuan utama dari protokol routing pada jaringan MANET adalah jalur yang tepat dan efisien antara 2 node sehingga paket data dapat dikirim tepat waktu. Protokol routing pada jaringan MANET merupakan standar yang mengontrol bagaimana node yang ada dalam sebuah jaringan untuk menyetujui tentang cara dalam mengirimkan paket antar mobile node. Dalam jaringan, node tidak mempunyai pengetahuan mengenai topologi jaringan disekitar mereka, oleh karena itu node harus mendapatkan pengetahuan itu. Ide dasarnya adalah bahwa suatu node baru harus memberi tahu kehadirannya dan node yang lain mendengarkan pemberitahuan dari node tetangganya. Node akan mempelajari pemberitahuan dari sebuah node baru, cara untuk mencapai node baru, dan memberi tahu bahwa node baru dapat mencapai node tersebut. Seiring waktu, setiap node akan tahu tentang semua node yang lain dan satu atau lebih cara untuk dapat mencapainya. Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai algoritma routing: