Protokol Routing MANET LANDASAN TEORI

13 a Menjaga jumlah control paket seminimal mungkin. b Menentukan jalur yang terpendek untuk setiap tujuan cepat, handal, delay rendah, dan efisien. c Menjaga tabel untuk selalu up-to-date ketika terjadi perubahan topologi. d Waktu konvergen yang cepat. Berdasarkan konsep routing dan beberapa pertimbangan untuk kondisi jaringan maka protokol routing pada jaringan MANET dibagi menjadi tiga kategori yaitu: [6] a. Table Driven Routing Protocol Protokol Routing Proaktif b. Hybrid Routing Protocol c. On Demand Routing Protocol Protokol Routing Reaktif

2.3.1 Protokol Routing Proaktif

Cara kerja protokol routing proaktif yaitu masing-masing node akan memiliki routing table yang lengkap, dalam artian sebuah node akan mengetahui semua rute ke node lain yang berada dalam jaringan tersebut. Setiap node akan meng-update tabel routing yang dimilikinya secara periodik sehingga perubahan topologi jaringan dapat diketahui setiap interval waktu tersebut. Node terus menerus mencari informasi routing dalam jaringan, sehingga ketika dibutuhkan route tersebut sudah tersedia. Cara kerja routing protokol proaktif yang selalu mengupdate table routing membuat jenis routing ini mampu lebih cepat mencari 14 jalur lain saat koneksi putus.Routing protokol ini juga akan memelihara keseluruhan topologi jaringan. Namun hal tersebut membuat jenis protokol ini sangat boros bandwidth. Karena bandwidth adalah sumber daya yang langka dalam MANET, maka keterbatasan yang disebabkan oleh protokol routing proaktif ini menyebabkan protokol kategori ini kurang menarik jika dibandingkan dengan protokol routing reaktif jika melihat keterbatasan bandwidth di lingkungan MANET.[6]

2.3.2 Protokol Routing Hybrid

Routing protokol Hybrid adalah routing protokol yang menggabungkan keunggulan dari cara kerja routing reaktif dan cara kerja routing proaktif. Routing proaktif yang sangat bagus dalam hal maintenance jaringan mempunyai kekurangan dalam hal bandwidth yang terbatas sementara itu routing reaktif bekerja dengan pengalokasian bandwidth yang sangat efisien. Sehingga beberapa jenis routing protokol Hybrid bekerja berdasarkan prinsip reaktif dalam hal mencari jalur routing dan akan mengupdate beberapa jalur secara proaktif. Adapun beberapa jenis routing protkol hybrid adalah HRPLS Hybrid Routing Protocol for Large Scale MANET, HWMP Hybrid Wireless Mesh Protocol dan ZRP Zone Routing Protocol .[6]

2.3.3 Protokol Routing Reaktif

Protokol routing reaktif, proses pencarian rute hanya akan dilakukan ketika dibutuhkan komunikasi antara node sumber dengan node tujuan. Dalam artian jalur routing di cari ketika dibutuhkan. Jadi routing table yang dimiliki 15 oleh sebuah node berisi informasi rute ke node tujuan saja. Pada protokol routing reaktif seperti DSR, AODV, TORA, ARAMA, dll, pada dasarnya protokol tersebut memanfaatkan metode broadcast untuk route discovery. Dalam metode berbasis broadcast, ketika sebuah node pengirim ingin mengirim paket data ke node tujuan, dan tidak memiliki route yang valid ke node tujuan maka node tersebut akan melakukan broadcast paket route request ketetangganya. Kemudian akan diteruskan ke tetangga yang lain sampai menemukan node tujuan. Setiap node menerima broadcast paket route request hanya sekali dan membuang route request yang sama untuk meminimalkan routing overhead. Protokol routing reaktif sangat baik diterapkan dalam jaringan yang sangat kekurangan bandwidth . Maka dalam banyak kasus yang sangat memperhatikan pemakaian resource prower dan bandwidth protokol routing reaktif akan selalu dikedepankan. Meskipun protokol reaktif sangat baik dalam pengalokasian bandwidth namun protokol jenis ini lebih lambat dalam hal menemukan jalur routing saat koneksi putus.Hal tersebut karena jenis protokol ini hanya memelihara maintenance satu jalur atau on-demand. Padahal dalam jaringan MANET semua node akan bergerak sehingga sangat rentan sekali jalur routing akan putus akibat perpindahan node dalam jaringan. Sehingga dalam perkembangannya mulai dikembangkan jenis protokol reaktif yang menyediakan mekanisme jalur cadangan atau backup route seperti protokol routing ARAMA[7]. Sedangkan Jenis protokol reaktif yang tidak mengandalakan backup jalur adalah protokol routing AODV. 16 Berikut akan dijelaskan tentang mekanisme kerja routing protokol reaktif AODV dengan routing reaktif ARAMA yang akan diuji.

2.4 AODV Ad hoc On Demand Distance Vector

AODV adalah routing protocol yang termasuk dalam klasifikasi reaktif routing protokol, yang hanya melakukan request sebuah rute saat dibutuhkan. AODV memiliki dua tahapan routing yaitu route discovery tahap pencarian routing dan route maintenance tahapan memeliharanan jalur.Route Discovery berupa Route Request RREQ dan Route Reply RREP. Sedangkan untuk tahapan route maintenance AODV menggunakan Route Error RRER . Gambaran umun cara kerja AODV adalah node sumber atau source node akan membroadcast RREQ ketetangga terdekat, jika node tetangga mempunyai jalur atau node tersebut yang akan dituju maka node tetangga akan membalas dengan merespon RREP . [4] Cara kerja routing AODV yang hanya memlihara satu jalur routing saja membuat routing ini sangat cocok digunakan untuk jaringan dengan keterbatasan bandwidth. Begitu juga control messageupdate yang digunakan lebih efesien, karena AODV hanya melakukan control messageupdate saat ada jalur putus saja. Namun hal tersebut membuat protokol routing AODV memerlukan waktu yang lebih lama untuk membentuk jalur routing baru saat ada koneksi yang putus.AODV akan selalu kembali ke source atau node sumber saat ada jalur yang putus, kemudian akan memulai dari awal lagi tahapan pencarian node. Hal itulah yang menyebabkan AODV sangat jatuh saat kecepatan node yang tinggi. [5] 17 Berikut akan dijelaskan tahapan route discovery phase dan tahapan route maintanace :

2.4.1 Tahap Pencarian Jalur Route Discovery Phase

Berikut adalah contoh gambar RREQ AODV. Source node S ingin berkomunikasi ke destination D Gambar 2.3 Route Request AODV Node S akan membroadcast paket RREQ ke semua tetangga ,paket akan di teruskan sampai menemukan tujuan. Saat node D menerima RREQ yang node D akan mencek jumlah hop account RREQ yang pertama . RREQ yang pertama dari node 2 dengan jumlah hop account 3. kemudian node D akan me-replay paket dari jalur node 2. 18 . Gambar 2.4 Gambar Route Replay AODV Node D akan mengirimkan RREP ke node 2, kemudian node 2 akan meneruskan paket RREP sampai node sumber atau node S. Sementara itu paket RREQ dari node 5 datang, karena jumlah hop account nya lebih besar maka paket RREQ dari node 5 akan di drop, begitu juga paket RREQ dari node 9 akan di drop juga. Routing menuju node D akan terbentuk yaitu melewati node 1,2.

2.4.2 Tahap Pemeliharan Jalur Route Maintanace Phase

adalah tahapan dimana AODV berusaha mengatasi suatu jalur yang error. Saat ada sebuah jalur yang putus , maka AODV akan mengirimkan RERR Route Errorke jaringan. Node yang menerima RRER akan meneruskan pesan ke node tetangga sampai diterima oleh node source.