AODV .1 Throughput Jaringan PENGUJIAN DAN ANALISIS

39 50 node 5.73 8.00 3 UDP 30 node 15.3 17.09 40 node 13.26 15.3 50 node 11.44 13.09 Gambar 4.5 Grafik Pengaruh Penambahan Kecepatan, Penambahan Node, dan Penambahan Koneksi pada terhadap Delay Jaringan AODV Gambar 4.5 menunjukan bahwa delay AODV akan turun saat node mulai ditambahkan , ini karena makin banyak node makin sedikit peluang node yang putus sehingga waktu tunggu paket tidak terhambat. Penambahan kecepatan menjadi 5mps membuat topologi jaringan berubah , hal ini 8.95 7.84 5.73 10.46 9.15 8 30 node 40 node 50 node 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 de la y m s Koneksi UDP 1 kecepatan 2 mps kecepatan 5 mps 15.3 13.26 11.44 17.09 15.3 13.09 30 node 40 node 50 node 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 de la y m s Koneksi UDP 3 kecepatan 2 mps kecepatan 5 mps 40 membuat protokol routing AODV harus mencari jalur baru yang membuat nilai delay saat kecepatan 5 mps naik. Namun penaikan nilai delay paling banyak terjadi saat koneksi UDP 3 serta kecepatan 5mps. Beban yang disebabkan oleh data UDP koneksi dan control routing yang bertambah menyebabkan jaringan menjadi lebih padat maka oleh karena itu waktu tunggu paket menjadi lebih lama.

4.2.3 Overhead Ratio Jaringan

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Overhead Ratio dengan Penambahan Kecepatan,Penambahan Node, dan Penambahan Koneksi pada AODV Jumlah Koneksi Jumlah Node Hasil Overhead ratio ms Kecepatan 2mps Kecepatan 5mps 1 UDP 30 node 2.57 3.69 40 node 3.76 4.07 50 node 5.09 6.34 3 UDP 30 node 3.36 3.99 40 node 4.91 5.26 50 node 6.48 7.58 41 Gambar 4.6 Grafik Pengaruh Penambahan Kecepatan, Penambahan Node, dan Penambahan Koneksi pada terhadap overhead Jaringan AODV Gambar 4.6 menunjukan bahwa overhead ratio akan naik jika kecepatannya naik, ini karena makin banyak node yang putus, request control yang dibutuhkan semakin banyak . Disisi lain penambahan jumlah node membuat control paket bertambah akibat meningkatnya jumlah node untuk mencari jalur. Penambahan jumlah overhead ratio paling banyak terjadi saat koneksi UDP 3 serta kecepatan 5mps. Overhead ratio makin banyak akibat dari UDP paket data dan control paket routing yang membuat beban jaringan meningkat, control akan bertambah lagi saat node 2.57 3.76 5.09 3.69 4.07 6.34 30 node 40 node 50 node 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 ov er he ad ra tio Koneksi UDP 1 kecepatan 2 mps kecepatan 5 mps 3.36 4.91 6.48 3.99 5.26 7.58 30 node 40 node 50 node 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 ov er he ad ra tio Koneksi UDP 3 kecepatan 2 mps kecepatan 5 mps 42 mengalami putus akibat dari kecepatan yang ditingkatkan. Maka beban bertambah akibat dari beban koneksi dan control saat jaringan putus.

4.3 Perbandingan ARAMA Terhadap AODV

4.3.1 Throughput Jaringan

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan pada Penambahan Jumlah Node da Jumlah Kecepatandengan 1 Koneksi terhadap Rata-rata Throughput Jaringan 8173.8 8843.7 10561.17 16518.75 18717.58 20282.15 30 node 40 node 50 node 5000 10000 15000 20000 25000 th ru gh pu t bi ts Koneksi UDP 1 dan Kecepatan 5 mps AODV ARAMA 9638.51 10185.02 11610.09 18634.47 20074.49 22791.32 node 30 node 40 node 50 5000 10000 15000 20000 25000 th ro ug hp ut b it s Koneksi UDP 1 dan Kecepatan 2 mps AODV ARAMA 43 Gambar 4.8 Grafik Perbandingan pada Penambahan Jumlah Node dan Jumlah Kecepatan dengan 3 Koneksi terhadap Rata-rata Throughput Jaringan. Perbandingan throughput antara ARAMA dan AODV pada Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 menunjukan bahwa saat node mulai ditambahkan atau kepadatannya bertambah kedua routing mengalami penambahan nilai throughput karena kerapatan yang bagus membuat routing protokol lebih mudah menemukan jalur saat koneksi putus sehingga paket data diterima lebih banyak. Penambahan jumlah node juga tidak serta merta menambah jalur hop routing, ini karena pengaruh dari radio range. Namun throughput pada routing protokol ARAMA jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan 7455.45 8034.82 9349.79 16023.93 18039.45 18703.51 30 node 40 node 50 node 5000 10000 15000 20000 25000 th ru gh pu t bi ts Koneksi UDP 3 dan Kecepatan 2 mps AODV ARAMA 6576.96 7677.75 8045.9 15793.43 16879.36 17872.61 node 30 node 40 node 50 5000 10000 15000 20000 25000 th ro ug hp ut b it s Koneksi UDP 3 dan Kecepatan 5 mps AODV ARAMA 44 AODV. Cara kerja routing protokol ARAMA yang mengandalkan Fant untuk mencari jalur routing yang bahkan mampu menemukan jalur alternatif lain lebih cepat , membuat ARAMA mampu membangun koneksi lebih cepat. Sedangkan AODV akan melakukan route request dari awal lagi saat terjadi jalur yang putus sehingga AODV membutuhkan waktu lebih lama untuk medapatkan jalur. Sedangkan penurunan throughput paling signifikan terjadi saat penambahan jumlah koneksi yaitu 3 UDP dengan speed 5 mps. . Routing protokol ARAMA yang bekerja mengandalkan Fant untuk mencari jalur alternatif membuat routing ARAMA juga jauh lebih ungul jika dibandingkan dengan AODV untuk semua scenario.

4.3.2 Delay Jaringan

8.95 7.84 5.73 1.79 1.56 1.03 30 node 40 node 50 node 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 de la y m s Koneksi UDP 1 dan Kecepatan 2 mps AODV ARAMA 10.46 9.15 8 2.95 1.89 1.44 30 node 40 node 50 node 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 de la y m s Koneksi UDP 1 dan Kecepatan 5 mps AODV ARAMA